ANALISIS PERBEDAAN GENDER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN(Studi pada Mahasiswa FISIP UNILA yang Mengkonsumsi Air Minum dalam Kemasan ADES)

(1)

Analisis Perbedaan Gender Terhadap Keputusan Pembelian Produk Ramah

Lingkungan (Studi Pada Mahasiswa FISIP UNILA Yang Mengkonsumsi Air

Minum Dalam Kemasan ADES)

(Skripsi)

Oleh

Ayu Sunarti

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2014


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF GENDER DIFFERENCES ON PURCHASE DECISION ENVIRONMENT FRIENDLY

(Studies in Social and Political Science Students UNILA the Packaged Drinking Water Consuming ADES)

By

AYU SUNARTI

The purpose of this research is to know the difference between the commitment of men and women as well as to find out the orientation of the individual, environmental awareness, knowledge ecologikal, intention to buy green, sell green products behavior better among men and women of distinction environment-friendly. Data were analyzed using methods of test validity, reliability, and hypothesis testing. The results of this study showed that there was no significant difference in overall commitment between men and women just that there are differences in commitment to variable environmental awareness, it is based on the significant value on the table Independent Samples T Test, ie 0.000 <0.005 results are not overly affect because a little different or the same can be said.

Keyword : Gender, Environment friendly commitment, Validity Test Methods, Reliability, Testing Hypothesis.


(3)

ABSTRAK

ANALISIS PERBEDAAN GENDER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN

(Studi pada Mahasiswa FISIP UNILA yang Mengkonsumsi Air Minum dalam Kemasan ADES)

Oleh AYU SUNARTI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan komitmen antara laki-laki dan perempuan serta untuk mengetahui orientasi individual, kesadaran lingkungan, pengetahuan ekologikal, niat beli hijau, perilaku beli produk hijau yang lebih baik antara laki-laki dan perempuan tehadap komitmen ramah lingkungan. Teknik analisis data menggunakan metode uji validitas, reliabilitas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan komitmen yang signifikan secara keseluruhan antara laki-laki dan perempuan hanya saja ada perbedaan komitmen terhadap variabel kesadaran lingkungan, hal ini berdasarkan pada nilai signifikansi pada table Independent Samples T Test, yaitu 0,000 < 0,005 hasilnya tidak terlalu mempengaruhi karna sedikit berbeda atau dapat dikatakan sama.

Kata Kunci : Gender, Komitmen ramah Lingkungan, Metode Uji Validitas, Reliabilitas, Uji Hipotesis.


(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Ayu Sunarti dilahirkan di Bandar Lampung, 22 Agustus 1990, yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari orang tua yang bernama Bapak Yatin dan Ibu Suryani. Jenjang pendidikan formal yang penulis tempuh yaitu TK (Taman Indria) Taman Siswa Tahun 1996, kemudian kembali dilanjutkan di SD (Taman Muda) Taman siswa yang diselesaikan pada tahun 2002. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di SMP (Taman Dewasa) Taman Siswa diselesaikan pada tahun 2005. Pendidikan di lanjutkan ke SMA Perintis1 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung pada program Strata Satu (S1) melalui jalur non regular/mandiri. Pada juli-agustus 2011, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tiuh Baru, kab. Way Kanan.


(9)

PERSEMBAHAN

Maha suci Allah yang menguasai hati dan memberikan Kelembutan pada hati dan setiap makhluk-Nya Kupersembahkan tulisan ini untuk orang-orang yang

Kusayangi dan menyayangiku karena Allah SWT Ayah dan Ibu ku tercinta

yang selalu aku sayangi dan aku banggakan Untuk segala cinta dan kasih sayang yang tak terbatas,

Pengorbanan dan motivasi tiada henti untuk menjadi pribadi yang rendah hati, sabar, ikhtiyar, dan tawakal

Kakak dan Adik ku

Lelaki Spesial yang selalu setia menemani dan membimbing Dosen Pembimbing dan Penguji yang sangat berjasa, seluruh sahabat-sahabatku dan Almamaterku Universitas


(10)

MOTO

Dan kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain, Maukah kamu bersabar...

“QS Al-Furqaan : 20”

Cobalah untuk tidak menjadi seorang yang sukses, tetapi jadilah seorang yang bernilai

“Albert Einstein”

Kejadian luar biasa hanya terjadi pada orang-orang luar biasa

“Reepicheep - The Chronicles of Narnia”

Jangan pernah terpuruk akan masa lalu tapi kejarlah masa depan yang cerah yang telah menunggu mu


(11)

SANWACANA

Assalammualaikum wr.wb.

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, Subhannallah, Maha suci Allah yang memberikan kelembutan hati bagi setiap insan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah pada panutan hati setiap manusia dan hamba Allah terkasih baginda Rosulullah Muhammad S.A.W maha suci Allah yang telah memberikan kekuatan pada setiap hamba-Nya. Maha suci Allah yang selalu memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan hidup yang dihadapi oleh setiap insan. Maha suci Allah dengan segala nikmat yang tidak terhitung pada setiap makhluk hidup yang ada di dunia, nikmat iman, nikmat Islam, nikmat panjang umur, serta nikmat sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Analisis Perbedaan Gender Terhadap Keputusan Pembelian Produk Ramah Lingkungan ( Studi Pada Mahasiswa Fisip Unila Yang Mengkonsumsi Air Mineral Dalam Kemasan Ades)” merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak. Dengan rendah hati penulis menyampaikan ucapan terimah kasih yang sedalam-dalam nya khususnya kepada kedua orang tua penulis, Bapak Yatin dan Ibu Suryani. Terima kasih


(12)

untuk doa serta semua dukungan yang tak kunjung henti memberikan semangat dan motivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi ini, serta Kakak dan Adik ku. Oleh karena itu penulis dengan segala hormat mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu hingga selesainya skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Drs. H. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Effendi, M.M. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Pairulsyah, S.Sos., M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku Kepala Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung dan sekaligus sebagai Dosen Penguji Utama. Terima kasih banyak atas saran, bantuan, dan nasehat-nasehat yang diberikan kepada penulis sehingga dapat membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Rahayu Sulistiowati, S.Sos., Selaku Pembimbing Utama. Terima kasih banyak telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, kritik, saran, bantuannya, ilmu, motivasinya, dan kesediaan waktunya untuk mendengarkan keluh kesah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Deddy Aprilani, S.A.N., M.A. Selaku Pembimbing Kedua. Terima kasih banyak telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, kritik, saran, bantuannya, ilmu, motivasinya, dan kesediaan waktunya untuk mendengarkan keluh kesah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(13)

8. Bapak Drs.Dian Komarsyah.D.,M.s. selaku Pembimbing Akademik. Terima kasih atas meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta arahan dalam menyelesaikan proses skripsi ini.

9. Ibu Mertayana selaku Staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Terima kasih untuk semua bantuannya dan waktunya dalam membantu proses penyelesaian skripsi ini.

10. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Bisnis Unila yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya yang bermanfaat kepada penulis sehingga dapat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Keluarga tercintaku ayah dan ibu tersayang dan terkasih, yang tak pernah henti mendo’akan disetiap sujudnya, yang selalu bekerja keras, mendidik, membesarkan dengan penuh kesabaran, semoga kelak aku bisa membahagiakan kalian dan aku ingin menjadi anak yang bisa membanggakan kalian . Aku sangat menyayangi kalian, maafkan aku karena terlalu lama menyelesaikan skripsi ini.

12. Kakak dan Adikku terkasih, terimakasih atas dukungan serta doa yang tak henti-hentinya yang diberikan .

13. Lelaki Spesial dalam hidup aku ‘Hidayatullah Surya Dirgabrata’, terimakasih atas semuanya.

14. Keluarga kedua bagi aku, Papa dan Mama serta adik-adik ku Arum dan Uca, terimakasih atas doa dan support untuk mba ayu dan mas dirga agar dapat menyelesaikan skripsi.

15. Keluarga besar ABI 2008 tercinta dan Teman-teman seperjuangan Dirga, Taufick, Rani, Anggun, Goibi, Faris, Ferdy, Damen, Dendi, Rama, Afni, Budi, Indra, Kukuh, Andika, Zaky, Tegar, dan semua teman-teman ABI 2008 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih atas bantuan


(14)

dan kebersamaan baik dalam hal perkuliahan maupun hal diluar perkuliahan, semoga kita semua bisa sukses. Amin.

16. Teman-teman junior ABI, hari, ferdy, may roni, bely, alfred, dicky, yohanes, romario, tambong, iqbal dan lainnya yang tidak bisa disebut satu persatu. Terima kasih atas kebersamaan dan keluargaannya. .

