Mengorganisir Masyarakat Tidak Lepas dari Hambatan dan Tantangan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id strategi untuk mengontrol emosi dan ego pribadi. Hal ini, diperlukan agar masyarakat bisa menerima, terbuka, dan percaya pada pendamping. Menjadi seorang pendamping, merupakan pengalaman yang berharga dan menyenangkan. Hal yang bisa membuat bangga seorang pendamping adalah ketika suatu komunitas tersebut bisa berdiri sendiri di atas kaki mereka tanpa bantuan seorang pendamping.

C. Pengentasan Kemiskinan Menurut Perspektif Islam

Islam adalah agama yang sempurna. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, islam juga menjelaskan dan memberikan solusi terhadap problematika kehidupan, salah satunya mengentaskan kemiskinan yang bertujuan untuk menyelamatkan akidah, akhlak dan amal perbuatan dalam memelihara kehidupan, melindungi kestabilan dan ketentraman masyarakat. Penelitian berbasis aksi nyata ini bagian dari dakwah bil-hal, yang secara langsung turut serta dalam pengentasan kemiskinan petani singkong. Pada dasarnya islam telah mengajarkan tentang prinsip keadilan yang diwujudkan dengan prinsip pemerataan ekonomi yang adil ini ditegaskan oleh Ibn Hazm sebagaimana dikutip oleh Amien Rais didalam bukunya Tauhid Sosial mengatakan bahwa kalau ditengah masyarakat ada kelompok kaya dan miskin, sudah jadi kewajiban kelompok kaya tadi untuk melakukan proses pemerataan sosial ekonomi ke seluruh masyarakat. Dan menjadi hak kelompok orang-orang dibawah, miskin untuk mengambil haknya dari kelompok kaya. 144 Didalam al- 144 M. Amien Rais, Tauhid Sosial; Formula Menggempur Kesenjangan, Bandung:Mizan, 1998, hal. 111 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Quran prinsip tentang keadilan disini ditegaskan di dalam surat al-Hadid 57 ayat 25:            Sungguh, kami telah mengutus rasul-rasul kami, dengan bukti-bukti yang nyata dan kami turunkan bersama mereka Kitab dan neraca keadilanagar manusia dapat berlaku adil… QS. Al-Hadid, 57:25. 145 Sebagai misi utama para Nabi yang diutus Allah, termasuk penegakan keadilan ekonomi dan penghapusan kesenjangan pendapatan. Keadilan sosial ekonomi dalam Islam, selain didasarkan pada komitmen spiritual, juga didasarkan atas konsep persaudaraan universal sesama manusia. Komitmen Islam yang besar pada persaudaraan dan keadilan, menuntut agar semua sumber daya yang menjadi amanat suci Allah, digunakan untuk mewujudkan maqasidh syariah yakni pemenuhan kebutuhan hidup manusia, terutama dasar primer, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan. Persaudaraan dan keadilan juga menuntut agar sumber daya didistribusikan secara adil kepada seluruh rakyat melalui kebijakan yang adil dan instrument zakat, infaq, sedaqah, pajak, kharaj, jizyah, cukai ekspor-impor dan sebagainya. Dalam Al-Quran juga memaparkan ajarannya secara komprehensif dengan memperhatikan kepentingan individu dan masyarakat. Individu dilihatnya secara utuh, fisik, akal dan kalbu, dan masyarakat dihadapinya dengan menekankan adanya kelompok lemah dan kuat, tetapi tidak menjadikannya sebagai kelas-kelas yang saling bertentangan sebagaimana halnya komunisme, namun mendorong 145 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahanya. Hal. 904 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mereka semua untuk bekerjasama guna meraih kemaslahatan individu tanpa mengorbankan masyarakat atau sebaliknya. 146 Disinilah peran serta pemerintah, guna untuk membangun sistem ekonomi yang adil menurut prinsip-prinsip dasar keadilan dan pemerataan didalam al- Quran. Sehingga solusi pengentasan kemiskinan struktural dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan. 146 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Quran Jilid 2, Jakarta:lentera Hati, 2011, Hal. 386. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 218

BAB XI PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dinamika Proses terjadinya pemiskinan Petani Singkong

Kemiskinan Petani memang telah menjadi keniscayaan. Namun semua itu dapat diperbaiki berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Hal ini dilakukan agar dapat mensejahterkan para petani. Cukup banyak faktor yang menyebabkan mengapa kemiskinan masih melilit petani. Beberapa faktor tersebut adalah faktor rendahnya nilai jual singkong yang menyebabkan penghasilan petani tidak sebanding dengan apa yang telah dikeluarkan oleh petani, kurangnya keahlian petani dalam pengelolahan pasca panen singkong, kurangnya kesadaran petani seperti kebiasaan petani yang langsung menjual singkong segar kepada pengepul dengan harga yang murah, serta faktor kebijakan pemerintah yang tidak mendukung petani lokal seperti kebijakan impor. Hal ini akan berdampak buruh bagi petani singkong yang ada di Desa Sumurup. Selama ini, petani tidak diajarkan untuk mengakses pasar sehingga petani tidak memiliki kuasa seperti dalam hal penentuan harga panennya. Petani mensejahterakan orang lain dengan produksi usaha taninya, tetapi petani sendiri tidak bisa mensejahterakan dirinya dan keluargnya. Petani seolah-olah tidak bisa keluar dari lingkaran kemiskinan. Karena kemiskinan tadi petani menjadi tidak berdaulat atau memiliki kuasa, baik dalam hal penentuan harga, permodalan, dan lain sebagainya. Dengan demikian petani singkong menjadi penurut dan pengikut struktur pasar dan struktur sosial yang berjalan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Strategi Pemberdayaan Petani Singkong

Sebelum semuanya terlambat, fasilitator bersama, anggota Kelompok Wanita Tani Bina Usaha dan para Dinas pertanian bersama-sama mengentaskan kemiskinan petani singkong melalui Sekolah Lapang Mocaf. Sekolah Lapang ini di bentuk bertujuan agar para petani dapat mengelolah hasil alamnya singkong menjadi sebuah tepung mocaf sebagai pengganti tepung terigu, sekaligus dapat mengurangi beban Negara terhadap kebutuhan impor gandum. Melalui Sekolah Lapang Mocaf ini diharapkan mampu turut serta dengan aksi nyata mengambil bagian dalam mengentaskan kemiskinan petani singkong di Desa Sumurup. Sekolah Lapang Mocaf di konsep bukan hanya sebatas penyuluhan akan tetapi belajar bersama-sama tentang pengelolahan teknologi pasca panen singkong menjadi tepung mocaf dengan praktek uji coba berulang kali, serta menerapkan secara langsung teknik kewirausahaan seperti penentuan harga produk, kemasan, analisa laba dan rugi, serta strategi dalam pemasaran produk. Hasil dari terbentuk Sekolah Lapang Mocaf ini adalah mencetak petani yang ahli dalam berwirausaha kreatif, petani ahli dalam research, dimana nantinya petani dapat menganalisa maslah, dan mencari jalan keluar secara partisipatif. Selama masa belajar di SLM petani Harus mampu mendiskusikan hasil pengalaman uji coba sebelumnya untuk menjadi pembelajaran uji coba selanjutnya. Hal ini dilakukan karena metode dalam SLM ini menggunakan konsep pendidikan orang dewasa Andragogy.