diberikan oleh metode fuzzy AHP berbeda dengan hasil yang diberikan yang dilakukan dengan cara manual, yaitu dimana hasil yang diberikan jauh lebih baik dari
sebelumnya, khususnya dalam penentuan beasiswa. Adapun penelitian yang dilakukan ini, untuk mengetahui sejauh mana perubahan
yang baik yang diberikan oleh pemodelan sistem pendukung keputusan melalui pendekatan fuzzy dengan Analytic Hierarchy Process AHP dalam penilaian setiap
kriteria. Berdasarkan dari beberapa penjelasan jurnal diatas yang berkaitan dengan fuzzy dan Analytic Hierarchy Process AHP yang digunakan dalam penelitian ini,
memiliki suatu perbedaan. dimana dalam penelitian ini merupakan suatu pemodelan sistem pendukung keputusan yang dibangun bersifat statis pada penilaian setiap
kriteria melalui pendekatan fuzzy dengan Analytic Hierarchy Process AHP serta pemodelan tersebut juga dapat diterapkan dalam kasus manapun, khususnya
permasalahan yang berkaitan dengan penilaian kriteria.
1.2. Perumusan Masalah
Penyelesaian suatu masalah sangat diharapkan untuk memberikan suatu hasil yang lebih baik. setiap penyelesaian masalah sering menggunakan sistem pendukung
keputusan, Karena sistem pendukung keputusan dianggap dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena
itu dalam penelitian ini untuk penyelesaian masalah penilain kriteria, maka permasalahan penilaian kriteria akan dimodelkan dalam sebuah pemodelan sistem
pendukung keputusan bersifat statis, yaitu suatu pemodelan yang mengambil satu kejadian saja dalam suatu situasi yang semuanya terjadi dalam 1 interval, baik
waktunya sebentar ataupun yang lama untuk penilaian kriteria yang akan diselesaikan menggunakan fuzzy dan Analytic Hierarcy Process AHP dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana perubahan yang diberikan oleh pemodelan sistem pendukung keputusan untuk menentukan alternatif yang terbaik yang akan dipilih melalui
pendekatan fuzzy dalam penilaian kriteria – kriteria yang direpresentasikan melalui fuzzy segitiga serta dilakukan pendekatan dengan vektor bobot yang diberikan oleh
Analytic Hierarcy Process AHP. Sehingga dengan adanya pemodelan sistem pendukung keputusan dalam penilaian kriteria – kriteria diharapkan dapat
memberikan hasil yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Batasan Masalah
Untuk memperjelas inti ruanglingkup permasalahan, masalah dibatasi pada: 1.
Membangun sebuah pemodelan sistem pendukung keputusan bersifat statis melalui pendekatan fuzzy dengan Analytic Hierarchy Process AHP.
2. Analytic Hierarchy Process AHP dalam pemodelan sistem pendukung
digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria C
1
, C
2
, C
3
dan C
4
dengan tujuan untuk memperoleh vektor bobot serta melakukan perankingan.
3. Pendukung keputusan akan memberikan parameter berdasarkan cheng yaitu;
sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan parameter tersebut, pendukung keputusan hanya mengambil parameter yang rendah,
sedang dan tinggi dengan tujuan untuk disesuaikan dengan himpunan fuzzy.
1.4. Kerangka Kerja Penelitian