Uji signifikansi nilai t t-test

disimpulkan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hipotesis pertama H 1 tidak berhasil didukung atau ditolak. 2 Pengujian hipotesis kedua H 2 Variabel asimetri informasi SPREAD memiliki koefisien regresi sebesar 0,003 dengan p-value sig sebesar 0,034 α 0,05, sehingga dapat disimpulkan asimetri informasi berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Hipotesis kedua H 2 berhasil didukung atau diterima. 3 Pengujian hipotesis ketiga H 3 Variabel kompensasi bonus dewan direksi COMPEX memiliki koefisien regresi sebesar 0,137 dengan p-value sig sebesar 0,000 α 0,05, sehingga dapat disimpulkan kompensasi eksekutif dewan direksi berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Hipotesis ketiga H 3 berhasil didukung atau diterima. 4 Pengujian terhadap variabel kontrol kualitas audit Variabel kualitas audit KA memiliki koefisien regresi sebesar - 0,498 dengan p-value sig sebesar 0,000 α 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan kualitas audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba. 5 Pengujian terhadap variabel kontrol ukuran perusahaan Variabel ukuran perusahaan SIZE memiliki koefisien regresi sebesar 0,018 dengan p-value sig sebesar 0,524 α 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 6 Pengujian terhadap variabel kontrol leverage Variabel leverage LEV memiliki koefisien regresi sebesar - 0,060 dengan p-value sig sebesar 0,422 α 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

b. Uji signifikansi nilai F F-test

Hasil perhitungan pada tabel 4.7 diperoleh nilai sig. F p-value sebesar 0,000 α 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan variabel-variabel komite audit, asimetri informasi, kompensasi bonus, kualitas audit, ukuran perusahaan dan leverage terhadap manajemen laba.

c. Koefisien Determinasi

Adjusted R 2 Nilai adjusted R square sebesar 0,248 menunjukkan bahwa 24,8 variasi manajemen laba dapat dijelaskan oleh variabel-variabel komite audit, asimetri informasi, kompensasi bonus, kualitas audit, ukuran perusahaan dan leverage, sedang sisanya sebesar 75,2 dijelaskan variabel lain di luar model penelitian ini.

C. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini menunjukkan bahwa komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Komite audit ditugaskan untuk meminimalkan perilaku manajer yang cenderung membuat keputusan yang menguntungkan satu pihak, salah satunya keputusan mengenai metode akuntansi yang akan digunakan perusahaan sehingga dapat menimbulkan potensi praktik manajemen laba. Hasil yang tidak signifikan dalam penelitian ini disebabkan keberadaan komite audit hanya sekedar memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia, dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik dalam perusahaan sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep-41PM2003. Sehingga komite audit belum mampu berperan secara efektif dalam mempengaruhi kualitas laba perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil yang diperoleh dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Susilo 2010 yang menyatakan bahwa komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan Klien 2002, Purwanti 2012, Prastiti 2013, dan Prabowo 2014 yang menyimpulkan bahwa keberadaan komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Pengujian hipotesis kedua menunjukkan asimetri informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Adanya asimetri informasi berpotensi untuk meningkatkan terjadinya praktek manajemen laba oleh manajer perusahaan. Manajer bisa saja tidak mengungkapkan informasi yang sesungguhnya kepada pihak eksternal, sehingga keliru dalam mengambil keputusan ekonominya. Terjadinya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 40 99

Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Praktik Manjemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2012.

1 75 90

PENGARUH AUDIT TENURE, AUDITOR SPESIALIS, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP ASIMETRI INFORMASI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI)

4 67 22

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

PENGARUH KOMITE AUDIT, ASIMETRI INFORMASI, DAN KOMPENSASI EKSEKUTIF TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015)

0 5 26

PENGARUH KUALITAS AUDIT, TENURE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015)

0 7 23

PENGARUH KUALITAS AUDIT, TENURE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015)

1 14 94

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013).

0 10 21

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013).

0 0 16

TOTAL KOMPENSASI EKSEKUTIF DAN MANAJEMEN LABA RIIL (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2010-2013).

0 0 16