Kerangka Teori Pendekatan Masalah

xxi ruangan yang lebih nyaman, waktu belanja yang lebih lama, jumlah kasir yang memadai, dan pengiriman barang Machfoedz, 2005: 163.

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Keberadaan pertanian organik diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi semua pihak baik masyarakat maupun lingkungan. Menurut International Federation Of Organic Agriculture Movement IFOAM 2002, peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada di dalam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan. Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk, pestisida, obat- obatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat berefek merugikan kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan produk organik yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi kesehatan tubuh. Salah satu produknya yaitu sayuran karena memiliki kandungan gizi yang diperlukan bagi tubuh. Sayuran sangat penting dikonsumsi untuk kesehatan masyarakat. Nilai gizi makanan setiap individu sehari-hari dapat diperbaiki karena sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, protein nabati dan serat. Menurut Oey Kam Nio 1998: 28, nilai kandungan energi yang terdapat di dalam sebesar sayuran sebesar 31 kal dan kandungan energi tersebut dibutuhkan oleh tubuh karena kalori total yang dibutuhkan setiap individu yaitu 2000 Kkal. Sigit 2006 berpendapat bahwa permintaan konsumen sawi caisim dipengaruhi oleh selera konsumen terhadap produk tersebut. Konsumen memiliki keinginan akan suatu produk sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya, sehingga jika produk yang dikonsumsi sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen maka konsumen akan melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Sebelum melakukan pembelian, konsumen akan mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada sawi caisim organik xxii tersebut. Atribut yang diteliti meliputi kemasan, harga, kebersihan produk dan keamanan produk. Menurut Widhiani 2006, sikap konsumen dapat menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap atribut dan manfaat yang diperoleh dari produk tersebut. Kepercayaan dan sikap akan membentuk perilaku. Dengan mengetahui sikap konsumen, maka produsen dapat menyediakan produk sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Menurut Simamora 2004: 208-209, setiap individu memiliki produk atau merk ideal bagi dirinya. Ditinjau dari sikap, semakin dekat atribut produk ke poin ideal, maka sebuah produk atau merk semakin baik posisinya. Oleh karena itu, sikap konsumen juga bisa diukur melalui jarak antara posisi produk atau merk dengan posisi ideal di benak konsumen. Model angka ideal memberikan informasi mengenai evaluasi konsumen terhadap apa yang dirasakan oleh konsumen dan apa yang diinginkan ideal dibenak konsumen. Model ini mengukur gap perbedaan antara apa yang ideal dengan apa yang sesungguhnya dirasakan konsumen. Semakin kecil gap maka perbedaan antara apa yang diharapkan yang ideal dengan yang sesungguhnya semakin dekat, dengan kata lain produk tersebut semakin disukai konsumen. Analisis model sikap angka ideal dapat dirumuskan sebagai berikut: Ab =   n i 1 W i I i - X i Di mana : Ab : sikap keseluruhan terhadap kepentingan yang diberikan responden terhadap atribut i W i : tingkat kepentingan yang diberikan responden terhadap atribut i I i : performansi ideal konsumen terhadap atribut i X i : kepercayaan konsumen terhadap atribut i n : jumlah atribut yang dievaluasi oleh konsumen xxiii Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dibuat skema kerangka teori pendekatan masalah yang bisa dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Sikap Konsumen Terhadap Sawi Caisim organik

D. Hipotesis