Tujuan penelitian Keaslian penelitian

Perbedaan 2 penelitian diatas dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu penelitian sebelumnya lebih mengarah kepada bagaimana hubungan persepsi mahasiswa terhadap PBL dengan kemampuan mahasiswanya, sedangkan penelitian ini ingin menganalisis bagaiamana tingkat pengetahuan dan persepsi mahasiswa terhadap PBL. Perbedaan lainnya yaitu pada waktu, objek dan tempat penelitiannya.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti Sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian di bidang pendidikan khususnya metode PBL. Serta memperoleh gambaran tingkat pengetahuan dan persepsi mahasiswa Farmasi UMY terhadap metode PBL. 2. Bagi Prodi Farmasi UMY a. Sebagai salah satu acuan untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran PBL yang sudah dilaksanakan oleh Prodi Farmasi UMY. b. Menggali lebih dalam aspek mana yang perlu ditingkatkan agar minat dan keluhan mahasiswa dapat diatasi. 3. Bagi institusi pendidikan lain a. Sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi institusi untuk terus mengembangkan metode pembelajaran PBL. b. Menjadi sumber inspirasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya dalam bidang pendidikan. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Problem Based Learning PBL

1. Definisi Problem Based Learning PBL

Menurut Alexander et al, 2007 PBL dikembangkan oleh Harold Barrow di Mc Master University Medical School dalam menanggapi ketidakpuasan mahasiswa dengan format pembelajaran kuliah dan lulusan yang tidak dapat menerapkan konten yang dipelajari di kelas ke dalam praktek klinik. Harsono 2009 juga menambahkan bahwa PBL menekankan Active Student Center Learning AASCL yang mana para mahasiswa ditantang untuk menguji, mencari, menyelidiki, merefleksikan, memahami makna, dan memahami ilmu dalam konteks yang relevan dengan profesi mereka di masa mendatang. PBL memadukan sejumlah teori dan prinsip pendidikan yang saling melengkapi ke dalam suatu sistem pembelajaran. PBL mengandalkan strategi belajar yang berpusat kepada pelajar itu sendiri student-centered, kolaboratif, kontekstual, terpadu dan reflektif. Desain dan pelaksanaan pembelajaran meliputi belajar dalam kelompok –kelompok kecil dan peer teaching. Mahasiswa bekerja sama dalam kelompok –kelompok kecil untuk membangun pengetahuan dengan menggunakan kasus masalah yang realistis untuk memicu proses belajar Gwee, 2009. Menurut Richrad I dalam Arends, 2008. Pembelajaran berbasis masalah merupakan metode pembelajaran aktif yang digunakan untuk masalah terstruktur yang