Standar Proses Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Secara teoretis, pengembangan kurikulum dapat terjadi kapan saja sesuai dengan kebutuhan. Kurikulum di Indonesia sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan. 64 Berawal dengan kurikulum 1947, kemudian berkembang menjadi rencana pelajaran 1950. Kemudian berlanjut pada kurikulum 1958 dan disempurnakan menjadi kurikulum 1968. Perbaikan kurikulum telah terjadi yang melaahirkan kurikulum 1974, kurikulum 1978, kurikulum 1984, KBK pada tahun 1994, KTSP, dan kini menjadi kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif.

1. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum 2013 dilandasi secara filosofis, yuridis, dan konseptual sebagai berikut: 65 a. Landasan Filosofis: Landasan filosofis memberikan arah pada semua keputusan dan tindakan manusia, karena filsafat merupakan pandangan hidup, orang, masyarakat, dan bangsa. 66 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. 67 Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keungulan budaya di masa lampau, di kaji dan di kembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa yang 64 Suparlan, Pengembangan Kurikulum di Indonesia 1947- 2013, diakses dari http:suparlan.com 65 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2013, 64- 65. 66 Loeloek Endah Poerwati dan Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2013, 36. 67 Undang- Undang RI No.20 Tahun 2003 tentng Sistem Pendidikan Nasional. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. 68 Sehingga dalam hal ini tentunya pengembangan kurikulum di Indonesia tidak terlepas dari pancasila yang menjadi landasan dalam berkehidupan oleh bangsa Indonesia. b. Landasan Yuridis Landasan yuridis juga berdasar pada: 69 1. Undang- Undang 1945 terletak pada pasal 31 dan 32 tentang pendidikan dan kebudayaan ayat 1 hingga ayat 5. 2. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. PP 32 tahun 2013 yang berisi: 70 a. Pasal 1 Butir 17 yang berisi Tatanan Konseptual Kurikulum yan dikembangkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. b. Pasal 77 A yang berisi acuan pengembangan struktur kurikulum tingkat nasional, acuan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah, dan pedoman pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan. c. Pasal 77 B yang berisi pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar, muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar, pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 68 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Dokumen Kurikulum 2013, 3- 4. 69 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Dokumen.......... 5. 70 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013, 4. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang. 10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Dalam peraturan ini menyatakan bahwa proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. 11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.