Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH STRATEGI GREEN MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) ADES PADA

MAHASISWA STRATA I FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

HARIYANTI SILITONGA 100502048

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN REGULER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI GREEN MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINERAL

DALAM KEMASAN (AMDK) ADES PADA MAHASISWA STRATA I FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Saat ini masyarakat semakin peduli terhadap kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan, sehingga perilaku pembelian konsumen mulai mengarah kepada produk – produk hijau yang ramah lingkungan. Konsumen mencari perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan terdalam mereka dalam bidang social dan keadilan lingkungan pada misi , visi dan nilai – nilainya. Salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan adalah strategi green marketing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Strategi Green Marketing terhadap keputusan pembelian Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) ADES pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 135 orang. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang sudah pernah melakukan pembelian produk Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) ADES. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistika yang terdiri dari analisis regresi linier berganda. Pengujian signifikan parsial (Uji-t), pengujian serentak (Uji-f) dan pengujian koefisien Determinan ( R2). Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penggunaan kuesioner dengan skala likert dan sata sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Green Product, Green Price, Green Promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pada pengujian secara serempak (Uji F) diketahui bahwa variabel Green Product, Green Price, Green Promotion secara bersama – sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES. Pada pengujian secara parsial (Uji t) diketahui bahwa variabel Green Price berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES. Melalui pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R square) diperoleh nilai sebesar 0,197 yang berarti sebesar 19,7% keputusan pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES sebagai variabel terikat dapat dijelaskan oleh Green Product, Green Price, Green Promotion sebagai variabel bebas. Sedangkan sisanya 80,3 % dapat dijelaskan oleh variabel ain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

Kata Kunci : Green Product, Green Price, Green Promotion, Keputusan Pembelian.


(3)

ABSTRACT

The Effect of Green Marketing Strategic To The Buying Decision of ADES Mineral Water Toward the Undergraduate Economic Student

of University Of North Sumatera

Now a days, the people begins to care about the environmental conditions That more alarming. Consumer buying behavior began to lead to environmentally friendly green products. Consumers are looking for a company that can fulfill ther i deepest needs for social and environmental justice at the mission, vison and the values driven. One of the strategies undertaken by the company is green marketing strategic. This research aims to identify and analyze the effect of green marketing strategic to the buying decision of ADES mineral water toward the undergraduate Economic student of University Of Sumatera. The population in this research is undergraduate Economic Student of University Of North Sumatera. The sampling technique used accidental sampling method to 135 samples. The Criteria of samples in this research were students who had bought ADES mineral water product. The analysis method used is descriptive analysis method and statistics analysis method which consists of a multiple linier regression analysis, significant simultaneous testing (F-test), partial significance testing (t – test) and The test of the coefficient determination (R2).Converting the results of this study the effect of green marketing strategic to the buying decision of ADES mineral water of strata I student at University Of Sumatera Faculty Of Economic. On testing simultaneously (F test) showed that the variables Green Product, Green Price, and Green Promotion together have a positive and significant impact to the buying decision of ADES mineral water. On partial test (t test) showed that the variables green price that influence satisfaction most dominant to the buying decision of ADES mineral water. Through testing the adjusted coefficient of determination (Adjusted R square) obtained a value 0,197 or 19,7% it means that the buying decision of ADES mineral water as the dependent variabel can be explained by Green Product, Green Price, and Green Promotion as independent variables. While the remaining 80,3% can be explained by other variables not examined in this research.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan kasih-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta Alm.Barani Silitonga dan ibu saya Sabaria Silaban yang senantiasa mendoakan dan mendukung, serta limpahan kasih sayang yang luar biasa, dan atas setiap pengorbanan materil yang tak dapat penulis sebutkan. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis.


(5)

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai Dosen Pembaca saya.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si dan Ibu Drs. Friska Sipayung, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

6. Kepada Abang dan Kakak saya Luga Kristina Silitonga, Lora Afrina Silitonga, dan Jeremia Mangapul Silitonga.

7. Teman-temanku Manajemen’10 dan Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM). Terima kasih atas persahabatan yang luar biasa, atas suka duka yang telah kita lewati bersama, dan atas segala bantuannya selama masa perkuliahan.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya.

Medan, Juli 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Uraian Teoritis ... 10

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 10

2.1.2 Pengertian pemasaran 3.0... 11

2.1.3 Green Marketing ... 12

2.1.4 Green Marketing Mix ... 14

2.1.4.1 Green Product ... 14

2.1.4.2 Green Price ... 16

2.1.4.3 Green Promotion ... 17

2.1.4 Strategi Green Marketing Mix ... 19

2.1.5.1 Lean Green ... 19

2.1.5.2 Defensive Green ... 19

2.1.5.3 Shaded Green ... 20

2.1.5.4 Extreme Green ... 20

2.1.6 Perilaku Konsumen ... 21

2.1.6.1 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 22

2.1.7 Keputusan Pembelian ... 26

2.1.7.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 26

2.1.7.2 Proses Pengambilan Keputusan ... 27

2.2 Penelitian Terdahulu ... 29

2.3 Kerangka Konseptual ... 30

2.4 Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Batasan Operasional ... 33


(7)

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 36

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

3.6.1 Populasi Penelitian ... 37

3.6.2 Sampel Penelitian ... 37

3.7 Jenis Data ... 38

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 39

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 39

3.9.1 Uji Validitas ... 39

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 42

3.10 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.10.1 Uji Normalitas ... 43

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas ... 44

3.10.3 Uji Multikolinieritas ... 44

3.11 Metode Analisis Data ... 44

3.11.1 Metode Analisis Deksriptif ... 44

3.11.2 Model Regresi Berganda ... 45

3.11.3 Uji –F (Uji Serentak) ... 45

3.11.4 Uji -t (Uji Parsial) ... 46

3.11.5 Identifikasi Determinan ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 48

4.1.1 Sejarah Singkat ADES ... 48

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 50

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ... 51

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 53

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 58

4.3.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 64

4.3 Uji Hipotesis ... 66

4.3.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 67

4.3.2 Uji Signifikan Serentak (Uji f) ... 68

4.3.3 Koefisien Determinansi (�2) ... 69

4.4 Pembahasan ... 71

BAB V Kesimpulan dan Saran ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Market Size Air Minum Dalam

Kemasan (AMDK) ADES... 5

1.2 Perubahan kemasan ADES dari Tahun 2010 – 2011 ... 6

1.3 Penjualan Bersih (Net Sales) Produk ADES tahun 2010 – 2012………., . 7

2.1 Perbedaan Pemasaran Tradisional dengan Pemasaran Hijau……….. 14

2.2 Marketing Mix in Green Marketing Strategic ……… . 20

2.3 Penelitian terdahulu……….. .. 29

3.1 Defenisi Operasional ... 34

3.2 Instrument Skala Likert ... 35

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 51

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk ... 52

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 52 4.4 Distribusi Penilaian Responden terhadap Green Product (X1) ... 53

4.5 Distribusi Penilaian Responden terhadap Green Price (X2) ... 55

4.6 Distribusi Penilaian Responden terhadap Green Promotion (X3) ... 56

4.7 Distribusi Penilaian Responden terhadap Keputusan Pembelian (Y) ... 57

4.8 One-Sample Kolmogrov – Smirnov Test ... 61

4.9 Hasil Uji Glejser ... 62

4.10 Hasil Uji Multikolinieritas ... 63

4.11 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 64

4.12 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 66

4.13 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji – t) ... 68

4.14 Pengujian koefisien Determinasi Variabel Green Product, Green Price, Green Promotion terhadap Keputusan pembelian (R2) ... 69


