Kembali ke Indonesia Masa Pendudukan Belanda 1898 – 1942
Sebelum ke Semarang, terlebih dahulu Tan Malaka ke Yogyakarta. Di sini ia mengikuti kongres Sarekat Islam selama 4 hari 2-6 Maret 1921. Di
kongres inilah Tan Malaka bertemu dengan HOS Tjokroaminoto, Agus Salim, Semaun, dan tokoh lain SI. Di Yogyakarta, Tan Malaka sempat
dijanjikan oleh Sutopo, mantan pemimpin surat kabar Budi Utomo. Akan tetapi tawaran itu pun ditolaknya, dan ia tetap memilih melanjutkan
perjalanan ke Semarang, karena di sana Semaun telah mempersiapkan sebuah bangunan untuk Sekolah Rakyat.
Menurut Noriaki Oshikawa, di Semarang itulah Tan Malaka mendirikan sekolah rakyat yang mulanya diperuntukkan bagi anak-anak
Sarekat Islam SI di Semarang. Meski dalam biografinya Malaka sempat mampir ke Yogya dan ditawari pula oleh seorang kenalan barunya untuk
memimpin sebuah perguruan pendidikan sebelum mendapat tawaran dari Semaun, namun akhirnya Tan Malaka lebih memilih ke Semarang. Dengan
gedung yang juga dijadikan sebagai tempat rapat pengurus SI, pendidikan rakyat dimulai. Tercatat anak didik Tan Malaka angkatan pertama sebanyak
50 orang. Dalam sebuah brosur kecil yaitu tentang SI Semarang dan Onderwijs,
Tan Malaka menguraikan dasar dan tujuan perguruan yang hendak dibangunnya, dan caranya mencapai tujuan tersebut. Tujuan perguruan
tersebut adalah mendidik murid tidak untuk menjadi juru tulis seperti
tujuannya sekolah gupernemen. Melainkan selain buat mencari nafkah buat diri dan keluarganya, juga membantu rakyat dalam pergerakannya.
Pelan namun pasti, progresifitas sekolah model Tan Malaka cepat berkembang. Banyak permintaan dari luar Semarang untuk mendirikan
cabang sekolahan. Melihat banyaknya permintaan untuk membangun sekolahan, dan kurangnya tenaga pengajar, akhirnya Tan Malaka membuka
pendidikan kelas khusus bagi anak-anak kelas lima yang dipersiapkan menjadi guru nantinya. Setelah dirasa tenaga pendidik mencukupi, akhirnya
Tan Malaka membangun sekolah di Bandung yang mampu menampung kurang lebih 300-an murid. Bangunan ini merupakan bangunan sekolah
yang kedua yang dananya diperoleh dari bantuan anggota-anggota SI.
21