prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan, seraya menyeimbangkan beragam kepentingan para stakeholdersSukada dan Jalal, 2008.
Berdasarkan rumusan Pasal 15 huruf b Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yang dimaksud dengan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan adalah “Tanggung Jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang
serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
Dalam pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berisi ketentuan, bahwa “Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan
dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya”.
Berdasarkan beberapa pengertian CSR di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan
oleh perusahaan sesuai kemampuan perusahaan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan sekitar dimana perusahaan itu
berada.
3. Landasan Hukum Corporate Social Responsibility
Beberapa peraturan perundang-undangan di Indonesia yang mengatur tentang Corporate Social Responsibility yaitu sebagai berikut :
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pengaturan tentang Corporate Social Responsibility dapat disimpulkan dalam Pasal 28 D ayat 2, Pasal 28 H ayat 1, dan Pasal 33.
b. Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 88 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara. Penjabaran lebih lanjut dari ketentuan yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara, yang mengatur tentang Corporate Social Responsibility CSR dapat kita temui dalam Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara No. PER-05MBU2007 Tahun 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan
Program Bina Lingkungan junto Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-08MBU2013 tentang Program Kemitraan Badan
Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan. c.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dapat kita lihat di Pasal 15 huruf b dan Pasal 34 ayat 1.
d. Pengaturan tentang Corporate Social Responsibility CSR dalam Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dapat kita lihat di dalam Pasal 74.
e. Dalam Pasal 95 huruf d Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara, yang dapat disimpulkan sebagai kegiatan CSR, terletak pada bunyi kalimat “pemegang IUP dan IUPK
berkewajiban melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat”.
f. Pengaturan tentang Corporate Social Responsibility CSR dapat
ditemukan juga dalam Pasal 68 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
g. Pengaturan tentang Corporate Social Responsibility CSR di dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas dapat dilihat pada Pasal 2,
Pasal 3 ayat 1, Pasal 3 ayat 2, dan Pasal 7.
4. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Corporate Social Responsibility