Pembahasan Kolom X .1 Perhitungan kolom baja profil X

4.3 Pembahasan Kolom X 4.3.1 Perhitungan kolom baja profil X Direncanakan : A = 130 cm² b = 30 cm H = 60 cm t = 1,47 cm G = 77200 MPa Fy = 240 MPa Untuk mencari inersia ditentukan dengan cara berikut ini : Ix = Iy = 2 x 1 3 . b³. t = 2 x 30³ x 1,47 3 = 26460 cm 4 I total = Ix + Iy = 52920 cm 4 Untuk menghitung nilai J konstanta puntir adalah : J = 4 x 1 3 x b³ x t = 4 x 1 3 . 30.1,47³ = 127,061 cm ⁴ = 1,27 x 10⁶ mm⁴ Untuk menghitung nilai Cw adalah : Cw = b³ .t³ 9 = = 30³ .1,47³ 9 = 9529,569 cm ⁶ Universitas Sumatera Utara Untuk menghitung nilai rx dan ry adalah : rx = ry = � � = 26460 130 = 14,266 cm Untuk menentukan klasifikasi penampang : Untuk kolom baja profil X ini, semua elemen ditinjau sebagai sayap. Maka, b t = 300 x 0,5 14 ,7 = 10,20 ≤ 0,56 E fy = 15,8 ………. tidak langsing Menghitung tegangan kritis tekuk – lentur:

I. kondisi jepit-jepit k = 0,5

c. menghitung rasio kelangsingan struktur KL rmin ≤ 200 KL rmin = 0,5 10000 142 ,667 = 5000 142 ,667 = 35,046 ≤ 200 ….. OK d. menghitung batas kelangsingan 4,71 E fy = 4,71 x 200000 240 = 136 e. menentukan jenis tekuk yang terjadi pada penampang KL rmin = 0,5 10000 142 ,667 = 5000 142 ,667 = 35,046 4,71 E fy = 136……tekuk inelastis sehingga, Fe = π 2 E KL r 2 = π 2 x 200000 35,046² = 1607,136 MPa Fcr = 0 ,658 fy Fe . fy = 0 ,658 240 1607 ,136 . fy = 0,939 . fy = 225,458 MPa Menghitung tegangan kritis tekuk – puntir : Fe = [ π²E.Cw KL² + GJ] x 1 Ix +Iy = [ π 2 200000 . 9,53x10 9 5000 2 + 772001,27 x 10 ⁶] x 1 52920x10 ⁴ Universitas Sumatera Utara = 186,690 MPa Fcr = 0 ,658 fy Fe . fy = 0 ,658 240 186 ,690 . fy = 0,584 . fy = 140,160 MPa Kuat tekan nominal kolom profil.X Karena Fcr tekuk puntir Fcr tekuk lentur, maka profil X dengan kondisi ujung jepit-jepit mengalami tekuk puntir sebesar 140,160 Mpa tekuk lentur sebesar 225,458 Mpa. Maka keruntuhan terjadi pada tegangan terkecil yaitu tekuk puntir. f. menghitung kekuatan nominal penampang Pn = A x Fcr = 13000 mm² x 140,160 Nmm² = 1822,080 kN g. menghitung kekuatan desain ɸPn = 0,9 x Pn = 0,9 x 1822,080 kN = 2024,533 kN Menghitung tegangan kritis tekuk –lentur :

