ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI DESA PUCUNG KECAMATAN EROMOKO KABUPATEN WONOGIRI

(1)

i

ANALISIS DEPOSIT MINERAL MANGAN (Mn) DI

DESA PUCUNG KECAMATAN EROMOKO

KABUPATEN WONOGIRI

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Program Studi Fisika

oleh

Hizbulwathon Wirayuda 4250407013

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan di sidang panitia ujian skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Hari : Kamis

Tanggal : 31 Januari 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Supriyadi, M.Si Dr. Agus Yulianto, M.Si NIP.19650518 199102 1 001 NIP. 19660705 199003 1 002


(3)

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul:

Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri

disusun oleh

Nama : Hizbulwathon Wirayuda NIM : 4250407013

telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi FMIPA UNNES pada tanggal 11 Februari 2013.

Panitia:

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.

NIP. 19631012 198803 1 001 NIP. 19630610 198901 1 002 Ketua Penguji

Dr. Khumaedi, M.Si.

NIP.19630610 198901 1 002

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Supriyadi, M.Si Dr. Agus Yulianto, M.Si NIP.19650518 199102 1 001 NIP. 19660705 199003 1 002


(4)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Semarang, Agustus 2012 Penulis

Hizbulwathon Wirayuda NIM. 4250407013


(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

 Dan bersamaan kesukaran pasti ada kemudahan. karena itu, bila selesai suatu tugas, mulailah tugas yang lain dengan sungguh-sungguh (Qs. Asy-Syarh: 6-7).

 Sukses terdiri dari 1% bakat dan 99% keringat (Thomas Alfa Edison).  Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang

dapat dihitung dapat menghitung (Albert Einstein).

Persembahan

:

 Bapak dan Ibu yang senantiasa memberi doa, kasih sayang serta pengorbanan yang begitu besar demi masa depanku

 Kakak-kakak dan Adik-adikku yang selalu memberi doa, semangat, dan dukungan

 Seluruh keluarga besarku di Wonogiri  Almamaterku


(6)

vi

melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan studinya.

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atas izin yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

3. Ketua Jurusan Fisika atas kemudahan administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Supriyadi, M.Si, sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran.

5. Dr. Agus Yulianto, M.Si, sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran.

6. Dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat berguna untuk penyempurnaan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai harganya selama belajar di FMIPA UNNES.

8. Nur Qudus, S.Pd, M.T yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam peminjaman alat.

9. Bapak, Ibu, kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu memberi do’a, bantuan, dan dukungan serta semangat untuk saya selama ini.

10.Sahabat-sahabatku Ordinary Nia, Tyas, Dwi, Hanan, Vendi, dan Zenit 11.Dek Arum yang mengajari saya ArcGIS.

12.Rahmad Belio, Djon Karyanto, Nandi H yang telah bersedia berdiskusi lewat dunia maya tentang Geofisika.


(7)

vii

13.Kakak-kakak ku Fisika 2005 dan 2006 yang telah memberikan bantuan, dukungan dan semangat untuk saya selama ini.

14.Teman-teman Physics 007 semuanya yang saya sayangi.

15.Teman-teman kos Pram dan Amir yang senantiasa memberikan masukan dan semangat untukku selama ini.

16.Adik-adik laskar pelangi Tito, Samsul, Lutfi, Anita, Luqman, Rifqi, Nisa, Tika, Dan Novi yang telah menemaniku.

17.Adik-adik ku Fisika 2009 dan 2010 yang telah memotifasiku.

18.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi tambahan ilmu bagi para pembaca untuk meningkatkan wawasan pengetahuan.

Semarang, Agustus 2012


(8)

viii

ABSTRAK

Wirayuda, Hizbulwathon. 2012. Analisis Deposit Mineral Mangan (Mn) Di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Dr. Supriyadi, M.Si, Dr. Agus Yuliantoi, M.Si.

