PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE JIGSAWPADA SISWAKELAS IV SDN 2 SUMBEREJO KEMILING BANDAR LAMPUNGTAHUN PELAJARAN 2013/2014

(1)

BANDAR LAMPUNGTAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh RESMIYATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE

JIGSAWPADA SISWAKELAS IV SDN 2 SUMBEREJO KEMILING BANDAR LAMPUNGTAHUN PELAJARAN 2013/2014

OLEH RESMIYATI

Aktivitas dan hasil belajara matematika siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemiling Bandar Lampung masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Objek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung sebanyak 36 siswa. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru, serta soaltes. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa siklus I adalah 51,50% yaitu kategori rendah dan pada siklus II 86,50% yaitu kategori sangat tinggi. Hasil belajar siswa siklus I diperoleh nilai rata-rata 65 dan pada siklus II meningkat menjadi 85. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I belum tercapai yaitu 69% dan pada siklus II sudah tercapai dan meningkat menjadi 85%

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawdalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa pada materi mengurutkan bilangan kelas IV SDN 2 Sumberjo Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.


(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR LAMPIRAN ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Teori Belajar ... 7

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran ... 7

2.2 Aktivitas Belajar ... 10

2.3 Hasil Belajar... 11

2.4Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 12

2.4.1 Ruang Lingkup Matematika di Sekolah Dasar ... 13

2.4.2 Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 14

2.5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar... 15

2.6 Model Pembelajaran Kooperatif ... 16

2.7Model PembelajaranKooperatif Tipe Jigsaw ... 17

2.8 Hipotesis Tindakan ... 21

BAB IIIMETODE PENELITIAN... 22

3.1Setting Penelitian ... 22

3.2Prosedur Penelitian ... 22

3.3Teknik Pengambilan Data ... 25

3.4Teknik Analisis Data ... 28

3.5Prosedur Penelitian ... 29

3.6Indikator Keberhasilan ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Prosedur Penelitian ... 34

1. Deskripsi Awal ... 34


(7)

1. Pelaksanaan Siklus I ... 36

a. Pertemuan 1 ... 36

b. Pertemuan 2 ... 37

2. Hasil Observasi Siklus I ... 38

a. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 38

b. Kinerja Guru Siklus I ... 40

c. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 42

d. Refleksi Siklus I ... 43

e. Saran Perbaikan untuk Siklus II ... 44

4.3 Hasil Penelitian Siklus II ... 45

1. Pelaksanaan Siklus II ... 45

a. Pertemuan 1 ... 46

b. Pertemuan 2 ... 48

2. Hasil Observasi Siklus II ... 49

a. Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 49

b. Kinerja Guru Siklus II ... 50

c. Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 52

d. Refleksi Siklus II ... 53

4.4 Pembahasan ... 54

1. Aktivitas Siswa ... 54

2. Kinerja Guru ... 61

2. Hasil Belajar ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1. Kesimpulan... 65

5.2. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68 LAMPIRAN


(8)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak ditetapkannya Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan berikutnya Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), maka di sekolah-sekolah dari jenjang pendidikan dasar diterapkan kurikulum baru yang dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disingkat KTSP, sebagai penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004. KTSP menghembuskan perubahan dari model pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi model pembelajaran yang berpusat pada subjek didik (students centered), perubahan dari kegiatan mengajar menjadi kegiatan membelajarkan.

Di balik perubahan-perubahan besar dan mendasar yang dihembuskan oleh KTSP, tantangan yang dihadapi oleh guru tidaklah semakin ringan, melainkan semakin berat. Penerapan Standar Isi dan Standar Kompetensi sebagai acuan dasar dalam penyusunan KTSP membawa konsekuensi yang tidak ringan dalam implementasinya di lapangan. KTSP menuntut adanya profesionalisme yang tinggi dari guru. Kaitannya dengan konsep pembelajaran matematika, KTSP menghendaki dilakukannya perubahan mendasar dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Fathurrohman (2010:14)


(9)

menyatakan “dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya, dalam interaksi itu siswa yang lebih aktif, bukan guru”.Berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada siswa, dan bukan pada guru.

Matematika merupakan ilmu yang dipelajari mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis dan kreatif. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) matematika sekolah dasar, ada beberapa kajian materi yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar meliputi bilangan, pengukuran, dan pengolahan data. Salah satu bidang kajian tersebut adalah pengolahan data yang meliputi pecahan biasa. Seorang guru perlu menanamkan konsep dalam materimengurutkan bilangan kepada siswa dengan baik agar dapat dipahaminya, sehingga siswa mengerti dan memahami konsep tersebut dan dapat diaplikasikannya dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sehari-hari.

Namun pada kenyataannya dari hasil pra penelitian yang dilakukan peneliti di SDN 2 Sumberejo Kemilingditemukan permasalahan pada pembelajaran matematika, khususnya dalammaterimengurutkan bilangan. Pembelajaran materi mengurutkan bilanganmasih berpusat pada guru, dan guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Meskipun guru memberikan penugasan kepada siswa, namun sebatas mengerjakan latihan soal yang


(10)

diberikan guru. Siswa kurang dilibatkan secara langsung untuk menemukan sendiri dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya, sehingga menyebabkan kurangnya penguasaan siswa terhadap konsep dalam materimengurutkan bilangan. Selain itu juga, dalam memberikan materi pembelajaran mengurutkan bilangan, guru jarang mengarahkan siswa untuk bekerja dalam kelompok sehingga pembelajaran kurang menarik minat siswa. Padahal kerja dalam kelompok dapat digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika, siswa dapat saling bekerja sama dan membantu dalam memahami materi yang disampaikan guru.Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemilingpada materi mengurutkan bilanganyaitu hanya 16 siswa dari 36 siswa yang mencapai KKM (44%). Berarti 20 siswa atau 56 % belum mencapai KKM dimana KKM yang ditetapkan adalah 60. Seperti terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Data Nilai Siswa Kelas IV SDN 2 Sumberejo Tahun Pelajaran 2012/2013

No Nilai Jumlah Siswa Persentase Ket

1. 0-60 20 56% Belum Tuntas

2. 61-100 16 44% Tuntas

Jumlah 36 100%

Sumber: SDN 2 Sumberejo

Oleh sebab itu, diperlukan adanya suatu tindakan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswadalammaterimengurutkan bilangan. Salah satu tindakan yang dianggap dapat meningkatkan aktivitas


(11)

dan hasil belajar matematika siswa khususnya pada materimengurutkan bilanganadalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatiftipe Jigsaw. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawmerupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang berbeda-beda. Model pembelajaran ini dipandang sebagai model yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan matematika yang dikembangkan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru. Masalah-masalah dalam pembelajaran matematika dapat mereka pecahkan bersama teman dalam satu kelompoknya. Siswa yang lebih pandai dapat membantu siswa lain dalam memahami materi yang mereka terima.

Implementasimodel pembelajaran kooperatif tipe Jigsawdiharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi mengurutkan bilangan, karena dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawmembantu guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dengan lebih mudah.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar matematika siswa Kelas IV SDN 2 Sumberejo masih rendah.

2. Pembelajaran materimengurutkan bilanganmasih berpusat pada guru dan guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.


(12)

3. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. 4. Guru memberikan materi pelajaran,jarang mengarahkan siswa bekerja

dalam kelompok.

1.3 Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut:

Bagaimanakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawbagi siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemiling tahun pelajaran 2013/2014?

2. Pemecahan Masalah

Penulis akan melakukan pemecahan masalah untuk penelitian ini sebagai berikut:

a. Meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo.

b. Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawuntuk pembelajaran matematika.

c. Menggunakan alat peraga sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi yang diajarkan.


(13)

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika dalam materimengurutkan bilangan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawpada siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemilingtahun pelajaran 2013/2014.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika dalam materi mengurutkan bilanganmelalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawpada siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemiling tahun pelajaran 2013/2014.

3. Untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemiling tahun pelajaran 2013/2014.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa

1) Memberikan motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajar matematika kepada siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemiling tahun pelajaran 2013/2014.

2) Meningkatkan proses belajar matematika dengan tidak hanya banyak mencatat tetapi lebih ke pemahaman konsep-konsep.


(14)

3) Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih memudahkan siswa dalam memahami materi.

2. Bagi guru

1) Sebagai informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelas, menambah pengetahuan guru serta mengembangkan kemampuan guru dalam mempersiapkan diri untuk menjadi guru yang profesional.

2) Berkreasi untuk memperbaiki citra proses pengajaran dan hasil belajar matematika.

3. Bagi SDN 2 Sumberejo Kemiling

1) Memberikan landasan kebijakan yang akan diambil sebagai upaya untuk perbaikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

2) Meningkatkan Standar Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaranmatematika kelas IV.

3) Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi Peneliti

1) Agar lebih memahami dan mengerti langkah-langkah metode belajar dalam menyampaikan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw.

2) Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran yang tidak membosankan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(15)

II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran

Belajar dan pembelajaran dilakukan oleh semua orang sejak mereka kecil. Belajar yang mereka lakukan memiliki tujuan bahwa ada perubahan dari apa yang dilakukan sebelumnya. Belajar bukan hanya pada perubahan nilai, namun belajar juga diharapkan ada perubahan sikap. Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia. Menurut Sumiati (2009:38) dalam bukunya Metode Pembelajaran “belajar adalah proses perubahan prilaku akibat interaksi individu dengan lingkungannya”. Jadi perubahan prilakunya adalah hasil belajar. Artinya seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.

Menurut Sutikno dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar(2010:5)mengemukakan bahwa, “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Lebih lanjut dikemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia


(16)

dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori.

Menurut Hakim dalam bukunya Belajar Secara Efektif (2002:12) mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuannya.

Sumiati (2009:1) mengemukakan bahwapembelajaran pada dasarnya membahas pertanyaan apa, siapa, mengapa, dan bagaimana, dan seberapa baik tentang pembelajaran. Upaya meningkatkan keberhasilan pembelajaran merupakan tantangan yang dihadapi oleh setiap orang yang berkecimpung dalam dunia kependidikan. Banyak upaya yang telah dilakukan, banyak keberhasilan yang telah dicapai, meskipun disadari bahwa apa yang telah dicapai belum sepenuhnya memberikan hasil yang memuaskan sehingga menuntut pemikiran dan kerja keras untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Belajar bukan hanya hasil yang diperolehnya. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain atau guru hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar mengajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik. Sedangkan pembelajaran adalah proses atau aktivitas belajar dan mengajar yang terjadi di dalam kelas. Pada prosesnya pembelajaran itu sendiri fokus utamanya adalah memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengalaman yang


(17)

bermakna sehingga proses belajar dapat benar-benar dirasakan oleh siswa. Berdasarkan hal tersebut jelas bahwa antara belajar dan pembelajaran memiliki hubungan yang erat. Artinya dalam pembelajaran yang baik tentu akan tercipta proses belajar yang baik pula.

2.2 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar dapat terjadi dari proses yang sangat informal sampai dengan yang sangat formal, dari bahan materi yang sangat sederhana sampai bahan materi yang sangat rumit. Aktivitas belajar dapat terjadi dari proses yang alamiah sampai proses yang ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah “kegiatan/keaktifan”. Poewadarminto (2010:234) menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. Nasution menambahkan bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan.

Menurut Sudirman (2008:13), faktor yang mempengaruhi belajar pada pokoknya mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi belajar adalah : 1). Faktor endogin, ialah faktor yang datang dari pelajar atau mahasiswa sendiri. Faktor ini meliputi :

a) Faktor biologis (faktor yang bersifat jasmaniah) b) Faktor psychologis (faktor yang bersifat rohaniah)

2). Faktor exogin, ialah faktor yang datang dari luar pelajar atau mahasiswa Faktor ini meliputi :

a) Faktor lingkungan keluarga b) Faktor lingkungan sekolah. c) Faktor lingkungan masyarakat.

Aktivitas belajar sendiri banyak sekali macamnya, sehingga para ahli mengadakan klasifikasi. Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2004:101) menggolongkan aktivitas siswa dalam belajar sebagai berikut :


(18)

1) Visual Activities, meliputi kegiatan seperti: membaca, memperhatikan (gambar, demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain)

2) Oral Activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi.

3) Listening Activities, seperti: mendengarkan uraian, percakapan diskusi, musik dan pidato.

4) Writting Activities, seperti: menulis cerita, menulis karangan, menulis laporan, angket, menyalin, membuat rangkuman.

5) Drawing Activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6) Motor Activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi,

model, mereparasi, bermain dan berternak.

7) Mental Activities, seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan.

8) Emotional Activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, bergairah, berani, tenang dan gugup.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif.

2.3 Hasil Belajar

Darmansyah (2006:13) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk angka. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa setelah menjalani proses pembelajaran. Rahmat (dalam Abidin. 2004:1) mengatakan bahwa “hasil belajar adalah penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan tertentu, atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah menguasai materi pelajaran yang telah diberikan. Selanjutnya peranan hasil belajar menurut Harahap (dalam Abidin 2004:2) yaitu:


(19)

a) Hasil belajar berperan memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

b) Untuk mengetahui keberhasilan komponen-komponen pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

c) Hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan program perbaikan, pengayaan, atau melanjutkan pada program pengajaran berikutnya.

d) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran.

e) Untuk keperluan supervisi bagi kepala sekolah dan penilik agar guru lebih berkompeten.

f) Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua siswa dan sebagai bahan mengambil berbagai keputusan dalam pengajaran.

Menurut Hamalik (2001:159) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkahlaku siswa. Menurut Nasution (2006:36) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

2.4Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Matematika adalah salah satu dasar penguasaan ilmu dan teknologi, baik aspek terapannya maupun aspek penalarannya. Salah satu ciri utama matematika adalah penggunaan simbol-simbol,misalnya menyatakan suatu fakta, konsep operasi ataupun prinsip/aturan. Simbol-simbol yang terkandung didalamnya itu sehingga mampulah matematika bertindak sebagai bahan keilmuan. Penguasaan matematika harus lebih mengarah pada pemahaman matematika yang dapat


(20)

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada dua hal yang mendukung arah penguasaan matematika untuk anak didik sekarang ini, yaitu: (1) Matematika diperlukan sebagai alat bantu untuk memahami terjadinya peristiwa-peristiwa alam dan sosial; (2) Matematika telah memiliki semua kegiatan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari maupun keperluan profesional (Abdullah,2008).

Belajar matematika merupakan belajar konsep-konsep dan struktur abstrak yang terdapat dalam matematika serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur matematika. Belajar matematika harus melalui proses yang bertahap dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih kompleks. Setiap konsep matematika dapat dipahami dengan baik jika pertama-tama disajikan dalam bentuk konkrit. Pada pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Dalam matematika, setiap konsep berkaitan dengan konsep lain, dan suatu konsep menjadi pra syarat untuk konsep lain. Oleh sebab itu, siswa harus diberi kesempatan untuk memahami setiap konsep yang diberikan.Dalam pembelajaran matematika di tingkat SD, diharapkan terjadi reinvention (penemuan kembali). Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara penyelesaian dalam pembelajaran di kelas. Walaupun penemuan tersebut sederhana dan bukan hal yang baru bagi orang yang telah mengetahuinya, tetapi bagi siswa SD penemuan tersebut merupakan suatu hal yang baru.


(21)

2.4.1 Ruang Lingkup Matematika di Sekolah Dasar

Ruang lingkup matematika di Sekolah Dasar meliputi mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan sekolah dasar meliputi aspek-aspek,antara lain; 1) bilangan; 2) geometri; 3) pengolahan data (Depdiknas, 2006).

Cakupan bilangan antara lain bilangan dan angka, perhitungan dan perkiraan. Cakupan geometri antara lain bangun dua dimensi, tiga dimensi, tranformasi dan simetri, lokasi dan susunan berkaitan dengan koordinat. Cakupan pengukuran berkaitan dengan petbandingan kuantitas suaru obyek, penggunaan satuan ukuran dan pengukuran.

2.4.2Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar (SD)

Tujuan pembelajaran matematika di SD dapat kita lihat di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 SD. Mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algortima, secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika sifat-sifat ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Selain tujuan umum yang menekankan pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta memberikan tekanan pada keterampilan dalam penerapan matematika juga memuat tujuan khusus matematika SD yaitu: (1) menumbuhkan


(22)

dan mengembangkan keterampilan berhitung sebagai latihan dalam kehidupan sehari-hari; (2) menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika; (3) mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut; (4) membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.

2.5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Semester 1 (ganjil)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Bilangan

1. Memahami dan

menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemahaman masalah.

1.1Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung. 1.2Mengurutkan bilangan.

1.3Melakukan operasi perkalian dan pembagian. 1.4Melakukan operasi hitung campuran.

1.5Melakukan penaksiran dan pembulatan. 1.6Memcahkan masalah yang melibatkan uang. 2. Memahami dan

menggunakan faktor dan kelipatan dalam

memecahkan masalah.

1.1 Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan.

1.2 Menentukan kelipatan dan faktor persekutuan bilangan.

1.3 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB).

