Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN
94
DAFTAR PUSTAKA
ACI 530-05, 2005 Building Code Requirements for Masonry Structures, American Concrete Institute.
ASTM C67-03, 2003. Setandard Test Methods for Sampling and Testing Brick and Strctural Clay Tile
, ASTM International,100 Barr Harbor, PO Box C700, West Conshohocken,PA 19426-2959, United States.
ASTM, E. 519-02 2002. Standard Method for Diagonal shear in Masonry Assemblages
2002. ASTM C 1314-03. 2003. Setandard Test Methods for compressive Strength of
Masonry Prisms , ASTM International,100 Barr Harbor, PO Box C700, West
Conshohocken,PA 19426-2959, United States. ASTM C 230-57 1958. ASTM Standards on Petroleum Products and
Lubricants.pp. . Baltimore.
Bowles, J.E., 1986. Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah Mekanika Tanah
. Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta. Elianora, Shalahuddin, Aljirzaid. Variasi Tanah Lempung, Tanah Lanau dan Pasir
Sebagi Bahan Campuran Batu Bata. Jurnal Teknobiologi, 12 2010 : 34-46, ISSN : 2087-5428.
EN, BS. 1052-1: 1999. Methods of Test for Masonry –Part1. Determination of
Compressive Strength 1999.
Endarto.R dan Zulfiar, 2010. Kajian Eksperimen Kuat Tekan Beton Ringan Menggunakan Agregat Bambu dan Bahan Tambah Beton. Jurnal Ilmu Semsta
Teknik , Vol.13, No 1, 12-20, Mei 2010.
Eurocode 6.2001. Design of Masonry Structures,Part 1-1.
FEMA 273. 1997. NEHRP Guidelines for The Seismic Rehabilitation of Buildings
, A Council of the NIBS, Washington DC. Habibi 2016, Kajian perbandingan kuat tekan beton terhadap jenis pasir di
Yogyakarta, Tugas Akhir Teknik Sipil
Huda dan Hastuti, 2012. Pengaruh Temperatur Pembakaran dan Penambahan Abu Terhadap Kualitas Batu Bata. Jurnal Neutrino Vol.4, No 2 April 2012
Ikhsan, Nur, 2016, Pengaruh Penambahan Pecahan Kaca Pada Variasi 15, 20 dan 25 Sebagai Bahan Pengganti Sebagian Agregat Halus dan
Penambahan Serat Fiber Optik 0,15 Terhadap Kuat Tekan Beton Serat .
Tugas Akhir Teknik Sipil. Indra, A. 2012. Kuat Tekan Compression Strength Komposit LempungPasir
pada Aplikasi Bata Merah Daerah Payakumbuh Sumbar. Jurnal Teknik Mesin ISSN 2089-4880
, 12. Kaushik, H.B., D.C. Rai and S. K. Jain 2007a. Uniaxial compressive stress-strain
model for clay brick masonry, J. CURRENT SCIENCE, VOL.92, NO.4, 25
th
FEBRUARY. Nur, 2008. Analisa Sifat Fisis dan Mekanis Batu Bata Berdasarkan Sumber lokasi
dan Posisi Batu Bata Dalam Proses Pembakaran, Jurnal Rekayasa Sipil, Vol. 4, No 2, Oktober 2008.
Mulyono, T., 2003, Teknologi Beton, Andi, Yogyakarta Paulay, T. M. J. N. Priestley. 1992. Seismic Design of Reinforcd Concrete and
Masonry Buildings , John Wiley Sons, New York.
Prayuda, Hakas, 2015 Prediksi Gaya Lateral In Plane Melalui Perubahan Frekuensi Alami dan Redaman Struktur Dinding Pasangan Batu ½ Batu
dengan Spesi 1PC : 4KP : 10 PS Melalui Analisis Getaran Mikro , Tesis
Rahayu Rita N , Budiwati, dan Sukrawa. Setudi Karakteristik Batu Bata Merah Lokal Bali sebagi Dinding. Jurnal Spektran Vol.4, No.1 , Januari 2016.
Somayaji, Shan, 2001, Civil Enggineering Materials, 2nded., California Polytechnic State University, San Luis Obisco
SII 0021-78. 1978. Mutu dan Cara Uji Batu Bata Merah Pejal, Departermen Perindustrian Republik Indonesia.
SNI 15-2094-1991, Mutu dan Cara Uji Bata Merah Pejal, Departermen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.
