Jenis Penelitian Data dan Sumber Data

24 b. Kritik Ekstern Kritik Ekstern yang dilakukan yakni penulis menilai hal-hal yang dari luar isi buku seperti penerbit, bahan yang dipakai, jenis tulisan, gaya bahasa, dan sebagainya. 3. Interpretasi Pada tahap ini fakta-fakta ditafsirkan dan dianalisis serta dihubungkan dalam rangkaian kronologis, sehingga dalam penulisan historiografi akan didapatkan alur yang sistematis. 4. Historiografi Pada tahapan ini fakta-fakta yang terkumpul kemudian disintesiskan dan dituangkan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah tata bahasa agar komunikatif dan mudah dipahami pembaca. Hasilnya ialah tulisan sejarah yang berbentuk deskripsi-analisis.

C. Jenis Penelitian

Skripsi yang berjudul Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Untuk Pendidikan Karakter Bangsa ini termasuk ke dalam kategori sejarah intelektual. Sejarah Intelektual adalah ‘the study of the role of ideas in historical events and process’ Stromberg dalam Kuntowijoyo, 2003 : 189. Pendapat Stromberg tersebut jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan memberikan pemahaman bahwa Sejarah Intelektual adalah “studi mengenai peranan dari ide atau gagasan didalam peristiwa dan proses sejarah”. Pengkajian bidang sejarah intelektual dari peradaban yang barang tentu memiliki peninggalan tertulis, cukup dipermudah dengan adanya 25 dokumentasi pelbagai mentifact Sartono Kartodirdjo, 1992 : 178. Penelitian ini juga mengkaji jenis fakta yang berupa mentifact kejiwaan. Kejiwaan langsung menyangkut pada semua fakta yang terjadidalam jiwa, pikiran dan kesadaran manusia Sartono Kartodirdjo, 1992 : 176. Sehingga fakta-fakta yang tampak dalam penelitian ini bersumber pada ekspresi dari apa yang terjadidalam mental Ki Hadjar Dewantara antara lain pemikiran, ide, dan segala macam unsur kesadaran yang menghasilkan realitas khususnya dalam dunia pendidikan. Kesadaran ini sangat penting peranannya sebagai faktor penggerak atau pencipta fakta sejarah. Sebagai salah satu contoh kesadaran yang menghasilkan realitas dalam penelitian ini adalah: Ki Hadjar Dewantara sadar bahwa dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia, usaha di bidang politik saja tidak akan cukup, pendidikan bagi masyarakat Indonesia juga harus diusahakan untuk membangun jati diri bangsa yang kuat. Kesadaran tersebut kemudian menghasilkan realitas berupa pendirian perguruan Taman Siswa.

D. Data dan Sumber Data

Sumber data yaitu sumber yang mendukung penelitian. Untuk memperoleh sumber data, penelitian ini menggunakan teknik studi kepustakaan, sehingga banyak menggunakan sumber pustaka. Data yang didapat berasal dari buku-buku yang memiliki relevansi dengan obyek penelitian. Sumber pustaka dalam penelitian ini diperoleh dari Koleksi Museum Dewantara Kirti Griya Yogyakarta, Perpustakaan Pusat Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta dan Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 26 Sumber data berikutnya penulis dapat dari hasil pengamatan dan wawancara dengan tokoh pendidikan kepala sekolah dan guru di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa sebagai salah satu sekolah dasar yang berpegang teguh pada landasan filosofis Ki Hadjar Dewantara dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Keterangan atau informasi lain yang berkaitan dengan obyek penelitian juga didapat dari hasil-hasil penelitian lain dengan topik atau tema penelitian yang masih relevan dengan obyek penelitian ini. Penulis juga memanfaatkan media internet untuk memperoleh data yang dibutuhkan misalnya jurnal-jurnal pendidikan yang disajikan secara online.

E. Teknik Pengumpulan Data