Respon lumut kerak pada vegetasi pohon sebagai indikator pencemaran udara di Kebun Raya Bogor dan hutan kota Manggala Wana Bhakti
RESPON L W T XCERAK PADA VEGETASI POHON
SEBAGM INDIICGTOR PENCEMARAN UDAFtA
DI KlU3UN RAYA BOGOR DAN HUTAN.KOTAMANGGALA
WANA BHAKTI
YEANE CHRISTANTI ISTAM
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBEFUIAYA NUTAN DAN EKOWSATA
FAKULTAS KEHUTANAN
TNSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
Yeane Christanti Istam (E03499032). Respon Lumut Kerak pada Vegetasi
Pohon Sebagai Xndikator Pencemaran Udara di Kebun Raya Bogor dan Hutan
Kota Manggala Wana Bhakti. Dibawah bimbingan Ir. Siti Badriyah Rushayati,
MSi. dan Ir. EIIs Nina Nerliyana, MSi.
Salah satu pernasalahan lingkmgan hidup adalah pencemaran udara,
terutama di daerah perkotaan. Polutm udara dapat mengganggu stabilitas kehidupan
. makhluk hidup dm alam sekitarnya. Tumbuhan perintis lumut kerak mempakan
organisme yang sensitif terhadap p o l u t . terbuka seperti S a , COYCOZYdan NOz,
sehingga dapat menjadi indikator biologi pencemiran udara pada suatu lingkungan
terteniu.
Penelitian dilakukan pada buXan Februari sarnpai dengan April 2004, di
Kebun Raya Bogor, Hutan Kota Manggala Wma Bhakti, dm Laboratoriurn Anatomi
d m Sitologi Herbarium Bogoriense. Penelitian ini bertujuati untuk mengkaji talus
lumut kerak dm ciri-ciri lumut kerak serta membandingkan keanekaragamannya di
dua iempat tersebut. Pengambilan contoh talus Zumut kerak dan inventarisasi pohon
d i l h k a n dengan membuat plot pengamatan seluas O,2 ha pada masing-masing
lokasi penelitim. Talus contoh diambil pada ketinggian 0-0,5 m dan 0,5-1 m di atas
pemukaan tanah, pada kedua sisi batang pahon. Pengamatan makroskopik rneliputi
pengamatan morfologi talus (warna, bentuk dan keadaan talus l u m ~ tkerak) dan
analisis kerapatan dan kerimbunan talus serta penyebum talusnya yang dianaIisis
menggunakan metode kuadrat plastik berukuxan 30 x 30 6m2 dan metode
penimbangan, sedmgkan pengamatan mikxoskopik rnengguxlakan metode parafin.
Parameter kualitas udara yang diamati adalah mengukur kadar SOz, CO, COz, d m
NO2, dengan metode Pararosanilin untuk SOz, metode NDTR unhzk mengukur kadar
CO, dan metode Saltzman untuk NO2, serta pengukuran suhu dan kelembaban udara
relatif
Berdasarkan hasil pengamatan makroskopis dm mikraskopis diperoleh tujuh
spesies, dengan perincian empat spesies di Kebun Raya Bogor dm tiga spesies di
Hutan Kota Manggala Wana Bhakti. Berdasarkan rnorfo].ogi talusnya, 'talus lumut
kerak dari Spesies I, XI, 111, d m VI tergolong dalam lurnut kerak bertalus crustose,
d m Spesies IVYV, dan VII tergolong dalam talus foliose. Ciri mikroskopik talus
Spesies I d m V tergolong struktur talus heteromerous, sedmgkan talus Spesies II,III,
IV, VT, dm VZI temasuk struktur homoimerous. Secara keseluruhan hasil
perhitungan kerapatan d m kerimbunan talus lumut kerak di Kebun Raya Bogor
sebesar 1,82 koloni/cm2 dan 887 cm2,di Hutan Kota Manggala Wana Bhalrti adalah
496 koloni/cm2 dm 442 cm2, serta diperoleh rata-rata jumlah jenis pada tiap
pengarnatan adalah 1,3 jenis untuk di KRJ3 dan 0,7 jenis di HK. MWB.