II. kondisi jepit-sendi k = 0,7

a. menghitung rasio kelangsingan struktur KL rmin ≤ 200 KL rmin = 0,7 10000 142 ,667 = 7000 142 ,667 = 49,065 ≤ 200 ….. OK b. menghitung batas kelangsingan 4,71 E fy = 4,71 x 200000 240 = 136 Universitas Sumatera Utara c. menentukan jenis tekuk yang terjadi pada penampang KL rmin = 0,5 10000 142 ,667 = 5000 142 ,667 = 49,065 4,71 E fy = 136 ……tekuk inelastis sehingga, Fe = π 2 E KL r 2 = π 2 x 200000 49,065² = 819,948 MPa Fcr = 0 ,658 fy Fe . fy = 0 ,658 240 819 ,948 . fy = 0,885 . fy = 212,327 MPa Menghitung tegangan kritis tekuk – puntir : Fe = [ π²E.Cw KL ² + GJ] x 1 Ix +Iy = [ π 2 200000 . 9,53x10 9 7000 2 + 772001,27 x 10 ⁶] x 1 52920 x10 ⁴ = 185,993 MPa Fcr = 0 ,658 fy Fe . fy = 0 ,658 240 185 ,993 . fy = 0,853 . fy = 139,847MPa Kuat tekan nominal kolom profil.X Karena Fcr tekuk puntir Fcr tekuk lentur, maka profil X dengan kondisi ujung jepit-sendi mengalami tekuk torsi sebesar 139,847 MPa tekuk lentur sebesar 212,327 MPa. Maka keruntuhan terjadi pada tegangan terkecil yaitu tekuk puntir. d. menghitung kekuatan nominal penampang Pn = A x Fcr = 13000 mm² x 139,847 Nmm² = 1818,011 kN Universitas Sumatera Utara e. menghitung kekuatan desain ɸPn = 0,9 x Pn = 0,9 x 1818,011 kN = 1636,209 kN Menghitung tegangan kritis tekuk – lentur :