1.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan FPB dan KPK

Geometri dan Pengukuran 3. Menggunakan pengukuran

sudut, panjang, dan berat, dalam pemecahan

masalah.

1.1Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat.

1.2Menentukan hubungan antarsatuan waktu, antarsatuan panjang, dan antarsatuan berat. 1.3Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

satuan waktu, panjang, dan berat.

1.4Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan kuantitas.

4.Menggunakan konsep keliling dan luas bangun

1.1Menentukan keliling dan luas jajar genjang dan segitiga.


(23)

datar sederhana dalam pemecahan masalah.

1.2Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajar genjang dan segitiga.

2.6 Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nur (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain.Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.

Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.


(24)

4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Beberapa contoh pembelajaran kooperatif antara lain:

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. 2. Model Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw.

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture. 4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigasi.

2.7 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Modelpembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang berbeda-beda. Model ini dipandang sebagai model pembelajaran yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini paling awal ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti pendidikan di John Hopkins Universitas Amerika Serikat dengan menyediakan suatu bentuk belajar kooperatif. Maksudnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan” (Arindawati, 2004:83-84). Sedangkan Menurut Slavin (Ibrahim, 2005:27) dalam pembelajaran kooperatif siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan teman-temannya. Pembelajaran kooperatif dimaksudkan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapatnya sendiri, tampil lebih berani untuk


(25)

berbicara, mendengar dan menghargai pendapat temannya, dan bersama-sama membahas permasalahan atau tugas yang diberikan guru.

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001).Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa modelpembelajaran kooperatif tipe Jigsawadalah salah satu model pembelajaran yang berbentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, kreatif, berpikir kritis dan ada kemampuan untuk membantu teman serta merupakan pembelajaran kooperatif yang sangat sederhana.

2.7.1 Komponen Utama Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Menurut Arindawati (2004:100-101)pembelajaran Jigsaw terdiri lima komponen utama, yaitu :

1. Penyajian kelas

Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan penyajian kelas. Penyajian kelas tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing.


(26)

2. Kegiatan kelompok

Siswa mendiskusikan lembar kerja yang diberikan dan diharapkan saling membantu sesama anggota kelompok untuk memahami bahan pelajaran dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

3. Kuis (Quizzes)

Kuis adalah tes yang dikerjakan secara mandiri dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Hasil tes digunakan sebagai hasil perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan dan keberhasilan kelompok.

4. Skor kemajuan (perkembangan ) individu

Skor kemajuan individu ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada beberapa jauh skor kuis terkini yang melampui rata-rata skor siswa yang lalu.

5. Penghargaan kelompok

Penghargaan kelompok adalah pemberian predikat kepada masing-masing kelompok. Predikat ini diperoleh dengan melihat skor kemajuan kelompok. Skor kemajuan kelompok diperoleh dengan mengumpulkan skor kemajuan masing-masing kelompok sehingga diperoleh skor rata-rata kelompok.


(27)

Menurut Slavin (Ibrahim, 2005:27) langkah-langkah proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.2 Langkah-Langkah Proses Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

No Tahap Tingkah Laku Guru

1. Tahap

pendahuluan

1. Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan mereka pelajari, tujuan pembelajaran dan pemberian motivasi agar siswa tertarik pada materi.

2. Guru membentuk siswa kedalam kelompok yang sudah direncanakan.

3. Mensosialiasakan kepada siswa tentang model pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa mengenal dan memahamimya.

4. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

2. Tahap

pengembangan

1. Guru mendemonstrasikan konsep atau keterampilan secara aktif dengan menggunakan alat bantu atau alat peraga.

2. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan diskusi kepada masing-masing kelompok.

3. Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan LKS bersama kelompoknya.

4. Guru memantau kerja dari tiap kelompok dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan. 3 Tahap penerapan 1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS dengan waktu yang ditentukan, siswa diharapkan bekerja secara individu tetapi tidak menutup kemungkinan mereka saling bertukar pikiran dengan anggota yang lainnya.

2. Setelah siswa selesai mengerjakan soal lembar jawaban, kemudian dikumpulkan untuk dinilai.


(28)

2.7.3 Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Ibrahim dkk (2000:54) mengemukakan kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawsebagai berikut.

1. Mengembangkan tingkah laku kooperatif

2. Menjalin/mempererat hubungan yang lebih baik antar siswa 3. Mengembangkan kemampuan akademis siswa

4. Siswa lebih banyak belajar dari teman mereka dalam belajar kooperatif dari pada guru.

Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Ibrahim dkk (2000:54) mengemukakan kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawsebagai berikut:

1. Guru dan siswa kurang terbiasa dengan model pembelajaran ini karena masih terbawa kebiasaan menggunakan metode konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah.

2. Memerlukan waktu yang relatif lama. 3. Tidak efektif untuk siswa yang banyak

4. Memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat dari guru 5. Memerlukan persiapan yang matang

2.8Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan pustaka yang diuraikan maka dapat dirumuskan,hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah jika pembelajaran matematika dalam mengurutkan bilangandilaksanakan dengan menggunakan modelpembelajaran


(29)

kooperatif tipe Jigsaw dengan langkah-langkah yang tepat makadapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemiling tahun pelajaran 2013/2014.


(30)

III. METODE PENELITIAN

1.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemiling dengan jumlah siswa 36 orang yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Sumberejo Kemiling Jalan Imam bonjol Gg. Bayur No.51Kemiling Bandar Lampung

3. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjiltahun pelajaran 2013/2014. 4. Lama Penelitian

Lama penelitian ini direncanakan selama 2 siklus.

1.2 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (Classroom action research)


(31)

Gambar 1: Alur pelaksanaan tindakan kelas (Suharsimi:2007)

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Dalam kegiatan perencanaan ini, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.

b) Menetapkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). c) Menentukan skenario pembelajaran.

d) Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan. e) Menyusun lembar kerja siswa.

f) Mengembangkan format evaluasi untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan.

g) Menyiapkan analisis soal-soal tes.

IDENTIFIKASI

SIKLUS I

PERENCANAAN

TINDAKAN OBSERVASI

REFLEKSI

SIKLUS II

PERENCANAAN TINDAKAN

OBSERVASI REFLEKSI


(32)

2. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas menerapkan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Adapun urutan kegiatan direncanakan sebagai berikut:

a) Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan yaitu apersepsi dan memberikan motivasi.

b) Membagi kelompok belajar yang terdiri dari 5-6 siswa sehingga terbagi kelompok belajar.

c) Di dalam kelompok siswa belajar sesuatu yang baru dengan cara melakukan kegiatan yang sudah dirancang oleh peneliti dalam kegiatan pembelajaran.

d) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

e) Menggunakan metode yang telah disiapkan peneliti untuk menjelaskan konsep-konsep materi yang akan dipelajari.

f) Melakukan kegiatan refleksi pada setiap akhir kegiatan.

g) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara, yaitu: kerjasama siswa dalam kelompok, cara menyampaikan jawaban hasil diskusi, lembar kerja siswa, latihan siswa dan tes pada setiap siklus.

3. Pengamatan terhadap tindakan

Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawyaitu aktivitas siswa selama pembelajaran. Peneliti terlibat langsung


(33)

sebagai pengamat dan dibantu teman sejawat. Instrumen yang akan digunakan untuk menghimpun data hasil belajar siswa dengan memberikan angket pada setiap pembelajaran. Sedangkan untuk memperoleh data dan hasil belajar siswa diperoleh dari ulangan-ulangan pada setiap siklus.

4. Refleksi terhadap tindakan

Setelah melakukan tindakan dan pengamatan peneliti melakukan refleksi yang mencakup analisis dan penilaian. Dari hasil refleksi kemungkinan muncul permasalah yang perlu mendapat perhatian, sehingga peneliti melakukan perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang serta refleksi ulang. Tahapan ini akan dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sampai permasalahan sudah bisa diatasi dengan siklus, rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

1.3 Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu: teknik tes dan teknik non tes. Sumber data penelitian akan diperoleh secara langsung dari respon siswa.

1. Alat pengumpulan data a) Instrumen observasi

Instrumen observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan kegiatan mengajar guru.


(34)

b) Tes hasil belajar

Tes hasil belajar digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi mengurutkan bilangan.

