BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat asosiatif. Penelitian asosiatif adalah suatu penelitian
yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Sepeti telah dikemukakan, terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris,
hubungan kasusal, dan interaktifresiprocaltimbalbalik Sugiyono, 2012:55. Dalam penelitian ini bentuk hubungan asosiatif yang digunakan adalah bentuk
hubungan kausal. Menurut Sugiyono 2012:56, hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen
variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen dipengaruhi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Hal ini dikarenakan perusahaan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah perusahaan sektor property dan real estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2014. Selain itu, penelitian juga
dilakukan pada website-website resmi perusahaan terkait. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari November 2015 s.d Januari 2016.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel, yaitu dua variabel independen mempengaruhi yang terdiri dari Internet Financial Reporting
Universitas Sumatera Utara
X1 dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website X2 dan satu variabel dependen dipengaruhi yaitu Frekuensi Perdagangan Saham Y.
3.4 Definisi Operasional 3.4.1 Frekuensi Perdagangan Saham
Frekuensi perdagangan
saham adalah
jumlah transaksi
perdagangan, baik jual atau beli, suatu saham IDX Fact, 2013. Frekuensi saham juga berarti seberapa sering perusahaan tersebut
melakukan transaksi perdagangan jual beli saham dalam waktu tertentu. Frekuensi Perdagangan Saham penelitian ini diambil dari
Fact Book Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-2014.
3.4.2 Internet Financial Reporting
Internet Financial Reporting adalah suatu cara pencatuman atau pemberian informasi mengenai laporan kinerja keuangan suatu
perusahaan dengan memanfaatkan media internet dan website. Variabel Internet Financial Reporting merupakan variabel yang
bersifat skala kategori sehingga variabel I ini termasuk dalam variabel dummy. Untuk perusahaan yang menerapkan Internet Financial
Reporting akan diberi nilai “1”. Sedangkan untuk perusahaan yang
tidak menerapkan variabel Internet Financial Reporting, akan diberi nilai “0”.
3.4.3 Tingkat Pengungkapan Informasi Website
Metode yang digunakan untuk mengukur tingkat pengungkapan informasi diadaptasi dari studi yang dilakukan oleh Ettredge et al.
Universitas Sumatera Utara
2001 dalam Lai et al. 2009 yang dimodifikasi dengan memasukkan profil dasar dan item operasional. Dari semua sampel perusahaan yang
menerapkan Internet Financial Reporting akan diukur tingkat pengungkapan website nya. Pengukuran menggunakan skala poin 4
sistem untuk memberikan informasi poin untuk setiap item. Profil dasar perusahaan diberikan nilai 1 poin; laporan keuangan kuartal,
setengah tahunan atau tahunan sederhana diberikan nilai 2 poin; satu set lengkap laporan keuangan kuartalan, setengah tahun atau tahunan
dan tahunan laporan direksi diberikan 3 poin; pelaporan rinci tahunan direksi termasuk strategi bisnis perusahaan dan anak perusahaan divisi
utama dan tujuan serta rencana bisnis, diberikan 4 poin. Total poin berkisar
antara 0-40.
Adapun metode
pengukuran tingkat
pengungkapan informasi website terdapat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Pengukuran Tingkat Pengungkapan Informasi Website
No. Tipe
Pengungkapan Informasi
Item Pengukuran Nilai
I Profil Dasar
1 Sejarah dan Profil Perusahaan
1 2
Strategi, Kebijakan Operasi dan Budaya Perusahaan
1 3
Informasi Produk dan Layanan 1
4 Tim Manajemen dan Organisasi
Perusahaan 1
5 Informasi Sumber Daya Manusia
1 6
Konglomerasi dan Investasi 1
7 Informasi Kontak
1 II
Berita Terbaru 1
Informasi Industri 1
2 Informasi Produk dan Operasi
1 3
Berita Terbaru Seputar Keuangan 1
III Item Operasional
1 Profil Operasi
1 2
Ramalan dan Tujuan Operasi 1
3 Analisis Industri dan Laporan
Penelitian Terkait 1
IV Informasi Keuangan
1 Informasi Keuangan Tertentu
1 2
Laporan Keuangan Kuartal Singkat 2
3 Laporan
Keuangan Tengah
2
Universitas Sumatera Utara
Tahunan Singkat 4
Laporan Keuangan
Tahunan Singkat
2 5
Laporan Keuangan
Kuartal Lengkap
3 6
Laporan Keuangan
Tengah Tahunan Lengkap
3 7
Laporan Keuangan
Tahunan Lengkap
3 8
Laporan Tahunan Dewan Direksi 4
9 Informasi
Pendapatan Bulanan
Operasional 1
10 Analisis Keuangan
1 11
Ramalan Keuangan 1
V Informasi Saham
1 Informasi Harga Saham Historis
dan Deviden 1
2 Kebijakan Deviden
1 3
Informasi Harga Saham Terkini 1
4 Informasi Agen Saham Terkini
1 Jumlah
40
Pemaparan definisi operasional di atas dapat dilihat secara ringkas pada tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Definisi Operasional
No Variabel
Definisi Variabel Pengukuran
Skala
1. Internet
Financial Reporting X1
Pencantuman informasi keuangan
perusahaan melalui internet
atau website.
