B. Hipotesis
Ada hubungan antara otitis media supuratif kronis dengan terjadinya vertigo.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan metode cross sectional.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Poliklinik THT-KL RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
C. Subjek Penelitian
Semua pasien otitis media supuratif kronik di poli THT-KL RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Dengan kriteria:
1. Inklusi
Pria dan wanita dengan rentang umur 18-70 tahun.
commit to users
2. Eksklusi
a. Pasien yang menderita penyakit di bawah ini:
1 Infeksi viral pada telinga tengah seperti labirintitis dan vestibular neuritis
tanpa riwayat OMSK 2
Disfungsi Tuba Auditiva Eustachii yang diakibatkan oleh selain OMSK 3
Sinusitis 4
Meniere’s disease 5
Epilepsi 6
Acoustic neuroma 7
Karsinoma Nasofaring 8
Trauma Kepala 9
Hipertensi Allen, 2006.
b. Pasien dengan vertigo sebelum menderita Otitis Media Supuratif Kronik.
D. Teknik Sampling
Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara Fixed-Disease Sampling. Fixed-Disease Sampling merupakan pencuplikan berdasarkan status penyakit
subjek, yaitu berpenyakit kasus atau tidak berpenyakit kontrol. Besar sampel dihitung sesuai dengan rumus sebagai berikut Murti, 2010:
commit to users
= 17,73 ≈ 18
Keterangan: : jumlah sampel
: perkiraan prevalensi vertigo dengan riwayat Otitis media supuratif kronik yaitu sebesar 3 Riina et al, 2009
: perkiraan prevalensi vertigo tanpa riwayat Otitis media supuratif kronik yaitu sebesar 42 Yazdi et al, 2004
: = 0,23
: nilai statistik pada kurva normal standar pada tingkat kemaknaan 0,05 yaitu sebesar 1,96
: nilai pada distribusi normal standar untuk uji satu sisi pada kuasa statistik. Nilai yang diinginkan untuk kuasa statistik 80 atau β = 20
yaitu sebesar 0,89 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah sampel yang dibutuhkan untuk
tiap kelompok yaitu sebesar 18. Jadi, jumlah total sampel untuk dua kelompok yaitu
sebesar 36.
E. Identifikasi Variabel