17. Keluarga besar HMJ Ilmu Administrasi Bisnis.

18. Almamater Universitas Lampung yang memberikan perkembangan, pemikiran dan tindakan, mudah-mudahan dapat memberikan kebanggaan bagi almamater serta menjadi sosok yang mampu memberikan sumbangsih dalam perbaikan negeri tercinta ini. Amin.

19. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima Kasih

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandar Lampung, 31 Desember 2014


(15)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Perilaku Konsumen ... 7

B. Keputusan Pembelian ... 11

1.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian 14 C. Peranan Konsumen dalam Pembelian ... 15

D. Produk Ramah Lingkungan... 17

1.Karakteristik Produk Hijau ... 18

2.Komitmen Produk ramah Lingkungan ... 19

E. Gender ... 20

1.Analisis Gender ... 22

F. Penelitian Terdahulu ... 23

G. Kerangka Pemikiran ... 24

H. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Definisi Konseptual Variabel ... 28

D. Definisi Operasional Variabel ... 29

E. Deskripsi Data ... 32


(16)

ii

G. Skala Pengukuran ... 33

H. Instrumen Penelitian... 34

1.Uji Normalitas ... 34

I. Teknik Analisis Data ... 35

1.Uji Validitas ... 36

2.Uji Reliabilitas ... 37

3.Uji Independent Samples T Test ... 37

J. Pengujian Hipotesis ... 38

1.Uji Hipotesis Pertama ... 38

2.Uji Hipotesis Kedua ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 41

B. Analisis Statistik Deskriptif ... 45

1.Deskripsi Umum Responden ... 45

2.Distribusi Jawaban Responden ... 47

C. Hasil Analisis Data ... 55

1.Uji Validitas ... 56

2.Uji Reliabilitas ... 58

3.Uji Normalitas ... 59

4.Uji Heterokedastisitas ... 61

5.Uji Multikolinearitas ... 63

6.Uji Hipotesis ... 64

a. Hipotesis Pertama ... 64

b. Hipotesis Kedua ... 71

D. Pembahasan Deskripsi Kualitatif Gender ... 76

E. Pembahasan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA


(17)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 31

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 34

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 46

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan ... 47

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Laki-Laki Tentang Orientasi Individual ... 48

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Wanita Tentang Orientasi Individual ... 48

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Laki-Laki Kesadaran Lingkungan 49 Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Wanita Kesadaran Lingkungan 50 Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Laki-Laki Tentang Pengetahuan Ekologikal ... 50

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Wanita Tentang Pengetahuan Ekologikal ... 51

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Laki-laki Tentang Niat Beli Hijau 52 Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Wanita Tentang Niat Beli Hijau 52 Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Laki-laki Tentang Perilaku Beli Produk Hijau ... 53

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Wanita Tentang Perilaku Beli Produk Hijau ... 53

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Laki-laki Tentang Keputusan Pembelian Produk AMDK ... 54

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Wanita Tentang Keputusan Pembelian Produk AMDK ... 55

Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Responden Laki-laki ... 56

Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Responden Wanita ... 57

Tabel 4.18 Hasil Uji Reabilitas Responden Laki-laki ... 58

Tabel 4.19 Hasil Uji Reabilitas Responden Wanita ... 58

Tabel 4.20 Hasil Uji Multikolinearitas Responden Laki-laki ... 63

Tabel 4.21 Hasil Uji Multikolinearitas Responden Wanita ... 64

Tabel 4.22 Output SPSS Independent Samples T Test X1 ... 65

Tabel 4.23 Output SPSS Independent Samples T Test X2 ... 66

Tabel 4.24 Output SPSS Independent Samples T Test X3 ... 67

Tabel 4.25 Output SPSS Independent Samples T Test X4 ... 68

Tabel 4.26 Output SPSS Independent Samples T Test X5 ... 69

Tabel 4.27 Output SPSS Group Statistic Variabel X1 ... 71


(18)

iv

Tabel 4.29 Output SPSS Group Statistic Variabel X3 ... 72 Tabel 4.30 Output SPSS Group Statistic Variabel X4 ... 73 Tabel 4.31 Output SPSS Group Statistic Variabel X5 ... 73


(19)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap ... 12

Gambar 2.2 Model Kerangka Pemikiran ... 25

Gambar 4.1 Uji Normalitas Responden Laki-laki ... 60

Gambar 4.2 Uji Normalitas Responden Wanita ... 60

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Responden Laki-laki ... 62


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini tren keamanan pangan menjadi isu sensitif dalam industri pangan. Isu bahan pangan yang aman ini telah meningkatkan kesadaran masyarakat pada krisis lingkungan yang menuntut setiap orang untuk memiliki gaya hidup sehat dan hemat. Perbaikan mutu kehidupan dan gaya hidup sehat telah mendorong masyarakat diberbagai negara dan mendorong gerakan gaya hidup sehat dengan tema global kembali ke alam atau back to nature. Gerakan ini didasari bahwa segala sesuatu yang berasal dari alam adalah baik dan berguna serta menjamin adanya keseimbangan.

Konsumen yang memiliki kesadaran lingkungan sering juga disebut green orientation yang pada masa mendatang diprediksikan akan meningkat. Konsumen yang memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan akan memilih produk-produk yang ramah lingkungan walaupun harganya relatif lebih mahal. Pangan organik sebagai produk yang ramah lingkungan sesuai untuk menjelaskan kesadaran konsumen akan lingkungan. Kesadaran konsumen bukan hanya ideologi saja tetapi juga permasalahan market competition yang mempengaruhi perilaku konsumen. Pengetahuan konsumen penting diketahui untuk rantai


(21)

2

penawaran makanan secara keseluruhan dan khususnya untuk para pengecer karena isu lingkungan mempengaruhi pembelian dan keputusan nutrisional.

Permasalahan lingkungan di Indonesia selama ini terdapat kecenderungan terjadi penurunan, untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman lingkungan seluruh masyarakat yang dalam konteks penelitian ini adalah masyarakat konsumen. Pada masa persaingan yang semakin ketat ini, salah satu cara menarik pelanggan adalah dengan memuaskan kebutuhan konsumen dari waktu ke waktu. Sering kali perusahaan berlomba-lomba menyediakan produk dengan harga yang murah dengan anggapan konsumen hanya mempertimbangkan harga dalam keputusan pembelian. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Berbagai teori perilaku pelanggan dan pemasaran menyatakan bahwa kebutuhan manusia tidak saja dipengaruhi oleh motivasinya, melainkan juga hal-hal eksternal, seperti budaya, sosial, dan ekonomi.

Keputusan pembelian dan pilihan produk seringkali dipengaruhi oleh dorongan-dorongan yang sifatnya psikologis serta keinginan dari diri pribadi atau komitmen terhadap produk yang ingin dimilikinya. Produk memang tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan fungsionalnya saja, namun juga memuaskan kebutuhan sosial dan psikologi. Meningkatnya permintaan produk-produk ramah lingkungan ini ditanggapi beberapa perusahaan dengan baik, walaupun masih banyak perusahaan yang belum memperdulikan permasalahan pemasaran lingkungan. Revolusi pemasaran hijau terjadi karena terbukti bahwa 30 sampai 40 persen degradasi lingkungan dikarenakan oleh aktivitas perilaku konsumsi rumah


(22)

3

tangga. Hal ini menunjukkan bahwa jika konsumen memperlihatkan sikap yang positif terhadap isu-isu lingkungan maka mereka akan memiliki perilaku konsumsi yang mengarah pada kesadaran lingkungan.

Kajian literatur menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan hanya sedikit yang berhasil menjelaskan prilaku sosial konsumen yang berwawasan sosial. Studi yang dilakukan (Ling-yee, 1997) dalam Junaedi, (2008), berupaya menjelaskan peran perbedaaan karakteristik demografi konsumen pada hubungan nilai sikap perilaku koonsumen dalam mengkonsumsi produk ramah lingkungan. Variabel yang diduga menjadi perantara antara nilai sikap perilaku konsumen terhadap komitmen untuk berwawasan lingkungan ini adalah status gender, keterlibatan produk, usia, kelompok etnik, tingkat pendidikan, status menikah, jumlah anak dan akses terhadap media (Ling-yee, 1997) dalam (Junaedi, 2008).

