Implementasi dan Evaluasi METODE PENELITIAN

86 r ata seseor ang memang membiar kan ide atau gagasan itu membentuk dir inya di baw ah sadar , sampai tiba saatnya “hamil besar ” gagasan itu siap dituliskan. Dan kalau saat itu tiba, biasanya semuanya mengalir begitu der as dan lancar .

3. Melahirkan Ide

Dalam tahap ini, inilah tahapan dimana ide itu lahir . Datangnya saat ini tiba-tiba saja. Inilah saatnya “Eur eke” yakni saat yang tiba-tiba selur uh gagasan menemukan bentuknya yang amat ideal. Gagasan dan bentuk ungkapnya telah jelas dan padu. Ada desakan kuat untuk seger a membuat sesuatu dan tak bisa ditunggu-tunggu lagi. Kalau saat inspir asi ini dibiar kan lew at, biasanya bayi gagasan akan mati sebelum lahir . Gai r ah untuk mebuatnya lama-lama akan mati. Gagasan itu sendir i sudah tidak menjadi obsesi lagi. Tahap inkubasi mer upakan tahapan yang sangat vital

4. Implementasi dan Evaluasi

Ketika saat inspir asi atau ide telah muncul maka seseor ang akan seger a untuk membuat sesuatu, inilah yang dinamakan sebagai tahap implementasi. Dengan mengeluar kan segala hasil inkubasi selama ini. Baik ber upa semua ga- gasan yang baik atau kur ang baik, muntahkan semuanya tanpa sisa dalam sebuah bentuk sesuatu yang dir encanakannya. Hasil dalam tahap implementasi ini masih ber upa sesuatu yang masih suatu kar ya kasar , masih sebuah dr aft be- laka. Setelah “melahir kan bayi” gagasan di dunia nyata ini ber upa sesuatu, maka istir ahatkanlah jiw a dan badan anda. Tahapan dalam pr oses ini yang dinamakan sebagai tahap evaluasi, dimana seseor ang akan mer evisi apa yang sudah dibuatnya, akan dipilah-pilah manayang akan dipakai dan mana yang tidak. Potong, tambal dan jahit kembali ber dasar kan r asio, nalar , pola bentuk yang telah diapr esiasi dengan baik. Di sinilah disiplin dir i sebagai seseor ang yang kr eatif akan diuji. Ia har us memutar otak untuk menemukan bentuk sesuatu yang sesuai atau yang ideal. Jika sudah mantab, maka biasanya seseor ang akan meminta or ang lain untuk mengkor eksi dimana letak 87 kekur angannya. Jika sudah final bar ulah sesuatu ter sebut akan dilakukan, diper banyak atau dipentaskan. Kerangka Pikir Penelitian Pemicu Pemicu Pemicu Pemicu Pemicu Pemicu Gambaran Gambaran I de I de KOM UNIKATOR M EM ORY M EM ORY M EM ORY M EM ORY M EM ORY M EM ORY M EM ORY M EM ORY M EM ORY M EM ORY M EM ORY KOM UNIKATOR DENGAN IDE PESAN PESAN M ESSAGE M ENTAH ORANG LAIN ORANG LAIN Seleksi Ide Pesan M entah PESAN 88

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Ethnogr afi Komunikasi, dimana peneliti akan ter jun langsung ke subyek penelitian, ikut ber baur sehingga pemahaman mengenai car a mer eka ber fikir , ber per ilaku dan hidup dapat diper oleh. Untuk par adigma, const r uct ionism akan dipakai pada penelitian ini dengan pendekatan kualitatif yang ber sifat induktif. Guba and Lincoln, 1994: 105-117. Lokasi penelitian adalah di Padepokan Tjipto Boedaja, Dusun Tutup Ngisor , Kecamatan Dukun, Mer api. Dikar enakan penelitian ini ingin mencar i tahu mengenai pembuatan pesan oleh komunikator , maka data pr imer nya adalah pemimpin Padepokan Tjipto Boedaja, yaitu Bapak Sitr as Anjilin. Data- data dalam penelitian ini dibagi menjadi 3, yai tu data emik mer upakan infor masi yang diber ikan langsung oleh par tisipan komunikator dalam hal ini adalah pemimpin dar i. Data etik mer upakan infor masi ber bentuk inter pr etasi peneliti yang dibuat sesuai dengan per spektif par a par tisipan. Data negoisasi mer upakan infor masi yang disetujui ber sama oleh par a par tisipan dan peneliti untuk digunakan dalam penelitian. Ada beber apa per timbangan yang diambil pada saat melakukan penelitian ini, diantar anya yaitu per timbangan teknis-oper asional dimana salah satu per syar atan pendekatan kaulitatif adalah intensitas yang penuh dan mendalam bagi peneliti untuk ber hubungan dengan sumber infor masi, oleh sebab itu padepokan Tjipto Boedaja dipilih sebagai lokasi penelitian diantar a padepokan-padepokan yang ada di Kabupaten Magelang. Selain itu per timbangan metodologis pr insipel dipilih juga kar ena padepokan ini mer upakan padepokan yang tertua diantar a padepokan yang lain, dibangun pada tahun 1937 dan sudah mengalami per kembangan seni dar i zaman ke zaman. 89 Analisis data dimulai dengan menelaah selur uh data yang ter sedia dar i ber bagai sumber , yaitu w aw ancar a, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pr ibadi, dokumen r esmi, gambar , foto, dan sebagainya. Setelah dibaca, dipelajar i, dan ditelaah, langkah ber ikutnya ialah mengadakan r eduksi data yang dilakukan dengan jalan r angkuman yang inti, pr oses dengan per nyataan-per nyataan yang per lu dijaga sehingga tetap ber ada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan itu dikategor isasikan pada langkah ber ikutnya. Kategor i- kategor i itu dibuat sambil melakukan koding. Tahap akhir dar i analisis data ini adalah mengadakan pemer iksaan keabsahan data. Setelah tahap ini mulailah kini tahap penafsir an data dalam mengolah hasil sementar a menjadi teor i substantif dengan menggunakan metode ter tentu Moloeng, 2007: 247. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Kr eatif dalam Pembuatan Pesan