Televisi Swasta Lokal dan Lokalitas

konteks budaya, lokalitas bergerak dinamis, licin dan lentur. Meski kerap lokalitas budaya dianaikan tidak dapat dilepaskan dari komunitas yang mendiaminya http:suakaonline.com26620140224lokalitas-bahasa diakses pada 20 Januari 2016 pukul 23:50

2.2 Program Televisi

Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran P3SPS menjelaskan bahwa program lokal adalah program siaran dengan muatan lokal yang mencakup program siaran jurnalistik, program siaran faktual, dan program siaran nonfaktual dalam rangka pengembangan potensi daerah setempat serta dikerjakan dan diproduksi oleh sumber daya dan lembaga penyiaran daerah setempat. 2.3 Karakteristik Masyarakat Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial. Dan masyarakat selalu berubah. Selo Soemardjan dalam definisi nya menjelaskan bahwa masyarakat adalah orang – orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan. 2.4 Kebudayaan Sir Edward Burnett Tylor mendefinisikan kebudayaan sebagai suatu kesatuan yang terjalin meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum, dan tiap kesanggupan yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat 2.5 Persepsi dan Audience Menurut Leavitt 1978, persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Keberhasilan media penyiaran sangat ditentukan oleh kemampuan pengelolanya dalam memahami audienya. Audien adalah faktor yang paling penting bagi media karena audien adalah konsumen media. Keberhasilan suatu media ditentukan oleh seberapa besar media 5 bersangkutan bisa memperoleh pembacanya, pendengar dan penonton Morissan, 2011:264.

3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Kriyantono 2006 studi kasus adalam metode riset yang menngunakan berbagai sumber data sebanyak mungkin data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Penelaah berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai macam instrument pengumpulan data. Karena itu, periset menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasi-dokumentasi, kuesioner hasil survey, rekaman, bukti fisik, dan lainnya. Miles dan Huberman 1984 mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya seudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data melalui tahap sebagai berikut : Sugiyono, 2008:246-253 1. Data Reduction Data Reduksi adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan. 2. Data Display Penyajian Data adalah bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman 1984 menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 3. Verivication Penarikan Kesimpulan, Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan 6

Dokumen yang terkait

Program Acara Mata Lelaki dan Persepsi Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penayangan Program Acara Mata Lelaki di Stasiun Televisi Trans7 Terhadap Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan)

0 43 123

Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Televisi Lokal DELI TV (DTV) Medan (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Televisi Lokal Deli TV (DTV) Medan)

5 51 141

Persepsi Masyarakat Terhadap Acara “Tukar Nasib“ (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Perumahan Bumi Asri Medan Terhadap Acara Reality Show “Tukar Nasib“ di SCTV).

2 52 132

Program Acara Televisi dan Persepsi Anak (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan Terhadap Program Acara Junior MasterChef)

4 91 109

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus : Persepsi Masyarakat Miskin Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan di Kecamatan Tegalampel Kabupaten Bondowoso

1 20 131

PENGEMBANGAN PROGRAM ACARA CHATZONE(Studi Terhadap Manajemen Program Acara di Stasiun Televisi Lokal Agropolitan Televisi Kota Batu)

0 39 2

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus Persepsi Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Oro-Oro Ombo Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Terhadap Kualitas Pelayanan KesehatanTahun 2010)

0 24 30

BAB II URAIAN TEORITIS II.1. KOMUNIKASI - Program Acara Mata Lelaki dan Persepsi Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penayangan Program Acara Mata Lelaki di Stasiun Televisi Trans7 Terhadap Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumate

0 5 34

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH - Program Acara Mata Lelaki dan Persepsi Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penayangan Program Acara Mata Lelaki di Stasiun Televisi Trans7 Terhadap Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

0 0 25

Program Acara Mata Lelaki dan Persepsi Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penayangan Program Acara Mata Lelaki di Stasiun Televisi Trans7 Terhadap Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan)

0 0 11