2. Jenis data

Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. a) Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen tes formatif pada siklus I dan II. Data kuantitatif ini diperoleh dengan menghitung rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada siswa. Hasil tes formatif (tes akhir) dianalisis menggunakan rumus :

Keterangan :

: nilai rata-rata kelas : jumlah semua nilai siswa : banyak siswa

(Suharsimi, 2010:264)

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :


(35)

Analisis ini dilakukan pada saat refleksi. Hasil analisis ini digunakan untuk melakukan perencanaan lanjutan dalam siklus selanjutnya. Hasil analisis juga dijadikan bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran atau bahkan mungkin sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan model pembelajaran yang tepat, Agip(2006:41). Adapun kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam % adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa

Tingkat Keberhasilan Arti

≥80 Sangat tinggi

60-79 Tinggi

40-59 Sedang

20-39 Rendah

≤20 Sangat rendah

(Sumber: Agip, 2006:41)

b) Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang diambil dari kegiatan observasi aktivitas. Data observasi untuk mengetahui kesulitan siswa dan guru selama proses pembelajaran. Analisis ini bertujuan untuk mengungkapkan semua prilaku siswa dan guru dalam pembelajaran siklus I dan II.Nilai aktivitas siswa diperoleh dengan rumus :

Keterangan :

NP : nilai yang dicari atau diharapkan R : skor observasi yang bersangkutan


(36)

Sm : skor maksimal observasi 100 : bilangan tetap

(Agip, 2006:42)

1.4 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu kegiatan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat mulai dari tahap persiapan, proses pembelajaran, hingga kegiatan akhir. Apakah setiap proses kegiatan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Demikian juga dengan analisis data pada PTK adalah analisis terhadap hasil kegiatan pembelajaran. Analisis dilakukan untuk memperkirakan apakah semua aspek pembelajaran yang terlibat didalamnya sudah sesuai dengan kapasitas. (Aunurrahman, dkk. 2009 :9). Analisis data yang dilakukan adalah:

a) Mengumpulkan semua data dari hasil pengamatan siklus 1. Baik data kualitatif maupun data kuantitatif dengan menggunakan rumus :

b) Menganalisis data dengan membuat tabulasi persentase yang disajikan dalam bentuk tabel.

c) Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil pengolahan data dengan indikator keberhasilan antara tes siklus I, dan siklus II.


(37)

1.5 Prosedur Penelitian

Seperti telah dikemukakan pada bagian terdahulu, bahwa penelitian tindakan kelas berjalan melalui siklus-siklus dalam sebuah spiral, di mana setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan kegiatan yang terus berulang dan meningkat. Sejalan dengan itu maka prosedur pelaksanaan penelitian ini diwujudkan dalam bentuk tahapan-tahapan siklus yang berkesinambungan dan berkelanjutan, di mana untuk setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan langkah yang secara garis besar adalah: (1) membuat perencanaan tindakan /perbaikan;(2) implementasi atau pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan;(3) melakukan observasi atau pengamatan atas tindakan perbaikan yang dilakukan; dan (4) melakukan refleksi, termasuk didalamnya analisis, interpretasi dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan, sehingga bisa diketahui tindakan-tindakan mana yang sudah berhasil sesuai rencana dan tindakan mana yang masih perlu diperbaiki lebih lanjut pada siklus berikutnya.

Untuk lebih jelasnya, prosedur pelaksanaan penelitian ini bisa dipaparkan sebagai berikut:

Siklus 1:

a. Perencanaan Tindakan

1. Mempersiapkan perangkat pembelajaran. 2. Mempersiapkan skenario pembelajaran.


(38)

b. Implementasi atau pelaksanaan tindakan

1) Guru memberikan penjelasan tentang materi mengurutkan bilangan. 2) Guru memberikan pokok bahasan yang berbeda-beda pada setiap

kelompok.

3) Masing-masing kelompok mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang pokok bahasan yang diberikan guru.

4) Masing-masing ketua kelompok mengunjungi kelompok lain untuk memahami pokok bahasan yang diberikan guru pada kelompok tersebut.

5) Ketua kelompok kembali ke kelompoknya untuk menjelaskan tentang pokok bahasan yang diterimanya dari kelompok yang dikunjungi. 6) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. 7) Masing-masing siswa menjawab soal evaluasi secara individu untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dengan model pembelajaran tipe Jigsaw.

8) Melakukan kegiatan refleksi pada setiap akhir kegiatan.

9) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara, yaitu: kerjasama siswa dalam kelompok, cara menyampaikan jawaban hasil diskusi, lembar kerja siswa, latihan siswa dan tes pada setiap siklus.

c. Observasi atau pengamatan terhadap tindakan

Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan. Untuk mengamati hal berikut ini:


(39)

2. Ketepatan waktu 3. Kendala yang dihadapi 4. Kondisi yang mendukung

d. Refleksi

Analisis, interpretasi dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan, sehingga bisa diketahui tindakan-tindakan mana yang sudah berhasil sesuai rencana dan tindakan mana yang masih perlu diperbaiki lebih lanjut pada siklus berikutnya.

Siklus II

a. Perencanaan tindakan

1. Mempersiapkan perangkat pembelajaran. 2. Mempersiapkan skenario pembelajaran.

3. Mempersiapkan mempersiapkan soal untuk pembelajaran Jigsaw.

b. Tindakan

1. Guru dan siswa berdiskusi untuk mengkoreksi PR tentangmengurutkan bilangan.

2. Guru memberikan penjelasan tentang cara mengurutkan bilangan 3. Membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa untuk


(40)

4. Guru menjelaskan materi lanjutan sesuai indikator yang dibuat, dan memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk memahami materi yang berbeda-beda.

5. Perwakilan dari setiap kelompok mengunjungi kelompok lain untuk bertanya tentang materi yang sudah mereka pahami.

6. Perwakilan dari masing-masing kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menjelaskan materi yang disampaikan oleh teman kelompok lain.

7. Guru memberi beberapa soal (LKS) yang dikerjakan siswa bersama kelompoknya.

8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil jawabannya ke depan kelas.

9. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban yang diberikan.

c. Observasi

Observasi dilakukan bersamaaan dengan tindakan. Untuk mengamati hal berikut ini:

1. Jumlah siswa yang aktif dan tidak aktif 2. Ketepatan waktu

3. Kendala yang dihadapi 4. Kondisi yang mendukung


(41)

d. Refleksi

Analisis, interpretasi dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan, sehingga bisa diketahui tindakan-tindakan mana yang sudah berhasil sesuai rencana dan tindakan mana yang masih perlu diperbaiki lebih lanjut pada siklus berikutnya.

3.6 Indikator Keberhasilan

Sebagai indikator keberhasilan belajar yang diharapkan dalam penelitian yang dilakukan ini adalah apabila hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi mengurutkan bilangan telah menunjukan peningkatan pada setiap siklusnya. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawini jika >75 % siswa memperoleh nilai tes formatif KKM (kriteria ketuntasan minimal) 60.


(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung terhadap mata pelajaran matematika dalam materi mengurutkan bilangan pada dapat disimpulkan:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran matematika pada materi mengurutkan bilangan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 2 SumberejoBandar Lampung. Hal ini sesuai dengan pengamatan observer yang telah dilakukan pada siswa mulai dari siklus I sampai siklus II, dan terjadi peningkatan disetiap siklusnya yaitu rata-rata siklus II meningkat dari siklus I yaitu 51,50% menjadi 86,50%.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran matematika pada materi mengurutkan bilangan dapat meningkatkan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Bandar Lampung. Hal ini sesuai pengamatan observer yang telah dilakukan pada siswa mulai dari siklus I sampai siklus II, dan terjadi peningkatan di setiap siklusnya yaitu nilai rata-rata pada siklus I sebesar 65 meningkat menjadi


(43)

85 pada siklus II. Sedangkan ketuntasan belajar meningkat 69% di siklus I menjadi 83% di siklus II.

5.2 Saran

1. Kepada siswa, untuk senantiasa menjaga dan memupuk motivasi belajar dengan demikian semangat belajar akan terus terbina yang secara otomatis akan membentuk budaya senang belajar.

2. Kepada guru, untuk senantiasa menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawdalam proses pembelajaran, karena dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa akan lebih mudah memahami berbagai materi pelajaran karena dapat menciptakan komunitas belajar (learning comunity) yang pada akhirnya menciptakan kebiasan belajar secara kontinyu.

3. Kepada sekolah, agar dapat melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran yang masih belum ada, agar proses pembelajaran dapat berlangsung lebih baik sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Sekolah juga hendaknya lebih memperhatikan sistem terpadu yang dapat mendukung segala aktivitas belajar terutama terkait dengan kedisiplinan para siswa dan kinerja para pendidik.

4. Kepada peneliti lanjutan, penelitian ini mengkaji penggunaan model pembelajaran tipe Jigsaw pada materi mengurutkan bilangan. Untuk itu direkomendasikan kepada peneliti lanjutan untuk mengkaji penerapan


(44)

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi dan mata pelajaran lainnya.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2008. Hakikat Pembelajaran Matematika. http://cumanulisaja.blogspot. com/2012/10/hakekat-pembelajaran-matematika-di-sd.html.

Abidin, Zainal. 2004. Evaluasi Pengajaran. UNP. Padang.

Agib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. CV Irama Widya. Bandung.

Arends 2001. Metode Jigsaw http://ennipurnawati.wordpress.com/2012/03/20/ metode-jigsaw-4/

Arindawati. 2004. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. http://www.sarjanaku. com/2011/03/pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw.html

Darmansyah. 2006, Penelitian Tindakan Kelas , UNP Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Fathurrohman, Pupuh. 2010. Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Refika Aditama,

Hakim, Thursan. 2002. Belajar Secara Efektif. Sindur pres, Semarang

Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Ibrahim. 2000.

http://www.gurukelas.com/2012/09/cooperative-learning-dengan-teknik-jigsaw-metode-jigsaw.html

Nasution. 2009. Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli. http://www. duasatu.web.id/2012/07/pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html

Poewadarminto, WJS. 2011. Definisi Aktivitas Belajar. http://www.bukuhalus. com/2011/74/ definisi-aktivitas-belajar.html.

Ratumanan. 20002. Kooperatif Learning dengan Tipe Jigsaw. http://www. gurukelas.com/2012/09/cooperative-learning-dengan-teknik-jigsaw-metode-jigsaw.html.

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. P.T Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Sudirman. 2008. Aktivitas Belajar. http://makalahpendidikan-sudirman. blogspot.com/2012/08/ aktivitas-belajar.html


(46)

(47)

74

LAMPIRAN


(48)

(49)

(50)

(51)

74

Satuan Pendidikan : SDN 2 Sumberejo

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV / 1 (ganjil)

Tahun Pelajaran : 2013/2014

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Tingkat Ranah KD Indikator Pencapaian Kompetensi Tingkat Ranah IPK Materi Pokok Ruang

Lingkup Alokasi

Waktu

Nilai Karakter

1 2 3 1. Memahami dan

menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. 1.2 Mengurutkan bilangan

C 2 1. Menentukan nilai tempat puluhan ribu suatu bilangan. 2. Membandingkan dua

buah bilangan puluhan ribu.

3. Mengurutkan bilangan dari yang terkecil.

C 2

C 2

C 2

Mengurutkan bilangan

√ 4 x 35

menit Teliti, Tekun, Kerjasama, Rasa ingin tahu, Displin


(52)

75

Kelas/Semester : IV (empat) / 1 (ganjil)

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi :1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Nilai Karakter

Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen 1.2 Mengurutkan bilangan Mengurutkan bilangan 1. Guru memberikanpenj elasantentangmat erimengurutkanb ilangan dari yang terkecil. 2. Guru memberikanpoko kbahasan yang berbeda-bedapadasetiapk elompok. 3. Masing-masingkelompok mencariinformas isebanyak-1. Menentukan nilai tempat pulahn ribu suatu bilangan. 2. Membandingkan dua buah bilangan pulahan ribu. 3. Mengurutkan bilangan dari yang terkecil. TugasIndi vidu Dan kelompok Uraian Tugas

1. Nilai tempat angka 6 pada bilangan 234.456 adalah ...

2. 1.567 ... 1.345 3. Urutan bilangan

di bawah ini dari yang terkecil adalah 120.134; 120. 136; 120.135; 120.137 4 x35 menit Buku Terampil Berhitung Matematika Kelas IV, Haryanto, Erlangga Hal 1-10 Teliti, Tekun, Kerjasama, Rasa ingin tahu, Displin


(53)

76

Instrumen Instrumen

banyaknyatentan gpokokbahasan yang diberikan guru.

4.

Masing-masingketuakelo mpokmengunjun gikelompoklainu ntukmemahamip okokbahasan yang diberikan guru

padakelompokter sebut.

5. Ketuakelompokk embalikekelomp oknyauntukmenj elaskantentangpo kokbahasan yang diterimanyadarik elompok yang dikunjungi. 6. Guru

memberikan Lembar Kerja Siswa untuk


(54)

77

Instrumen Instrumen

dikerjakan per kelompok. 7. Siswa

mendiskusikan jawaban LKS bersama kelompoknya. 8. Siswa

mempresentasika n hasil kerja kelompoknya di depan kelas. 9. Guru dan siswa

membahas hasil jawaban LKS bersama-sama.


(55)

74 A. Identitas

Sekolah : SDN 2 Sumberejo Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV (empat) /1 (ganjil)

StandarKompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.

KompetensiDasar :1.2 Mengurutkan bilangan

Indikator :

4. Menentukan nilai tempat suatu bilangan. 5. Membandingkan dua buah bilangan. 6. Mengurutkan bilangan puluhan ribu.

Waktu : 4 x 35 menit (2 x pertemuan) B. TujuanPembelajaran

Siswa diharapkan dapat:

1. Menentukan nilai tempat suatu bilangan. 2. Membandingkan dua buah bilangan. 3. Mengurutkan bilangan puluhan ribu.

Karaktersiswa yang diharapkan : Teliti, Tekun, Kerjasama, Rasa ingin tahu, Displin

C. MateriPembelajaran Mengurutkan bilangan D. Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

E. Kegiatan Pembelajaran (pertemuan pertama 2x35 menit)) 1. Kegiatan Awal (5 menit)

a) Guru menyampaikantujuanpembelajarandankompetensi yang diharapkan.


(56)

75 2. Kegiatan Inti (65 menit)

a) Guru memberikan tes awal (pre tes) untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan dipelajari

b) Guru memberikanpenjelasantentangmaterimengurutkanbilangan puluhan ribu.

c) Guru memberikanpokokbahasan yang berbeda-bedapadasetiapkelompok.

d) Masing-masingkelompokmencariinformasisebanyak-banyaknyatentangpokokbahasan yang diberikan guru. e)

Masing-masingketuakelompokmengunjungikelompoklainuntukmemahamipok okbahasan yang diberikan guru padakelompoktersebut.

f) Ketuakelompokkembalikekelompoknyauntukmenjelaskantentangpoko kbahasan yang diterimanyadarikelompok yang dikunjungi.

g) Guru memberibeberapa soal(LKS) yang dikerjakan siswa bersama kelompoknya.

h)

Masing-masingkelompokmenyampaikanhasiljawabannyakedepankelas. i) Guru dansiswamendiskusikanjawaban yang diberikan.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

a) Guru dan siswa menyimpulkan materi dan penguatan (pertemuan kedua 2x35 menit))

1. Kegiatan Awal (5 menit)

a) Guru menyampaikantujuanpembelajarandankompetensi yang diharapkan.

2. Kegiatan Inti (55 menit)

a) Guru mengulang secara singkatpenjelasantentangmateri yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

b) Guru memberikan soal pos tes (evaluasi) yang terdiri dari 10 soal esay kepada masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu.

c) Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru.

d) Guru dansiswamendiskusikanjawabandari soal evaluasi yang diberikan untuk mengetahui letak kesalahan siswa jika ada jawaban mereka yang salah.

3. Kegiatan Penutup

a) Siswa menyimpulkan materi yang disampaikan sebelumnya dan guru memberikan penguatan materi.


(57)

76 2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

3. Soal Evaluasi G. Penilaian

1. Tes tertulis 2. Penugasan

Mengetahui Bandar Lampung, 30 September 2013 Kepala SDN 2 Sumberejo Guru Mapel Matematika

Nurhayati Ismail, S.Pd Resmiyati


(58)

77 Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Urutkanlah bilangan-bilangan di bawah ini mulai dari yang terkecil! a. 34.388, 34.386, 34.387, 34.389, 34.385

b. 22.111, 22.113, 22.114, 22.112, 22.115 2. Isilah dengan menggunakan tanda <, >, atau =

a. 13.446 ... 13.567 b. 21.236 ... 21.367

3. Angka 7 pada bilangan 58.576 menempati nilai tempat ...

4. Nilai tempat ribuan pada bilangan 56.389 ditempati oleh angka ... 5. Angka 8 pada bilangan 13.876 memiliki nilai ...

6. 23.445, 23.446, ..., 23.448, 23.449 7. 78.990, 78.991, ..., 78.993, 78.994

8. Angka 5 pada bilangan 58.676 menempati nilai tempat ...

9. Nilai tempat puluhan ribuan pada bilangan 78.309 ditempati oleh angka ... 10.Isilah dengan menggunakan tanda <, >, atau =

a. 13.221 ... 13.677 b. 21.433 ... 21.367


(59)

78 1.

a. 34.385, 34.386, 34.387, 34.388, 34.389 b. 22.111, 22.112, 22.113, 22.114, 22.115 2.

a. 13.446<13.567 b. 21.236 < 21.367 3. Puluhan

4. 6 5. Ratusan 6. 23.447 7. 78.992 8. Puluhan ribu 9. 7

10.

a. 13.221< 13.677 b. 21.433> 21.367


(60)

79 1.

a. 10.385, 10.386, 10.387, 10.388, 10.389 b. 23.111, 23.112, 23.113, 23.114, 23.115 2.

a. 34.566 < 34.567 b. 10.236 < 10.326 3. PULUHAN

4. 6


(61)

80

NAMA : RESMIYATI

SEKOLAH : SDN 2 SUMBEREJO

KELAS : IV

HARI/TANGGAL : SENIN, 29 JULI 2013

BAIK

CUKUP

KURANG

1

Membuka pelajaran

2

Menumbuhkan motivasi

3

Persiapan sarana pembelajaran

4

Memberikan penjelasan materi

5

Interaksi dengan siswa

6

Penguasaan kelas

7

Penguasaan materi

8

Memberikan kesempatan siswa bertanya

9

Memberikan kesempatan siswa mencatat

10 Memberikan evaluasi

11 Menyimpulkan materi

Bandar Lampung, 29 Juli 2013

Observer

Dalina HD, S.Pd

NIP. 19660101 198705 2 011

PENILAIAN

NO.

ASPEK YANG DIAMATI


(62)

81 Materi : Mengurutkan Bilangan

1 2 3 4 5 6

1 Agung Laksono √ √ √ √ √

2 Ahmad Muamar Khotib √ √ √ √ √ √

3 Ahmad Rizky Berliansyah √ √ √ √

4 Amanda Nabila S √ √ √ √

5 Anggraini √ √ √ √ √

6 Aninda Tri Lestari √ √ √ √ √

7 Arif Rahman Hakim √ √ √ √ √

8 Aura Cantika Putri AZ √ √ √ √ √ √

9 Bayu Suryana √ √ √ √ √ √

10 Destina Wati √ √ √ √

11 Dhania Apriliyanti √ √ √ √ √ √

12 Fahri Farabi Ramadhan √ √ √ √ √ √

13 Farhan Tsani √ √ √ √ √

14 Irrine Naviza Ayu Ningtias √ √ √ √ √ √

15 Jeremia Hasoloan Mangunsong √ √ √ √ √

16 KaniaDhiyah Renika Arlan √ √ √ √ √

17 Khrisna Putra Sadewa √ √ √ √ √

18 Mailani Zein √ √ √ √ √ √

19 Meylani √ √ √ √ √

20 Muhammad Ammar R √ √ √ √ √

21 Muhammad Hiqbal √ √ √ √ √

22 Prayuda Ramadhan √ √ √ √ √ √

23 Putri Ayu Sazkia √ √ √ √

24 Rafe'e Meisya Saputra √ √ √ √ √ √

25 Rafiansyah Dendi Pratama √ √ √ √ √

26 Rahmat Hendri Kurniawan √ √ √ √ √ √

27 Sabila Puspita Anggun √ √ √ √ √

28 Santi Lestiyana √ √ √ √ √

29 Sayyid Amanullah Gani √ √ √ √ √

30 Silvia Fitri Yani √ √ √ √ √ √

31 Siti NAjwa √ √ √ √ √

32 Slistyawati √ √ √ √ √ √

33 Valka Fajar Mahesa √ √ √

34 Windya Sila Wardani √ √ √ √ √

35 YolandaAudy Fista √ √ √ √ √

36 Zahid Abdul Hafidh √ √ √ √

Keterangan : 1. Memperhatikan penjelasan guru Observer 2. Mengeluarkan pendapat

3. Menanggapi pendapat teman

4. Berdiskusi dengan anggota kelompok

5. Bertanya kepada guru Dalina HD, S.Pd

6. Mencatat hasil diskusi kelompok NIP. 19660101 198705 2 011


(63)

82 SEKOLAH : SDN 2 SUMBEREJO

KELAS : V

HARI/TANGGAL : Senin, 19 Agustus 2013

BAIK CUKUP KURANG

1 Membuka pelajaran √

2 Menumbuhkan motivasi √

3 Persiapan sarana pembelajaran √

4 Memberikan penjelasan materi √

5 Interaksi dengan siswa √

6 Penguasaan kelas √

7 Penguasaan materi √

8 Memberikan kesempatan siswa bertanya √ 9 Memberikan kesempatan siswa mencatat √

10 Memberikan evaluasi √

11 Menyimpulkan materi √

Bandar Lampung, 19 Agustus 2013 Observer

Dalina HD, S.Pd

NIP. 19660101 198705 2 011


(64)

83

1 Agung Laksono 75 Tuntas

2 Ahmad Muamar Khotib 45 Belum Tuntas

3 Ahmad Rizky Berliansyah 60 Tuntas

4 Amanda Nabila S 50 Belum Tuntas

5 Anggraini 50 Belum Tuntas

6 Aninda Tri Lestari 60 Tuntas

7 Arif Rahman Hakim 45 Belum Tuntas

8 Aura Cantika Putri AZ 70 Tuntas

9 Bayu Suryana 45 Belum Tuntas

10 Destina Wati 65 Tuntas

11 Dhania Apriliyanti 50 Belum Tuntas

12 Fahri Farabi Ramadhan 60 Tuntas

13 Farhan Tsani 50 Belum Tuntas

14 Irrine Naviza Ayu Ningtias 50 Belum Tuntas 15 Jeremia Hasoloan Mangunsong 45 Belum Tuntas 16 KaniaDhiyah Renika Arlan 65 Tuntas 17 Khrisna Putra Sadewa 50 Belum Tuntas

18 Mailani Zein 55 Belum Tuntas

19 Meylani 60 Tuntas

20 Muhammad Ammar R 50 Belum Tuntas

21 Muhammad Hiqbal 50 Belum Tuntas

22 Prayuda Ramadhan 70 Tuntas

23 Putri Ayu Sazkia 55 Belum Tuntas

24 Rafe'e Meisya Saputra 70 Tuntas

25 Rafiansyah Dendi Pratama 50 Belum Tuntas 26 Rahmat Hendri Kurniawan 45 Belum Tuntas

27 Sabila Puspita Anggun 65 Tuntas

28 Santi Lestiyana 45 Belum Tuntas

29 Sayyid Amanullah Gani 60 Tuntas

30 Silvia Fitri Yani 50 Belum Tuntas

31 Siti NAjwa 65 Tuntas

32 Slistyawati 60 Tuntas

33 Valka Fajar Mahesa 45 Belum Tuntas

34 Windya Sila Wardani 60 Tuntas

35 YolandaAudy Fista 45 Belum Tuntas

36 Zahid Abdul Hafidh 60 Tuntas

1995 55 75 45

16 orang 45%

20 orang 55%

Belum Tuntas Jumlah Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Tuntas


(65)

84

1 Agung Laksono 85 Tuntas

2 Ahmad Muamar Khotib 55 Belum Tuntas

3 Ahmad Rizky Berliansyah 70 Tuntas

4 Amanda Nabila S 55 Belum Tuntas

5 Anggraini 65 Tuntas

6 Aninda Tri Lestari 55 Belum Tuntas

7 Arif Rahman Hakim 70 Tuntas

8 Aura Cantika Putri AZ 55 Belum Tuntas

9 Bayu Suryana 80 Tuntas

10 Destina Wati 55 Belum Tuntas

11 Dhania Apriliyanti 55 Belum Tuntas

12 Fahri Farabi Ramadhan 65 Tuntas

13 Farhan Tsani 55 Belum Tuntas

14 Irrine Naviza Ayu Ningtias 60 Tuntas 15 Jeremia Hasoloan Mangunsong 55 Belum Tuntas 16 KaniaDhiyah Renika Arlan 70 Tuntas 17 Khrisna Putra Sadewa 55 Belum Tuntas

18 Mailani Zein 60 Tuntas

19 Meylani 55 Belum Tuntas

20 Muhammad Ammar R 65 Tuntas

21 Muhammad Hiqbal 70 Tuntas

22 Prayuda Ramadhan 70 Tuntas

23 Putri Ayu Sazkia 55 Belum Tuntas

24 Rafe'e Meisya Saputra 70 Tuntas

25 Rafiansyah Dendi Pratama 65 Tuntas 26 Rahmat Hendri Kurniawan 55 Belum Tuntas

27 Sabila Puspita Anggun 70 Tuntas

28 Santi Lestiyana 60 Tuntas

29 Sayyid Amanullah Gani 65 Tuntas

30 Silvia Fitri Yani 60 Tuntas

31 Siti NAjwa 60 Tuntas

32 Slistyawati 60 Tuntas

33 Valka Fajar Mahesa 55 Belum Tuntas

34 Windya Sila Wardani 60 Tuntas

35 YolandaAudy Fista 60 Tuntas

36 Zahid Abdul Hafidh 70 Tuntas

2245 62 85 55

23 orang 65% 13 orang 35% Belum Tuntas Jumlah Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Tuntas


