BAB 4. HASIL
Sampel diperoleh dari pasien yang berobat ke Rumah Sakit Umum Pendidikan Haji Adam Malik Medan dari bulan April sampai Juli 2012. Dari 24 anak, 22 anak yang memenuhi kriteria inklusi
terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok yang terdiri dari 11 anak yang mendapat cisplatin dan 11 anak yang mendapat carboplatin seperti tergambar pada gambar 4.1.
24 anak dengan tumor padat yang mendapat kemoterapi platinum
2 anak dieksklusikan: menderita infeksi telinga
berulang
22 anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
Pasien yang mendapat kemoterapi cisplatin
n=11 Pasien yang mendapat
kemoterapi carboplatin n=11
Pemeriksaan OAE
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Gambar 4.1. Profil penelitian
, Tabel 4.1. Karakteristik sampel penelitian
Karakteristik Grup cisplatin
n Grup carboplatin
n
Usia tahun -
5 tahun -
5 – 10 tahun -
10 – 15 tahun -
15 tahun 3 27
1 9 5 46
2 18 8 73
2 18 1 9
-
Jenis kelamin -
Laki-laki 4 36
6 55 -
Perempuan 7 63
5 45
Jenis tumor -
Retinoblastoma -
Karsinoma Nasofaring -
Osteosarkoma -
Hepatoblastoma -
Fibrosarcoma -
Karsinoma Ovarium 4 36
2 18 2 18
1 9 1 9
1 9 11 100
- -
- -
-
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Pada sampel diatas terdiri dari 11 orang yang menggunakan cisplatin dan 11 orang menggunakan carboplatin. Jumlah sampel terbanyak yaitu anak berusia kurang dari 5 tahun
dan yang paling sedikit anak berusia diatas 15 tahun. Jumlah laki-laki sebanyak 10 orang dan jumlah perempuan sebanyak 12 orang. Jenis tumor yang paling banyak dijumpai retinoblastoma
sebanyak 15 orang, karsinoma nasofaring 2 orang, osteosarkoma 2 orang, hepatoblastoma 1 orang, fibrosarkoma 1 orang, karsinoma ovarium 1 orang.
Tabel 4.2. Hubungan kemoterapi terhadap terjadinya gangguan pendengaran
Kemoterapi OAE
P Gangguan +
n Gangguan - n
Cisplatin 5 71.4
6 40.0 0.361
Carboplatin 2 28.6
9 60.0 Uji exact Fisher
Pada tabel 4.2. diketahui dari 7 orang yang mengalami gangguan pendengaran 5 orang 71.4 menggunakan cisplatin dan 2 orang 28.6 menggunakan carboplatin. Analisis
menggunakan uji exact fisher diperoleh tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pemberian kemoterapi dengan terjadinya gangguan pendengaran p = 0.361; p 0.05.
Tabel 4.3. Hubungan umur terhadap terjadinya gangguan pendengaran
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Umur tahun
OAE P
Gangguan + n
Gangguan - n
≤ 5 5 71.4
6 40.0 0.35
≥ 5 – 10 0 0.0
3 20.0 ≥ 10 – 15
1 14.3 5 33.3
≥ 15 tahun 1 14.3
1 6.7 Uji chi square
Pada tabel diatas gangguan pendengaran didapati pada kelompok anak kurang dari 5 tahun 71. Hasil analisis menggunakan uji chi square diperoleh tidak ditemukan hubungan yang
signifikan antara umur dengan terjadinya gangguan pendengaran p = 0.35; p 0.05.
Tabel 4.4. Hubungan jenis kelamin terhadap terjadinya gangguan pendengaran.
Jenis Kelamin
OAE P
Gangguan + n Gangguan - n
Laki-laki 3 42.9
9 60.0 0.652
Perempuan 4 57.1
6 40.0 Uji exact Fisher
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Dari hasil analisis menggunakan uji exact fisher diperoleh bahwa tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan terjadinya gangguan pendengaran pada alpha 5
dengan nilai p = 0.652 p 0.05
Tabel 4.5. Hubungan dosis kumulatif platinum terjadinya gangguan pendengaran.
Dosis kumulatif mgm
2
OAE P
Gangguan + n
Gangguan - n
Cisplatin 200 – 400
1 20.0 5 83.3
0.022 401 – 600
0 0.0 1 16.7
600 4 80.0
0 0.0 Carboplatin
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
300 - 800 0 0.0
7 77.8 0.004
801 – 1300 0 0.0
2 22.2 1301 – 1800
0 0.0 0 0.0
1800 2 100
0 0.0 Uji Chi Square
Analisis menggunakan uji chi square diperoleh bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara dosis kumulatif dengan terjadinya gangguan pendengaran pada kelompok responden
yang mendapat regimen cisplatin dengan nilai p = 0.022 p 0.05. Pada kelompok subjek yang menggunakan carboplatin ditemukan hubungan yang
signifikan antara kumulatif dosis tinggi dengan terjadinya gangguan pendengaran p = 0.004 p 0.05
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
BAB 5. PEMBAHASAN