Penelitian ini mengkaji lebih lanjut tentang peran gender dalam perbedaan komitmen ramah lingkungan serta menggambarkan tentang hubungan nilai sikap prilaku mengkonsumsi produk berwawasan lingkungan. Menurut para ahli, memahami konsep gender harus dibedakan antara kata gender dengan seks. Seks atau jenis kelamin merupakan penafsiran atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Secara biologis alat-alat kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak dapat dipertukarkan, hal ini merupakan kodrat dan ketentuan tuhan. Secara umum, pengertian Gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku. (Fakih, 2006) mengemukakan bahwa gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum


(23)

4

laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Perubahan ciri dan sifat-sifat yang terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lainnya disebut konsep gender. Istilah gender dan seks memiliki perbedaan dari segi dimensi. Istilah seks (jenis kelamin) mengacu pada dimensi biologis seorang laki-laki dan perempuan, sedangkan gender mengacu pada dimensi sosial budaya seorang laki-laki dan perempuan. Selain itu, istilah gender

merujuk pada karakteristik dan ciri-ciri sosial yang diasosiasikan pada laki-laki dan perempuan. Karakteristik dan ciri yang diasosiasikan tidak hanya didasarkan pada perbedaan biologis, melainkan juga pada interpretasi sosial dan cultural

tentang apa artinya menjadi laki-laki atau perempuan.

Gender diartikan sebagai konstruksi sosiokultural yang membedakan karakteristik maskulin dan feminim. Istilah gender dikemukakan oleh para ilmuwan sosial dengan maksud untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki yang mempunyai sifat bawaan (ciptaan Tuhan) dan bentukan budaya (konstruksi sosial). Gender adalah perbedaan peran, fungsi, dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

Dari beberapa penjelasan mengenai seks dan gender di atas, dapat dipahami bahwa seks merupakan pembagian jenis kelamin berdasarkan dimensi biologis dan tidak dapat diubah-ubah, sedangkan gender merupakan hasil konstruksi manusia berdasarkan dimensi sosial-kultural tentang laki-laki atau perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang peran gender dalam perbedaan komitmen ramah lingkungan pada konsumen air minum dalam kemasan


(24)

5

(AMDK), saat ini para produsen AMDK bersaing mengeluarkan produknya dengan berbagai kelebihan masing-masing, seperti untuk memenuhi permintaan konsumen akan produk ramah lingkungan, salah satu produk AMDK yang menjalankan hal tersebut adalah ADES yang merupakan produk dibawah naungan The Coca Cola Company. Perhatian ADES dalam konteks ramah lingkungan tertuju pada kemasan ADES sendiri, yang seperti diketahui ADES menerapkan istilah go green pada kemasannya yang tujuannya dengan menggunakan kemasan AMDK yang mudah diremuk akan memperkecil ruang sampah dilingkungan hidup, hal ini tentu diharapkan agar konsumen yang mengkonsumsi ADES dapat menyadari istilah go green tersebut agar tujuan yang diterapkan ADES tepat sasaran.

Berkaitan dengan hal tersebut penelitian ini ingin mengetahui komitmen pemilihan produk ramah lingkungan berdasarkan perbedaan gender terhadap keputusan pembelian produk air minum dalam kemasan ADES. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul:

“Analisis Perbedaan Gender Terhadap Keputusan Pembelian Produk

Ramah Lingkungan (Study pada mahasiswa FISIP UNILA yang mengkonsumsi Air Minum Dalam Kemasan ADES)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan komitmen pemilihan produk ramah lingkungan antara Laki-laki dan Perempuan?


(25)

6

2. Apakah ada perbedaan Orientasi Individual, Kesadaran Lingkungan, Pengetahuan Ekologikal, Niat Beli Hijau, Perilaku Beli Produk Hijau antara Laki-laki dan Perempuan?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui perbedaan komitmen pemilihan produk ramah lingkungan antara Laki-laki dan Perempuan.

2. Mengetahui perbedaan Orientasi Individual, Kesadaran Lingkungan, Pengetahuan Ekologikal, Niat Beli Hijau, Perilaku Beli Produk Hijau antara Laki-laki dan Perempuan.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas maka manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua aspek sebagaai berikut: 1. Aspek teoritis

a. Bagi dunia akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penambahan atau masukan baru bagi bidang marketing

khususnya dalam hal peilaku konsumen.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi ilmu pengetahuan, dan bisa dijadikan pedoman untuk penelitian-penelitian selanjutnya dan juga bisa dikembangkan secara luas lagi.


(26)

7

2. Aspek kompleks

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan, pengetahuan tentang komitmen pemilihan produk ramah lingkungan berdasarkan persfektif gender.


(27)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut Sumarwan (2003) adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. The American Marketing Association dalam Setiadi (2003) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. Keberhasilan suatu program pemasaran sangat tergantung pada perilaku konsumen. Tujuan kegiatan pemasaran adalah memengaruhi konsumen untuk bersedia membeli produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan. Penting bagi manajer perusahaan untuk memahami “bagaimana dan mengapa?” tingkah laku konsumen sehingga perusahaan dapat mengembangkan produk, menentukan harga, mempromosikan dan


(28)

9

mendistribusikan produknya secara lebih baik. Menurut Setiadi (2003) studi tentang perilaku konsumen akan menjadi dasar yang amat penting karena hasil dari kajiannya akan membantu para pemasar untuk:

1. merancang bauran pemasaran 2. menetapkan segmentasi

3. merumuskan posisioning dan pembedaan produk 4. memformulasikan analisis lingkungan bisnisnya 5. mengembangkan riset pemasarannya

Selain itu, analisis perilaku konsumen juga memainkan peranan penting dalam merancang kebijakan publik. Studi konsumen memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan harga, merencanakan saluran, menyusun pesan dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain. Melalui analisis konsumen, para pemasar bisa melihat tren yang sedang naik daun sehingga menangkap peluang pemasaran yang baru.

Perilaku konsumen adalah dinamis, hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar, serta hal tersebut melibatkan pertukaran. Perilaku konsumen juga didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan (memakai, mengkonsumsi) dan menghabiskan produk (barang dan jasa) termasuk proses yang mendahului dan mengikuti tindakan ini (Setiadi, 2003).

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Setiadi (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut:


(29)

10

a. Faktor-Faktor Kebudayaan 1. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya tersebut merupakan hasil karya yang diciptakan oleh manusia yang sudah ada dari generasi terdahulu dan bersifat turun-temurun sehingga berpengaruh terhadap tingkah laku dalam bermasyarakat. Perilaku manusia didapatkan dari seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan melalui sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial lainnya. Sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya.

2. Kelas sosial

Kelas-kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Biasanya ditentukan oleh jabatan atau status dalam pekerjaan, pendapatan, ataupun prestasi.

b. Faktor-Faktor Sosial 1. Kelompok Referensi

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.


(30)

11

2. Keluarga

Keluarga adalah lingkungan mikro yang paling terdekat dengan konsumen di mana sebagian besar konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya.

3. Peran dan status

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya seperti keluarga, klub, dan organisasi.

c. Faktor pribadi

1) Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup 2) Pekerjaan

3) Keadaan Ekonomi 4) Gaya Hidup

5) Kepribadian dan Konsep Diri d. Faktor Psikologis

1. Motivasi

Motivasi adalah kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen dan muncul karena adanya ketidaknyamanan antara yang seharusnya diarasakan dan sesungguhnya dirasakan sehingga mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut. (Sumarwan, 2002).


(31)

12

2. Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai proses di mana seseorang memilih mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.

3. Proses belajar

Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman, pengetahuan dan pengalaman ini akan mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku yang relatif permanen. (Sumarwan, 2003)

4. Kepercayaan dan Sikap

Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut.

Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok, yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang atau jasa yang diinginkan dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal dari konsumen tersebut.

B. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Perusahaan harus mengenali perilaku konsumen untuk mengetahui apa yg dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan diharapkan dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen yang akan berdampak pada loyalitas. Menurut Kotler (2004) keputusan


(32)

13

pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli. Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu konsumen akhir (individual) dan konsumen organisasional (konsumen industrial, konsumen antara, konsumen bisnis). Konsumen akhir terdiri atas individu atau rumah tangga yang tujuan akhirnya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk konsumsi. Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang, dan lembaga non profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis (memperoleh laba) atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Menurut Kotler (2003) ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu: Pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca-pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Namun ada saatnya dalam pembelian konsumen sering kali melompati atau membalik beberapa tahap-tahap ini. Pelanggan yang puas akan terus-menerus melakukan pembelian produk yang bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut kepada teman-temannya. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha memastikan kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian. Berikut gambar proses keputusan pembelian:

Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap

Sumber: Kotler (2003)

Pengenalan Masalah Perilaku Pasca-Pembelian Keputusan Pembelian Evaluasi Alternatif Pencarian Informasi


(33)

14

Gambar di atas menjelaskan bahwa tahapan pertama yang dilalui konsumen dalam proses pembelian adalah pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dan kondisi yang diinginkannya (Kotler, 2003). Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal seperti rasa lapar meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan atau suatu rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melewati toko roti dan melihat roti yang baru selesai dipanggang dapat merangsang rasa laparnya.