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Strategi Green Marketing……….. ... 19

2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen……… . 22

2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ………..……… ... 27

2.4 Kerangka Konseptual ... 30

4.1 Perubahan Kemasan ADES ... 50

4.2 Histogram ... 59

4.3 Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual………. ... 60


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Tabel Judul Halaman

1 Kuesioner………. .. 84

2 Data Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87

3 Output Uji Validitas dan Reliabilitas………... .. 88

4 Data Kuesioner ... 90

5 Uji Normalitas ... 94

6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 95

7 Hasil Uji Multikolinieritas ... 96

8 Output Analisis Regresi Linier Berganda ... 96

9 Hasil Uji Hipotesis ... 97


(11)

ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI GREEN MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINERAL

DALAM KEMASAN (AMDK) ADES PADA MAHASISWA STRATA I FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Saat ini masyarakat semakin peduli terhadap kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan, sehingga perilaku pembelian konsumen mulai mengarah kepada produk – produk hijau yang ramah lingkungan. Konsumen mencari perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan terdalam mereka dalam bidang social dan keadilan lingkungan pada misi , visi dan nilai – nilainya. Salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan adalah strategi green marketing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Strategi Green Marketing terhadap keputusan pembelian Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) ADES pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 135 orang. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang sudah pernah melakukan pembelian produk Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) ADES. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistika yang terdiri dari analisis regresi linier berganda. Pengujian signifikan parsial (Uji-t), pengujian serentak (Uji-f) dan pengujian koefisien Determinan ( R2). Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui penggunaan kuesioner dengan skala likert dan sata sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Green Product, Green Price, Green Promotion berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pada pengujian secara serempak (Uji F) diketahui bahwa variabel Green Product, Green Price, Green Promotion secara bersama – sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES. Pada pengujian secara parsial (Uji t) diketahui bahwa variabel Green Price berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES. Melalui pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R square) diperoleh nilai sebesar 0,197 yang berarti sebesar 19,7% keputusan pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES sebagai variabel terikat dapat dijelaskan oleh Green Product, Green Price, Green Promotion sebagai variabel bebas. Sedangkan sisanya 80,3 % dapat dijelaskan oleh variabel ain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

Kata Kunci : Green Product, Green Price, Green Promotion, Keputusan Pembelian.


(12)

ABSTRACT

The Effect of Green Marketing Strategic To The Buying Decision of ADES Mineral Water Toward the Undergraduate Economic Student

of University Of North Sumatera

Now a days, the people begins to care about the environmental conditions That more alarming. Consumer buying behavior began to lead to environmentally friendly green products. Consumers are looking for a company that can fulfill ther i deepest needs for social and environmental justice at the mission, vison and the values driven. One of the strategies undertaken by the company is green marketing strategic. This research aims to identify and analyze the effect of green marketing strategic to the buying decision of ADES mineral water toward the undergraduate Economic student of University Of Sumatera. The population in this research is undergraduate Economic Student of University Of North Sumatera. The sampling technique used accidental sampling method to 135 samples. The Criteria of samples in this research were students who had bought ADES mineral water product. The analysis method used is descriptive analysis method and statistics analysis method which consists of a multiple linier regression analysis, significant simultaneous testing (F-test), partial significance testing (t – test) and The test of the coefficient determination (R2).Converting the results of this study the effect of green marketing strategic to the buying decision of ADES mineral water of strata I student at University Of Sumatera Faculty Of Economic. On testing simultaneously (F test) showed that the variables Green Product, Green Price, and Green Promotion together have a positive and significant impact to the buying decision of ADES mineral water. On partial test (t test) showed that the variables green price that influence satisfaction most dominant to the buying decision of ADES mineral water. Through testing the adjusted coefficient of determination (Adjusted R square) obtained a value 0,197 or 19,7% it means that the buying decision of ADES mineral water as the dependent variabel can be explained by Green Product, Green Price, and Green Promotion as independent variables. While the remaining 80,3% can be explained by other variables not examined in this research.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya lingkungan semakin meningkat. Kesadaran ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam. Penipisan lapisan ozon yang mengakibatkan semakin tingginya radiasi sinar ultraviolet yang jatuh ke permukaan bumi menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan seperti timbulnya penyakit kanker kulit dan penurunan imunitas terhadap penyakit dan juga dapat merusak kehidupan tanaman. Ancaman pemasanasan global yang mengerikan dan racun dalam benda – benda yang digunakan sehari – hari yang sudah kelihatan dari suhu bumi yang lebih panas, badai dashyat, kemarau yang gersang dan mengeringnya sebagian tempat serta hujan tiada henti di tempat lainnya.

Masyarakat menjadi kuatir dan takut ketika melihat data statistik sampah yang terkumpul terutama pada negara-negara maju (Grewal dan Levi, 2010:234). Keprihatinan lingkungan difokuskan pada masalah peningkatan limbah yang diperkirakan terjadi pada masyarakat yang terbiasa menggunakan barang – barang sekali pakai (Klimchuk dan Krasoveck, 2007 :222) dan barang – barang yang terbuat dari bahan plastik. Jumlah sampah yang semakin besar dan banyaknya sampah yang sulit di daur ulang akan menyebabkan pencemaran lingkungan.

Di tengah isu pemanasan global dan kekuatiran masyarakat yang semakin meningkat akan lingkungan, mulai muncul berbagai organisasi, lembaga,


(14)

komunitas bahkan perusahaan yang bertemakan lingkungan yang mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan dengan bersepada, tidak naik mobil, menggunakan bola lampu hemat energi, mendaur ulang botol – botol,meminimalkan penggunaan plastik, menanam pohon, menggunakan barang – barang yang ramah lingkungan. Pemerintah Negara melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) mulai memotivasi masyarakat untuk menjaga lingkungan melalui kegiatan pemberian penghargaan kepada tokoh – tokoh yang fokus kepada lingkungan. Badan Lingkungan hidup juga melakukan kampanye pelatihan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya dan pengawasan lingkungan hidup dan pengarahan bagi perusahaan – perusahaan agar menghasilkan kesepakatan – kesepakatan untuk menjaga lingkungan.

Gerakan dan kampanye yang dilakukan oleh komunitas dan pemerintah mulai mempengaruhi konsumen sehingga konsumen mulai menaruh perhatian terhadap keterbatasan sumber daya di bumi, kesehatan, perusakan lingkungan sehingga mulai melirik produk yang lebih ramah lingkungan. Saat ini konsumen memilih produk dan perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan kreativitas, komunitas dan idealism (Kotler dan Kartajaya, 2010 :1).

Produk memang tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan fungsionalnya saja, namun juga memuaskan kebutuhan sosial dan psikologi. Beberapa dari kebutuhan muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Rasa ketidaknyaman akan kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, mendorong konsumen untuk mulai memutuskan melakukan pembelian kepada produk yang ramah lingkungan. Keputusan


(15)

pembelian didasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap dampak dari benda – benda yang digunakan (Goleman, 2009 :7).

Perubahan ini mulai diperhatikan oleh perusahaan sebagai peluang yang baik untuk memenangkan persaingan. Perusahaan mengaplikasikan lingkungan dalam aktivitas produksi dan pemasaran yang mereka lakukan. Perusahaan – perusahaan melakukan pendekatan “Triple Bottom Lines” yang mengarahkan bisnis untuk mengukur keberhasilan dari tiga pilar pendukungnya yaitu Profit, People dan Planet. Save our Planet menjadi misi yang mulai diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan menyadari bahwa dengan menunjukan kepedulian ekologis kepada konsumen akan membuat konsumen merasa diperdulikan (Goleman, 2009 :7).

