Latar belakang PENGARUH BERBAGAI JENIS BERAS TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA ANGKAK OLEH Monascus purpureus

xi

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan merupakan hal terpenting dan utama dalam kehidupan manusia. Perkembangan industri dan gaya hidup manusia menimbulkan berbagai dampak, baik dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak negatif yang perlu diwaspadai adalah timbulnya berbagai penyakit degeneratif di Indonesia. Para peneliti pangan dan gizi Indonesia untuk saat ini sedang giat mengeksplorasi senyawa-senyawa antioksidan yang berasal dari sumber alami. Radikal bebas merupakan salah satu molekul yang dianggap bertanggung jawab dalam berbagai penyakit yang diderita manusia, termasuk penyakit degeneratif. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang mempunyai satu elektronlebih yang tidak berpasangan biasanya pada rumus bangunnya ditulis dengan titik tebal dibelakang atom atau molekul R • . Radikal bebas di dalam tubuh sangat berbahaya sebab untuk memperoleh pasangan elektron, ia amat reaktif dan merusak jaringan Afriansyah, 1996. Untuk itulah, tubuh perlu tambahan asupan antioksidan yang berasal dari luar tubuh yaitu dari makanan yang dikonsumsi. Antioksidan merupakan substansi kimia yang dapat menghambat permulaan inisiasi atau memperlambat kecepatan oksidasi pada bahan yang mudah teroksidasi Fennema, 1985. Antioksidan atau reduktor berfungsi untuk mencegah terjadinya oksidasi atau menetralkan senyawa yang telah teroksidasi dengan cara menyumbangkan hidrogen atau elektron Silalahi, 2006. Antioksidan adalah bahan tambahan yang digunakan untuk melindungi komponen- komponen makanan yang bersifat tidak jenuh mempunyai ikatan rangkap terutama lemak dan minyak. Sumber-sumber antioksidan dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok antara lain : antioksidan sintetik yaitu antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia dan antioksidan alami yaitu antioksidan hasil ekstraksi bahan alami Ardiansyah, 2007. xii Angkak merupakan produk fermentasi menggunakan kapang Monascus sp. berasal dari negara China. Pembuatan pertama dilakukan oleh Dinasti Ming yang berkuasa di China pada abad ke-14 sampai abad ke-17. Ardiansyah, 2005. Warna merah angkak selain berpotensi sebagai pengganti warna merah sintetis sebagai sumber antioksidan alami, yang saat ini penggunaannya sangat luas pada berbagai produk makanan. Kapang Monascus purpureus yang ditumbuhkan pada beras sebagai substrat dapat menghasilkan pigmen kuning, merah dan orange. Pigmen yang dihasilkan oleh angkak mengandung zat antosianin dari kelompok flavonoid yang mempunyai antioksidan kuat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Purbani, 2007. Pigmen warna utama yang dihasilkan oleh Monascus purpureus pada fermentasi angkak adalah monaskorubrin dan monaskoflavin Anonim c , 2008. Beras sebagai substrat memiliki beberapa macam dan warna yang berbeda, secara genetik antara lain beras biasa yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20. Beras merah, akibat aleuron mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu dan beras hitam yang sangat langka disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam. Didalam beras merah dan beras hitam terdapat sejumlah komponen bioaktif, seperti pigmen dan senyawa flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan. Senyawa antioksidan berfungsi untuk menangkal serangan radikal bebas, sehingga sangat berguna untuk pencegahan kanker, penuaan dini dan berbagai penyakit degeneratif lainnya Anonim a , 2008. Penelitian menggunakan beras lokal yang berpotensi sebagai bahan baku angkak belum banyak dilakukan akibatnya masih diimpor angkak dari Cina dan negara-negara lain. Oleh karena itulah, penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dalam angkak yang dibuat dari beras putih, xiii beras merah serta beras hitam lokal yang diinokulasi dengan Monascus purpureus.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Peningkatan Kadar Lovastatin Angkak oleh monascus purpureus Ko-Kultur dengan Endomycopsis Burtonii

0 4 16

Pengaruh berbagai jenis beras terhadap Aktivitas antimikrobia pada angkak Oleh monascus purpureus

1 6 44

Hubungan pemberian beras angkak merah (monascus purpureus) terhadap hitung limfosit pada mencit Balb C model sepsis

0 4 47

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN BERAS YANG DIFERMENTASI OLEH Monascus Purpureus (ANGKAK) TERHADAP Pengaruh Pemberian Air Seduhan Beras Yang Difermentasi Oleh Monascus Purpureus (Angkak) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Serum Pada Tikus Putih.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Pemberian Air Seduhan Beras Yang Difermentasi Oleh Monascus Purpureus (Angkak) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Serum Pada Tikus Putih.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Pemberian Air Seduhan Beras Yang Difermentasi Oleh Monascus Purpureus (Angkak) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Serum Pada Tikus Putih.

0 2 4

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN BERAS YANG DIFERMENTASI OLEH Monascus Purpureus (ANGKAK) TERHADAP Pengaruh Pemberian Air Seduhan Beras Yang Difermentasi Oleh Monascus Purpureus (Angkak) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Serum Pada Tikus Putih.

0 1 13

PENGARUH JENIS SUBSTRAT UMBI-UMBIAN DALAM PRODUKSI PIGMEN ANGKAK MENGGUNAKAN Monascus purpureus.

0 3 12

STUDI PENENTUAN PERBANDINGAN AMPAS SAGU TERHADAP TEPUNG BERAS UNTUK PRODUKSI PIGMEN ANGKAK DARI MONASCUS PURPUREUS The Study of Determination Sago Hampas Comparison Toward Rice Flour to Production of Angkak Pigment with Monascus purpureus

0 0 11

AKTIVITAS ANTIBAKTERI ANGKAK (Monascus purpureus) TERHADAP BAKTERI DALAM DAGING SAPI KURING KERING ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF ANGKAK (Monascus purpureus) ON BACTERIA IN DRIED CURED BEEF

0 0 10