40 menggambarkan populasi sebenarnya.Metode pengambilan sampel ini dipilih
untuk memudahkan pelaksanaan riset. Berdasarkan populasi, penulis tidak melakukan penelitian kepada semua pegawai negeri sipil di satuan kerja perangkat
daerah kota medan. Namun, peneliti mengambil sampel berdasarkian kriteria yang telah di tentukan. Hal ini dikarenakan judul penelitian mengacu kepada
informasi akuntansi keuangan yang digunakan tentunya oleh bagian akuntansi dan bagian penatausahaan keuangan satuan kerja perangkat daerah SKPD.
3.6 Jenis dan Sumber Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang di proleh dari kuesioner yang diberikan kepada responden dengan memgunakan
skala likert.Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung dari responden yang menjadi objek penelitian.Data primer dalam
penelitian ini adalah jawaban responden terhadap kuesioner.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan kuesioner yang akan diisi atau dijawab oleh responden yang
merupakan seluruh pengawai di Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD kota Medan. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang telah disusun
sedemikian rupa untuk dijawab oleh responden, biasanya disertai alternatif- alternatif jawaban.Kuesioner diberikan secara langsung kepada
responden.Responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tersebut, kemudian memintanya untuk mengembalikannya sehingga dapat dianalisis.
3.8 Teknik Analisis Data
Universitas Sumatera Utara
41
3.8.1 Statistik Deskriptif
Statisitk deskriptif digunakan untuk memberi gambaran dan deskripsi mengenai variabel-variabel dalam penelitian.Alat yang digunakan untuk
menggambarkan dan mendeskripsikan adalah rata-rata, median, maksimum, minimum, dan standar deviasi.
3.9 Pengujian Kualitas Data.
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan melakukan kolerasi bilvariate antara masing-masing
skor indikator dengan total skor kontruk. Hasil analisis kolerasi bilvariate dengan melihat output person correlation Ghozali, 2005. Apabila nilai r hitung r tabel
maka instrument yang digunakan dinyatakan valid. Untuk menguji validitas dilakukan 3 cara yaitu melakukan kolerasi antara skor butir pertanyaan dengan
dengan total skor kontruk atau variabel, dilakukan dengan melakukan kolerasi bilvariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor kontruk dan yang
terakhir adalah uji dengan CFA Comvirmatory Factor Analysis.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel.Suatu kuesioner dikatakan andal jika jawaban
seseorang tehadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
Universitas Sumatera Utara
42 a.
Repeated Measure atau pengukuran ulang, seseorang diberi pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap
konsisten dengan jawabannya. b.
One Short atau pengukuran sekali saja : jawaban dari responden di peroleh hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain
atau untuk mengukur kolerasi antar jawaban pertanyaan. SPSS merupakan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronsbach Alpha
� . Suatu variabel di katakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.
3.9.3 Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan pengaruh yang signifikan, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik
regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokolerasi.
3.9.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas di gunakan untuk menguji apakah dalam sebuah medel regresi variabel dependen , variabel independen atau kedua-duanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Dasar
pengambilan keputusan : a
Jika data menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
43 b
Jika data menyebar dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garis histrogramya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.9.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas independen.Model regresi yang
baik seharusnya tidak tejadi kolerasi di antara variabel independen. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance dan
menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Dasar pengambilan keputusanya adalah apabila tolerance 0,1 atau sama dengan nilai VIF 10 berarti tidak ada
mulikolinearitas antara variabel dalam model regresi.
3.9.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kertidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan grafik scatterplot. Pendeteksian mengenai ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di studentized. Adapun dasar analisisnya sebagai berikut :
a Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
44 b
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka terjadi heteroskedastisitas.
3.9.3.4 Uji Autokolerasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
periode t-1.Jika terjadi autokorelasi, maka terdapat problem autokorelasi. Menurut Ghozali 2009:99, autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Pada data cross section, masalah autokorelasi relatif tidak
terjadi. Uji yang digunakan dalam penelitian untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW. Kriteria
untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu: 1.
Nilai DW lebih kecil dari -2 berarti ada korelasi positif, 2.
Nilai DW di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3.
Nilai DW lebih besar dari +2 berarti ada autokolerasi negartive,
3.9.4 Uji Regresi Berganda
Uji regresi bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah terhadap kualitas sumber daya manusia,
pemanfaatan teknologi informasi, sistem pengendalian intern.Persamaan matematis untuk hubungan yang dihipotesiskan dapat dirusmuskan sebagai
berikut.