Perusahaan mulai menerapkan marketing 3.0 yang dipicu oleh nilai – nilai (values driven). Perusahaan tidak memperlakukan konsumen semata – mata sebagai konsumen, namun melakukan pendekatan dengan memandang konsumen sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan pikiran, hati dan spirit (Kotler dan Kartajaya, 2010 :5). Semakin banyak konsumen yang berusaha mencari solusi terhadap kegelisahan mereka untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Konsumen mencari perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan terdalam mereka dalam bidang sosial, ekonomi dan keadilan lingkungan pada misi, visi, dan nilai – nilainya. Dalam produk dan jasa yang dipilihnya, konsumen tidak hanya mencari pemenuhan fungsional dan emosional namun juga pemenuhan spirit. Perusahaan memberikan jawaban dan harapan bagi konsumen yang menghadapi masalah


(16)

akibat perubahan lingkungan dengan mendiferensiasi perusahaan melalui nilai – nilai perusahaan dengan melakukan strategi green marketing.

Menurut Pride and Ferrell (dalam Manongko 2011), mengatakan bahwa green marketing dideskripsikan sebagai usaha organisasi atau perusahaan mendesign, promosi, harga dan distribusi produk-produk yang tidak merugikan lingkungan. Menurut Thomson (2006 :76) green marketing adalah strategi pemasaran yang memasarkan produk – produk dan metode produksi yang aman bagi lingkungan hidup.

Green Marketing terelalisasi dalam produk, harga dan promosi. Produk yang ramah lingkungan yang mengambil konsep reduce, reuse, dan reyclyle. Menyediakan produk yang lebih hijau dan kemasan yang lebih baik bagi lingkungan. Harga sebuah produk hijau yang terkenal lebih mahal akibat pemakaian teknologi yang lebih tinggi. dan promosi yang mengusung komunikasi untuk memotivasi masyarakat menjaga lingkungan.

Melihat kepada isu lingkungan dan perilaku pembelian konsumen, ADES sebagai produk Air dalam kemasan hadir dengan mengusung isu lingkungan dalam memasarkan produknya. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Ades merupakan salah satu produk yang dikeluarkan oleh The Coca Cola Company dengan slogan “Pilih, Minum dan Remukkan”.

Saat ini konsumsi masyarakat untuk air mineral dalam kemasan meningkat. Masyarakat semakin sadar untuk mengkonsumsi air yang lebih sehat. Hal ini juga disebabkan oleh perilaku konsumen yang menginginkan produk – produk yang praktis dan juga sudah sulitnya mendapatkan air bersih akibat dari


(17)

pencemaran lingkungan. Berikut tabel 1.1 merupakan pangsa pasar (market size) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia.

Tabel 1.1

Ukuran pasar (market size)

Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia TAHUN

(MAT AGUSTUS)

NILAI (Rp JUTA)

2010 4.131.260,90

2011 6.398.180,00

2012 7.919.278,40

Sumber Nielsen Retail

Keterangan : MAT (Moving Annual Total)

Tabel 1.1 menunjukan bahwa ukuran pasar (market size) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu sebesar 6.398.180,00 di tahun 2011 lalu meningkat sebesar Rp 1.521.098,40 menjadi Rp 7.919.278,40 di tahun 2012. Sehingga perusahaan – perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bersaing dalam menawarkan keunggulan dari setiap produknya.

ADES menghadapi persaingan dengan menawarkan keunggulan bersaing dengan mengkaitkan produknya dengan permasalahan isu lingkungan yang terjadi saat ini dalam produksi dan juga melakukan green marketing. ADES adalah perusahaan yang masih dalam tahap Shaded Green yaitu bahwa penerapan green marketing masih sampai pada produk, promosi dan harga belum sampai kepada pendistribusian produk. ADES menawarkan Air dalam kemasan yang segar dan sehat tetapi juga produk yang aman bagi lingkungan setelah dikonsumsi.

Konsep green marketing yang dilakukan ADES dimulai di awal tahun 2011 dengan melakukan perubahan pada kemasan dan promosi. Berikut perubahan yang dilakukan oleh ADES yang dijelaskan dalam table 1.3


(18)

Tabel 1.2

Perubahan Produk ADES Tahun 2010 - 2011

KETERANGAN TAHUN TUJUAN 2010 2011 (Melakukan konsep green marketing)

Warna Kemasan Biru Hijau Membentuk brand image bahwa

ADES adalah produk hijau

Berat Kemasan 17,7 g 14 g Menggunakan lebih sedikit

plastik sehingga mengurangi jejak emisi karbon ketika diangkut sebesar 21%.

Kemasan Non Recyclable Recyclable Produk dapat didaur ulang sehingga aman bagi lingkungan ditandai dengan label ecogreen pada kemasan

Logo Lingkaran biru Gambar daun

bewarna hijau

Membentuk brand image bahwa ADES adalah produk hijau

Cooler Fitur Energy

Management System (EMS) dan lampu LED

Menghemat listrik sampai 54% sehingga berdampak bagi lingkungan dan menguntungkan bagi penjual

Misi Perusahaan Greenovation

Business

Melakukan inovasi bagi lingkungan dan masyarakat

Target Pasar Semua kalangan Generasi muda Generasi muda meiliki keuatan untuk melakukan perubahan, terbuka terhadap peluang baru. ADES berharap generasi lebih muda lebih kritis dalam membeli produk yang akan dikonsumsi.

Iklan Promosi Mengedepankan sisi kesegaran dan kesehatan air Mengedepankan sisi kesegaran, kesehatan dan keamanan produk bagi lingkungan setelah dikonsumsi

Menunjukan bahwa ADES adalah produk yang ramah lingkungan yang membuat perbedaan dengan air minum dalam kemasan lainnya.

Tekanan dari kelompok hijau konfrontasi atau pasif Hubungan terbuka dan berkolaborasi

ADES dibawah license coca – cola melakukan kerjasama dengan komunitas kelompok hijau seperti coca – cola surf team, holy cow, komunitas operasi semut, environmental consultant leafplus, komunitas greenpreneurship.

Sumber :

Perubahan yang dilakukan ADES pada awal tahun 2011 memperlihatkan peningkatan penjualan yang signifikan yang dilihat melalui penjualan bersih produk ADES. Cukup terlihat peningkatan penjualan yang signifikan ketika


(19)

ADES menerapkan konsep green marketing dan ketika ADES belum menerapkan konsep green marketing. Peningkatan penjualan ADES dijelaskan dalam tabel 1.4.

