26
6 pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi; 7 pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif; 8 peningkatan
keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills; 9 pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10 pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan Ing Ngarso Sung Tulodo, membangun kemauan Ing
Madyo Mangun Karso, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran Tut Wuri Handayani; 11 pembelajaran yang berlangsung di rumah,
di sekolah, dan di masyarakat; 12 pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; 13 pengakuan atas
perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik; dan 14 suasana belajar menyenangkan dan menantang.
E. Hasil Studi Pendahuluan
Perubahan kurikulum dimaksudkan sebagai salah satu bentuk reformasi pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Perubahan tersebut
merupakan konsekwensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum
sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Tetapi, dalam
implementasi kurikulum baru akan menibulkan perbedaan persepsi antara pemegang kebijakan dengan pelaku kebijakan. Pemegang kebijakan memiliki asumsi bahwa
pelaku kebijakan guru kurang menyukai perubahan, sedangkan dari sisi guru juga meyakini bahwa pemegang kebijakan tidak memahami kenyataan-kenyataan yang
terjadi pada saat dilaksanakannya pembelajaran. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa
menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Dalam penerapan metode inkuiri atau discovery learning peran guru
menjadi penting, karena dalam kurikulum 2013 diharapkan guru dapat mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
27
mengkomunikasikan mempresentasikan, apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Beberapa permasalahan yang muncul dalam implementasi kurikulum 2013 bagi guru sebagai ujung tombak dalam keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013
khususnya bagi guru pada tingkat satuan pendidikan SMK adalah 1 belum tersedianya perangkat kurikulum yang sedianya akan disiapkan oleh pemerintah
meliputi silabus dan RPP, 2 buku pegangan guru dan siswa, 3 adanya tuntutan pembelajaran tematik dimana dalam pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran tematik terpadu, guru harus dapat menggunakan seoptimal mungkin semua lingkungan belajar yang ada di sekitar; 4 menerapkan metode inkuiri atau
discovery learning, agar siswa lebih aktif mengembangkan kemampuannya untuk memecahkan malalah yang dihadapi, 5 menerapkan konsep penilaian autentik
dalam menilai proses dan hasil belajar. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran tematik antara lain : 1 guru
mengalami kesulitan dalam menjabarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator terutama dalam hal menentukan kata kerja operasional yang tepat;
2 guru kesulitan dalam mengembangkan tema dan contoh tema tidak selalu sesuai dengan kondisi lingkungan belajar siswa; 3 guru kesulitan cara melakukan
pemetaan bagi Kompetensi Dasar yang lintas semester dan Kompetensi Dasar yang tidak sesuai dengan tema; 4 beberapa contoh silabus pembelajaran tematik yang ada
sangat beragam pendekatannya sehingga menimbulkan masalah dan keraguan untuk menggunakan; 5 guru kesulitan dalam merumuskan keterpaduan berbagai mata
pelajaran pada langkah pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
28
BAB III METODE PENELITIAN