Proses yang kedua adalah seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Menurut Kotler (2003) pencarian informasi dapat dibagi menjadi dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mulai aktif mencari informasi, mencari bahan bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko untuk mengetahui produk tertentu.

Proses yang ketiga adalah proses evaluasi keputusan, kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional (Kotler, 2003). Beberapa konsep dasar akan membantu memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai


(34)

15

sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan.

Proses yang keempat adalah keputusan pembelian. Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian (Kotler, 2003). Dalam beberapa kasus, konsumen bisa mengambil keputusan untuk tidak secara formal mengevaluasi setiap merek. Konsumen tidak harus memanfaatkan satu jenis aturan pilihan dalam mengambil keputusan. Dalam beberapa kasus, mereka memanfaatkan satu strategi keputusan bedasarkan fase yang menggabungkan dua atau lebih aturan keputusan.

Proses kelima adalah perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian. Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan memengaruhi perilaku konsumen selanjutnya (Kotler, 2003). Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memerhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu dia merasa nyaman dengan merek.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Tjiptono (2006) dalam Nafillah (2012) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan adalah ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan menggunakan produk


(35)

16

dan jasa dari perusahaan dan mendapati bahwa produk atau jasa tersebut memberi nilai tambah. Dimensi nilai terdiri dari 4, yaitu:

a) Nilai emosional, utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif atau emosi positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk. Kalau konsumen mengalami perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, maka merek tersebut memberikan nilai emosional. Pada intinya nilai emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif apa yang akan dialami konsumen pada saat membeli produk.

b) Nilai sosial, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. Nilai sosial merupakan nilai yang dianut oleh suatu konsumen, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh konsumen

c) Nilai kualitas, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang.

d) Nilai fungsional adalah nilai yang diperoleh dari atribut produk yang memberikan kegunaan (utility) fungsional kepada konsumen nilai ini berkaitan langsung dengan fungsi yang diberikan oleh produk atau layanan kepada konsumen.

C. Peranan Konsumen dalam Pembelian

Kotler&Armstrong (2004) mengungkapkan bahwa seseorang mungkin dapat memiliki peranan yang berbeda-beda dalam setiap keputusan pembelian. Berbagai pernan yang mungkin terjadi antra lain:


(36)

17

a. Initiator yaitu orang yang pertama kali mengemukakan gagasan atau ide untuk membeli suatu produk atau jasa. Orang ini mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan pembelian,

b. Influencer, yaitu orang yang pandangan atau nasehatnya diperhitungkan dalam pembuatan keputusan akhir,

c. Decider, yaitu orang yang menentukan sebagian besar atau keseluruhan pemeblian, membeli atau tidak, apa yang dibeli, bagaimana membeli dan dimana dibeli,

d. Buyer, yaitu orang yang benar-benar melakukan pembelian,

e. User, yaitu orang yang mengkonsumsi atau memakai produk atau jasa yang dibeli.

Proses pengambilan keputusan pembelian sangat bervariasi. Ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Engel (1994) dalam Andini (2012) membagi proses pengambilan keputusan kedalam tiga jenis:

1. Proses pengambilan keputusan yang luas.

Merupakan jenis pengambilan keputusan yang paling lengkap, bermula dari pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui pembelian beberapa produk.

2. Proses pengambilan keputusan terbatas.

Terjadi apabila konsumen mengenal masalahnya, kemudian mengevaluasi beberapa alternatif produk atau merek berdasarkn pengetahuan yang dimiliki tanpa berusaha (atau hanya melakukan sedikit usaha) mencari informasi baru tentang produk atau merek tersebut.


(37)

18

3. Proses pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan.

Merupakan proses yang paling sederhana, yaitu konsumen mengenal masalahnya kemudian langsung mengambil keputusan untuk mengambil merek favorit / kegemarannya (tanpa evaluasi alternatif).

D. Produk Ramah Lingkungan

Kasali (2005) mendefinisikan, produk hijau (green product) adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang. Suatu produk yang dirancang dan diproses dengan suatu cara untuk mengurangi efek-efek yang dapat mencemari lingkungan, baik dalam produksi, pendistribusian dan pengkonsumsianya. Hal ini dapat dikaitkan dengan pemakaian bahan baku yang dapat didaur ulang.

Sebagai pengguna produk hijau, terdapat suatu bentuk konsumen corak baru yang menamakan dirinya konsumen hijau (green consumer). Nugrahadi (2002) dalam

Wibowo (2002) mengemukakan, konsumen hijau adalah konsumen yang peduli lingkungan hidup. Elkington (1991) dalam Harsiwi (2004) mengemukakan, konsumen hijau merupakan jargon pemasaran yang relatif kecil, tetapi cukup mempengaruhi dan mengembangkan suatu kelompok konsumen yang menggunakan kriteria lingkungan dalam memilih barang-barang konsumsi. Konsumen hijau berkontribusi dalam mengurangi semaksimal mungkin penggunaan produk yang tidak bersahabat dengan lingkungan. Konsumen hijau mempunyai pandangan terhadap prinsip-prinsip green consumerism


(38)

19

saat ini telah berkembang terutama di negara-negara maju, seperti jerman, Inggris, Amerika, jepang dan lain-lain. Smith (1998) dalam Wibowo (2002) menguraikan, konsumen hijau memiliki keyakinan bahwa:

a. Ada problem lingkungan yang nyata

b. Problem tersebut harus ditangani dengan serius dan disikapi dengan cara yang aktif

c. Mereka merasa mendapatkan informasi yang cukup dalam keseharian hidup mereka

d. Setiap individu dapat dan harus memberikan kontribusi dalam menyelamatkan bumi dari bencana lingkungan yang menakutkan.

1. Karakteristik Produk Hijau

Karakteristik produk yang dianggap sebagai produk hijau (Herbig, 1999 dalam

Junaedi, 2008) adalah:

a) Produk tidak mengandung toxic b) Produk lebih tahan lama

c) Produk menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang d) Produk menggunakan bahan baku dari bahan daur ulang.

Karakteristik lain mengenai produk hijau sebagaimana dikemukakan oleh US

Federal Trade Commisiondalam Junaedi (2008) adalah: a) Produk yang menggunakan bahan non toxic

b) Produk tidak mengandung bahan yang dapat merusak lingkungan

c) Tidak melakukan uji produk yang melibatkan binatang apabila tidak betul-betul diperlukan


(39)

20

d) Selama penggunaanya tidak merusak lingkungan

e) Menggunakan kemasan yang sederhana atau menyediakan produk isi ulang f) Memiliki daya tahan penggunaan yang lama

g) Mudah diproses ulang setelah pemakaian.

2. Komitmen Produk Ramah Lingkungan

Secara umum komitmen produk ramah lingkungan melibatkan keterikatan individu terhadap suatu produk rakah lingkungan, atau derajat hubungan yang dimiliki individu terhadap suatu produk ramah lingkungan (Setiawati, 2007). Menurut Junaedi (2008), komitmen produk ramah lingkungan terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut:

a. Orientasi Individual

Individualisme merepresentasikan seberapa besar seseorang memfokuskan dan tergantung pada dirinya sendiri. Kelompok ini akan bersaing dengan individu lain untuk mencapai suatu status dan lebih mementingkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan kelompoknya. Nilai orientasi individualime terdiri dari tiga dimensi yaitu keinginan mencapai tujuan (achievement), pengarahan diri (selfdirection) dan pemenuhan diri ( self-fulfilment) serta kebebasan (independence).

b. Kesadaran Lingkungan

Kesadaran sosial konsumen dirasakan ketika seseorang berupaya untuk mempertimbangkan perilaku belinya berkaitan dengan polusi terhadap pengaruh sosial lingkungan sekitarnya.


(40)

21

c. Pengetahuan Ekologikal

Pengetahuan ekologikal yang juga disebut sebagai ekoliterasi merupakan kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi atau mendefinisikan sejumlah simbol, konsep dan perilaku berkaitan dengan permasalahan lingkungan ekologikal. Definisi pengetahuan lingkungan adalah seberapa besar seorang individu mengetahui isu-isu tentang lingkungan.

d. Niat Beli Hijau

Niat beli hijau atau niat pembelian terhadap produk ramah lingkungan dalam studi ini adalah keinginan atau mengekspresikan niat seorang individu untuk berkomitmen pada aktivitas-aktivitas yang mendukung keramahan lingkungan.

e. Perilaku Beli Produk Hijau

Variabel perilaku pembelian aktual produk ramah lingkungan dioperasionalisasikan dengan 4 item pernyataan yang menunjukkan perilaku seseorang membeli dan mengkonsumsi pangan organik untuk kebutuhan sehari-hari sebagai ganti bahan makanan yang bukan organik. Semua pengukuran konstraks dalam penelitian ini dengan item pernyataan dengan 5 poin Skala Likert dari Sangat Tidak Setuju (STS) sampai Sangat Setuju (SS).