Tabel 1.3

Penjualan Bersih (Net Sales) ADES tahun 2009-2013 Pada Triwulan III

TAHUN NILAI (Rp JUTA)

2009 93.919

2010 108.122

2011 230.952

2012 354.750

Sumber : www.IDX.com

Berdasarkan tabel 1.4 menjelaskan bahwa penjualan ADES tahun 2010 sebelum menerapkan konsep green marketing hanya meningkat sebesar Rp 14.203 juta atau meningkat 15% dari tahun 2009. Pada tahun 2011 ketika ADES menerapkan konsep green marketing, penjualannya meningkat sebesar Rp 122.830 juta atau meningkat sekitar 113,6% dari tahun 2010. Tahun 2012 juga mengalami peningkatan penjualan juga sebesar Rp 123.798 juta atau meningkat 53% dari tahun 2011. Kenaikan ini memberikan sinyal positif terkait dengan keputusan pembelian konsumen terhadap Air Minum dalam Kemasan (AMDK) ADES yang semakin meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melihat apakah strategi green marketing yang dilakukan ADES berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen sehingga peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Air Minum dalam Kemasan (AMDK) ADES pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”


(20)

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah green marketing yang diterapkan pada produk, harga dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Air Minum dalam Kemasan (AMDK) ADES pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh strategi green marketing yang diterapkan pada produk, harga dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Air Minum dalam Kemasan (AMDK) ADES pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari Penelitian ini adalah : a. Bagi Perusahaan

Bermanfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan green marketing sebagai strategi pemasarannya.

b. Bagi Penulis

Bermanfaat sebagai sarana untuk menerapkan teori – teori yang diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai green marketing.


(21)

c. Bagi Pembaca dan Peneliti Selanjutnya

Bermanfaat sebagai referensi yang dapat memberikan perbandingan dan pengembangan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Kotler (2008 : 6) menyatakan bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerian di mana pribadi atau organiasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Karena itu, kita mendefinisikan pemasaran sebagai proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Proses pemasaran ditunjukan dalam lima langkah. Dalam empat langkah pertama, perusahaan berusaha untuk memahami pelanggan, menciptakan nilai bagi pelanggan, dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Dalam langkah terakhir, perusahaan menuai hasil dari menciptakan nilai unggul bagi pelanggan dengan menciptakan nilai bagi pelanggan, sebagai imbalannya mereka menangkap nilai dari pelanggannya dalam bentuk penjualan, laba, dan ekuitas pelanggan dalam jangka panjang.


(23)

2.1.2 Pemasaran 3.0

Kotler dan Kartajaya (2010 : 3) menyatakan bahwa Pemasaran telah berevolusi melalui tiga tahap yang disebut dengan pemasaran 1.0, 2.0, dan 3.0. banyak pemasar saat ini yang masih menerapkan baik pemasaran 1.0 maupun pemasaran 2.0, dan beebrapa perusahaan telah menerapkan pemasaran 3.0.

Pemasaran 1.0 di lakukan ketika era industri dimana inti dari teknologi adalah mesin – mesin industri. Pemasaran adalah tentang menjual output produk perusahaan kepada siapa pun yang ingin membelinya. Produk yang dihasilkan adalah produk standar yang didesain untuk memenuhi permintaan missal. Tujuannya adalah untuk menstandarisasi dan memenuhi skala produksi hingga biaya produksinya terendah, sehingga produk – produk ini dapat dijual murah dan terjangkau oleh banyak pembeli.

Pemasaran 2.0 hadir di masa teknologi dimana intinya adalah teknologi informasi. Pekerjaan pemasaran tidak lagi sesederhana dulu. Konsumen saat ini sangat mudah mendapat informasi dan membandingkan beberapa tawaran dari produk yang serupa. Nilai dari suatu produk ditentukan oleh konsumen. Konsumen sangat berbeda dalam hal preferensi. Pemasar harus membuat segmen pasar dan mengembangkan sebuah produk unggulan untuk target pasar tertentu. Consumer dapat memilih berbagai macam alternative dan karakteristik fungsional. Pemasar berusaha meraih pikiran dan hati konsumen. Pendekatan consumer centric secara implisit menganggap konsumen adalah target pasif dari kampanye pemasaran.


(24)

Pemasaran 3.0 adalah era yang dipicu oleh nilai – nilai (values driven). Pemasar tidak memberlakukan konsumen semata – mata sebagai konsumen, namun melakukan pendekatan dengan memandang mereka sebagai manusia seutuhnya, lengkap dengan pikiran, hati, dan spirit. Semakin banyak konsumen yang berusaha mencari solusi terhadap kegelisahannya untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Konsumen mencari perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan terdalam mereka dalam bidang sosial, ekonomi, dan keadilan lingkungan pada misi, visi dan nilai – nilainya. Dalam produk dan jasa yang dipilih, kondumen tidak hanya mencari pemenuhan fungsional dan emosional namu juga pemenuhan spirit.

2.1.3 Green Marketing

Green marketing dikenal pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, ternyata hal ini telah didiskusikan lebih awal oleh The American Marketing Associate (AMA) pada tahun 1975 mengadakan seminar pertama tentang ecological marketing, seminar ini menghasilkan buku pertama tentang green marketing berjudul Ecological Marketing. Ada Beberapa alasan mengapa perusahaan meningkatkan pemakaian green marketing salah satu alasan tersebut adalah, organisasi menerima environmental marketing menjadi suatu kesempatan yang dapat digunakan untuk meraih tujuan-tujuannya.

Mintu & Lozada (1993) dalam Lozada (2000) mendefinisikan green marketing sebagai “aplikasi dari alat pemasaran untuk memfasilitasi perubahan yang memberikan kepuasan organisasi dan tujuan individual dalam melakukan pemeliharaan, perlindungan, dan konservasi pada lingkungan fisik”. Aktivitas


(25)

green marketing membutuhkan lebih dari sekedar pengembangan citra . Sedangkan Pride dan Farrel (1993) dalam Haryadi (2009) mendefinisikan green marketing sebagai sebuah upaya perusahaan mendisain, mempromosikan, dan mendistribusikan produk yang tidak merusak lingkungan. Kepedulian pada lingkungan diintegrasikan pada strategi, kebijakan dan proses pada organisasi. Hal ini menuntun pengaruh aktivitas pemasaran pada lingkungan alami, juga mendorong praktek yang menghilangkan dan meminimalisasi efek lingkungan yang merugikan. Filosofi dari pembangunan yang berkelanjutan menyediakan dorongan tambahan pada green marketing dengan menekankan bahwa perlindungan lingkungan bukan berarti menghilangkan kesejahteraan ekonomi, tetapi sebaliknya mendorong pemikiran kembali tentang bagaimana mengaitkan pemasaran dengan perlindungan lingkungan.

Perusahaan menggunakan green marketing sebagai kesempatan potensial untuk pengembangan produk atau pelayanan. Misalnya dengan menggunakannya pada merek produknya. Dapat diasumsikan bahwa perusahaan yang memasarkan produk-produknya dengan karakteristik lingkungan akan mempunyai suatu competitive advantage dibandingkan dengan perusahaan yang memasarkan tanpa tanggung jawab terhadap lingkungan, hal ini merupakan usaha untuk memuaskan kebutuhan konsumen mereka.

Melaksanakan pemasaran hijau berarti dalam suatu lingkungan berarti memasukkan pertimbangan lingkungan dalam semua dimensi aktivitas yang dilakukan perusahaan. Tabel berikut menggambarkan beberapa perbedaan penting antara pemasaran tradisional dan pemasaran hijau (Lapian, 2013 :3).


