S
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.8 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H1: Internet Financial Reporting berpengaruh positif terhadap frekuensi perdagangan saham perusahaan.
H2: Tingkat pengungkapan informasi website berpengaruh positif terhadap frekuensi perdagangan saham perusahaan.
H3: Internet Financial Reporting dan tingkat pengungkapan informasi website berpengaruh signifikan secara serentak terhadap frekuensi perdagangan
saham perusahaan. Internet Financial
Reporting IFR X1 Frekuensi
Perdagangan Saham Y
Tingkat Pengungkapan Informasi Website X2
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Internet merupakan suatu media komunikasi yang sangat berperan penting dalam berbagai aktivitas kegiatan manusia sehari-hari. Di era modernisasi saat
ini, internet bahkan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia dimana pun dan apapun aktivitas yang manusia lakukan. Internet memberikan manfaat,
keuntungan, serta kemudahan bagi pemakainya. Menurut O’Brien 2005: 175
internet adalah internet merupakan jaringan komputer yang berkembang pesat dari jutaan bisnis, pendidikan, dan jaringan pemerintahan yang saling
berhubungan dengan jumlah penggunanya lebih dari 200 negara. Internet telah menjadi kekuatan yang sangat besar pada dunia saat ini.
Dengan menggunakan komputer pribadi, seseorang dengan akses internet dapat bertukar informasi dengan individu di belahan dunia lain yang juga mempunyai
komputer dan akses internet Sukoco 2007: 71. Penggunaan internet di dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini dapat kita perhatikan
melalui tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Statistik Pengguna Internet di Dunia
No. Regional
Estimasi Populasi 2015
Pengguna Internet
31 Des. 2000 Data Pengguna
Internet Terakhir
1. Afrika
1.158.353.014 4.514.400
318.633.889 2.
Asia 4.032.654.624
114.304.000 1.405.121.036
3. Eropa
827.566.464 105.096.093
582.441.059 4.
Timur Tengah 236.137.235
3.284.800 113.609.510
5. Amerika Utara
357.172.209 108.096.800
310.322.257 6.
Amerika LatinKaribia 615.583.127
18.068.919 322.422.164
7. OceaniaAustralia
37.157.120 7.620.480
26.789.942 World Total
7.264.623.793 360.985.492
3.079.339.857
Universitas Sumatera Utara
Sumber: www.internetworldstats.com
Menurut Internet World Stats, data pengguna internet terakhir di tahun 2015 berjumlah 3,079 milyar penduduk dunia dengan prosentasi populasi
pengguna internet netter sebesar 42,4. Benua Asia sendiri menjadi salah satu benua yang populasi pengguna internetnya terbilang besar yakni 1.045
milyar pengguna. Hal ini membuktikan bahwa penduduk di belahan benua Asia sebagian besar menggunakan media internet sebagai bagian dari aktivitas
mereka sehari-hari baik dari kegiatan sosial, ekonomi, budaya, teknologi, politik, dan sebagainya. Menurut data yang dirilis oleh APJIII Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia yang dikutip dari Tekno Kompas, jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta dan
angka tersebut mengalami peningkatan tahun sebelumnya yang hanya berkisar 72,1 juta.
Ashbaugh et al. 1999 dalam Lai et al. 2009 menyatakan bahwa dengan perkembangan teknologi internet yang sangat cepat, komunikasi melalui
internet telah diadopsi oleh sektor bisnis sebagai alat yang penting untuk memberikan informasi. Internet dipandang sebagai salah satu media pelaporan
yang penting, sehingga informasi tentang kinerja perusahaan dapat dijangkau oleh seluruh investor secara global, selain melalui cara-cara tradisional, oleh
berbagai pihak seperti kreditor, pemegang saham, dan analis. Internet menawarkan suatu bentuk unik pengungkapan yang menjadi media bagi
perusahaan dalam menyediakan informasi kepada masyarakat luas sesegera mungkin Abdelsalam et al., 2007.
