sejarah hukum internasional

Hukum internasional dapat di definisikan sebagai keseluruhan hukum yang untuk sebagian besar
terdiri dari prinsip prinsip dan kaedah kaedah perilaku yang terhadapnya Negara Negara merasa
dirinya terikat untuk menaati dan karenanya benar benar di taati secara umum dalam hubungan
hubungan mereka satu sama lain. Dan yang meliputi juga :
a. Kaedah-kaedah hukum yang berkaitan dengan berfungsinya lembagaatau organisasiorganisasi internasional, dan
b. Kaidah-kaidah hukum tertentu yang berkaitan dengan individu-individu dan badan non
Negara sejauh hak-hak dan kewajiban individu dan badan non Negara tersebut penting
bagi masyarakat internasional.
Perkembangan-perkembangan yang penting ini adalah pembentukan sejumlah besar lembagalembaga atau organisasi internasional permanen seperti, misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa
dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang di pandang memiliki personalitas hukum
internasional, dan mampu menjalin hubungan satu sama lain dan dengan Negara-negara.
Gerakan yang terjadi saat ini (yang di sponsori oleh perserikatan bangsa-bangsa dan Council of
Europe) guna melindungi hak-hak manusia dan kebebasan-kebebasan asasi individuindividu,pembentukan kaidah-kaidah baru untuk menghukum orang-orang yang melakukan
kejahatan internasional genocide atau pemusnahan ras,dan pembebanan kewajiban terhadap
individu-individu berdasarkan keputusan bersejarah tahun 1946 yang dikeluarkan oleh
pengadilan militer internasional di Nuremberg,melalui keputusan mana tindakan-tindakan
tertentu dinyatakan sebagai kejahatan internasional , yaitu kejahatan terhadap
perdamaian,kejahatan tehadap kemanusian serta pesekongkolan untuk melakukan kejahatan ini.
Hukum internasional terutama adalah suatu sistem yang mengatur hak-hak dan
kewajiban-kewajiban Negara-negara inter se.hanya itu yang di isyaratkan dalam judul ”hukum
internasional “ tersebut,atau dalam judul lain yang sering dikemukakan untuk subyek ini “hukum

bangsa-bangsa” ( the law of nations ) ,meskipun sesungguhnya kata “bangsa” di sini hanyalah
suatu sinonim kasar untuk kata “Negara”. Memang tepat aturan kerja praktis yang menganggap
hukum internasional terutama sebagai rangkaian prinsip-priinsip yang didalam nya memuat hakhak tertentu,atau kewajiban-kewajiban tertentu yang di bebankan kepada Negara-negara.
Tujuan utama hukum internasional lebih mengarah kepada upaya menciptakan ketertiban
daripada sekedar menciptakan sitem hubungan-hubungan internasional yang adil,akan tetapi
dalam perkembangan-perkembangan selanjutnya (sebagai contoh,dalam kaidah-kaidah tanggung
jawab Negara mengenai penyelewengan ke adilan , dan dalam kaidah-kaidah serta praktekpraktek mengenai arbitrase internasional) telah terbukti adanya suatu upaya untuk
menjamin,secara obyektif,adanya keadilan di antara Negara-negara .perlu sekali di ingat bahwa
“justice” (keadilan di pakai pada nama permanen court of internasional justice dan
penggantinya,internasional court of justice,keduanya itu merupakan pengadilan-pengadilan
yudisial yang didirikan untuk menyelesaikan sengketa-sengketa antara Negara-negara dan

memberikan opini nasihat hukum internasional.bahwa keadilan merupakan suatu tujuan utama
hukum bangsa-bangsa menekankan pertaliannya pada hukum Negara .

Kaida-kaidah hukum internasional umun dan regional ; hukum komunitas
Kaidah-kaidah regional ini telah dibahas oleh internasional court of justice dalam
Colombian Peruvian asylum case (1950);menurut keputusan perkara ini :
A. Kaidah-kaidah regional tidak perlu tunduk kepada kaidah hukum internasional
umum tetapi mungkin saja dalam pengertian “ saling mengisi” atau “saling

berkaitan”
B. Suatu npengadilan internasional harus,sepanjang menyangkut Negara-negara
tersebut sepanjang benar-benar terbukti memenuhi syarat dari pengadilan.

Asal-Mula dan Perkembangan Hukum Internasional
Sistem hukum interbasional modern merupakan suatu produk,kasarnya,dari empat ratus
tahun terakhir ini. yang berkembang dari adat istiadat dan praktek-praktek Negara-negara eropa
modern dalam hubungan-hubungan dan komunikasi-komunikasi mereka,sementara masih
terlihat bukti pengaruh para penulis dan ahli-ahli hukum dari abad-abad ke enambelas,ketujuh
belas dan kedelapan belas.lagipula,hukum internasional masih tetap diwarnai dengan konsepkonsep seperti kedaulatan nasional dan kedaulatan territorial,dan konsep kesamaan penuh serta
kemerdekaan Negara-negara,yang meskipun memperoleh kekuatan dari teori-teori politikyang
mendasari sitem ketatanegaraan eropa modern , anehnya beberapa konsep ini memperoleh
dukungan dari Negara-negara noneropa yang baru muncul.
Pada periode kuno kaidah-kaidah perilaku yang mengatur hubungan-hubungan
masyarakat-masyarakat independen itu dipandang perlu dan muncul dari adat istiadat yang
ditaati oleh masyarakat-masyarakat ini dalam hubungan-hubungan timbale balik mereka.traktattraktat,kekebalan para duta besar,dan perundang-undangan serta adat istiadat mengenai perang
ditemukan beberapa sebelum lahirnya agama Kristen,misalnya,dimesir dan di india
kunoe,sementara itu terdapat beberapa kasus sejarah mengenai penyelesaian arbitrasi dan
mediasi pada masa cina kuno dan permulaan dunia islam , walaupun mungkin keliru
menganggap contoh-contoh awal ini sebagai sesuatu yang merupakan sumbangan terhadap

evolusi sitem modrn hukum internasional.

Hukum Internasional Modern
Pada abad ketujuhbelas dan delapanbelas semangat baru memasuki hukum
internasional. Hugo de groot atau Grotius, penulis asal belanda merupakan orang yang
paling berpengaruh atas keadaan hukum internasional modern. Grotius dianggap sebagai
orang yang paling berjasa