4. Proporsi kuota peserta sertifikasi guru negeri dan swasta. Proporsi kuota peserta sertifikasi guru antara guru negeri dan
swasta terdapat perbedaan. Untuk saat ini kuota sertifikasi guru masih banyak untuk guru negeri. Hal ini mengesankan adanya diskriminasi
antara guru negeri dan guru swasta. Padahal guru swasta yang belum bersertifikat jumlahnya juga sangat banyak. Untuk itu perlu kebijakan
yang sesuai untuk mengatur proporsi antara guru negeri dan guru swasta. 5. Peningkatan kompetensi pasca sertifikasi
Kompetensi guru merupakan komponen vital yang harus dimiliki setiap guru. Agar kompetensi guru semakin meningkat pasca sertifikasi,
perlu diadakan suatu program yang berfungsi untuk mengembangkan kompetensi guru untuk dapat berkembang mengikuti perkembangan
IPTEK. Hal ini mengingat di masa depan, guru tidak lagi tampil sebagai pengajar, tetapi beralih sebagai pelatih, pembimbing, dan manajer belajar
Kunandar, 2007:50.
Sehingga kompetensi
guru harus
selalu dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti mengambil masalah pada pengaruh sertifikasi guru terhadap profesionalisme guru.
Mengingat luasnya permasalahan ini, maka diperlukan pembatasan masalah agar hasil penelitan dan pembahasan lebih terfokus pada masalah yang
diangkat. Selain itu, karena keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya maka peneliti memfokuskan masalah tersebut sebagai berikut:
1. Sertifikasi guru dalam penelitian ini adalah sertifikasi guru dalam jabatan. Diketahui bahwa pelaksanaan sertifikasi guru tidak hanya dilakukan
terhadap guru negeri, tetapi juga guru swasta. Karena luasnya sertifikasi guru ini, maka peneliti memfokuskan pada sertifikasi guru negeri, yaitu
guru SMK Negeri Bidang teknologi dan Industri. Untuk guru yang tersertifikasi diambil dari tahun 2006 sampai dengan 2010.
2. Untuk guru SMK Negeri bidang teknologi dan industri peneliti membatasi pada guru mata diklat produktif. Hal ini mengingat guru mata diklat
produktif merupakan salah satu komponen vital dalam sekolah kejuruan yang bertugas mengajar dan mendidik peserta didik agar terampil dan
kompeten sesuai dengan bidangnya. 3. Untuk profesionalisme guru, peneliti membatasi pada kompetensi yang
harus dimiliki guru seperti yang tertuang dalam undang-undang yang meliputi empat kompetensi, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Untuk kompetensi guru ini dinilai oleh ketua jurusan masing-masing tempat guru
mengajar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan profesionalisme guru
mata diklat produktif SMK Negeri bidang teknologi dan industri se- DIY, antara guru yang telah tersertifikasi dengan yang belum tersertifikasi ?
E. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sertifikasi guru terhadap profesionalisme guru SMK Negeri bidang teknologi dan industri
se- DIY.
F. Manfaat