Hasil pen,oukran kualitas udara di Kebun Raya Bogor, masing-masing C02
sebesar 327 ppm, CO sebesar 1,37 ppm, NO2 dengan kadx 0,02 pprn d m terendah
SO2 sebesar 0,Ol pprn d e i g n suhu rata-rata antara 2~,4-29,5~~
dan kelembaban 66-
69%, sedangkan di Hutan Kota Manggala Wana Bhakti, nilai polutan COz sebesar
341 pprn, CO sebesar 1,72 ppm, NOz dengan 0,03 ppm, tian SO2 sebesar 0,02 pprn,
dengan suhu berkisar antara 29,3-29,7'~ d m kelembaban anbra 64-70%.
Faktor kondisi tempat tumbuh sangat berpengaruh terhadap nilai kerapatan
dan kerinibunan talus lumut kerak serta jumlah jenis lumut kerak tersebut. Perbedaan
kualitas udara pada kedua lokasi penelitian disebabkan oleh perbedaan kondisi
lingkungan, berarti kualitas udara di Kebun Raya Bogor lebih baik dibandingkan
dengan kualitas udara di Hutan Kota ManggaXa Wana Bhakti. Lumut kerak sebagai
indikator biologi dapat dijadikan sebagai patokan untuk mengetahui sudah sampai
sejauh mana tingkat pencemaran udara sekitar.
FUESPON LUMUT KXRAK PADA VEGETASI POHON
SEBAGAI INIDIKATOR PENCEMARGN UDARA
DX KEBUN RAYA BOGOR DAN HUTAN KOTA MANGGALA
WANA BHAKTI
YEANE CHRISTANTI ISTAM
DEPARTEMEN KONSERVASI SIJMBEXIDAYA IXUTAN DAN EKOWISATA
FATCULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTAMAN BOGOR
2007
SEBAGM INDIICGTOR PENCEMARAN UDAFtA
DI KlU3UN RAYA BOGOR DAN HUTAN.KOTAMANGGALA
WANA BHAKTI
YEANE CHRISTANTI ISTAM
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBEFUIAYA NUTAN DAN EKOWSATA
FAKULTAS KEHUTANAN
TNSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
Yeane Christanti Istam (E03499032). Respon Lumut Kerak pada Vegetasi
Pohon Sebagai Xndikator Pencemaran Udara di Kebun Raya Bogor dan Hutan
Kota Manggala Wana Bhakti. Dibawah bimbingan Ir. Siti Badriyah Rushayati,
MSi. dan Ir. EIIs Nina Nerliyana, MSi.
Salah satu pernasalahan lingkmgan hidup adalah pencemaran udara,
terutama di daerah perkotaan. Polutm udara dapat mengganggu stabilitas kehidupan
. makhluk hidup dm alam sekitarnya. Tumbuhan perintis lumut kerak mempakan
organisme yang sensitif terhadap p o l u t . terbuka seperti S a , COYCOZYdan NOz,
sehingga dapat menjadi indikator biologi pencemiran udara pada suatu lingkungan
terteniu.
Penelitian dilakukan pada buXan Februari sarnpai dengan April 2004, di
Kebun Raya Bogor, Hutan Kota Manggala Wma Bhakti, dm Laboratoriurn Anatomi
d m Sitologi Herbarium Bogoriense. Penelitian ini bertujuati untuk mengkaji talus
lumut kerak dm ciri-ciri lumut kerak serta membandingkan keanekaragamannya di
dua iempat tersebut. Pengambilan contoh talus Zumut kerak dan inventarisasi pohon
d i l h k a n dengan membuat plot pengamatan seluas O,2 ha pada masing-masing
lokasi penelitim. Talus contoh diambil pada ketinggian 0-0,5 m dan 0,5-1 m di atas
pemukaan tanah, pada kedua sisi batang pahon. Pengamatan makroskopik rneliputi
pengamatan morfologi talus (warna, bentuk dan keadaan talus l u m ~ tkerak) dan
analisis kerapatan dan kerimbunan talus serta penyebum talusnya yang dianaIisis
menggunakan metode kuadrat plastik berukuxan 30 x 30 6m2 dan metode
penimbangan, sedmgkan pengamatan mikxoskopik rnengguxlakan metode parafin.