Universitas Sumatera Utara
Dalam perkembangan dunia ekonomi dan bisnis, tentunya penerapan media internet sangatlah berperan penting terutama untuk menarik para
konsumen dan investor untuk lebih tertarik akan bisnis yang perusahaan tersebut jalankan. Ashbaugh et al. 1999; Debrency et al. 2002 dalam Lai et
al. 2009 mengungkapkan bahwa internet mempunyai beberapa karakteristik dan keunggulan seperti mudah menyebar pervasiveness, tidak mengenal batas
borderless-ness, real-time, berbiaya rendah low cost, dan mempunyai interaksi yang tinggi high interaction. Dengan adanya karakteristik internet
yang lengkap tersebut, media internet dapat di terima dengan mudah, cepat, dan bahkan sangat populer di kalangan masyarakat.
Hal ini akan memberikan benefit yang jauh lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan media internet dalam aktivitas
usahanya. Benefit yang diperoleh perusahaan yang telah menerapkan media internet didalamnya dapat menjadi lebih besar lagi apabila perusahaan tersebut
memperdagangkan sahamnya atau mendaftarkan saham yang mereka miliki di bursa efek. Hal ini akan semakin menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku
penanam modal investor untuk membeli saham yang diperdagangkan di perusahaan tersebut. Tidak cukup hanya mendaftarkan atau memperdagangkan
saham mereka di bursa efek. Para pelaku usaha dan bisnis, juga dapat menambah daya tarik usaha yang mereka rintis melalui adanya transparansi
laporan keuangan serta membuat suatu website yang mana website tersebut dapat berisi berbagai informasi serta perkembangan perusahaan tersebut setiap
periodenya. Oleh karena itu, para pelaku usaha dan bisnis dapat menerapkan
Universitas Sumatera Utara
teknologi dan informasi yang mampu menambah nilai jual usaha mereka melalui dua cara yaitu: Internet Financial Reporting IFR dan Pengungkapan
Informasi Website. Perusahaan yang mengunggah laporan keuangannya melalui internet dan website mereka masing-masing akan mengurangi biaya
informasi bagi perusahaan mereka. Internet menyajikan akses informasi lebih banyak mengenai saham asing bagi investor, memudahkan investor mengambil
keputusan tanpa perlu membeli informasi atas saham tersebut. Akibatnya, investor lebih nyaman dalam menilai saham asing Madura 2006:113.
Internet Financial Reporting adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk mencantumkan laporan keuangannya melalui internet, yaitu melalui
website yang dimiliki perusahaan dan praktik Internet Financial Reporting ini selalu berkembang dari waktu ke waktu Asbaugh et al., 1999. Ettredge et al.
2001; Oyelere et al. 2003 dalam Lestari dan Chariri 2005, menyatakan bahwa informasi keuangan yang disajikan dalam Internet Financial Reporting
IFR mencakup laporan keuangan komprehensif, termasuk di dalamnya footnotes, bagian laporan keuangan, financial highlights dan ringkasan laporan
keuangan. Demikian halnya dengan adanya peranan penting dengan adanya
pengungkapan informasi pada website. Tidak hanya mencantumkan profil perusahaan saja, akan tetapi website yang dimiliki oleh perusahaan tersebut
memuat data keuangan, informasi, perkembangan pasar, kegiatan yang dilaksanakan, serta bermacam-macam informasi lainnya yang bisa diakses oleh
pengguna internet netter lainnya yang ingin mengetahui bagaimana informasi
Universitas Sumatera Utara
serta perkembangan perusahaan tersebut. Tentunya dalam hal ini, perusahaan harus aktif dan update dalam mengunggah serta memberikan informasi yang
mereka miliki demi pemenuhan pengetahuan para pengguna serta kesejahteraan perusahaan itu sendiri. Menurut Work et al. 2000 dalam
Kusumawardani 2011 pengungkapan informasi pada website juga merupakan sebagai suatu upaya dari perusahaan untuk mengurangi asimetri informasi
antara perusahaan dengan pihak luar. Pengungkapan informasi pada website tersebut merupakan suatu sinyal dari perusahaan pada pihak luar, salah satunya
berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang.
Aktivitas Internet Financial Reporting IFR dan pengungkapann website sebenarnya tidak menjadi suatu kewajiban bagi perusahaan. Hal ini dilakukan
secara sukarela oleh perusahaan dengan tujuan agar perkembangan bisnis perusahaan mereka dapat diakses oleh siapapun yang membutuhkan informasi
yang diinginkan oleh para pengguna yang tentunya berkaitan dengan perusahaan tersebut. Internet Financial Reporting juga berfungsi untuk
memberikan transparansi laporan keuangan serta perkembangan perusahaan dibidang financial yang nantinya dibutuhkan oleh pihak pemangku
kepentingan yang membutuhkan akses informasi akan keadaan perusahaan tersebut sebagai pedoman dalam kegiatan pengambilan keputusan yang tepat.