Kata Kunci : Geolistrik, Metode Tahanan Jenis, Mangan

Survei Geofisika dengan Metode golistrik tahanan jenis telah dilakukan di daerah pertambangan mangan di Desa Pucung, Kecamatan Eromoko untuk mengetahui deposit mineral mangan di daerah tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan konfigurasi pole-pole yang menggunakan resistivitymeter jenis G-Sound yang memiliki kedalaman penetrasi maksimum mencapai 4/5 dari panjang bentangan. Area penelitian meliputi bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S 07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai dengan titik koordinat S 07˚58’20.6 E 110˚47’41.5 sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S 07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 E 110˚47’40.5 sepanjang 50 meter.

Dari hasil penelitian didapatkan penampang hasil pengukuran yang diolah dengan software Res2DINV menggambarkan persebaran mineral mangan yang ditandai dengan nilai resistivitas 10-14 ohm.m pada kedalaman bervariasi antara 8 sampai 10 meter. Dari data 3D yang diolah dengan software RockWorks 15 didapatkan estimasi deposit mineral mangan di area penelitian adalah 16.070,765625 m3.


(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Permasalahan ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Skripsi ... 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1Mangan (Mn) ... 6

2.2Geolistrik Tahanan Jenis ... 7

2.3 Sifat Kelistrikan Batuan dan Tanah ... 8

2.3.1. Rumus –Rumus Dasar Listrik ... 9

2.3.2 Potensial di sekitar Titik Arus di Permukaan Bumi ... 10

2.4 Faktor Geometri ... 11

2.5 Aturan Elektroda Konfigurasi Pole-Pole ... 13


(10)

x

2.7 Geologi Daerah Penelitian ... 16

2.8 Res2DINV ... 18

2.9 Res3DINV ... 18

2.10 Voxler ... 18

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ... 19

3.2 Desain Penelitian. ... 20

3.2.1 Alat ... 20

3.2.2 Cara Penelitian ... 21

3.3 Metode Analisis dan Interpretasi Data ... 22

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 24

4.1.1 Hasil Titik Pengukuran Pertama ... 24

4.1.2 Hasil Titik Pengukuran Kedua ... 25

4.1.3 Hasil Pengukuran 3D ... 25

4.1.4 Pengukuran Resistivitas Sample mangan ... 26

4.2 Pembahasan ... 27

4.2.1 Pembahasan Titik Pengukuran Pertama ... 27

4.2.2 Pembahasan Titik Pengukuran Kedua ... 28

4.2.3 Pembahasan Pengukuran 3D ... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 29

5.2 Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kedalaman Penetrasi Tiap Konfigurasi ... 14 2.2 Nilai Resistivitas Berbagai Bahan ... 16 4.1 Tabel Pengukuran Nilai Reistivitas Mangan ... 27


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Konduktor dengan panjang L dan luas penampang A ... 9

2.2 Aliran Arus I ... 10

2.3 Permukaan equipotensial dan arah aliran arus listrik akibat dua sumber arus (I dan –I) di permukaan bumi homogen ... 12

2.4 Aturan Konfiigrasi Pole-Pole ... 13

2.5 Konsep Resistivitas Semu ... 15

2.6 Peta Geologi Desa Pucung ... 17

3.1 Peta Administrasi Desa Pucung ... 19

3.2 Konfigurasi Pole-Pole ... 21

4.1 Penampang Hasil Inverse Perangkat Lunak Res2DINV berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik pertama ... 25

4.2 Penampang Hasil Inverse Perangkat Lunak Res2DINV berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik kedua ... 25

4.3 Penampang hasil pengukuran 3D ... 26


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman

2.3 Lampiran 1. Data Lintasan Pertama ... 33

2.4 Lampiran 2. Data Lintasan kedua... 35

2.5 Lampiran 3. Data Pengukuran Moel 3D ... 37


(14)

1 1.1Alasan Pemilihan Judul

Di dalam bumi terdapat berbagai macam mineral yang berpotensi ekonomi untuk mengangkat pendapatan ekonomi masyarakat sekitar dan juga pendapatan daerah. Hal ini perlu diperhatikan mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam.

Mangan (Mn) merupakan elemen yang tersebar luas di kerak bumi. Mangan merupakan unsur yang paling berlimpah ke dua belas dan logam paling melimpah ke lima. Mineral mangan yang paling umum adalah pyrolusite (MnO) (Ansori, 2010).