(66)

85

1 Agung Laksono 70 Tuntas

2 Ahmad Muamar Khotib 70 Tuntas

3 Ahmad Rizky Berliansyah 85 Tuntas

4 Amanda Nabila S 55 Belum Tuntas

5 Anggraini 85 Tuntas

6 Aninda Tri Lestari 80 Tuntas

7 Arif Rahman Hakim 70 Tuntas

8 Aura Cantika Putri AZ 85 Tuntas

9 Bayu Suryana 70 Tuntas

10 Destina Wati 85 Tuntas

11 Dhania Apriliyanti 80 Tuntas

12 Fahri Farabi Ramadhan 85 Tuntas

13 Farhan Tsani 70 Tuntas

14 Irrine Naviza Ayu Ningtias 90 Tuntas 15 Jeremia Hasoloan Mangunsong 80 Tuntas 16 Kania Dhiyah Renika Arlan 85 Tuntas 17 Khrisna Putra Sadewa 55 Belum Tuntas

18 Mailani Zein 80 Tuntas

19 Meylani 100 Tuntas

20 Muhammad Ammar R 75 Tuntas

21 Muhammad Hiqbal 90 Tuntas

22 Prayuda Ramadhan 95 Tuntas

23 Putri Ayu Sazkia 55 Belum Tuntas

24 Rafe'e Meisya Saputra 95 Tuntas

25 Rafiansyah Dendi Pratama 80 Tuntas 26 Rahmat Hendri Kurniawan 55 Belum Tuntas

27 Sabila Puspita Anggun 80 Tuntas

28 Santi Lestiyana 65 Tuntas

29 Sayyid Amanullah Gani 100 Tuntas

30 Silvia Fitri Yani 90 Tuntas

31 Siti Najwa 90 Tuntas

32 Sulistyawati 85 Tuntas

33 Valka Fajar Mahesa 55 Belum Tuntas

34 Windya Sila Wardani 70 Tuntas

35 Yolanda Audy Fista 70 Tuntas

36 Zahid Abdul Hafidh 80 Tuntas

2810 78 100

55

31 orang 86% 5 orang 14% Belum Tuntas Jumlah Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Tuntas


(67)

74

Satuan Pendidikan : SDN 2 Sumberejo

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV / 1 (ganjil)

Tahun Pelajaran : 2013/2014

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Tingkat Ranah KD Indikator Pencapaian Kompetensi Tingkat Ranah IPK Materi Pokok Ruang

Lingkup Alokasi

Waktu

Nilai Karakter

1 2 3 1. Memahami dan

menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. 1.2 Mengurutkan bilangan

C 2 1. Menentukan nilai tempat suatu bilangan ratusan ribu.

2. Membandingkan dua buah bilangan ratusan ribu.

3. Mengurutkan bilangan dari yang terbesar.

C 2

C 2

C 2

Mengurutkan bilangan

√ 4 x 35

menit Teliti, Tekun, Kerjasama, Rasa ingin tahu, Displin


(68)

94 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

( RPP ) SIKLUS II

A. Identitas

Sekolah : SDN 2 Sumberejo Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV (empat) /1 (ganjil)

StandarKompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.

KompetensiDasar : 1.2 Mengurutkan bilangan

Indikator :

1. Menentukan nilai tempat suatu bilangan. 2. Membandingkan dua buah bilangan. 3. Mengurutkan bilangan ratusan ribu.

Waktu : 4 x 35 menit (2 x pertemuan) B. TujuanPembelajaran

Siswa diharapkan dapat:

1. Menentukan nilai tempat suatu bilangan. 2. Membandingkan dua buah bilangan. 3. Mengurutkan bilangan ratusan ribu.

Karaktersiswa yang diharapkan : Teliti, Tekun, Kerjasama, Rasa ingin tahu, Displin

C. MateriPembelajaran Mengurutkan bilangan D. Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

E. Kegiatan Pembelajaran (pertemuan pertama 2x35 menit)) 1. Kegiatan Awal (5 menit)

a) Guru menyampaikantujuanpembelajarandankompetensi yang diharapkan.


(69)

95 b) Membagisiswadalamkelompok yang

terdiridari4-5siswauntuktiapkelompok. 2. Kegiatan Inti (65 menit)

a) Guru memberikan tes awal (pre tes) untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan dipelajari

b) Guru memberikanpenjelasantentangmaterimengurutkanbilangan ratusan ribu.

c) Guru memberikanpokokbahasan yang berbeda-bedapadasetiapkelompok.

d) Masing-masingkelompokmencariinformasisebanyak-banyaknyatentangpokokbahasan yang diberikan guru. e)

Masing-masingketuakelompokmengunjungikelompoklainuntukmemahamipok okbahasan yang diberikan guru padakelompoktersebut.

f) Ketuakelompokkembalikekelompoknyauntukmenjelaskantentangpoko kbahasan yang diterimanyadarikelompok yang dikunjungi.

g) Guru memberibeberapa soal(LKS) yang dikerjakan siswa bersama kelompoknya.

h)

Masing-masingkelompokmenyampaikanhasiljawabannyakedepankelas. i) Guru dansiswamendiskusikanjawaban yang diberikan.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

a) Guru dan siswa menyimpulkan materi dan penguatan (pertemuan kedua 2x35 menit))

1. Kegiatan Awal (5 menit)

a) Guru menyampaikantujuanpembelajarandankompetensi yang diharapkan.

2. Kegiatan Inti (55 menit)

a) Guru mengulang secara singkatpenjelasantentangmateri yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.

b) Guru memberikan soal pos tes (evaluasi) yang terdiri dari 10 soal esay kepada masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu.

c) Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru.

d) Guru dansiswamendiskusikanjawabandari soal evaluasi yang diberikan untuk mengetahui letak kesalahan siswa jika ada jawaban mereka yang salah.

3. Kegiatan Penutup

a) Siswa menyimpulkan materi yang disampaikan sebelumnya dan guru memberikan penguatan materi.


(70)

96 F. Media Pembelajaran

4. BukuTerampil Berhitung Matematika SD KelasIV Penerbit Erlangga

5. Lembar Kerja Siswa (LKS) 6. Soal Evaluasi

G. Penilaian

3. Tes tertulis 4. Penugasan

Mengetahui Bandar Lampung, 8 Oktober 2013 Kepala SDN 2 Sumberejo Guru Mapel Matematika

Nurhayati Ismail, S.Pd Resmiyati


(71)

91 SILABUS PEMBELAJARANSIKLUS II

Sekolah : SDN 2 Sumberejo

Kelas/Semester : IV (empat) / 1 (ganjil)

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Nilai Karakter

Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen 1.2 Mengurutkan bilangan Mengurutkan bilangan 1. Guru memberikanpenj elasantentangmat erimengurutkanb ilangan dari yang terbesar. 2. Guru memberikanpoko kbahasan yang berbeda-bedapadasetiapk elompok. 3. Masing-masingkelompok mencariinformas isebanyak-banyaknyatentan gpokokbahasan yang diberikan guru. 1. Menentukan nilai tempat ratusan ribu suatu bilangan. 2. Membandingkan dua buah bilangan ratusan ribu. 3. Mengurutkan bilangan dari yang terbesar. TugasIndi vidu Dan kelompok Uraian Tugas

1. Nilai tempat angka 6 pada bilangan 234.456 adalah ... 2. 1.354... 1.345 3. Urutan bilangan di

bawah ini dari yang terbesar adalah 120.134; 120. 136; 120.135; 120.137 4 x35 menit Buku Terampil Berhitung Matematika Kelas IV, Haryanto, Erlangga Hal 1-10 Teliti, Tekun, Kerjasama, Rasa ingin tahu, Displin


(72)

92 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Nilai Karakter

Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen 4. Masing-masingketuakelo mpokmengunjun gikelompoklainu ntukmemahamip okokbahasan yang diberikan guru padakelompokter sebut. 5. Ketuakelompokk embalikekelomp oknyauntukmenj elaskantentangpo kokbahasan yang diterimanyadarik elompok yang dikunjungi. 6. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan per kelompok. 7. Siswa mendiskusikan jawaban LKS bersama kelompoknya. 8. Siswa


(73)

93 Kompetensi

Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

Nilai Karakter

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

mempresentasika n hasil kerja kelompoknya di depan kelas. 9. Guru dan siswa

membahas hasil jawaban LKS


(74)