Parameter kualitas udara yang diamati adalah mengukur kadar SOz, CO, COz, d m
NO2, dengan metode Pararosanilin untuk SOz, metode NDTR unhzk mengukur kadar
CO, dan metode Saltzman untuk NO2, serta pengukuran suhu dan kelembaban udara
relatif
Berdasarkan hasil pengamatan makroskopis dm mikraskopis diperoleh tujuh
spesies, dengan perincian empat spesies di Kebun Raya Bogor dm tiga spesies di
Hutan Kota Manggala Wana Bhakti. Berdasarkan rnorfo].ogi talusnya, 'talus lumut
kerak dari Spesies I, XI, 111, d m VI tergolong dalam lurnut kerak bertalus crustose,
d m Spesies IVYV, dan VII tergolong dalam talus foliose. Ciri mikroskopik talus
Spesies I d m V tergolong struktur talus heteromerous, sedmgkan talus Spesies II,III,
IV, VT, dm VZI temasuk struktur homoimerous. Secara keseluruhan hasil
perhitungan kerapatan d m kerimbunan talus lumut kerak di Kebun Raya Bogor
sebesar 1,82 koloni/cm2 dan 887 cm2,di Hutan Kota Manggala Wana Bhalrti adalah
496 koloni/cm2 dm 442 cm2, serta diperoleh rata-rata jumlah jenis pada tiap
pengarnatan adalah 1,3 jenis untuk di KRJ3 dan 0,7 jenis di HK. MWB.
Hasil pen,oukran kualitas udara di Kebun Raya Bogor, masing-masing C02
sebesar 327 ppm, CO sebesar 1,37 ppm, NO2 dengan kadx 0,02 pprn d m terendah
SO2 sebesar 0,Ol pprn d e i g n suhu rata-rata antara 2~,4-29,5~~
dan kelembaban 66-
69%, sedangkan di Hutan Kota Manggala Wana Bhakti, nilai polutan COz sebesar
341 pprn, CO sebesar 1,72 ppm, NOz dengan 0,03 ppm, tian SO2 sebesar 0,02 pprn,
dengan suhu berkisar antara 29,3-29,7'~ d m kelembaban anbra 64-70%.
Faktor kondisi tempat tumbuh sangat berpengaruh terhadap nilai kerapatan
dan kerinibunan talus lumut kerak serta jumlah jenis lumut kerak tersebut. Perbedaan
kualitas udara pada kedua lokasi penelitian disebabkan oleh perbedaan kondisi
lingkungan, berarti kualitas udara di Kebun Raya Bogor lebih baik dibandingkan
dengan kualitas udara di Hutan Kota ManggaXa Wana Bhakti. Lumut kerak sebagai
indikator biologi dapat dijadikan sebagai patokan untuk mengetahui sudah sampai
sejauh mana tingkat pencemaran udara sekitar.
FUESPON LUMUT KXRAK PADA VEGETASI POHON
SEBAGAI INIDIKATOR PENCEMARGN UDARA
DX KEBUN RAYA BOGOR DAN HUTAN KOTA MANGGALA
WANA BHAKTI
YEANE CHRISTANTI ISTAM
DEPARTEMEN KONSERVASI SIJMBEXIDAYA IXUTAN DAN EKOWISATA
FATCULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTAMAN BOGOR
2007