SNI 15-2094-2000, Mutu dan Cara Uji Bata Merah Pejal, Departermen Pemukiman dan Prasarana Wilayah
SNI 03-1970-2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air agregat Halus. Departemen, P. U
SNI 03-1971-1990 Metode Pengujian Kadar Air Agregat. Departemen, P. U
SNI-S-04-1989-F Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A Bahan Bangunan Bukan Logam
LPMB, Departemen, P. U.SK Bandung SNI
–03–1968–1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar,
Departemen, P. U. SK SNI 06-6825-2002 Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen Portland
untuk pekerjaan sipil, Departemen, P. U. SK SNI-10-1978 Bata merah Sebagi Bahan Bangunan, Departermen Pekerjaan
Umum. Yayasan lembaga Pendidikan Masalah Bangunan Bandung Suwardono. 2002. Mengenal Pembuatan Bata, Genteng, Genteng Berglasir,
Cetakan Pertama. Bandung: CV. Yrama Widya. Tjokrodimuljo, K., 2007, Teknologi Beton, KMTS FT UGM, Yogyakarta.
Wesley L. D. 1977. Mekanika Tanah, Badan Penerbit Percetakan Umum, Jakarta.
Wisnumurtini, 2013. Struktur Dinding Pasangan Batu Merah Lokal Dengan Perkuatan Bilah Bambu Di Daerah Rawan Gempa
, Program Doktor Teknik Sipil, Universitas Brawijaya Malang,November 2013.
Zuraida, Siswanto, 2012 Pengaruh Penambahan Karbon Tempurung Kelapa dan Variasi Lama Pembakaran Terhadap Karakteristik Fisis dan Mekanis Batu
1
NASKAH SEMINAR ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIS BATU BATA DALAM MENINGKATKAN
KEKUATAN DINDING DI YOGYAKARTA
1
Endra Aji Setyawan
2
, Fadillahwaty Saleh
3
, Hakas Prayuda
4
ABSTRAK
Gempa bumi di Indonesia yang terjadi di beberapa daerah terutama di Yogyakarta pada 27 Mei 2006 menyebabkan runtuhnya bangunan-bangunan disekitar pusat gempa. Banyak rumah-rumah yang dibangun
tanpa perhitungan struktur yang benar, sehingga ketika terjadi gempa banyak penduduk meninggal dan mengungsi karena rumahnya rusak. Gempa di Yogyakarta ini kerusakan yang sering terjadi di bagian non-
struktural yaitu pada dinding rumah, dengan demikian diperlukan penelitian-penelitian yang lebih banyak dan lebih dalam untuk mengetahui karakteristik batu bata lokal ini yang dapat digunakan untuk menjelaskan
kejadian kegagalan bangunan yang menggunakan struktur dinding batu bata Wisnumurti, 2013. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui sifat fisik dan mekanis batu bata di Yogyakarta yang mengacu pada SNI 15-
2094-2000. Benda uji mengambil 10 tempat penjual dan pembuat batu bata yang berada di beberapa kabupaten khususnya wilayah Yogyakarta, masing-masing tempat mengambil 30 sampel batu bata untuk
mengetahui perbedaannya. Pemeriksaan awal di lapangan meliputi campuran tanah pada batu bata, lama pengeringan, jenis pembakaran, dan lama pembakaran. Pemeriksaan ke dua dilakukan di laboratorium TS. FT
UMY meliputi pengujian sifat fisik yaitu menganalisa sifat tampak, ukuran, kandungan garam dan Sifat mekanik yaitu pengujian kerapatan semu, penyerapan, berat jenis, kadar air, Initial Rate of Suction IRS, kuat
tekan dan modulus elastisitas ME. Berdasarkan hasil, telah didapatkan sifat fisik 1.
Pengujian sifat
fisik yang dilakukan terdiri dari pengukuran, warna, dan kandungan garam. Kode sampel I memenuhi seluruh persyaratan sifat fisik dari segi warna dan kandungan garam, sedangkan kode A,B,C,D,E,F,G,H hanya
memenuhi persyaratan fisik kandungan garam.Pengujian sifat mekanis yang dilakukan terdiri dari pengujian kerapatan semu, berat jenis, kadar air, penyerapan, IRS, dan kuat tekan. Seluruh kode sampel memenuhi
persyaratan kerapatan semu, berat jenis, kadar air, dan IRS, sedangkan penyerapan air hanya kode sampel A,B,C,D,E,H,I,J yang memenuhi persyaratan. Kuat tekan tidak ada sampel yang memenuhi
Kata kunci: Batu Bata, Sifat fisik, Sifat mekanis, Yogyakarta.
1
Disampaikan pada seminar tugas akhir,
2
20120110142 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
3
Dosen Pembimbing I Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
4
Dosen Pembimbing II Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta