2.1.4.1 Macam-macam Disiplin Kerja
Terdapat 2 bentuk disiplin kerja menurut Mangkunegara 2011, h.129 yaitu: disiplin preventif dan disiplin korektif. 1 Disiplin Preventif, yaitu upaya
menggerakkan pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja dan aturan- aturan yang telah ditetapkan perusahaan dengan tujuan untuk menggerakkan
pegawai mempunyai disiplin diri. 2 Disiplin Korektif, merupakan upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan
untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan dengan cara memberikan sanksi bila melanggar peraturan. Tujuan
pemberian sanksi tersebut untuk memperbaiki sikap pegawai, memelihara peraturan, dan memberikan pelajaran kepada pegawai tersebut.
2.1.4.2 Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja
Menurut Simmamora 2015, h.610 tindakan disipliner menuntut suatu hukuman sanksi terhadap karyawan yang gagal memenuhi standar yang
ditetapkan. Mangkunegara 2011, h.131 menjelaskan bahwa pelakasanaan sanksi terhadap pelanggar disiplin dengan memberikan peringatan, harus segera
konsisten, dan impersonal. a. Pemberian peringatan, pegawai yang melanggar harus diberikan surat
peringatan pertama, kedua, dan ketiga. Peringatan ini bertujuan agar pelanggar menyadari apa yang telah dilakukannya.
b. Pemberian sanksi harus segera, pegawai yang melanggar disiplin harus segera diberikan sanksi yang sesuai berdasarkan ketentuan perusahaan
agar pegawai memahami sanksi pelanggaran yang berlaku.
c. Konsisten, pemberian sanksi harus konsisten agar pegawai sadar dan menghargai peraturan yang berlaku di perusahaan, sehingga tidak adanya
perasaan diskriminasi pegawai, ringannya sanksi, dan pengabaian disiplin. d. Impersonal, pemberian sanksi harus tidak membeda-bedakan pegawai baik
itu pegawai tua-muda, pria-wanita, semua diberlakukan sama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal itu bertujuan agar pegawai menyadari
bahwa disiplin kerja berlaku untuk semua pegawai.
2.1.5 Kinerja