(26)

Tabel 2.1

Perbedaan Pemasaran Tradisional dan Pemasaran Hijau

FAKTOR PEMASARAN

TRADISIONAL

PEMASARAN HIJAU

Pertukaran 1. Perusahaan

2. konsumen

1. Perusahaan 2. Konsumen 3. Lingkungan

Tujuan 1. Kepuasan konsumen

2. Kepuasan dari tujuan perusahaan

1. Kepuasan konsumen

2. Kepuasan dari tujuan perusahaan

3. Minimalisasi pengaruh/ dampak bagi lingkungan Tanggung Jawab

Perusahaan

Tanggung jawab ekonomis

Tanggung jawab sosial Pencapaian dari keputusan

pemasaran

Manufaktur untuk penggunaan produk kebutuhan legal

Nilai produk dari kejelasan bahan mentah untuk konsumsi akhir, kemunculan hokum : desain untuk lingkungan

Tekanan dari kelompok hijau Konfrontasi atau pasif Hubungan terbuka dan kolaborasi

Sumber : Chamorro, Antonio & Banegil Thomas M (2006)

2.1.4 Green Marketing Mix

Green Marketing Mix mendeskripsikan suatu kumpulan alat – alat yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan. Formula tradisional dari marketing mix ini disebut dengan 4P- Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan promotion (Promosi) (Kotler, 2008 :62).

2.1.4.1 Green Product

Menurut Kotler (2008 : 266), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan. Sehubungan dengan green marketing, maka produk yang menggunakan green marketing disebut green product.

Produk dapat dikatakan ramah lingkungan sudah menjadi perdebatan serius antar enviromentalis, pejabat pemerintah perusahaan manufaktur, dan konsumen. Menurut John Elkington, Julia Hailes, dan John Makower dalam buku


(27)

“the green consumer” terdapat kriteria yang dapat digunakan untuk menetukan apakah suatu produk ramah atau tidak terhadap lingkungan yaitu:

1. Tingkat bahaya produk bagi kesehatan manusia atau binatang.

2. Seberapa jauh produk dapat menyebabkan kerusakan lingkungan selama di pabrik, digunakan, atau dibuang.

3. Tingkat penggunaan energi dan sumber daya yang tidak proporsional selama di pabrik, digunakan, atau dibuang.

4. Seberapa banyak produk menyebabkan limbah yang tidak berguna ketika kemasannya berlebihan atau untuk suatu penggunaan yang singkat.

5. Seberapa jauh produk melibatkan penggunaan yang tidak ada gunanya atau kejam terhadap binatang.

6. Penggunaan material yang berasal dari spesies atau lingkungan yang terancam. Kasali (2005) mendefinisikan, produk hijau (Green product) adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang. Suatu produk yang dirancang dan diproses dengan suatu cara untuk mengurangi efek -efek yang dapat mencemari lingkungan, baik dalam produksi, pendistribusian dan pengkonsumsianya. Hal ini dapat dikaitkan dengan pemakaian bahan baku yang dapat didaur ulang. Ottman (2006) mendefinisikan green product are typically durable, nontoxic, made from recycled materials or minimally packaged.

Semakin banyak konsumen akan memilih produk – produk hijau atau produk ekologis ketika mereka berbelanja, tidak hanya karena pilihan yang lebih


(28)

sehat tetapi juga karena membantu kerberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang (Atmoko dan Setywan, 2013 :162). Fraz dan Martinez (2006) dalam Dharmmesta (2012:34), menyatakan bahwa “konsumen siap bralih ke produk – produk hijau dan berhenti membeli produk – produk dari perusahaan lain yang menimbulkan polusi”.

2.1.4.2 Green Price

Menurut Kotler (2008 :345), Harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau mendapatkan suatu produk . Berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Di dalam perusahaan, harga suatu barang atau jasa merupakan penentuan bagi permintaan pasar. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan. Keputusan tentang harga tidak pernah boleh dilakukan secara kebetulan. Pada produk yang umum, penurunan harga dapat menaikkan penjualan, sedangkan pada produk yang membawa citra bergengsi, kenaikan harga akan menaikkan penjualan karena produk dengan harga tinggi akan menunjukkan prestasi seseorang.

Lebih lanjut disampaikan bahwa harga merupakan elemen penting dalam bauran pemasaran. Kebanyakan para pelanggan bersedia membayar dengan harga premium jika ada persepsi tambahan terhadap nilai produk. Peningkatan nilai ini dapat disebabkan oleh kinerja, fungsi, desain, bentuk yang menarik, atau kecocokan selera.

Harga sebuah produk hijau lebih mahal dibandingkan produk konvensional. Hal ini dikarenakan adanya biaya tambahan dalam memodifikasi


(29)

proses produksi, pengemasan yang menggunakan teknologi yang tinggi dan juga proses pembuangan limbah.

2.1.4.3 Green Promotion

Mempromosikan suatu produk dan jasa untuk memperoleh pasar dapat dilakukan dengan iklan, public relations, direct marketing. Penjual produk hijau yang cerdas akan dapat menekankan kredibilitas produk yang ramah lingkungan dengan menggunakan sustainable marketing juga alat dan praktek komunikasi (Queensland Goverment, 2002). Para pengecer banyak juga yang mulai menyadari perlunya komitmen pada lingkungan dengan melakukan promosi penggunaan kantong ramah lingkungan sebagai pengganti kantong plastik. Istilah-istilah seperti phosphate free, recyclable, refillable ozon friendly, dan ramah lingkungan adalah sesuatu yang paling sering disosialisasikan sebagai green marketing. Kunci sukses dari green marketing adaah kredibilitas. Dengan tidak terlalu membesar-besarkan keunggulan lingkungan pada produk atau membentuk harapan yang tidak realistis pada pelanggan, maka komunikasi tentang keunggulan lingkungan cukup dilakukan melalui tokoh-tokoh yang dapat dipercaya (Haryadi, 2009).

Karna dan Juslin (2011) berpendapat bahwa green advertising adalah periklanan yang tampilannya berwawasan lingkungan. Periklanan model ini dapat termasuk suatu seri dari elemen-elemen yang digunakan untuk memberikan informasi kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Sebagai contoh iklan yang berorientasi kepada lingkungan dapat memuat satu atau lebih dari hal-hal berikut: warna hijau, pemandangan alam, Eco Label, pernyataan terhadap bahan baku,


(30)

proses produksi ramah lingkungan. Selain itu suatu iklan bisa dikatakan berwawasan lingkungan jika memenuhi satu atau lebih dari kriteria berikut:

1. Baik secara eksplisit maupun implisit menunjukkan hubungan antara produk atau jasa dan lingkungan biophysical. Misalnya disebutkan bahwa produk yang diiklankan tidak mengandung CFC sehingga aman bagi kelestarian lapisan ozon.

2. Mempromosikan suatu gaya hidup berwawasan lingkungan. Misalnya menganjurkan kepada konsumen agar kemasan habis pakai dibuang ke tempat sampah.

3. Menghadirkan suatu corporate image yang mengandung enviromental responsibility. Misalnya menghadirkan sertifikat ISO 14001 dalam iklannya.


(31)

2.1.5 Strategi Green MarketingMatrix

Sumber : Ginsberg and Bloom (2008 :81) dalam Kontic dan Biljeskovic (2010 :16)

Gambar 2.1 Strategi Green Marketing Matrix 2.1.5.1 Lean Green

Perusahaan lebih tertarik pada pengurangan biaya. Oleh karena itu, mereka tidak mengiklankan kegiatan pemasaran hijau mereka secara eksplisit. Mereka lebih tertarik untuk membuat keuntungan biaya yang lebih rendah dengan menggunakan kegiatan pemasaran hijau. Mereka tidak membedakan diri atas dasar pemasaran hijau.