III. kondisi sendi-sendi k = 1

a. menghitung rasio kelangsingan struktur KL rmin ≤ 200 KL rmin = 1 10000 142 ,667 = 10000 142 ,667 = 70,093 ≤ 200 ….. OK b. menghitung batas kelangsingan 4,71 E fy = 4,71 x 200000 240 = 136 c. menentukan jenis tekuk yang terjadi pada penampang KL rmin = 1 10000 142 ,667 = 10000 142 ,667 = 70,093 4,71 E fy = 136 ……tekuk inelastis sehingga, Fe = π 2 E KL r 2 = π 2 x 200000 70,093² = 401,773 MPa Fcr = 0 ,658 fy Fe . fy = 0 ,658 240 401 ,773 . fy = 0,779 . fy = 186,96 MPa Menghitung tegangan kritis tekuk – puntir : Fe = [ π²E.Cw KL ² + GJ] x 1 Ix +Iy = [ π 2 200000 . 9,53x10 ⁹ 10000 2 + 772001,27 x 10 ⁶] x 1 52920x10 ⁴ = 185,268 MPa Fcr = 0,658 fy Fe . fy = 0,658 240 185 ,268 . fy = 0,581 . fy = 139,551 MPa Universitas Sumatera Utara Kuat tekan nominal kolom profil.X Karena Fcr tekuk puntir Fcr tekuk lentur, maka profil X dengan kondisi ujung sendi-sendi mengalami tekuk torsi sebesar 139,551 MPa tekuk lentur sebesar 186,96 MPa. Maka keruntuhan terjadi pada tegangan terkecil yaitu tekuk puntir. d. menghitung kekuatan nominal penampang Pn = A x Fcr = 13000 mm² x 139,551 Nmm² = 1814,163 kN e. menghitung kekuatan desain ɸPn = 0,9 x Pn = 0,9 x 1814,163 kN = 1632,7467 kN Menghitung tegangan kritis tekuk – lentur : IV. kondisi jepit-bebas k = 2 a. menghitung rasio kelangsingan struktur KL rmin ≤ 200 KL rmin = 2 10000 142 ,667 = 20000 142 ,667 = 140,187 ≤ 200 ….. OK b. menghitung batas kelangsingan 4,71 E fy = 4,71 x 200000 240 = 136 c. menentukan jenis tekuk yang terjadi pada penampang KL rmin = 2 10000 142 ,667 = 20000 142 ,667 = 140,187 4,71 E fy = 136……tekuk inelastis Universitas Sumatera Utara sehingga, Fe = π 2 E KL r 2 = π 2 x 200000 140,187² = 100,441 MPa Fcr = 0 ,658 fy Fe . fy = 0 ,658 240 100 ,441 . fy = 0,367. fy = 88,281 MPa Menghitung tegangan kritis tekuk – puntir : Fe = [ π²E.Cw KL ² + GJ] x 1 Ix +Iy = [ π 2 200000 . 9,53x10 6 20000 2 + 772001,27 x 10 ⁶] x 1 52920 x10 ⁴ = 185,2684 MPa Fcr = 0 ,658 fy Fe . fy = 0 ,658 240 185 ,2684 . fy = 0,5814. fy = 139,552 MPa Kuat Tekan nominal kolom profil.X Karena Fcr tekuk puntir Fcr tekuk lentur, maka profil X dengan kondisi ujung jepit-bebas mengalami tekuk torsi sebesar 139,552 MPa tekuk lentur sebesar 88,281 MPa. Maka keruntuhan terjadi pada tegangan terkecil yaitu tekuk lentur. d. menghitung kekuatan nominal penampang Pn = A x Fcr = 13000 mm² x 88,281 Ncm² = 1147,653 kN e. menghitung kekuatan desain ɸPn = 0,9 x Pn = 0,9 x 1147,653 kN = 1032,887 kN Universitas Sumatera Utara Nilai Fcr untuk Profil I tersusun dengan variasi kondisi ujung dapat nilai pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Nilai Fcr, kekuatan nominal penampang dan kekuatan design untuk profil I tersusun Dari hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel 4.1, dapat disimpulkan bahwa untuk profil I tersusun kondisi ujung yang menerima beban maksimum adalah pada perletakan jepit-jepit yaitu sebesar 214,317 MPa untuk kondisi tekuk lentur dan 211,875 MPa untuk kondisi tekuk puntir dan yang paling minimum adalah perletakan jepit-bebas sebesar 39,240 MPa untuk kondisi tekuk lentur dan 69,600 MPa untuk kondisi tekuk puntir. Selanjutnya, nilai Fcr untuk Profil X dengan variasi kondisi ujung dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.2 Nilai Fcr, kekuatan nominal penampang dan kekuatan design untuk Profil X Kondisi Ujung Nilai Fcr MPa Kekuatan Nominal Penampang kN Kekuatan Design kN Tekuk Lentur Tekuk Puntir Jepit – Jepit 214,317 211,875 2753,465 2478,1185 Jepit – Sendi 192,249 187,543 2438,059 2194,254 Sendi – Sendi 152,640 236,160 1984,320 1785,888 Jepit – Bebas 39,240 69,600 510,120 459,108 Kondisi Ujung Nilai Fcr MPa Kekuatan Nominal Penampang kN Kekuatan Design kN Tekuk Lentur Tekuk Puntir Jepit – Jepit 225,458 140,160 1822,080 1639,872 Jepit – Sendi 212,327 139,847 1818,011 1636,2099 Sendi – Sendi 186,960 139,551 1814,163 1632,746 Jepit – Bebas 88,281 139,552 1147,653 1032,887 Universitas Sumatera Utara Dari hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel 4.2, dapat disimpulkan bahwa untuk profil X kondisi ujung yang menerima beban maksimum adalah pada perletakan jepit-jepit yaitu sebesar 225,458 MPa untuk kondisi tekuk lentur dan sebesar 140,160 MPa untuk kondisi tekuk puntir. Selanjutnya untuk kondisi yang paling minimum adalah perletakan jepit-bebas sebesar 88,281 MPa untuk kondisi tekuk lentur dan sebesar 139,552 MPa dalam kondisi tekuk puntir Kemudian akan didapatkan juga hasil dari kekuatan nominal penampang dan kekuatan design dengan menggunakan nilai Fcr yang paling minimum untuk masing-masing perletakan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Nilai Fcr untuk Profil I Tersusun dan Profil X Kondisi Ujung Profil I Tersusun Profil X Nilai Fcr MPa Kekuatan Nominal Penampang kN Kekuatan Design kN Nilai Fcr MPa Kekuatan Nominal Penampang kN Kekuatan Design kN Tekuk Lentur Tekuk Puntir Tekuk Lentur Tekuk Torsi Jepit - Jepit 214,317 211,875 2753,465 2478,1185 225,458 140,160 1822,080 1639,872 Jepit - Sendi 192,249 187,543 2438,059 2194,254 212,327 139,847 1818,011 1636,2099 Sendi- Sendi 152,640 236,160 1984,32 1785,888 186,960 139,551 1814,163 1632,746 Jepit - Bebas 39,240 69,600 510,12 459,108 88,281 139,552 1147,653 1032,887 Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP