60 maka dari tabel keputusan H
yang menyatakan tidak ada autokorelasi positif ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi positif.
4.5 Uji Hipotesis 4.5.1 Uji Signifikansi Individual Uji-t
Uji statistik berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai
probability t 0,05 maka H
a
diterima, sedangkan jika nilai probability t 0,05 maka H
a
ditolak.
Tabel 4.13 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
20.582 6.055
- 3.399 0.002
Kualitas sumber daya manusia
0.095 0.178
0.092 0.535 0.596
Pemanfaatan teknologi informasi
0.307 0.218
0.229 1.411 0.166
Sistem pengendalian intern
0.096 0.236
0.067 0.406 0.687
a. Dependent Variable: Nilai informasi pelaporan keuangan Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.12, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
61
H
1
: Kualitas Sumber Daya Manusia
Nilai t hitung variabel ukuran kualitas sumber daya manusia di peroleh sebesar 0.535 dan nilai signifikansi sebesar 0,596. Nilai signifikansi untuk uji t yang
diperoleh sebesar 0,596 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Adapun nilai t
tabel
sebesar 1,67943 lebih besar dari t
hitung
sebesar 0,535 sehingga H
1
diterima dengan pengertian bahwa kualitas sumber daya manusia berpengaruh secara signifikan terhadap nilai informasi pelaporan
keuangan pemerintah daerah.
H
2
: Pemanfaatan Teknologi Informasi
Nilai t hitung variabel ukuran pemanfaatan teknologi informasi di peroleh sebesar 1.411 dan nilai signifikansi sebesar 0.166. Nilai signifikansi untuk uji t yang
diperoleh sebesar 0,166 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Adapun nilai t
tabel
sebesar 1,67943 lebih besar dari t
hitung
sebesar 1.411 sehingga H
2
diterima dengan pengertian bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara signifikan terhadap nilai informasi
pelaporan keuangan pemerintah daerah.
H
3
: Sistem Pengendalian Intern
Nilai t hitung variabel ukuran pemanfaatan teknologi informasi di peroleh sebesar 0.406 dan nilai signifikansi sebesar 0.687. Nilai signifikansi untuk uji t yang
diperoleh sebesar 0.687 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5 0,05. Adapun nilai t
tabel
sebesar 1,67943 lebih besar dari t
hitung
sebesar 0.406 sehingga H
3
diterima dengan pengertian bahwa sistem pengendalian
Universitas Sumatera Utara
62 intern berpengaruh secara signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan
pemerintah daerah.
4.5.2 Uji Signifikan Simultan Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki pengaruh secara bersama-sama ataupun simultan terhadap variabel terikat, apabila nilai
signifikan yang diperoleh kurang dari 0,05. Kriteria yang digunakan adalah apabila probabilitas 0,05 maka H
o
diterima sedangkan sebaliknya jika probabilitas 0,05 maka H
o
ditolak.
Tabel 4.14 Hasil uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
148.780 3
49.593 1.444
.244
b
Residual 1408.023
41 34.342
Total 1556.803
44 a. Dependent Variable: Nilai informasi pelaporan keuangan
b. Predictors: Constant, Sistem pengendalian intern, Pemanfaat teknologi informasi, Kualitas sumber daya manusia
�
�
: Kualitas sumber daya manusia X1, Pemanfaatan teknologi informasi X2, Sistem pengendalian inter X3 berpengaruh secara simultan
terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah Y. Uji F pada tabel Anova diperoleh nilai F sebesar 1.444 dan nilai signifikan sebesar
0.244 yaitu lebih besar dari nilai 0,05. Adapun nilai F
tabel
sebesar 2,58 lebih besar dari F
hitung
sebesar 1.444 sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian intern
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.
Universitas Sumatera Utara
63
4.5.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen.Nilai
koefisien determinasi R
2
adalah antara nol dan satu. Apabila nilai R
2
semakin kecil dari 1 maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen rendah dan sebaliknya jika koefisien determanasi mendekati 1 maka variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen, akan tetapi penggunaan R squaer sering menimbulkan permasalahan,yaitu nilai R squaer akan selalu meningkat
dengan adanya penambahan variabel independen dalam suatu model. Hal ini akan menimbulkan bias, karena ingin memperoleh nilai R squaer yang tinggi. Maka
dalam penelitian ini yang digunakan adalah adjusted R squaer, interprestasinya sama dengan R squaer akan tetapi nilai adjusted R squaer dapat naik-turun dengan
adanya penambahan variable baru, tergantung dari kolerasi antara variabel independen tambahan dangan variabel dependennya.
Tabel 4.15 Hasil uji koefisien determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .309
a
.096 .029
5.860 a. Predictors: Constant, Sistem pengendalian intern, Pemanfaatan teknologi
informasi, Kualitas sumber daya manusia b. Dependent Variable: Nilai informasi pelaporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
64 Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.14 menunjukkan besarnya adjusted R
squaer 0.029, dengan demikian besarnya pengaruh kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan sistem pengendalian intern terhadap nilai
informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah adalah sebesar 2.9. berdasarkan nilai adjusted R squaer dapat di simpulkan bahwa variabel kualitas
sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, serta sistem pengendalian intern masih mampu untuk menjelaskan varians variabel nilai
informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.
4.6 Uji Regresi berganda