2.1.5.2 Defensive Green

Perusahaan melakukan pemasaran hijau dalam reaksi terhadap kegiatan pemasaran hijau pesaing mereka. Perusahaan mempromosikan merek mereka dengan menggunakan pemasaran hijau. Perusahaan tidak melakukan promosi

Substantiality of Green Markets Segmentation

Low

High Defensive

Green

Lean Green

Extreme Green

Shaded Green

High Low

Diffrentiability Of Greeners


(32)

yang agresif untuk menghindari harapan tinggi konsumen yang pada akhirnya tidak dapat dicapai. Pada pendekatan defensive perusahaan melakukan kegiatan seperti menjadi sponsor untuk kegiatan – kegiatan lingkungan berskala kecil. Perusahaan tidak dalam posisi untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang berkelanjutan pada lingkungan tetapi hanya ingin bertanggung jawab terhadap lingkungan.

2.1.5.3 Shaded Green

Perusahaan melihat pemasaran hijau sebagai kesempatan dan proses inovatif untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, mereka berinvestasi dalam kegiatan pemasaran hijau. Pemasaran hijau menjadi kesempatan perusahaan untuk menciptakan produk yang memuaskan, berinovasi dan berteknologi tinggi.

2.1.5.4 Extreme Green

Pemasaran hijau adalah bahan inti jenis perusahaan. Nilai-nilai hijau digabungkan dalam setiap tindakan mereka, pada kenyataannya, hijau bertindak pemasaran sebagai kekuatan pendorong bagi perusahaan-perusahaan ini. Mereka secara eksklusif menargetkan pelanggan yang lebih memilih karakteristik hijau.

TABEL 2.2

Matrix In Green Marketing Strategies

Product Price Place Promotion

Lean Green X

Defensive Green X x

Shaded Green X x x

Extreme Green X x x x


(33)

2.1.6 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen didefenisikan “sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide – ide” (Mowed and Minor, 2002:6). Menurut Setiadi (2003:3) perilaku konsumen adalah “Tindakan langsung yang terlibat dalam mendapatkan, menkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini” menurut Kotler (2008:158) menyatakan bahwa perilaku pembelian konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.

American Marketing Association (Setiadi, 2003 :3) mendefinisikan perilaku konsumen “sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka “. Terdapat tiga ide penting perilaku konsumen dalam pengertian tersebut :

a. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, karena itu peran pemasaran adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui penerapan berbagai strategi pemasaran.

b. Perilaku konsumen melibatkan interaksi afeksi (perasaan), kognisi (pemikiran), perilaku dan kejadian di lingkungannya.

c. Perilaku konsumen bersifat dinamis dengan artian bahwa perilaku konsumen, kelompok konsumen, atau masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.


(34)

2.1.6.1 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan pribadi. Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas dan dalam Kotler ( 2008:159).

Sumber : Kotler ( 2008 : 160)

Gambar 2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 1. Faktor – faktor budaya

a. Budaya

Budaya (culture) adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan peilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya. Budaya adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang paling dasar sehingga pemasar selalu berusaha menemukan perubahan budaya untuk menemukan produk baru yang mungkin diinginkan orang.

b. Sub-budaya

Masing – masing budaya mengandung subbudaya (subculture) yang lebih kecil, atau kelompok masyarakat yang berbagi sistem nilai yang berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum.

Budaya 1. Budaya 2. Subbudaya 3. Kelas Sosial Sosial 1.Kelompok referensi 2.Keluarga 3.Peran dan status

Pribadi

1. Usia dan tahap siklus hidup

2. Pekerjaan

3. Situasi ekonomi

4. Gaya hidup

5. Kepribadian dan konsep diri

Psikologis 1. Motivasi 2. Persepsi 3. Pembelajaran 4. Kepercayaan dan sikap


(35)

c. Kelas sosial

Kelas – kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang di mana anggotanya berbagi nilai, dan perilaku yang sama. Pemasar tertarik pada kelas sosial karena orang di dalam kelas sosial tertentu cenderung memperlihatkan perilaku pembelian yang sama.

2. Faktor – faktor Sosial a. Kelompok Kecil

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh banyak kelompok (group) kecil atau dapat disebut kelompok referensi. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan tempat di mana seseorang menjadi anggotanya. Kelompok referensi memperkenalkan perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang, mempengaruhi sikap dan konsep diri seseorang dan menciptakan tekanan untuk mengeaskan apa yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang.

b. Keluarga

Anggota keluarga bisa sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif. Pemasar tertarik pada peran dan pengaruh suami, istri, serta anak – anak dalam pembelian barang dan jasa yang berbeda. Keterlibatan suami – istri dalam kategori produk dan tahap proses pembelian sangat beragam. Peran pembelian berubah sesuai dengan gaya hidup konsumen yang berubah.


(36)

c. Peran dan Status

Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang sesuai dengan orang – orang di sekitarnya. Masing – masing peran membawa status yang mencerminkan nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat.

3. Faktor – faktor Pribadi

a. Usia dan tahapan dalam Siklus Hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup mereka. Selera makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering berhubungan dengan usia. Pembelian juga dibentuk oelh tahap siklus hidup keluarga. Tahap – tahap keluarga ketika mereka menjadi matang dan berjalannya waktu. Pemasar sering mendefinisikan pasar sasaran mereka dengan tahap siklus hidup dan mengembangkan produk dan rencana pemasaran sesuai untuk setiap tahap itu. b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata – rata pada produk dan jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan diri membuat produk yang diperlukan oleh kelompok pekerjaan tertentu.

c. Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar barang – barang yang sensitif terhadap pendapatan mengamati gejala pendapatan pribadi.


(37)

d. Gaya hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kegiatan, minat, dan pendapatannya. Konsep gaya hidup dapat membantu pemasar memahami nilai konsumen yang berubah dan bagaimana gaya hidup mempengaruhi perilaku konsumen.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian setiap orang yang berbeda – beda mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relative konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri.

4. Faktor – faktor Psikologis a. Motivasi

Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Seseorang senantiasa mempunyai banyak kebutuhan. Salah satunya adalah ketidaknyamanan, kebutuhan lainnya adalah kebutuhan psikologis, timbul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu mencapai dengan tingkat intensitas yang kuat.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti. Cara orang bertindak dipengaruhi oleh persepsi dirinya tentang sebuah situasi. Orang dapat membentuk persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama


(38)

karena tiga proses perceptual (berhubungan dengan rangsangan sensorik) : atensi selektif, distorsi selektif dan retensi selektif. Sehingga pemasar harus bekerja keras untuk menarik atensi konsumen.

c. Proses Belajar

Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respon, dan penguatan. Dorongan adalah rangsangan internal yang kuat dan memerlukan tindakan. Dorongan menjadi motif ketika dorongan itu diarahkan menuju objek rangsangan tertentu.

d. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan dan tedensi yang relative konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide. Pemasar tertari pada keyakinan yang diformulasikan seseorang tentang produk dan jasa tertentu, karena keyakinan dan sikap ini membentuk citra produk dan merek yang mempengaruhi perilaku pembelian.

2.1.7 Keputusan Pembelian Konsumen 2.1.7.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Dalam dunia perdangan, faktor kunci yang sangat menentukan dalam mendukung aktifitas usaha adalah penjualan. Keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber – sumber seleksi. Menurut Assauri (2007:141), “keputusan pembelian merupakan suatu proses


(39)

pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan – kegiatan sebelumnya”.

2.1.7.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian yang dilakukan oleh para konsumen melalui lima tahap yaitu : pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Kotler, 2008 : 178).

Sumber : Kotler (2008 : 179)

Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Secara rinci tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembeli dimulai saat konsumen mengenali sebuah kebutuhan. Pemasar perlu mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu jenis produk sehingga dapat mengembangkan strategi pemasaran. 2. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak, dan dapat dibagi ke dalam dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang mungkin mulai aktif mencari informasi lebih banyak seperti mencari bahan bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi took untuk

Mengenali Kebutuhan

Pencarian informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku pasca pembeli


(40)

mempelajari produk tertentu. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok : sumber pribadi, sumber komersial, sumber public, dan sumber pengalaman.

3. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternative adalah proses mengevaluasi produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternative, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Evaluasi alternative muncul karena banyaknya alternative pilihan, dan disini konsumen akan memilih merek yang akan memberikan manfaat yang diharapkannya.

4. Keputusan Pembelian

Ada faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternative pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal, yaitu intensitas sikap negative orang lain tersebut terhadap alternative pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negative orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyelesaikan tujuan pembeliannya. Faktor kedua adalah faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor – faktor seperti : pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.


(41)

Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor – faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan pembelian.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen akan mempengaruhi perilaku konsumen berikutnya. Jika konsumen merasa puas maka ia akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Konsumen yang merasa puas cenderung akan mengatakan hal – hal yang baik mengenai suatu produk terhadap orang lain. Sebaliknya, apabila konsumen merasa tidak puas, maka konsumen akan memungkinkan melakukan salah satu dari dua tindakan ini yaitu membuang produk atau mengembalikan produk tersebut atau mereka.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Alat

Analisis

Hasil Penelitian

Rahmansyah (2013)

Pengaruh Green Marketing Dalam Iklan Produk Terhadap Keputusan Membeli Konsumen Analisis Chi Square

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara responden yang pengetahuannya tinggi tentang green marketing dan responden yang pengetahuannya rendah tentang green marketing terhadap keputusan membeli konsumen

Nursyamsi Ayu (2012)

Pengaruh Strategi Green Marketing Pada Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Rumah Di Perumahan PT. Asta Karya Pekanbaru

Analisis regresi linier berganda

Strategi green marketing berupa produk(X1), harga (X2), lokasi (X3), dan promosi (X4) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen dalam membeli rumah di perumahan PT.Asta Karya Pekanbaru.

Sumarsono dan Yayat Giyatno (2010)

Analisis Sikap Dan Pengetahuan Konsumen Terhadap Ecolabelling Serta Pengaruhnya Pada Keputusan Pembelian Produk Ramah Lingkungan Analisis Regresi Berganda

Tidak terdapat pengaruh positif dari pengetahuan konsumen terhadap informasi lingkungan pada kemasan produk terhadap keputusan pembelian produk detergen ramah lingkungan dan Terdapat pengaruh positif dari sikap konsumen terhadap lingkungan terhadap keputusan pembelian produk detergen ramah lingkungan


(42)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survey literature (Kuncoro 2009:44).

Menurut Kotler dan Kertajaya ( 2009 : 4), keputusan pembelian masyarakat pada saat ini tidak hanya dipengaruhi oleh fungsional produk tetapi nilai tambah di dalam produk. Semakin banyak konsumen yang berusaha mencari solusi terhadap kegelisahan mereka untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Konsumen mencari perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan terdalam mereka dalam bidang sosial, ekonomi, dan keadilan lingkungan pada misi, visi dan nilai – nilainya. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah strategi green marketing yang diterapkan dalam bauran pemasaran yaitu green product, green price, dan green promotion.

Berdasarkan teori diatas maka dapat dibuat skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut :


(43)

Keputusan Pembelian (Y)

Sumber : Hashem dan Al-Rifai, 2011 (Diolah)

Gambar 2.4 Kerangka Konseptual

Green Product (X1)

Green Price (X2)

Green Promotion (X3)


(44)

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya (Sugiyono, 2006 :96). Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah strategi green marketing yang diterapkan pada produk, harga, promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Air Minum dalam Kemasan (AMDK) ADES pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Sugiyono,2006 :11). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel Green Product (X1), variabel Green Price (X2) dan variabel Green Promotion (X3), terhadap keputusan pembelian (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, Jalan Prof. Dr.T.Hanafiah,SH No.1 Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret 2014 sampai Mei 2014.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya peneliti perlu membatasi masalah yang di bahas yaitu produk, harga dan promosi. Ini dikarenakan strategi green marketing yang dilakukan ADES masih dalam tahap Shaded Green yaitu strategi green marketing hanya diterapkan pada produk,


(46)

harga, dan promosi tidak untuk pendistribusian produk. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Independen (X) yang digunakan dalam Green Product (X1), Green Price (X2), Green Promotion (X3).

b. Variabel Dependen (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian.

3.4 Defenisi Operasional

Variabel Independen (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab terjadinya atau timbulnya variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun negatif bagi variabel dependen nantinya (Situmorang dan Lufti, 2012:8).

1. Variabel Independen terdiri dari :

a. Green Product (X1) adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang.

b. Green Price (X2) adalah nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan sejumlah uang yang akan diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan produk hijau. Harga hijau ditentukan dengan pertimbangan kebijakan lingkungan yang dikenakan oleh perusahaan. Secara umum produk hijau memiliki harga yang lebih mahal dari pada produk konvensional (Polonski, 2001).

c. Green Promotion (X3) adalah komunikasi pemasaran dengan tampilan yang berwawasan lingkungan. Perusahaan Membukakan tentang langkah –


(47)

langkah yang telah mereka lakukan selama produksi untuk menjaga lingkungan.

2. Variabel Dependen (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2008 :61). Variabel dependen (Y) dalam penelitian adalah Keputusan Pembelian. Keputusan pembelian merupakan suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber – sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Tabel 3.1 Operasional Variabel

VARIABEL DEFENISI VARIABEL INDIKATOR

VARIABEL

SKALA

GREEN PRODUCT

(X1)

Produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan,

1. Kemasan produk Ades terbuat dari bahan yang dapat di daur ulang (recycle)

2. Produk Ades tidak menggunakan sumber daya yang tidak berlebihan.

3. Produk Ades Memiliki Ecolabel

Likert

GREEN PRICE (X2)

Nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan sejumlah uang yang akan diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan produk hijau.

1. Harga yang lebih mahal dibandingan dengan produk yang lain

2. Harga produk Ades sesuai dengan manfaatnya sebagai air

mineral yang berkualitas dan ramah

lingkungan

Likert

GREEN PROMOTION

(X3)

Komunikasi pemasaran yang tampilannya berwawasan lingkungan yang menunjukan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.

1. Penjelasan yang jelas tentang aplikasi lingkungan (pada produk, kemasan atau komponen lain)

2. Promosi di media sosial yang mengkampanyekan tentang lingkungan

3. Sponsor acara

bertemakan


(48)

lingkungan

KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Y)

Keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan,pencarian informasi, penilaian sumber – sumber seleksi terhadap alternative pembelian, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.

1. Keputusan Pembelian dilakukan berdasarkan kebutuhan atas produk ramah lingkungan. 2. Keputusan pembelian

dilakukan setelah mengetahui informasi produk ADES sebagai

produk ramah lingkungan

3. Keputusan pembelian dilakukan setelah membandingkan ADES dengan produk Air Mineral dalam Kemasan (AMDK)

lainnya.

Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran masing – masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Situmorang dan Lufti, 2012:6).

Skala likert akan menjabarkan variabel yang akan diukur menjadi indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut digunakan sebagai dasar dalam menyusun instrument yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan (Sugiono, 2006 :98).

