Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli. Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu konsumen akhir individual dan konsumen organisasional konsumen industrial, konsumen antara, konsumen bisnis. Konsumen akhir terdiri atas individu atau rumah tangga yang tujuan akhirnya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk konsumsi. Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang, dan lembaga non profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis memperoleh laba atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Menurut Kotler 2003 ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu: Pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca-pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Namun ada saatnya dalam pembelian konsumen sering kali melompati atau membalik beberapa tahap-tahap ini. Pelanggan yang puas akan terus-menerus melakukan pembelian produk yang bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut kepada teman-temannya. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha memastikan kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian. Berikut gambar proses keputusan pembelian: Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap Sumber: Kotler 2003 Pengenalan Masalah Perilaku Pasca-Pembelian Keputusan Pembelian Evaluasi Alternatif Pencarian Informasi Gambar di atas menjelaskan bahwa tahapan pertama yang dilalui konsumen dalam proses pembelian adalah pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dan kondisi yang diinginkannya Kotler, 2003. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal seperti rasa lapar meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan atau suatu rangsangan eksternal seperti ketika seseorang melewati toko roti dan melihat roti yang baru selesai dipanggang dapat merangsang rasa laparnya. Proses yang kedua adalah seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Menurut Kotler 2003 pencarian informasi dapat dibagi menjadi dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mulai aktif mencari informasi, mencari bahan bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko untuk mengetahui produk tertentu. Proses yang ketiga adalah proses evaluasi keputusan, kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional Kotler, 2003. Beberapa konsep dasar akan membantu memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan. Proses yang keempat adalah keputusan pembelian. Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian Kotler, 2003. Dalam beberapa kasus, konsumen bisa mengambil keputusan untuk tidak secara formal mengevaluasi setiap merek. Konsumen tidak harus memanfaatkan satu jenis aturan pilihan dalam mengambil keputusan. Dalam beberapa kasus, mereka memanfaatkan satu strategi keputusan bedasarkan fase yang menggabungkan dua atau lebih aturan keputusan. Proses kelima adalah perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian. Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan memengaruhi perilaku konsumen selanjutnya Kotler, 2003. Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memerhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu dia merasa nyaman dengan merek.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Tjiptono 2006 dalam Nafillah 2012 mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan adalah ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati bahwa produk atau jasa tersebut memberi nilai tambah. Dimensi nilai terdiri dari 4, yaitu: a Nilai emosional, utilitas yang berasal dari perasaan atau afektif atau emosi positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk. Kalau konsumen mengalami perasaan positif positive feeling pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, maka merek tersebut memberikan nilai emosional. Pada intinya nilai emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif apa yang akan dialami konsumen pada saat membeli produk. b Nilai sosial, utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk meningkatkan konsep diri-sosial konsumen. Nilai sosial merupakan nilai yang dianut oleh suatu konsumen, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh konsumen c Nilai kualitas, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. d Nilai fungsional adalah nilai yang diperoleh dari atribut produk yang memberikan kegunaan utility fungsional kepada konsumen nilai ini berkaitan langsung dengan fungsi yang diberikan oleh produk atau layanan kepada konsumen.

C. Peranan Konsumen dalam Pembelian

KotlerArmstrong 2004 mengungkapkan bahwa seseorang mungkin dapat memiliki peranan yang berbeda-beda dalam setiap keputusan pembelian. Berbagai pernan yang mungkin terjadi antra lain:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

22 233 109

PENGARUH PRODUK YANG BERWAWASAN HIJAU TERHADAP MINAT BELI PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK ADES

0 9 43

PENGUATAN SEBUAH MERK TERHADAP CO-BRANDING(Studi Pada Mahasiswa Fisip Yang Mengkonsumsi Air Mineral Dalam Kemasan Ades)

3 68 73

PEMASARAN PRODUK KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN PADA NIAT MAHASISWA DALAM PEMBELIAN PEMASARAN PRODUK KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN PADA NIAT MAHASISWA DALAM PEMBELIAN THE BODY SHOP.

0 2 16

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (Amdk) Merek Aqua (Studi pada konsumen AQUA di Kec.Nguter, Sukoharjo).

0 4 16

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (Amdk) Merek Aqua (Studi pada konsumen AQUA di Kec.Nguter, Sukoharjo).

0 2 11

PERBEDAAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA YANG MENGKONSUMSI AIR SUMUR MASAK DENGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DI Perbedaan Kejadian Diare Pada Balita Yang Mengkonsumsi Air Sumur Masak Dengan Air Minum Dalam Kemasan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakart

0 1 16

PERBEDAAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA YANG MENGKONSUMSI AIR SUMUR MASAK DENGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DI WILAYAH KERJA Perbedaan Kejadian Diare Pada Balita Yang Mengkonsumsi Air Sumur Masak Dengan Air Minum Dalam Kemasan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang

0 2 11

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM MINERAL KEMASAN AQUA PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM MINERAL KEMASAN AQUA DI SURAKARTA.

0 1 13

Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ADES Pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 1 10