E. Gender

Gender merupakan seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksi secara sosial, dalam suatu masyarakat (Setiawati, 2007). Gender tergantung dengan budaya dan sosial setiap daerah karena memiliki cara tersendiri untuk mengartikan gender, berbeda dengan seks yang merupakan perbedaan jenis kelamin yang sudah di


(41)

22

berikan oleh Tuhan. Sebagai contoh pria memiliki alat kelamin yang berbeda dengan wanita, dan pria bisa memproduksi sperma, sedangkan wanita memiliki kebiasaan datang bulang dan bisa mengandung juga melahirkan serta menyusui.

Fakih (1994) mengemukakan bahwa gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Perubahan ciri dan sifat-sifat yang terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lainnya disebut konsep gender. Selanjutnya Santrock (2003) mengemukakan bahwa istilah gender dan seks memiliki perbedaan dari segi dimensi. Isilah seks (jenis kelamin) mengacu pada dimensi biologis seorang laki-laki dan perempuan, sedangkan gender mengacu pada dimensi sosial-budaya seorang laki-laki dan perempuan. Selain itu, istilah gender merujuk pada karakteristik dan ciri-ciri sosial yang diasosiasikan pada laki-laki dan perempuan. Karakteristik dan ciri yang diasosiasikan tidak hanya didasarkan pada perbedaan biologis, melainkan juga pada interpretasi sosial dan cultural tentang apa artinya menjadi laki-laki atau perempuan (Rahmawati, 2008).

Gender diartikan sebagai konstruksi sosiokultural yang membedakan karakteristik maskulin dan feminim. (Abdullah, 2003) mengemukakan bahwa gender berbeda dari seks dan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang bersifat biologis. Istilah gender dikemukakan oleh para ilmuwan sosial dengan maksud untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki yang mempunyai sifat bawaan (ciptaan Tuhan) dan bentukan budaya (konstruksi sosial). Gender adalah perbedaan peran, fungsi, dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan


(42)

23

jaman. Dari beberapa penjelasan mengenai seks dan gender di atas, dapat dipahami bahwa seks merupakan pembagian jenis kelamin berdasarkan dimensi biologis dan tidak dapat diubah-ubah, sedangkan gender merupakan hasil konstruksi manusia berdasarkan dimensi sosial-kultural tentang laki-laki atau perempuan. Setelah mengkaji beberapa definisi gender yang dikemukakan para ahli, dapat dipahami bahwa yang dimaksud gender adalah karakteristik laki-laki dan perempuan berdasarkan dimensi sosial-kultural yang tampak dari nilai dan tingkah laku.

1. Analisis Gender

Fakih (1994) mengemukakan bahwa gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Gender tergantung dengan budaya dan sosial setiap daerah karena memiliki cara tersendiri untuk mengartikan gender, berbeda dengan seks yang merupakan perbedaan jenis kelamin yang sudah di berikan oleh Tuhan.

Analisis gender dalam sejarah pemikiran manusia tentang ketidakadilan sosial dianggap suatu analisis baru dan mendapat sambutan akhir-akhir ini. Pengungkapan maslah kaum perempuan dengan menggunakan analisis gender

sering menghadapi perlawanan baik dari kalangan kaum laki-laki maupun perempuan sendiri, analisis gender sering ditolak oleh mereka yang melakukan kritik terhadap sistem sosial yang dominan seperti kapitalisme, menurut Fakih (1994) beberapa penyebab timbulnya perlawanan terhadap analisis gender adalah sebagai berikut:


(43)

24

1. Status kaum perempuan pada dasarnya adalah mempersoalkan sistem dan struktur yang telah mapan

2. Terjadi kesalahpahaman tentang mengapa maslah kaum permpuan harus dipertanyakan

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Arfina (2012) yang berjudul analisis perbedaan persepsi siswa berdasarkan usia, gender, dan lama kursus terhadap komunikasi

word of mouth. Hasilnya menunjukkan bahwa gender mampu membedakan yang signifikan antara persepsi siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan siswa yang berjenis kelamin perempuan.

Penelitian lainnya yang berjudul pengaruh gender sebagai pemoderasi pengembangan model perilaku konsumen hijau di Indonesia (Junaedi, 2008) penelitian dengan menggunakan gender sebagai pemoderasi, hasilnya menunjukkan bahwa hubungan antar-variabel model persamaan struktural penelitian ini baik konsumen pria maupun wanita memiliki kesamaan, kecuali pada konsumen wanita orientasi nilai individualistik berpengaruh pada keinginan untuk membayar pangan organik dengan harga premium.

Penelitian yang dilakukan oleh Setiawati (2007) meneliti mengenai orientasi peran

gender dengan judul “Pengaruh komitmen kerja berdasarkan orientasi peran

gender pada karyawan di bidang kerja non tradisional”. Penelitian yang dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 91 sampel yang terdiri dari karyawan yang bekerja dibidang manajemen menunjukkan hasil bahwa, terdapat perbedaan komitmen kerja secara signifikan antara subjek dengan kecenderungan orientasi


(44)

25

peran gender feminim dan maskulin pada karyawan yang bekerja dibidang non tradisional. Berikut ini merupakan ringkasan penelitian terdahulu yang menjadi referensi penelitian yang akan dilakukan antara lain:

Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti

(tahun)

Judul penelitian Hasil

1 Arfina (2012) analisis perbedaan persepsi siswa berdasarkan usia, gender, dan lama kursus terhadap komunikasi word of mouth

gender mampu membedakan yang signifikan antara persepsi siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan

2 Junaedi (2008) pengaruh gender sebagai pemoderasi pengembangan model perilaku konsumen hijau di Indonesia

hubungan antar-variabel model persamaan struktural penelitian ini baik konsumen pria maupun wanita memiliki kesamaan

3 Setiawati (2007)

Pengaruh komitmen kerja berdasarkan orientasi peran gender pada karyawan di bidang kerja non tradisional

terdapat perbedaan komitmen kerja secara signifikan antara subjek dengan kecenderungan orientasi peran gender feminim dan maskulin pada karyawan yang bekerja dibidang non tradisional Sumber: Berbagai Penelitian Terdahulu

G. Kerangka Berpikir

Schmoll et. al. (dalam Regia, 2011) menyatakan bahwa ditemukan perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin wanita dan pria terhadap suatu pelayanan jasa atau produk. Pria cenderung lebih mudah menerima suatu produk maupun jasa yang baru dibandingkan dengan perempuan. Namun, perempuan lebih bersifat konsumtif terhadap suatu produk yang memang produk tersebut terbukti bagus dan banyak dipakai oleh teman-temannya. Pendapat senada dikemukakan oleh Mitchell&Waish (dalam Regia, 2011) bahwa pria dan wanita menginginkan produk dan jasa yang berbeda dan mereka memiliki jalan pikiran yang berbeda untuk mendapatkan produk maupun jasa yang diinginkan. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana gender mempengaruhi konsumen dalam


(45)

26

pengambilan keputusan serta melakukan komunikasi mengenai suatu layanan jasa. Oleh karena itu, gender memiliki pengaruh yang mengakibatkan perbedaan persepsi terhadap terbentuknya suatu komunikasi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kebutuhan dan sifat alamiah yang ada di dalam diri mereka. Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka disusun kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini, seperti tersaji dalam gambar berikut ini:

Gambar 2.2 Model Kerangka Pemikiran

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Oleh karena anggapan sementara dalam penelitian ini adalah secara umum ada perbedaan komitmen pemilihan produk ramah lingkungan antara pria dan wanita terhadap keputusan pembelian, maka hipotesis yang diajukan berdasarkan latar belakang, tujuan, permasalahan dan kerangka pemikiran, adalah:

Dibandingkan (uji t)

Keputusan Pembelian Produk Ramah

Lingkungan


(46)

27

1. Ho1 = Tidak ada perbedaan signifikan komitmen pemilihan produk

ramah lingkungan antara pria dan wanita terhadap keputusan pembelian. Ha1 = Ada perbedaan signifikan komitmen pemilihan produk ramah

lingkungan antara pria dan wanita terhadap keputusan pembelian.

2. Ho2 = Komitmen pemilihan produk ramah lingkungan pria tidak lebih

baik dibandingkan wanita.