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Jawaban Skor

1 Sangat setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak setuju 2

5 Sangat tidak setuju 1


(49)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas subjek ataupun objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulannya (Sugiono,2006:72). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa strata I Fakultas Ekonomi USU yang pernah membeli produk Air Minum dalam Kemasan (AMDK) ADES yang jumlahnya tidak diketahui.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro,2003:103). Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel nya adalah Non – Probability Sampling yaitu Teknik Accidental.

Non – Probability Sampling adalah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. Teknik Accidental adalah teknik penarikan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan (accidental) bertemu dengan peneliti maka dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui tersebut cocok sebagai sumber data. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli Air Mineral dalam Kemasan ADES.

Menurut Supramono dan Haryanto (2006 :63), alternatif rumus yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut :


(50)

n = (��)

2 ()()

�2

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

Zα = Nilai Standart normal yang besarnya tergantung α

Bila α = 0,05 maka Z= 1,67

Bila α = 0,01 maka Z = 1,96

p = estimator proporsi populasi

d = penyimpangan yang dapat ditolerir

dari 30 mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ada 26 orang yang pernah membeli produk Air Minum dalam Kemasan (AMDK) ADES. Maka nilai p adalah 26/30 x 100% = 86 % dan nilai q adalah 14%. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :

n = (��)

2 ()()

�2

n = (1,67)

2 (0,86)(0,14)

(0,05)2

=

134, 3 = 135 orang

3.7 Jenis Data

Peneliti menggunakan 2 (dua) jenis data di dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah, yaitu :

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan atau


(51)

kuesioner yang dibagikan kepada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi USU yang pernah membeli produk Air Minum dalam Kemasan ADES.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data – data yang diperoleh dari sumber – sumber lain atau literature – literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang diberikan secara langsung kepada responden terpilih.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara meninjau,membaca, dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur kelayakan butir – butir pertanyaan (Sugiyono, 2006 :114). Kuesioner sebagai sumber data utama dalam penelitian ini harus melalui uji validitas terlebih dahulu untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik. Perhitungan ini akan dilakukan dengan


(52)

bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Criteria penilaian uji validitas, adalah :

a. Apabila rhitung > rtabel ( pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan item

kuesioner tersebut valid

b. Apabila rhitung < rtabel ( pada tarag signifikansi 5%), maka dapat dikatakan item

kuesioner tersebut tidak valid

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini (kuesioner) diuji coba terlebih dahulu kepada 30 (tiga puluh) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan agar diperoleh butir pertanyaan kuesioner yang valid dan reliabel. Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu butir pertanyaan yang terdapat pada kuesioner, dilakukan dengan cara membandingkan rhitung dengan

r tabel.

Dengan ketentuan apabila rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid.

Nilai rtabel dapat dilihat pada table r dengan menggunakan df = n-2 pada tingkat

taraf kesalahan 5% dapat diketahui rtabel = 0,361. Nilai rhitung dapat dilihat pada table

Item- Total Statistic I di kolom Corrected Item – total Correction. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada tabel 3.3.


(1)

77 4 3 4 5 3 3 3 2 4 4 5 5 2 3 5

78 4 5 4 4 5 5 5 3 4 3 5 5 4 5 5

79 2 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3 3 3

80 5 5 4 4 2 3 3 3 5 4 5 4 3 3 3

81 4 4 3 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 4

82 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4

83 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 5 3 2 3 4

84 4 5 5 5 4 4 3 5 5 3 5 2 2 3 3

85 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 3

86 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4

87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4

88 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 3 4 4

89 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4

90 4 5 4 3 3 4 3 5 5 4 5 4 4 3 4

91 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4

92 5 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 2 4 3

93 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4

94 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1

95 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4

96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

97 4 5 5 4 2 4 2 5 5 3 5 4 2 3 4

98 5 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

99 5 4 4 5 3 4 4 3 5 4 4 4 3 3 3

100 3 3 4 4 3 2 4 4 5 4 5 5 2 4 5

101 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 5 3 2 3 2

102 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5

103 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4

104 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

105 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4

106 4 4 5 4 3 3 2 2 4 2 3 3 2 4 4

107 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4

108 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4

109 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4

110 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3

111 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4

112 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 4

113 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5

114 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

115 5 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3

116 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 5 3 4 4


(2)

118 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 2 4 5

119 5 4 4 4 3 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4

120 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 2 3 3

121 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4

122 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

123 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4

124 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4

125 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

126 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 5

127 4 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5

128 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4

129 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3

130 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5

131 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5

132 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4

133 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4

134 5 5 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 5


(3)

LAMPIRAN 5

2

UJI ASUMSI KLASIK


(4)

4.6

UJI HETEROKEDASTISITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Predicted Value

N 135

Normal Parametersa,b Mean 14.5629630

Std. Deviation 1.17793195

Most Extreme Differences Absolute .078

Positive .045

Negative -.078

Kolmogorov-Smirnov Z .909

Asymp. Sig. (2-tailed) .380

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(5)

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.681 1.411 1.191 .236

greenproduct .016 .079 .019 .201 .841

greenprice -.052 .081 -.061 -.642 .522

greenpromotion .025 .066 .037 .377 .707

b. Dependent Variable: absut

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS(Juni, 2014)

4.7

UJI MULTIKOLINIERITAS

Coefficients

a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.681 1.411 1.191 .236

greenproduct .016 .079 .019 .201 .841 .881 1.135

greenprice -.052 .081 -.061 -.642 .522 .852 1.174

greenpromotion .025 .066 .037 .377 .707 .799 1.251

a. Dependent Variable: absut

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (Juni, 2014)

5

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.297 2.290 .566 .572

Greenproduct .344 .128 .222 2.693 .008

Greenprice .356 .131 .227 2.706 .008

Greenpromotion .227 .107 .184 2.129 .035

c. Dependent Variable: keputusan


(6)

6

UJI HIPOTESIS

6.2

UJI F (UJI SIGNIFIKAN SIMULTAN)

ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 185.928 3 61.976 11.952 .000a

Residual 679.287 131 5.185

Total 865.215 134

a. Predictors: (Constant), greenpromotion, greenproduct, greenprice b. Dependent Variable: keputusan

Sumber : Hasil Pengolahan Data, (Juni, 2014)

6.3

UJI t (UJI SIGNIFIKAN PARSIAL)

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.297 2.290 .566 .572

Greenproduct .344 .128 .222 2.693 .008

Greenprice .356 .131 .227 2.706 .008

Greenpromotion .227 .107 .184 2.129 .035

d. Dependent Variable: keputusan

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (Juni, 2014)

6.4

KOEFISIEN DETERMINAN (R

2

)

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.297 2.290 .566 .572

Greenproduct .344 .128 .222 2.693 .008

Greenprice .356 .131 .227 2.706 .008

Greenpromotion .227 .107 .184 2.129 .035

e. Dependent Variable: keputusan


Dokumen yang terkait

Pengaruh Citra Merek dan Reputasi Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

13 138 97

Pengaruh Celebrity Endoser (Agnes Monica) Terhadap Keputusan Pembelian Helm GM (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

4 45 148

Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Indomie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

18 227 92

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

10 118 107

Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

14 122 117

Pengaruh Periklanan Rasional dan Emosional Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sunsilk Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 63 108

Pengaruh Green Marketing Mix terhadap Minat Beli Konsumen (Studi pada Air Minum dalam Kemasan Ades).

0 8 23

PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN ADES PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA Lailia Mamahit Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta e-mail: lillamamahitgm

0 0 7

Pengaruh Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Ades

0 2 16

Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 1 10