Dokumen dan Arsip Sumber Data
Menurut Dexter dalam Guba and Lincoln, 1985: 268 wawancara adalah: “conversation with purpose.” Tujuan fundamental wawancara dalam penelitian ini
mencakup : a
obtaining here
and now
construction of
person, event,activities,organizations ,feelings, motivations, claims, concerns
and other entities; b reconcontructions of such entities as experienced in the past; c projections of
such entities as they expected and d verification, emendation, and constructions
developed by inquirer Guba and Lincoln , 1985 : 268 .
Berdasarkan kutipan di atas, jelas terlihat bahwa tujuan wawancara adalah mendapatkan konstruksi kontekstual dari seseorang, peristiwa, kegiatan-kegiatan,
organisasi-organisasi, perasaan-perasaan,
motivasi-motivasi, klaim-klaim,
kepedulian-kepedulian tertentu dan entitas-entitas lainnya.Lebih dari itu wawancara itu sendiri diarahkan pada rekonstruksi pada hal-hal yang telah
lampau. Bersamaan itu pula, wawancara diarahkan untuk memproyeksikan entitas-
entitas semacam itu seperti apa yang mereka harapkan. Bagi kepentingan peneliti, wawancara digunakan untuk verifikasi terhadap sejumlah temuan dan data
penelitian. Wawancara dalam penelitian kualitatif lebih mementingkan kedalaman.
Dalam wawancara ini memerlukan kelenturan, adaptif dan terbuka. Mengingat dalam penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dan maknanya
dibandingkan dengan produknya, maka dalam wawancara diupayakan sewajar mungkin Muhajir, 1989: 49. Menurut Bresner dalam Lindlof, 1995: 163
karakteristik tersebut dinyatakan sebagai “ quite literally… develop a view of
something between inter people. .Jadi, teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan karakteristik wawancara sebagaimana yang dimaksudkan di atas.