Ha2 = Komitmen pemilihan produk ramah lingkungan pria tidak lebih


(47)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang dirumuskan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan antar variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya, serta mengetahui bagaimana hubungan itu terjadi.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (1996) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FISIP UNILA. Menurut Roscoe (1975) memberikan pedoman penentuan besarnya sampel penelitian, yaitu jumlah sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Dalam penelitian multivariate, ukuran sampel sebaiknya beberapa kali (lebih disukai 10 kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variabel dalam studi. Namun dalam penelitian ini besarnya sampel ditentukan dengan jumlah yang ideal saja karena dalam penelitian ini variabel yang digunakan hanya mengenai keputusan pembelian dan gender maka dapat ditentukan jumlah yang ideal adalah


(48)

29

sebanyak 130 orang sampel, yang terdiri dari 65 orang wanita dan 65 orang pria. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP UNILA yang mengkonsumsi Air Minum Dalam Kemasan ADES.

Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel penelitian adalah purposive sampling. Pada prinsipnya purposive sampling memilih sampel dari kelompok sasaran tertentu yang dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dan termasuk dalam kriteria tertentu. Mengingat sampel yang dibutuhkan harus memenuhi satu kriteria, yaitu sampel merupakan mahasiswa FISIP UNILA yang mengkonsumsi Air Minum Dalam Kemasan ADES, berdasarkan kriteria tersebut maka teknik purposive sampling dianggap sesuai.

C. Definisi Konseptual Variabel

Menurut Indrianto&Supomo (1999) pengertian konseptual adalah penjelasan mengenai arti suatu konsep. Definisi ini menunjukkan bahwa teori merupakan kumpulan construct atau konsep (concept), definisi (definition), dan proporsi (proposition) yang menggambarkan suatu fenomena yang terjadi secara sistematis melalui penentuan hubungan antara variabel.

Menurut Lips (dalam Setiawati 2007) Gender merupakan seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksi secara sosial, dalam suatu masyarakat. Schmoll et. al. (dalam

Regia, 2011) menyatakan bahwa ditemukan perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin wanita dan pria terhadap suatu pelayanan jasa atau produk. Pria cenderung lebih mudah menerima suatu produk maupun jasa yang baru dibandingkan dengan perempuan. Namun, perempuan lebih bersifat konsumtif


(49)

30

terhadap suatu produk yang memang produk tersebut terbukti bagus dan banyak dipakai oleh teman-temannya.

Pendapat senada dikemukakan oleh Mitchell&Waish (dalam Regia, 2011) bahwa pria dan wanita menginginkan produk dan jasa yang berbeda dan mereka memiliki jalan pikiran yang berbeda untuk mendapatkan produk maupun jasa yang diinginkan. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana gender

mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan serta melakukan komunikasi mengenai suatu layanan jasa. Oleh karena itu, gender memiliki pengaruh yang mengakibatkan perbedaan persepsi terhadap terbentuknya suatu komunikasi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kebutuhan dan sifat alamiah yang ada di dalam pria dan wanita.

Dalam penelitian ini perbedaan antara keputusan pembelian pria dan wanita yang menjadi bahan utama sebagai tujuan penelitian, hal ini dilakukan dengan menganalisa penyebab keputusan pembelian produk Air Minum Dalam Kemasan ADES yang kemudian dilakukan uji beda.

D. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiana (2008) definisi operasional adalah batasan pengertian tentang variabel yang didalamnya sudah mencerminkan indikator-indikator yang akan digunakan untuk mengukur variabel yang bersangkutan.

a. Variabel dependen

Menurut Kotler&Armstrong (2004) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen


(50)

benar-31

benar akan membeli. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel keputusan pembelianadalah sebagai berikut:

1. Kemantapan membeli

2. Pertimbangan dalam membeli

3. Kesesuaian atribut dengan keinginan dan kebutuhan.

b. Variabel Independen

Komitmen produk ramah lingkungan melibatkan keterikatan individu terhadap suatu produk ramah lingkungan, atau derajat hubungan yang dimiliki individu terhadap suatu produk ramah lingkungan (Setiawati, 2007). Komitmen produk ramah lingkungan terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut:

1. Orientasi Individual

Suatu tahap seseorang dalam merepresentasikan seberapa besar seseorang memfokuskan dan tergantung pada dirinya sendiri. Nilai orientasi individualime terdiri dari tiga dimensi yaitu keinginan mencapai tujuan (achievement), pengarahan diri (selfdirection) dan pemenuhan diri (self-fulfilment) serta kebebasan (independence).

2. Kesadaran Lingkungan

Kesadaran sosial konsumen dirasakan ketika seseorang berupaya untuk mempertimbangkan perilaku belinya berkaitan dengan polusi terhadap pengaruh sosial lingkungan sekitarnya.

3. Pengetahuan Ekologikal

Kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi atau mendefinisikan sejumlah simbol, konsep dan perilaku berkaitan dengan permasalahan


(51)

32

lingkungan ekologikal. Definisi pengetahuan lingkungan adalah seberapa besar seorang individu mengetahui isu-isu tentang lingkungan. 4. Niat Beli Hijau

Niat beli hijau atau niat pembelian terhadap produk ramah lingkungan dalam studi ini adalah keinginan atau mengekspresikan niat seorang individu untuk berkomitmen pada aktivitas-aktivitas yang mendukung keramahan lingkungan.

5. Perilaku Beli Produk Hijau

Perilaku pembelian aktual terhadap produk berdasarkan komitmen produk tersebut terhadap lingkungan.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Definisi Indikator Variabel Dependen -Komitmen laki-laki -Komitmen perempuan (Y)

Tahap dalam proses untuk menentukan pengambilan keputusan terhadap yang

diinginkan

1.Kemantapan dalam berkomitmen 2.Pertimbangan dalam

berkomitmen 3.Kesesuaian atribut

dengan keinginan dan kebutuhan Variabel

Independen

Orientasi Individual (X1)

Kemampuan merepresentasikan seberapa besar

seseorang memfokuskan dan tergantung pada dirinya sendiri

1.Keinginan mencapai tujuan

2.Pengarahan diri 3.Pemenuhan diri 4.Kebebasan Kesadaran

Lingkungan (X2)

Upaya seseorang dalam mempertimbangkan perilaku belinya terhadap lingkungan 1.Pertimbangan perilaku beli 2.Pertimbangan terhadap lingkungan Pengetahuan Ekologikal (X3)

Kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi sejumlah simbol, konsep dan perilaku berkaitan dengan permasalahan lingkungan ekologikal

1.Pengetahuan tentang produk

2.Pemahaman

terhadap suatu simbol sebuah produk


(52)

33

Niat Beli Hijau (X4)

Keinginan atau niat seorang individu untuk berkomitmen pada aktivitas-aktivitas yang mendukung keramahan lingkungan

1. Dorongan diri sendiri

2. Sengaja membeli produk hijau

3. Komitmen

Perilaku Beli Produk Hijau (X5)

perilaku pembelian aktual terhadap produk ramah lingkungan

1. Selalu

menggunakan produk ramah lingkungan

2. Mengkonsumsi bahan makanan organik

Sumber: Data Diolah, 2014 E. Deskripsi data a. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan kuisioner atau angket kepada responden.

b. Sumber data 1) Data primer

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer menurut Kuncoro (2003) adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli, data yang diperoleh penulis langsung melalui kuisioner yang dibagikan kepada seluruh sampel.

2) Data sekunder

Data sekunder menurut Kuncoro (2003) adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder ini diperoleh melalui studi pustaka, internet, majalah, dan tabloid.


(53)

34

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Kuesioner

Pada penelitian ini penulis mengunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono (2006). Metode ini dilakukan dengan cara memberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dengan dua bentuk, yaitu wawancara terstruktur (dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti). Sedang wawancara tak terstruktur (wawancara dilakukan apabila adanya jawaban berkembang diluar pertanyaan-pertanyaan terstruktur namun tidak terlepas dari permasalahan penelitian). 3. Studi Dokumentasi

Menurut Arikunto (1996) teknik dokumentasi yaitu “mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”. Metode wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data tambahan yang mendukung data primer.

G. Skala Pengukuran

Dalam pengukurannya, variabel ini menggunakan skala Likert dimana skala ini meminta responden untuk mengindikasi derajat persetujuan atau ketidaksetujuan dari sekumpulan pertanyaan yang telah dibuat oleh penulis. Responden diminta


(54)

35

menyatakan “setuju” atau “tidak setuju” untuk setiap pertanyaaan yang berbentuk kalimat. Jawabannya diberi nilai-nilai yang mencerminkan secara konsisten sikap responden. Nilai total seluruh pertanyaan dihitung untuk setiap responden. Skala

Likert memiliki beberapa keuntungan, yaitu mudah untuk disusun dan responden mudah memahami bagaimana menggunakan skala tersebut. Dalam Skala likert setiap jawaban diberi bobot tertentu yaitu:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 1

2. Setuju (S) 2

3. Netral (N) 3

4. Kurang Setuju (KS) 4

5. Tidak Setuju Sekali (TSS) 5

Sumber: Sugiyono (2006) H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan pada waktu peneliti menggunakan metode pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2006) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner, yaitu daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden berkenaan dengan informasi mengenai Analisis perbedaan gender dalam keputusan pembelian produk ramah lingkungan kepada mahasiswa FISIP UNILA yang mengkonsumsi Air Minum Dalam Kemasan ADES.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mrngukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Untuk menguji normalitas data, penelitian ini


(55)

36

menggunakan analisis grafik. Pengujian normalitas melalui analisis grafik adalah dengan cara menganalisis grafik normal probability plot yang membandingkan distribusikumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Data dapat dikatakan normal jika data atau titik-titk terbesar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan mengenai normalitas menurut Ghozali (2005) adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar lebih jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu proses penyerderhanaan data ke dalam bentuk yang mudah di baca dan diinterprestasikan. Analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:


(56)

37

1. Uji Validitas

Pengujian validitas kuisioner dilakukan untuk menunjukkan apakah kuisioner yang akan disebar kepada responden layak (valid) atau tidak disebar, dengan menggunakan rumus korelasi ProductMoment (Sugyiono, 2006) sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

...(1)

Di mana :

rxy = Koefisien Korelasi

N = Jumlah Sampel

X = Variabel Citra Perusahaan (X1), Citra Merek (X2)

Y = Variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Tahapan dalam menguji validitas dengan menggunakan SPSS 17.0 for Windows evaluationVersion sebagai berikut (Ghozali, 2005).

a. Menyusun Matriks Data Mentah

Matriks data mentah berisi nilai-nilai data asli dari kuisioner. Matriks ini berukuran m x n (m adalah jumlah responden dan n adalah jumlah variabel). b. Menyusun Hipotesis

H0 = Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor

H1 = Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor

c. Menentukan rtabel

Dengan melihat table r berdasarkan nilai df dan tingkat signifikasi, maka dapat ditentukam besarnya rtabel.


(57)

38

d. Mencari rhitung

Nilai rhitung untuk tiap-tiap item dapat dilihat pada kolom correcteditem-total correlation.

e. Pengambilan Keputusan

1) Jika rhitung ≥ rtabel,maka item tersebut valid.

2) Jika rhitung ≤ rtabel, maka item tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Pengertian reliabilitas sebenarnya adalah untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Pengukuran keandalan butir pertanyaan dengan sekali menyebarkan kuisioner pada reponden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan program komputer SPSS, dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.

3. Uji Independent Samples T Test

Independent Samples T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Pengujian Independent Samples T Test dapat memberikan gambaran ada tidaknya perbedaan antara kedua variabel tersebut, yang dapat dilihat dari nilai pada bagian F (levene’s test)dan pada nilai t test. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang


(58)

39

lebik tinggi. Pemrosesan data mengunakan SPSS (Statistical Package for the Social Science), Dengan langkah-langkah sebagai berikut:.

Gunakan fungsi Analyze – Compare Maens – Indepndent Samples T Test untuk mengelola kedua kelompok gender. Menurut Jogiyanto (2007) Independent Samples T Test dapat pula ditulis dengan rumus:

̅

Keterangan: t = nilai hitung t

̅ = rata-rata sampel (maen)

= rata-rata populasi

= Standard deviasi Sampel

= jumlah observasi di dalam sampel

4. Uji Analisis Diskriminan

Analisis Diskriminan dipergunakan untuk melihat signifikansi perbedaan dua kelompok sampel atau lebih dan menemukan variabel-variabel yang membedakan secara signifikan antara dua kelompok atau lebih. Dalam pemerosesan data menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Science), Dengan langkah-langkah sebagi berikut :

Gunakan fungsi Analyze – Classify – Discriminant untuk mengelola kedua kelompok Gender menurut Singgih Santoso, Analisis diskriminan termasuk dalam Multivariate Dependence Method, Dengan model :


(59)

40

Non Metrik Metrik

Keterangan :

Y1 : Data Kategorikal atau Nominal

X1, X2, ….. , Xn : Data Matriks

J. Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis ini untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara komitmen keputusan pembelian produk ramah lingkungan prian dan wanita dilakukan dengan menggunakan uji beda dua rata-rata dapat dilihat pada bagian uji F (levene’s test)digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis

Independent Samples T Test dan Way ANOVA. Sebelum dilakukan uji t test

(Independent Samples T Test) sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levena’s Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Equel Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equel variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Kedua hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ho1 = Tidak ada perbedaan signifikan komitmen pemilihan produk ramah

lingkungan antara pria dan wanita terhadap keputusan pembelian.

Ha1 = Ada perbedaan signifikan komitmen pemilihan produk ramah

lingkungan antara pria dan wanita terhadap keputusan pembelian. Y1 = X1 + X2+ …+ Xn


(60)

41

Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama (identik). Menurut Riyadi (2010), nilai F dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

n : jumlah sampel

k : jumlah variabel bebas R2 : koefisien

Apabila:

1. Berdasarkan statistik hitung dengan statistik tabel adalah: - Jika F hitung < F tabel, maka Ho ditolak

- Jika F hitung > F tabel, maka Ho diterima

2. Metode pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: - Jika nilai probabilitas F > 0,05, maka Ho diterima

- Jika nilai probabilitas F < 0,05, maka Ho ditolak

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis melalui uji F (levene’s test) tersebut akan diketahui apakah ada tidaknya perbedaan komitmen pemilihan produk ramah lingkungan antara pria dan wanita terhadap keputusan pembelian.

2. Uji Hipotesis Kedua

Pengujian hipotesis kedua ini dilakukan untuk menguji manakah yang lebih baik diantara komitmen pemilihan produk ramah lingkungan antara pria dan wanita


(61)

42

terhadap keputusan pembelian.. Analisis yang dilakukan menggunakan pengujian

Analisis Diskriminan.

Metode pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Hipotesis :

- Ho : group covariance matrices adalah relatif sama - Hi : group covariance matrices adalah berbeda

Keputusan dengan dasar signifikansi :

- Jika Sig. > 0.05 → Ho Diterima

- Jika Sig. < 0.05 → Ho Ditolak

Berdasarkan pengujian hipotesis melalui uji Analisis Diskriminan tersebut akan diketahui komitmen manakah yang lebih baik antara keputusan pembelian kelompok pria dan kelompok wanita.


(62)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1 Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan terhadap komitmen ramah lingkungan. Artinya antara laki-laki dan perempuan memiliki komitmen yang sama.

2 Tidak ada perbedaan orientasi individual, kesadaran lingkungan, pengetahuan ekologikal, niat beli hijau, perilaku beli produk hijau antara laki-laki dan perempuan.

3 Ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yaitu pada kesadaran lingkungan. Komitmen kesadaran lingkungan pada perempuan lebih baik dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini berdasarkan pada nilai signifikansi. Hasilnya tidak terlalu berpengaruh karna sedikit berbeda atau menunjukkan kesamaan antara laki-laki dan perempuan.


(63)

86

B. Saran

1 Agar lebih maksimal untuk hasil penelitian antara perbedaan komitmen pria dan wanita dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan responden. Dan diharapkan juga responden dari masyarakat umum agar bervariasi untuk tingkat pendidikannya.

2 Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperluas aspek penelitian serta menambah fokus penelitian agar ke depannya lebih variatif tidak hanya berdasrakan pada keputusan konsumen dalam pembelian produk ramah lingkungan.

3 Bagi perusahaan tentunya dituntut untuk terus melakukan inovatif terutama dalam hal perbaikan dan pelestarian lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak langsung bagi kesejahteraan lingkungan dan masayarakat umum.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Faisal. 2003. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Malang

Andini, Prisca. 2012.Analisis Faktor0faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Mobil Hyundai i20. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta. Fakih, 1994. Analisis Gender.

Fakih, Mansour. 1996. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan SPSS. BP UNDIP. Semarang. Harsiwi, Agung M. 2004. Minat Mahasiswa dalam Pembelian Produk

Berwawasan Lingkungan (Green Product). Institut Sains dan Teknologi AKPRIND. Yogyakarta.

Indrianto, Nur & Bambang Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Junaedi, Shellyana. 2008. Pengaruh Gender sebagai Pemoderasi Pengembangan Model Perilaku Konsumen Hijau di Indonesia. Jurnal Universitas Atmajaya. Yogyakarta.Vol 12. No. 1.

Kasali, Rhenald. 2005. Management Public Relations. Penerbit Pustaka Utama. Jakarta.

Kinnear, Thomas C. dan Taylor, James R., 1997, Marketing Research (Fifth Edition), McGraw-Hill Inc., New york.

Kotler, Philip, dan Gary Armstrong. 2004. Principles of Marketing. Cetakan Ke-7. Alih bahasa Bambang Sarwiji. New Jersey: Prentice Hall, Inc.


(65)

Kotler, Philip. 2003. Marketing Manajemen. 11th ed. New Jersey: Pearson Education.

Kuncoro, Mudrajad 2003.Metode riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta PT. Gramedia Pustaka.

Ling-yee, Li, (1997), “Effect of collectivist orientation and ecological attitude on actual environmental commitment: The moderating role of consumer demographics and product involvement,” Journal of International Consumer Marketing, Vol. 9 No. 4, pp. 31-53.

Nafillah, St. 2012. Analisis Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor di Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Priyanto. 2010. Teknik Mudah dan Cepat melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS. Penerbit Gava Media. Yogyakarta.

Rahmawati, Rina. 2008. Analisis Dampak Isu Pemanasan Global Terhadap Keputusan Pembelian Lemari Ramah Lingkungan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Malang.

Roscoe, J. (1975). Fundamental research statistics for the behavioral sciences. New York: Holt, Rinehart, & Winston.Arikunto, Suharsimi. 1996.

Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit PT Rieneka Cipta. Jakarta.

Santoso, Singgih. 2002. Statistik Multivariat. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Santrock, John W. Adolescence. Perkembangan Remaja. Edisi keenam. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Penerbit Kencana. Jakarta.

Setiawati, Devi. 2007. Perbedaan Komitmen Kerja berdasarkan Orientasi Peran Gender pada Karyawan dibidang Kerja Non Tradisional. Jurnal ISSN Vol 2. 1858-2559.

Singarimbun, Masri & Sofyan Efendi. 1995. Metode Penelitian Survey. Penerbit LP3ES. Jakarta.


(1)

42

terhadap keputusan pembelian.. Analisis yang dilakukan menggunakan pengujian Analisis Diskriminan.

Metode pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Hipotesis :

- Ho : group covariance matrices adalah relatif sama - Hi : group covariance matrices adalah berbeda

Keputusan dengan dasar signifikansi :

- Jika Sig. > 0.05 → Ho Diterima - Jika Sig. < 0.05 → Ho Ditolak

Berdasarkan pengujian hipotesis melalui uji Analisis Diskriminan tersebut akan diketahui komitmen manakah yang lebih baik antara keputusan pembelian kelompok pria dan kelompok wanita.


(2)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1 Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan terhadap komitmen ramah lingkungan. Artinya antara laki-laki dan perempuan memiliki komitmen yang sama.

2 Tidak ada perbedaan orientasi individual, kesadaran lingkungan, pengetahuan ekologikal, niat beli hijau, perilaku beli produk hijau antara laki-laki dan perempuan.

3 Ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yaitu pada kesadaran lingkungan. Komitmen kesadaran lingkungan pada perempuan lebih baik dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini berdasarkan pada nilai signifikansi. Hasilnya tidak terlalu berpengaruh karna sedikit berbeda atau menunjukkan kesamaan antara laki-laki dan perempuan.


(3)

86

B. Saran

1 Agar lebih maksimal untuk hasil penelitian antara perbedaan komitmen pria dan wanita dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan responden. Dan diharapkan juga responden dari masyarakat umum agar bervariasi untuk tingkat pendidikannya.

2 Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperluas aspek penelitian serta menambah fokus penelitian agar ke depannya lebih variatif tidak hanya berdasrakan pada keputusan konsumen dalam pembelian produk ramah lingkungan.

3 Bagi perusahaan tentunya dituntut untuk terus melakukan inovatif terutama dalam hal perbaikan dan pelestarian lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak langsung bagi kesejahteraan lingkungan dan masayarakat umum.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Faisal. 2003. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Malang

Andini, Prisca. 2012.Analisis Faktor0faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Mobil Hyundai i20. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Fakih, 1994. Analisis Gender.

Fakih, Mansour. 1996. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan SPSS. BP UNDIP. Semarang. Harsiwi, Agung M. 2004. Minat Mahasiswa dalam Pembelian Produk

Berwawasan Lingkungan (Green Product). Institut Sains dan Teknologi AKPRIND. Yogyakarta.

Indrianto, Nur & Bambang Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Junaedi, Shellyana. 2008. Pengaruh Gender sebagai Pemoderasi Pengembangan Model Perilaku Konsumen Hijau di Indonesia. Jurnal Universitas Atmajaya. Yogyakarta.Vol 12. No. 1.

Kasali, Rhenald. 2005. Management Public Relations. Penerbit Pustaka Utama. Jakarta.

Kinnear, Thomas C. dan Taylor, James R., 1997, Marketing Research (Fifth Edition), McGraw-Hill Inc., New york.

Kotler, Philip, dan Gary Armstrong. 2004. Principles of Marketing. Cetakan Ke-7. Alih bahasa Bambang Sarwiji. New Jersey: Prentice Hall, Inc.


(5)

Kotler, Philip. 2003. Marketing Manajemen. 11th ed. New Jersey: Pearson Education.

Kuncoro, Mudrajad 2003.Metode riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta PT. Gramedia Pustaka.

Ling-yee, Li, (1997), “Effect of collectivist orientation and ecological attitude on actual environmental commitment: The moderating role of consumer demographics and product involvement,” Journal of International Consumer Marketing, Vol. 9 No. 4, pp. 31-53.

Nafillah, St. 2012. Analisis Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor di Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Priyanto. 2010. Teknik Mudah dan Cepat melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS. Penerbit Gava Media. Yogyakarta.

Rahmawati, Rina. 2008. Analisis Dampak Isu Pemanasan Global Terhadap Keputusan Pembelian Lemari Ramah Lingkungan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Malang.

Roscoe, J. (1975). Fundamental research statistics for the behavioral sciences. New York: Holt, Rinehart, & Winston.Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit PT Rieneka Cipta. Jakarta.

Santoso, Singgih. 2002. Statistik Multivariat. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Santrock, John W. Adolescence. Perkembangan Remaja. Edisi keenam. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Penerbit Kencana. Jakarta.

Setiawati, Devi. 2007. Perbedaan Komitmen Kerja berdasarkan Orientasi Peran Gender pada Karyawan dibidang Kerja Non Tradisional. Jurnal ISSN Vol 2. 1858-2559.

Singarimbun, Masri & Sofyan Efendi. 1995. Metode Penelitian Survey. Penerbit LP3ES. Jakarta.


(6)

Sugiana, Dadang. 2008. Contoh Proposal Skripsi. http://www.blueframe.com/index.php?showtopic=151585 diunduh tanggal 5 Januari 2011.

Sugiyono. 2006. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumarwan, Ujang, Dr. Ir, M.Sc. 2003. Perilaku Konsumen, Teori, dan Penerapannya dalam Pemasaran. Gramedia Jakarta.

Wibowo, Setyo Ferry. 2002. Karakteristik Konsumen Berwawasan Lingkungan dan Hubungannya terhadap Keputusan Membeli Produk ramah Lingkungan. Jurnal. Econo Sains. Vol. IX. No. 2.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

22 233 109

PENGARUH PRODUK YANG BERWAWASAN HIJAU TERHADAP MINAT BELI PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK ADES

0 9 43

PENGUATAN SEBUAH MERK TERHADAP CO-BRANDING(Studi Pada Mahasiswa Fisip Yang Mengkonsumsi Air Mineral Dalam Kemasan Ades)

3 68 73

PEMASARAN PRODUK KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN PADA NIAT MAHASISWA DALAM PEMBELIAN PEMASARAN PRODUK KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN PADA NIAT MAHASISWA DALAM PEMBELIAN THE BODY SHOP.

0 2 16

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (Amdk) Merek Aqua (Studi pada konsumen AQUA di Kec.Nguter, Sukoharjo).

0 4 16

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (Amdk) Merek Aqua (Studi pada konsumen AQUA di Kec.Nguter, Sukoharjo).

0 2 11

PERBEDAAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA YANG MENGKONSUMSI AIR SUMUR MASAK DENGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DI Perbedaan Kejadian Diare Pada Balita Yang Mengkonsumsi Air Sumur Masak Dengan Air Minum Dalam Kemasan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakart

0 1 16

PERBEDAAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA YANG MENGKONSUMSI AIR SUMUR MASAK DENGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DI WILAYAH KERJA Perbedaan Kejadian Diare Pada Balita Yang Mengkonsumsi Air Sumur Masak Dengan Air Minum Dalam Kemasan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang

0 2 11

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM MINERAL KEMASAN AQUA PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM MINERAL KEMASAN AQUA DI SURAKARTA.

0 1 13

Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 1 10