Mangan digunakan dalam produksi sel baterai kering. Di bidang manufaktur kimia, mangan dipakai dalam pembuatan kaca dan sebagai pupuk. Mangan dioksida juga digunakan sebagai katalis. Selain itu mangan digunakan dalam industri elektronik. Mangan dioksida, baik alam atau sintetis digunakan untuk menghasilkan senyawa mangan yang memiliki tahanan listrik yang tinggi (Schulte & Kelling, 2004).

Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (Direct Current) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger pada tahun 1912. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2


(15)

2

buah elektroda arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam (Robain et al., 1999).

Arus listrik akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur dengan penggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah elektroda tegangan M dan N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar.

Desa Pucung terletak di Kecamatan Eromoko. Daerah ini berbatasan dengan gunung kidul. Kecamatan Eromoko terletak di Kabupaten Wonogiri. Jarak dari Desa Pucung ke Kota Kabupaten sekitar 30 km. Infrastruktrur jalan di desa ini cukup bagus meski agak sulit jika digunakan untuk berpapasan dua kendaraan roda empat. Belum ada angkutan desa yang menjangkau desa ini. Kondisi di daerah ini berbukit-bukit. Sebagian besar penduduk hidup dari bercocok tanam, wirausaha dan pegawai.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Desa Pucung diketahui bahwa di desa tersebut terdapat pertambangan mangan. Pertambangan tersebut dikelola oleh seorang pemilik ijin tambang. Untuk menentukan keberadaan persebaran mineral mangan tidak digunakan metode geofisika. Pemilik ijin tambang hanya memperkirakan dimana tempat-tempat yang diduga memiliki potensi mineral mangan. Untuk menentukan persebaran mineral mangan maka


(16)

perlu diketahui nilai resistivitas mineral mangan untuk daerah tersebut. Berdasarkan observasi dan informasi geologi di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian untuk menentukan deposit mineral mangan dengan metode geolistrik di Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri.

1.2Permasalahan

Berdasarkan identifikasi masalah yang disajikan pada bagian pndahuluan, maka dirumuskan permasalahan penelitan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode geofisika untuk menentukan persebaran mineral mangan.

2. Penentuan letak dan kedalaman mineral mangan di daerah penlitian. 3. Estimasi deposit mineral mangan di daerah penelitian.

1.3Batasan Masalah

Untuk keperluan penelitian, pada penelitian ini perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Metode geofisika yang digunakan dalam ini adalah metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi pole-pole.

2. Area penelitian meliputi bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S 07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai dengan titik koordinat S 07˚58’20.6 E 110˚47’41.5 sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S


(17)

4

07˚58’17.8 E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 E 110˚47’40.5 sepanjang 50 meter.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui nilai resistivitas di daerah pengukuran.

2. Mengetahui letak dan kedalaman mineral mangan di daerah penelitian. 3. Mengetahui estimasi deposit mangan di daerah pengukuran.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain:

1. Penelitian ini untuk mempermudah masyarakat dan pemerintah setempat untuk menentukan di tempat mana saja yang memiliki potensi mineral mangan yang akan di tambang.

2. Memberikan pengetahuan tentang estimasi deposit mangan yang terdapat di daerah penelitian.

3. Memberikan pengetahuan tentang teknik dan aplikasi metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi pole-pole dalam bidang pertambangan.


(18)

1.6Sistematika Skripsi

Sistematika penulisan skripsi disusun untuk memudahkan pemahaman tentang struktur dan isi skripsi. Penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian pendahuluan skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi.

1. Bagian awal skripsi berisi tentang lembar judul, persetujuan pembimbing, lembar pengesahan, lembar pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran. 2. Bagian isi skripsi terdiri dari:

Bab I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika skripsi.

Bab II Landasan Teori terdiri dari kajian mengenai landasan teori yang mendasari penelitian.

Bab III Metode Penelitian berisi waktu dan tempat pelaksanaan penelitian, desain penelitian, dan metode analisis serta interpretasi data, dan metode pengumpulan data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan berisi tentang hasil-hasil penelitian dan pembahasannya.

Bab V Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.