Menggunakan variabel dummy
, nilai “1” untuk perusahaan
yang menerapkan IFR, dan
nilai “0”
untuk perusahaan yang tidak
menerapkan IFR. Nominal
2. Tingkat
Pengungkapan Informasi
Website X2 Bentuk
Penyampaian Informasi mengenai
perusahaan untuk
mengurangi asimetris informasi
dimana didalam
website tersebut
terdiri dari profil dasar
perusahaan, berita terbaru, item
operasional, informasi
keuangan, dan
informasi saham
perusahaan. Menggunakan
skala poin 4 sistem untuk
memberikan informasi poin untuk setiap item.
Rentang nilai 0-40. Rasio
3. Frekuensi
Jumlah transaksi Data
frekuensi Rasio
Universitas Sumatera Utara
Perdagangan Saham Y
perdagangan, baik jual atau beli, suatu
saham perdagangan
saham diambil dari Fact Book
BEI.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono 2012:115, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan property dan real estate yang terdapat atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-
2014. Jumlah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 berjumlah 45 perusahaan.
3.5.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono 2012:116, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel diambil
berdasarkan kriteria tertentu, yaitu: 1.
Perusahaan property dan real estate terdaftar berturut-turut di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-2014.
2. Perusahaan property dan real estate yang menerapkan
Internet Financial Reporting dan memiliki website. 3.
Perusahaan property dan real estate yang tidak menerapkan Internet Financial Reporting dan tidak memiliki website.
Universitas Sumatera Utara
Adapun penjelasan mengenai kriteria pemilihan sampel penelitian ini terdapat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Pemilihan Sampel
No. Kriteria Sampel
Jumlah
1. Perusahaan property dan real estate terdaftar berturut-turut
di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-2014. 44
2. Perusahaan property dan real estate yang menerapkan
Internet Financial Reporting dan memiliki website. 39
3. Perusahaan property dan real estate yang tidak menerapkan
Internet Financial Reporting dan tidak memiliki website. 2
Jumlah 41
Sumber: www.idx.co.id Data Diolah
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan di atas, maka sampel di dalam penelitian ini menjadi sebanyak 41 perusahaan. Berikut
daftar perusahaan property dan real estate yang dijadikan sampel penelitian:
Tabel 3.4 Data Perusahaan Sampel
No. Nama Perusahaan
No. Nama Perusahaan
1. Agung Podomoro Land Tbk.
22. Kawasan Industri Jababeka Tbk.
2. Alam Sutera Realty Tbk.
23. Lamicitra Nusantara Tbk.
3. Bakrieland Development Tbk.
24. Lippo Cikarang Tbk.
4. Bekasi Fajar Industrial Estate
Tbk. 25.
Lippo Karawaci Tbk. 5.
Bhuwanatala Indah Permai Tbk.
26. Megapolitan Developments Tbk.
6. Bukit Darmo Property Tbk.
27. Metro Realty Tbk.
7. Bumi Citra Permai Tbk.
28. Metropolitan Land Tbk.
8. Bumi Serpong Damai Tbk.
29. Metropolian Kentjana Tbk.
9. Ciputra Development Tbk.
30. Modernland Realty Tbk.
10. Ciputra Property Tbk.
31. Pakuwon Jati Tbk.
11. Ciputra Surya Tbk.
32. Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk.
12. Cowell Development Tbk.
33. Roda Vivatex Tbk.
13. Danayasa Arthatama Tbk.
34. Sentul City Tbk.
14. Duta Anggada Realty Tbk.
35. Summarecon Agung Tbk.
15. Duta Pertiwi Tbk.
36. Suryamas Dutamakmur Tbk.
16. Fortune Mate Indonesia Tbk.
37. Bekasi Asri Pemula Tbk.
17. Gowa
Makassar Tourism
Development Tbk. 38.
Gading Development Tbk. 18.
Greenwood Sejahtera Tbk. 39.
Nirvana Development Tbk. 19.
Indonesia Prima Property Tbk. 40. Plaza Indonesia Realty Tbk.
Universitas Sumatera Utara
20. Intiland Development Tbk.
41. Perdana Gapuraprima Tbk.
21. Jaya Real Property Tbk.
Sumber: www.idx.co.id
3.6 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen Sugiyono, 2012:193. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari :
a. Indonesia Stock Exchange IDX Fact 2012,2013, dan 2014 b. Website perusahaan
c. Bursa Efek Indonesia BEI d. Berbagai artikel, buku, jurnal dan beberapa penelitian terdahulu dari
berbagai sumber.
3.7 Metode Pengumpulan Data