PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.31
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.
Seiring dengan permintaan energi yang semakin bertambah tiap tahunnya mengaki-
batkan pemerintah mengembangkan usaha di bidang pertambangan di Indonesia khususnya
dikawasan timur baik berupa batubara, migas, coal bed methane dan khususnya kandungan
gas di dalam batuan serpih.
Penyelidikan ini merupakan upaya untuk meng- himpun data potensi kandungan gas didalam
batuan serpih dari beberapa tempat yang terse- bar di seluruh wilayah Indonesia khususnya
diwilayah Indonesia Bagian Timur.
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.0030 Tahun 2005
tersebut maka pada tahun 2011 ini melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA
Pusat Sumber Daya Geologi TA 2011 melakukan kegiatan penyelidikan kandungan gas didalam
batuan serpih daerah Misool Kabupaten
1.2.Maksud dan Tujuan.
Maksud dari kegiatan ini adalah dalam rangka penyiapan sumber energi alternatif khususnya
diwilayah Timur Indonesia terutama untuk mendapatkan data geologi meliputi tebal; arah
jurus dan kemiringan lapisan serpih dan batuan lainnya kualitas, unsur-unsur geologi lainnya
seperti struktur geologi yang berkembang di daerah inventarisasi dan kondisi infrastruktur,
sehingga dapat diketahui kondisi endapan ser- pih di daerah ini. Sebagai bahan pertimbangan
juga diamati keadaan sosial, ekonomi, budaya dan keadaan alam setempat sehingga karak-
teristik daerah tersebut secara umum dapat diketahui.
Tujuan dari inventarisasi ini adalah untuk mengetahui sebaran serpih, kualitas dan sum-
berdaya serpih,sehingga dari hasil penyelidikan ini diharapkan dapat merekontruksi keberadaan
endapan serpih dan diketahui potensinya serta untuk melengkapi database batubara di Pusat.
Sumber Daya Geologi dan database nasional.
1.3. Lokasi Kegiatan dan Kesampaian Daerah.
Secara administratif daerah penyelidikan masuk dalam dua wilayah Distrik setingkat
Kecamatan yaitu Distrik Misool dan Distrik Misool Timur Selatan Kabupaten Raja Ampat
Provinsi Papua Barat. Secara geograis dibatasi dengan koordinat. 01
o
50’00’’ – 02
o
02’00 LS dan 130
o
00’00’’ – 130
o
15’00’’ BT Gambar 1.1. Daerah penyelidikan terletak disebelah
Baratdaya kota sorong, dapat dicapai dengan mengunakan pesawat terbang dari Jakarta
menuju Sorong kemudian dilanjutkan ke Pulau Misool dengan mengunakan transportasi laut
long boat selama 5 jam, lama waktu perjalanan dipengaruhi juga oleh cuaca pada waktu mel-
akukan perjalanan dan besar mesin speedboat yang dipakai, Ibukota kabupaten Raja Ampat
dapat ditempuh dari kota Sorong dengan meng- gunakan transportasi laut longboat selama 3
jam yang berjarak sekitar 67 km dari Sorong.
1.4 Keadaan lingkungan
Daerah Misool merupakan suatu pulau dengan
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.31
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
beberapa pulau kecil di sekitarnya, terma- suk ke dalam Kabupaten Raja Ampat, Provinsi
Papua Barat. Kabupaten Raja Ampat merupa- kan pemekaran Kabupaten Sorong. Kabupaten
ini resmi menjadi daerah otonom pada 12 April 2003. Luas wilayahnya sekitar 46.108 Km2.
Terdiri dari 87 merupakan luas laut dan 13 darat 6.000 Km2 kilometer persegi, meru-
pakan daratan. Kabupaten ini memiliki 610 pulau. empat di antaranya, yakni Pulau Misool,
Salawati, Batanta, dan Waigeo yang merupakan pulau-pulau besar Dari seluruh pulau, hanya
35 pulau yang berpenghuni. Pulau lainnya tidak berpenghuni. Kepulauan Raja Ampat terletak di
jantung pusat segitiga karang dunia Coral Tri- angle dan merupakan pusat keanekaragaman
hayati laut tropis terkaya di dunia saat in
Untuk penyeberangan melalui laut dari Sorong ke Misool yang perlu diperhatikan adalah
kondisi cuaca, terutama musim angin dan gelombang. Gelombang sangat besar terjadi
pada musim angin barat antara akhir Mei hingga awal September. Pada bulan-bulan Desember
dan Januari juga bisa terjadi gelombang yang cukup besar, biasanya laut relatif lebih tenang
antara bulan Februari – April.
Penduduk yang menempati wilayah ini umumnya adalah penduduk asli Pulau Mis-
ool walaupun dalam persentase kecil terdapat suku pendatang yang umumnya dari daerah
Ambon. Penduduk asli daerah ini adalah suku Papua yang terbagi atas beberapa fam atau
Marga. Penduduk umumnya mencari nafkah sebagai nelayan, pembuat sagu, buruh dari
perusahaan budi daya mutiara, pedagang dan lain-lain. Sedangkan agama yang dianut
umumnya agama Nasrani dan sebagian kecil beragama Islam.
Pulau Misool terletak cukup jauh dari daratan Papua. Kota besar terdekat adalah Sorong yang
sekaligus menjadi pusat perbelanjaan dan pem- belian berbagai jenis kebutuhan dan barang.
Lokasi yang cukup jauh dari kota Sorong dan biaya transportasi yang mahal mengakibatkan
harga kebutuhan pokok dan biaya hidup men- jadi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
lain di Indonesia.
Fasilitas pendidikan yang tersedia masih minim, fasilitas pendidikan yang tersedia hanya
sekolah Dasar SD dan Sekolah Menegah Per- tama SMP. Fasilitas kesehatan yang tersedia
hanya puskesmas dan bidan. Jaringan jalan yang ada adalah jalan yang terbuat dari papan
kayu dan balok kayu yang dipancang diatas laut yang menghubungkan rumah yang satu dengan
rumah yang lain namun belum ada kendaraan mobil atau sepeda motor. Lahan di daerah ini
umumnya tediri atas hutan belukar, hutan primer dan lahan perladangan milik penduduk.
Satwa yang hidup di sini antara lain kanguru, babi hutan, biawak, buaya, berbagai jenis ung-
gas, ikan dan lain-lain. Sebagaimana daerah tropis Indonesia lainnya daerah ini memiliki
suhu udara rata-rata cukup panas dengan kisa- ran 22º - 33º C, musim hujan biasanya antara
bulan Nopember sampai Februari, musim kemarau antara bulan Juni sampai Agustus
sedangkan bulan-bulan lainnya merupakan masa peralihan
1.5.Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan penyelidikan dilaksanakan oleh satu tim lapangan yang terdiri dari 5 personil
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.31
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
seluruhannya berasal dari staf Pusat Sum- ber Daya Geologi, Badan Geologi, Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral Tabel 2 .
Kegiatan lapangan dilakukan selama 48 hari kerja kemudian dilanjutkan pekerjaan kantor
yang meliputi pengolahan data lapangan, anali- sis conto di laboratorium, pembuatan peta-peta
dan penyusunan laporan akhir.
Pelaksanaan penyelidikan dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2011 sampai sedang tanggal
14 Mei 2011 jadwal pelaksanaan kegiatan seba- gai berikut :
1.6..Penyelidik Terdahulu.
Penyelidik terdahulu secara khusus dari Pusat Sumber Daya Geologi belum pernah dilaku-
kan, namun data penyelidikan di sekitar daerah penyelidikan didapatkan dari laporan sebel-
umnya Beberapa laporan tersebut diantaranya adalah :
- Herman D., dkk, 2000, An Outline of The Geol- ogy of Indonesia, Indonesian Association of
Geologist, IAGI, Jakarta
- Pigram, C.J., dkk., Lithostratigraphy of Misool Archipelago Irian Jaya, Geological
Research and Development Centre, Irian Jaya Mapping Project, in cooperation with theAus-
tralian Development Assistance Bureau.
- Rusmana, E., dkk, 1993, Peta Geologi Lem- bar Misool, Irian Jaya, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Bandung - Pusat Sumber Daya Geologi,2009 Eksplorasi
Umum endapan Fosfat di wilayah Kp. Kapatcol dan sekitarnya, Pulau Misool, Kabupaten Raja
Ampat, Provinsi Papua Barat
2. GEOLOGI UMUM
Berdasarkan peta cekungan sedimen Indone- sia yang diterbitkan oleh Badan Geologi tahun
2009 dengan sekala peta 1 : 5.000.000 daerah penyelidikan masuk kedalam Cekungan Misool,
2.1.Stratigrafi Regional
Secara regional daerah penyelidikan masuk kedalam lembar Peta Geologi Lembar Misool,
Irian Jaya skala 1 : 250.000, yang dipublikasi- kan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi E. Rusmana, U. Hartono, dan C.J. Pigram, 1989 ,
Batuan yang terdapat di daerah P. Misool, Kabu- paten Raja Ampat sebagian besar merupakan
batuan sedimen dan sedikit batuan malihan. Formasi tertua yang berumur Pra-Trias ada-
lah Batuan Malihan Ligu pTRl, yang tediri dari pilit dan psammit derajat rendah. Formasi ini
tertindih tak selaras oleh batuan klastika laut berbutir halus Formasi Keskain TRuk yang
berurnur Trias Tengah sampai Trias Atas. Formasi Keskain tertindih tak selaras oleh
Batugamping Bogal TRub yang berumur Trias Atas dan Anggota Batunapal Lios TRul ters-
ingkap hanya di P. Lios yang ragam fasiesnya lebih bersifat endapan darat.
Secara tidak selaras diatas diendapkan
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.31
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
batugamping Bogal , diendapkaan Kelompok Fageo yang berumur Jura Tengah – Jura Atas.
Terdiri dari Serpih Yepbi dibagian bawah, For- masi Demu dibagian Tengan dan Serpih Lelinta
di Bagian Atas. Serpih Yepbi terdiri dari batuan klastika gampingan berbutir halus,
Formasi Demu terdiri dari batupasir gampingan dan batulanau, sedikit serpih, batunapal,lapisan
tipis batupasir tufaan dekat bagian atas dan Serpih Lelinta terdiri dari serpih, batuna-
pal, batulanau gampingan, batupasir dan batugamping.
Secara selaras diatas diendapkan batugamp- ing Facet Jkf yang berumur Jura Atas hingga
Kapur Atas terdiri satuan yang tersusun teru- tama dari kalsilutit yang di bagian atasnya
sangat tufaan. Satuan ini tertindih oleh Formasi Fafanlap Kuf yang berumur Kapur Atas dan
pada gilirannya oleh Batupasir Daram Tped yang berumur Paleosen - Eosen Bawah, yang
kedua-duanya tersusun oleh batuan klastika asal darat dengan susunan karbonat dalam
jumlah yang kecil. Batugamping Zaag Teoz yang berumur Eosen Tengah hingga Oligosen
menutupi runtunan batuan berumur Mesozoi- kum - Tersier Bawah secara selaras.
Batunapal Kasim Tmks yang berumur Mio- sen Bawah hingga Miosen Tengah menindih
tak selaras Batugamping Zaag, dan batuan itu tertindih selaras oleh Batugamping Atkari
2.2.Struktur dan Tektonika Regional
Struktur geologi Kepulauan Misool memben- tuk lajur antiklin yang tersesarkan, dan diduga
merupakan suatu antiklinorium dengan arah sumbu sejajar dengan pantai selatan pulau
Misool Arah Barat – Timur. Berdasarkan penafsiran tersebut P. Misool diperkirakan
merupakan sayap utara antiklinorium dengan sayap selatannya ditempati oleh pulau – pulau
kecil di sebelah selatan dan tenggara dari P. Misool.
Antiklinorium ini dipotong oleh beberapa sesar turun dan sesar geser yang berarah Timurlaut
dan Timur – Tenggara. Disamping itu terdapat kelurusan-kelurusan berarah Timurlaut dan
Utara – Timurlaut di bagian utara.
2.3. Indikasi Keberadaan Batuan Serpih
Dengan mengacu ke peta geologi lembar Lembar Misool, Irian Jaya skala 1 : 250.000,
yang dipublikasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi E. Rusmana, U. Har-
tono, dan C.J. Pigram, 1989, P3G, Kelompok Fageo yang
berumur Jura Tengah – Jura Atas adalah pembawa batuan serpih yaitu Jf tidak
terpisahkan dengan litologi serpih, batunapal, sedikit batugamping pasiran, batupasir kuarsa
sebagai alasnya, Jul Serpih Lelinta dengan litologi serpih, batunapal, sedikit batulanau
gampingan, batupasir, batugamping, Formasi Demu Jud batugamping pasiran dan lanau,
sedikit serpih, batunapal, lapisan tipis batupa- sir tufaan dekat batasan atas, dan Serpih Yefbi
Jlmy dengan litologi serpih gampingan, batu- lanau, batugamping, batupasir, konglomerat
pada alasnya.
TQat yang berumur Plio-Plistosen. Aluvium Kuarter Qa membentuk onggokan menu-
tup sekeliling pantai dan sepanjang bagian beberapa aliran sungai utama.
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
I.31
BUKU 1 : BIDANG ENERGI
3. KEGIATAN PENYELIDIKAN