88 Lampiran

Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus I

No Indikator/Aspek Yang Diamati Skor

I PRA PEMBELAJARAN

1 Kesiapan ruang, alat pembelajaran dan media 3

2 Memeriksa kesiapan siswa 4

II MEMBUKA PELAJARAN

1 Melakukan kegiatan apersepsi 2

2

Mengkomunikasikan kompetensi yang akan dicapai dan

rencana kegiatannya 4

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan Materi

1 Menunjukkan penguasaan materi pelajaran 5

2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3 3

Menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai 3

B Pendekatan Strategi Pembelajaran 1

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai 3

2 Menguasai kelas 3

3

Melaksanakan pembelajaran dengan media pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw. 2

4 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif 4

5

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah

dialokasikan 2

C Pemanfaatan Sumber belajar atau Media pembelajaran 1 Menunjuk keterampilan dalam penggunaan sumber

belajar/media pembelajaran 4

2 Menghasilkan pesan yang menarik 3

D

Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1 Memfasilitasi terjadinya partisipasi aktif siswa melalui

interaksi guru, siswa, sumber belajar. 3

2 Merespon positif partisipasi siswa 3

3 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 4 4 Menunjukan hubungan antar pribadi yang kondusif 4 5 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 3 E Kemampuan khusus dalam belajar matematika

1 Menerapkanpenguasaan materi dalam bentuk fakta, konsep dan

prosedur 4

2 Menerapkan kemampuan menanamkan konsep 3

3

Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, logis

dan analisis 3

4 Membantu siswa menemukan prinsip 2


(75)

89 6 Membantu siswa dalam membentuk sikap cermat dan kritis 3 IV PENUTUP

1

Melakukan refleksi dan/atau membuat rangkuman dengan

melibatkan siswa 3

2 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau

kegiatan atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan 2

Skor total IPKG 85

Persentase 63%

Keterangan : 5 : Sangat Baik 4 : Baik

3 : Cukup Baik 2 : Kurang Baik 1 : Sangat Kurang

Bandar Lampung, 29 Juli 2013

Observer

Dalina HD, S.Pd


(76)

90 Lampiran

Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus II

No Indikator/aspek yang diamati Skor

I PRA PEMBELAJARAN

1 Kesiapan ruang, alat pembelajaran dan media 4

2 Memeriksa kesiapan siswa 4

II MEMBUKA PELAJARAN

1 Melakukan kegiatan apersepsi 4

2

Mengkomunikasikan kompetensi yang akan dicapai dan

rencana kegiatannya 3

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan Materi

1 Menunjukkan Penguasaan Materi Pelajaran 4

2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3 3

Menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai 4

B Pendekatan Strategi Pembelajaran 1

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai 3

2 Menguasai kelas 5

3

Melaksanakan pembelajaran dengan media pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw. 4

4 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif 3

5

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah

dialokasikan 4

C Pemanfaatan Sumber belajar atau Media pembelajaran 1 Menunjuk keterampilan dalam penggunaan sumber

belajar/media pembelajaran 3

2 Menghasilkan pesan yang menarik 4

D

Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1 Memfasilitasi terjadinya partisipasi aktif siswa melalui

interaksi guru, siswa, sumber belajar. 5

2 Merespon positif partisipasi siswa 4

3 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 4 4 Menunjukan hubungan antar pribadi yang kondusif 3 5 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 5 E Kemampuan khusus dalam belajar matematika

1 Menerapkan penguasaan materi dalam bentuk fakta, konsep

dan prosedur 4

2 Menerapkan kemampuan menanamkan konsep 3

3

Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, logis

dan analisis 4

4 Membantu siswa menemukan prinsip 4


(77)

91 6 Membantu siswa dalam membentuk sikap cermat dan kritis 3 IV PENUTUP

1

Melakukan refleksi dan/atau membuat rangkuman dengan

melibatkan siswa 4

2 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberifkan arahan atau

kegiatan atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan 3

Skor total IPKG 101

Persentase 75%

Keterangan : 5 : Sangat Baik 4 : Baik

3 : Cukup Baik 2 : Kurang Baik 1 : Sangat Kurang

Bandar Lampung, 19 Agustus 2013

Observer

Dalina HD, S.Pd


(78)

92 KUNCI JAWABAN SOAL PRE TES SIKLUS II

1.

a. 510.389, 510.388, 510.387, 510.386, 510.385 b. 223.115, 223.114, 223.113, 223.112, 223.111 2.

a. 134.446<134.567 b. 210.236 < 210.367 3. PULUHAN

4. 7


(79)

93 SOAL EVALUASI SIKLUS II

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Urutkanlah bilangan-bilangan di bawah ini mulai dari yang terbesar! a. 324.388, 324.386, 324.387, 324.389, 324.385

b. 272.111, 272.113, 272.114, 272.112, 272.115 2. Isilah dengan menggunakan tanda <, >, atau =

a. 713.446 ... 713.567 b. 521.236 ... 521.367

3. Angka 7 pada bilangan 358.576 menempati nilai tempat ...

4. Nilai tempat ratusan ribuan pada bilangan 534.389 ditempati oleh angka ... 5. Angka 1 pada bilangan 133.876 memiliki nilai ...

6. 123.449, 123.448, ..., 123.446, 123.445 7. 178.994, 178.993, ..., 178.991, 178.990

8. Angka 5 pada bilangan 158.626 menempati nilai tempat ...

9. Nilai tempat ratusanribu pada bilangan 718.309 ditempati oleh angka ... 10.Isilah dengan menggunakan tanda <, >, atau =

a. 213.221 ... 213.677 b. 421.433 ... 421.367


(80)

94 SOAL PRE TES SIKLUS I

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Urutkanlah bilangan-bilangan di bawah ini mulai dari yang terkecil! a. 10.388, 10.386, 10.387, 10.389, 10.385

b. 23.111, 23.113, 23.114, 23.112, 23.115 2. Isilah dengan menggunakan tanda <, >, atau =

a. 34.566 ... 34.567 b. 10.236 ... 10.326

3. Angka 7 pada bilangan 34.576 menempati nilai tempat ...

4. Nilai tempat ribuan pada bilangan 26.789 ditempati oleh angka ... 5. Angka 8 pada bilangan 45.876 memiliki nilai ...


(81)

95 SOAL PRE TES SIKLUS II

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Urutkanlah bilangan-bilangan di bawah ini mulai dari yang terbesar! a. 510.388, 510.386, 510.387, 510.389, 510.385

b. 223.111, 223.113, 223.114, 223.112, 223.115 2. Isilah dengan menggunakan tanda <, >, atau =

a. 134.446 ... 134.567 b. 210.236 ... 210.367

3. Angka 7 pada bilangan 568.576 menempati nilai tempat ...

4. Nilai tempat ribuan pada bilangan 567.389 ditempati oleh angka ... 5. Angka 8 pada bilangan 132.876 memiliki nilai ...


(82)

96 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II

1.

a. 324.389, 324.388, 324.387, 324.386, 324.385 b. 272.115, 272.114, 272.113, 272.112, 272.111 2.

a. 713.446<713.567 b. 521.236 < 521.367 3. Puluhan

4. 5

5. Ratusan ribu 6. 123.447 7. 178.992 8. Puluhan ribu 9. 7

10.

a. 213.221< 213.677 b. 421.433> 421.367


(1)

100

100

SIKLUS I

GURU SEDANG MENJELASKAN MATERI “MENGURUTKAN BILANGAN”

ANAK-ANAK MURID SEDANG MEMPERHATIKAN PENJELASAN GURU


(2)

101

101 SALAH SATU ANAK MURID MEMBACA BILANGAN


(3)

102

102 SALAH SATU MURID MENGACUNGKAN TANGAN UNTUK MAJU KE

DEPAN

SALAH SATU MURID MENUJUKKAN SALAH SATU URUTAN BILANGAN


(4)

103


(5)

104

104

SIKLUS II

GURU MENUNJUKKAN SALAH SATU CONTOH BILANGAN

GURU MEMBERIKAN PENJELASAN KEPADA SALAH SATU KELOMPOK


(6)

105

105 GURU SEDANG MEMBERIKAN PENJELASAN KEPADA MURID YANG


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 22 37

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 47

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBARPADA SISWAKELAS IV A SDN 2 CAMPANG RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 10 36

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STAD PADA SISWAKELAS IV SD MUHAMMADIYAH WARINGINSARI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 57

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF PICTURE AND PICTUREPADA SISWA KELAS IV SDN 3 KETEGUHAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE JIGSAWPADA SISWAKELAS IV SDN 2 SUMBEREJO KEMILING BANDAR LAMPUNGTAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 22 91

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMBEREJO KEMILING BANDAR LAMPUNGTAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 29

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SDN 2 SAWAH LAMA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 2 81

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUPANG TEBA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 38