Y = α + �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ e
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
45 Y = Nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah
α = Konstan X
1
= Kualitas Sumber Daya Manusia X
2
= Pemanfaatan Teknologi Informasi X
3
= Sistem Pengendalian intern β
1
= Koefisien Sumber Daya Manusia β
2
= Koefisien Pemanfaatan Teknologi Informasi β
3
= Koefisien Sistem Pengendalian Intern e = error
3.9.5 Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang terdapat pada penelitian ini akan memulai beberapa pengujian, yaitu uji koefisien determinasi
�
2
, uji signifikansi simultan Uji Statistik F, serta uji signifikansi individual Uji Statistik t.
3.9.5.1 Uji Signifikansi Individual Uji-t
Pengujian parameter individual dimaksudkan untuk melihat apakah variabel secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel tak bebas
dengan asumsi variabel bebas lainya konstan. Kriteria pengujian sebagai berikut : a
Membandingkan antara t hitung dengan t tabel. bila t hitung t tabel, variabel bebas secara individual tidak berpengaruh tehadap variabel tidak bebas. Bila t
hitung t tabel, variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen.
b Berdasarkan probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05
�, maka variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
46
3.9.5.2 Uji Signifikan Simultan Uji F
Pengujian hipotesis secara simultan keseluruhan menunjukkan apakah variabel bebas secara keseluruhan atau bersama-sama mempunyai pengaruh
terhadap variabel tak bebas. Kriteria pengujian sebagai berikut : a
Membanbdingkan antara F hitung dengan F tabel Bila F hitung F tabel, variabel dependen secara serentak tidak
berpengaruh terhadap variabel independen.Bila F hitung F tabel, variabel dependen secara serentak berpengaruh terhadap variabel
independen. b
Berdasarkan probabilitas Jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05
�. Maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.Jika lebih kecil dari 0.05 maka variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.9.5.3 Uji Koefisien Determinasi
�
�
Koefisien Determinasi �
2
digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen.Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol sampai dengan satu.Apabila nilai �
2
semakin kecil, maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen rendah.Apabila �
2
medekati satu, maka variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data, tingkat pengembalian kuesioner, gamabaran umum responden, statistik deskriptif, hasil
uji kualitas data, hasil uji asumsi klasik, serta uji hipotesis.
4.1.1 Deskripsi Data
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pengelolah keuangan daerah di satuan kerja perangkat daerah SKPD kota Medan. Sesuai dengan
metode penarikan sampel yaitu convenience sampling maka sampel dalam penelitian ini adalah pegawai yang berkaitan langsung dengan pengelolaan
keuangan yaitu; Pegawai Bagian Proses Penatausahaan Keuangan, Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran, Pegawai yang membuat Laporan Keuangan dan
yang melakukan Pelaporan Keuangan.Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, yang ditujukan kepada responden
untuk setiap SKPD yang dijadikan tempat penelitian.Peneliti menyerahkan kuesioner dan mengambil kembali kuesioner tersebut sesuai perjanjian
pengembalian. Kuesioner yang disebarkan berjulah 100 kuesioner, 4 kuesioner untuk
masing-masing SKPD berdasarkan Kriteria jumlah Responden. 100 100 kuesioner yang disebarkan, 45 kuesioner diterima kembali, 55 Kuesioner tidak
kembali, 45 dapat diolah, rincian mengenai tingkat pengembalian kuesioner disajikan dalam tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Responden
Jumlah Persentase
Kuesioner yang disebarkan 100
100 Kuesioner yang Kembali
45 45
Kuesioner yang tidak kembali 55
55 Kuesioner yang dapat diolah
45 45
4.1.2 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pengelola keuangan di SKPD Kota Medan.Dari data yang terkumpul, diperoleh deskripsi responden yang dibagi
berdasarkan jenis kelamin, umur dan tingkat pendidikan responden di SKPD terkait. Adapun karakteristik responden disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Uraian Frekuensi
Persentase Jenis Kelamin
Pria 15
33.3
Wanita 30
66.7 Dari tabel 4.2 diatas, dapat dlihat bahwa gambaran responden berdasarkan jenis
kelaminnya, sebagian besar responden berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 30 orang 66.7 sedangkan responden pria sebanyak 15 orang 33.3.
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Uraian Frekuensi
Persentase
20 – 30 Tahun 13
28.9 31 – 40 Tahun
32 71.1
Universitas Sumatera Utara
49 Berdasarkan tabel 4.4 deskripsi responden berdasarkan umur terlihat bahwa umur
responden 20-30 tahun berjumlah 13 responden atau sebesar 28.9 , umur responden 31-40 tahun berjumlah 32 responden atau sebesar 71.1 .
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Bedasarkan Tingkat Pendidikan
Uraian Frekuensi
Persentase
D3 12
26.7 S1
33 73.3
Berdasarkan tabel 4.4 Deskripsi Responden berdasarkan tingkat pendidikan terlihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan D3 berjumlah 12 orang
26.7 , sedangkan responden dengan tingkat Pendidikan S1 berjumlah 33 orang 73.3 .
4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif