24
dapat  dilas  dengan  baik  asal  diikuti  dengan  perlakuan  panas kembali Wiryosumarto, H. dkk, 2009.
2.2.4  Seng Zinc
Dalam  dunia  industri,  zinc  Zn,  yang  memiliki  warna  putih kebiruan, adalah logam keempat yang paling dimanfaatkan setelah
besi, Aluminium dan tembaga. Zinc memiliki dua kegunaan utama : untuk  menggalvanisasikan  besi,  lembaran  baja  dan  kabel;  dan
sebagai paduan dasar untuk pengecoran. Dalam menggalvanisasi, zinc  berfungsi  sebagai  anoda  dan  melindungi  baja  dari  serangan
korosif  seperti  lapisan  sebagaimana  mestinya  dari  tergores  atau tertusuk.
Unsur paduan utama seng adalah  Aluminium, tembaga dan magnesium.
Unsur tersebut
memberikan kekuatan
dan memberikan  kontrol  dimensi  selama  pengecoran  logam.  Paduan
dasar  seng  digunakan  secara  extensif  dalam  pengecoran  untuk membuat  produk  produk  seperti  pompa  bahan  bakar  dan  tempat
pembakaran pada mobil, komponen untuk peralatan rumah tangga seperti  mesin  cuci  dan  peralatan  dapur,  dan  berbagai  komponen
mesin  lainnya.  Penggunaan  lain  untuk  zinc  pada  paduan superplastis,  yang  memiliki  karakteristik  sifat  mampu  bentuk  yang
baik berdasarkan kemampuan mereka pada deformasi yang besar tanpa kegagalan atau patah. Lembaran grain sangat halus 78 Zn-
22Al  adalah  contoh  umum  dari  paduan  seng  superplastis  yang
25
dapat  dibentuk  oleh  metode  yang  digunakan  untuk  membentuk plastik atau logam Kalpakjian, S. dkk, 2009.
Pada penelitian ini material Zinc diharapkan mampu menjadi media  penghubung  filler  beda  material  antara  baja  tahan  karat
dan  Aluminium  menggunakan  las  titik  sehingga  dapat  menyatu dengan baik. Sulardjaka, dkk 2003 menjelaskan dalam pemilihan
logam  pengisi  filler  yang  benar  akan  menghindari  retak  panas pada  hasil  lasan.  Sehingga  dalam  penggunaan  sambungan  las,
proses  pengelasan  dan  pemilihan  bahan  dasar  merupakan  hal penting  yang  harus  diperhatikan.  Jenis  filler  akan  berpengaruh
terhadap  perilaku  mekanik  sambungan  las.  Pemilihan  filler  pada pengelasan  didasarkan  pada  komposisi  logam  induk  base  metal
yang  dilas,  titik  cair,  pembekuan,  cara  pengelasan  dan  sifat  lasan yang didinginkan.
2.2.5 Pengujian Tegangan Geser Shear Tension Test Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua
gaya  yang  berlawanan  arah,  tegak  lurus  sumbu  batang  dan  tidak segaris dengan batang yang diberikan. Tegangan ini banyak terjadi
pada  kontruksi.  Misalny:  sambungan  keling,  gunting,  dan sambungan baut.
26
Gambar 2.8 contoh gaya geser Gaya  geser  terdistribusi  merata  kurang  lebih  sama  seperti
yang  terjadi  pada  gaya  tarik  atau  tekan  yang  terdistribusi  merata. Pada kasus ini, gaya geser yang dihitung dari Ss = PA hendaknya
diinterpretasikan sebagai nilai rata-rata. Pengujian geser pada hasil pengelasan titik pada umumnya
menggunakan  skema  pengujian  dengan  menggunakan  standart pengujian  AWS,  SAE,  JIS,  atau  ASME.  Pengujian  tegangan  geser
pada  penelitian  ini  menggunakan  standar  ASME  IX  dengan spesifikasi dimensi sebagai berikut:
Gambar 2.9 Ukuran Spesimen Annual book of ASME IX standart
L = Panjang Spesimen 101,6 mm
W = Lebar 25,4 mm
27
2.2.6 Pengujian Kekerasan