Menurut Sukanto 2011:83 pengungkapan informasi pada website merupakan suatu sinyal dari perusahaan pada pihak luar, salah satunya berupa informasi
Universitas Sumatera Utara
keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang.
Melalui Internet Financial Reporting dan pengungkapan informasi website yang dilaksanakan oleh perusahaan, perusahaan diharapkan agar mampu untuk
semakin meningkatkan kompetensi mereka dalam menjalin hubungan dengan para investor dan pihak yang berkepentingan di pasar modal. Karena dengan
adanya perkembangan internet sebagai media global dapat membantu perusahaan dalam menutupi berbagai kelemahan pelaporan keuangan tersebut.
Lai et al. 2009 dalam Hargyantoro 2010 mengatakan bahwa pertengahan tahun 2000, United State Securities and Exchange Commision
SEC US membuat pernyataan bahwa semua perusahaan publik direkomendasikan untuk membuat dan memberikan semua informasi legal
yang dimandatkan tentang kinerja perusahaan untuk diberikan kepada semua pihak yang berkepentingan di waktu yang sama. Dengan kata lain, kreditor,
pemegang saham, analis dan investor harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi di internet. Pernyataan Securities and Exchange
Commision ini mendorong lebih banyak perusahaan agar lebih menggunakan Internet Financial Reporting sebagai cara untuk menghindari diskriminasi
informasi. Akan tetapi, perusahaan telah diberi kebebasan dalam menentukan bagaimana dan apa yang harus diungkap. Di Indonesia Bapepam mengeluarkan
peraturan melalui Keputusan Ketua Bapepam No.86 Tahun 1996 mengenai keterbukaan informasi yang harus diumumkan kepada publik yang berbunyi :
“Setiap Perusahaan Publik atau Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah
Universitas Sumatera Utara
menjadi efektif, harus menyampaikan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2
kedua setelah keputusan atau terdapatnya Informasi atau Fakta Material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai Efek perusahaan atau keputusan investasi
pemodal” Melalui keputusan tersebut, diharapkan perusahaan-perusahaan dapat
secepatnya mengumumkan kepada masyarakat mengenai informasi atau hal- hal yang berkaitan dengan perusahaan yang mungkin dapat mempengaruhi
suatu efek. Beberapa tahun belakangan ini, Internet Financial Reporting muncul dan berkembang sebagai media yang paling cepat untuk
menginformasikan hal-hal yang terkait dengan perusahaan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan yang menerapkan Internet
Financial Reporting dan pengungkapan informasi website yaitu dapat menghemat biaya perusahaan, mempermudah komunikasi dengan para
investor, lebih cepat mudah untuk masuk ke bursa efek, menarik investor, meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya agensi, dan tentunya berbagai
keuntungan tersebut akan bermuara kepada adanya peningkatan kesejahteraan daripada perusahaan itu sendiri.
Beberapa penelitian telah dilakukan berkenaan dengan Internet Financial Reporting ini. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Hargyantoro 2010 yang meneliti bagaimana pengaruh Internet Financial Reporting dan tingkat pengungkapan informasi website terhadap frekuensi
perdagangan saham. Dengan mengambil sampel perusahaan yang tercatat di
Universitas Sumatera Utara
Kompas 100, penelitian ini mengambil kesimpulan bahwa Internet Financial Reporting dan tingkat pengungkapan informasi website memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap frekuensi perdagangan saham di perusahaan yang tercatat di Kompas 100. Selain penelitian dari Hargyantoro,
penelitian tentang Internet Financial Reporting dan pengungkapan informasi website ini juga dilakukan oleh Manullang et al. 2014. Penelitiannya
dilakukan dengan mengambil sampel perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013. Hasil daripada penelitian
ilmiah ini adalah Internet Financial Reporting dan tingkat pengungkapan informasi website berpengaruh positif dan signifikan terhadap frekuensi
perdagangan saham. Untuk menindaklanjuti penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka
penulis berniat untuk melanjutkan penelitian tersebut dengan sektor yang berbeda. Perusahaan yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian
penulis ialah perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penulis sangat tertarik untuk meneliti judul ini dikarenakan di era
modernisasi saat ini, perusahaan-perusahaan dituntut untuk lebih agresif dan aktif lagi dalam mempublikasikan laporan keuangan mereka melalui suatu
media yang dinilai sangat cepat, mudah, dan murah yaitu internet. Melalui internet, perusahaan akan mampu untuk lebih menjalin komunikasi yang lebih
cepat dengan publik terutama kepada stakeholders. Website merupakan suatu media yang dinilai menjadi suatu sarana bagi perusahaan dalam
menggambarkan bagaimana perkembangan daripada perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, perusahaan yang cenderung lebih menerapkan Internet Financial Reporting akan memiliki pergerakan harga saham yang tinggi. Karena secara
logika semakin banyak perusahaan yang memberikan informasi yang mereka miliki kepada publik ataupun kepada para investor maka akan semakin banyak
pula investor yang tertarik dengan perusahaan tersebut. Reaksi yang ditimbulkan oleh para investor inilah yang akan mempengaruhi permintaan dan
penawaran harga saham yang berujung pada peningkatan frekuensi perdagangan saham.
Berkaitan dengan frekuensi perdagangan saham, terdapat beberapa perusahaan property dan real estate yang frekuensi perdagangan sahamnya
masih terbilang rendah selama satu tahun. Hal ini dapat kita lihat pada tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2 Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan
Property dan Real Estate Terendah Tahun 2012-2014
No. Nama Perusahaan
2012 2013
2014
1. Danayasa Arthatama Tbk.
0,14 kali 0,10 kali
0,45 kali 2.
Duta Anggada Realty Tbk. 37.000 kali
16.000 kali 3.000 kali
3. Duta Pertiwi Tbk.
0,41 kali 0,28 kali
0,32 kali 4.
Fortune Mate Indonesia Tbk. 2.000 kali
2.000 kali 2.000 kali
5. Gowa
Makassar Tourism
Development Tbk. 0,01 kali
1.000 kali 1.000 kali
6. Greenwood Sejahtera Tbk.
32.000 kali 22.000 kali
4.000 kali 7.
Indonesia Prima Property Tbk. 0,01 kali
0,01 kali -
8. Jaya Real Property Tbk.
0,17 kali 3.000 kali
3.000 kali 9.
Megapolitan Developments
Tbk. 29.000 kali
4.000 kali 3.000 kali
10. Metro Realty Tbk.
0,03 kali 0,002 kali
0,004 kali 11.
Metropolitan Kentjana Tbk. 0,02 kali
0,05 kali 0,5 kali
12. Roda Vivatex Tbk.
0,05 kali 0,03 kali
0,02 kali 13.
Plaza Indonesia Realty Tbk. 0,30 kali
0,37 kali 0,2 kali
14. Bekasi Asri Pemula Tbk.
199.000 kali 158.000 kali
2.000 kali 15.
Suryamas Dutamakmur Tbk. 29.000 kali
27.000 kali 12.000 kali
Sumber: www.idx.co.id
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 1.2 di atas, dapat kita perhatikan bahwa beberapa perusahaan property dan real estate di atas memiliki frekuensi perdagangan
saham yang terbilang kecil selama satu tahun, seperti Danayasa Arthatama, Metro Realty Tbk. Terdapat juga beberapa perusahaan property dan real estate
pada tabel 1.2 di atas yang memiliki frekuensi perdagangan saham yang cenderung stagnantetap seperti Fortune Mate Indonesia Tbk, dan perusahaan
yang frekuensi perdagangan sahamnya cenderung turun seperti Duta Anggada Realty Tbk, Greenwood Sejahtera Tbk, Indonesia Prima Property Tbk,
Megapolitan Developments Tbk, Bekasi Asri Pemula Tbk, dan Suryamas Dutamakmur Tbk.
Hal yang ingin penulis ketahui melalui penelitian untuk sektor ini ialah berkenaan dengan apakah dengan adanya penerapan Internet Financial
Reporting dan tingkat pengungkapan informasi website dapat mempengaruhi frekuensi perdagangan saham di perusahaan property dan real estate.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil penelitian yang berjudul
“Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Frekuensi Perdagangan Saham di
Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia
”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Rumusan Masalah