(19)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mangan (Mn)

Mangan adalah kimia logam aktif yang di tunjukkan pada simbol Mn dan nomor

atom 25. Mangan adalah elemen pertama di Grup 7 dari tabel periodik unsur. Mangan

merupakan unsur berlimpah di kerak bumi (sekitar 0,1%) yang terjadi secara alamiah.

Mangan merupakan logam keras dan sangat rapuh. Sulit untuk meleleh, tetapi mudah

teroksidasi. Mangan bersifat reaktif ketika murni, sebagai bubuk akan terbakar dalam

oksigen, bereaksi dengan air dan larut dalam asam encer. Mangan menyerupai besi tapi

lebih keras (Ansori, 2010).

Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun

nonmetalurgi. Sekitar 85-90 % kegunaan mangan adalah untuk keperluan metalurgi

terutama pembuatan logam khusus seperti german silver dan cupro manganese.

Keperluan nonmetalurgi biasanya digunakan untuk produksi baterai, keramik, gelas, dan

glasir. Mangan juga digunakan untuk pertanian dan proses produksi uranium (Murthy,

2009).

Mangan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu manganese ore dengan kadar

Mn lebih dari 40 %, ferrugineous manganese dengan kadar Mn 15 sampai 40%, dan

manganiferous iron ore dengan kadar Mn 5 sampai 15% (Wells, 1918). Mangan


(20)

manganese dengan kadar Mn 78% (Corathers, 2002). Kadar Mn yang berbeda

menyebabkan perbedaan nilai resistivitas di berbagai daerah.

2.2 Geolistrik Tahanan Jenis

Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran

listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan bagaimana

cara mendeteksinya dipermukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial,

arus dan medan elektromagnetik yang tejadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi

arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metode geolistrik, antara lain: metode

potensial diri, arus Telluric, magnetotelluric, Induced Polarization (IP), Resistivitas

(tahanan jenis) dan lain-lain.

Pada metode geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi

melalui dua elektron arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua

elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus beda portensial untuk setiap jarak

elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis

masing-masing lapisan dibawah titik ukur (sounding point).

Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman dari 1000 feet atau 1500 feet. Oleh karena itu metoda ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan dalam ekplorasi geothermal. Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda potensial dan elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metoda resistivitas


(21)

8

tahanan jenis, antara lain : Metoda Schlumberger, Metoda Wenner dan Metoda Dipole Sounding.

2.3 Sifat Kelistrikan Batuan dan Tanah

Aliran arus listrik dalam batuan/ mineral dapat digolongkan menjadi tiga macam, Konduksi elektronik terjadi jika batuan/mineral mempunyai banyak elektron bebas sehingga arus listrik yang dialirkan dalam batuan/mineral dibawa oleh elektron-elektron bebas itu. Konduksi secara elektrolitik terjadi jika batuan/ mineral bersifat porus dan pori-pori tersebut terisi cairan-cairan elektrolitik. Pada kondisi ini arus listrik dibawa oleh ion-ion elektrolitik. Sedang konduksi dielektrik terjadi jika batuan/ mineral dielektrik terhadap aliran arus listrik yaitu terjadi polarisasi saat bahan dialiri listrik (Telford et al., 1990).

Berdasarkan harga resistivitas listriknya, batuan/mineral digolongkan menjadi tiga, yaitu:

Konduktor baik : 10-6 <  < 1  m Konduktor pertengahan : 1 <  < 107 m Isolator :  > 107 m


(22)

2.3.1 Rumus-rumus Dasar Listrik

Dalam metoda geolistrik ini digunakan definisi-definisi :

a. Resistansi R = V/I dalam  b. Resistivitas  = E/J dalam m c. Konduktivitas  = I/ dalam (m)-1 dengan

V : beda potensial 2 buah titik

I : besar arus listrik yang mengalir

E : medan listrik

J : rapat arus listrik (arus listrik persatuan luas)

Untuk konduktor dengan panjang L dan luas penampang A dapat kita lihat pada gambar 2.1

Sehingga untuk E = dan akhirnya diperoleh hukum ohm yang dapat dituliskan

dalam bentuk : R = (2.1)

L V

A L 

A R

L


(23)

10

dengan R menyatakan tahanan () dan  adalah resistivitas (m) yang akan ditentukan dalam penelitian ini.

2.3.2 Potensial di Sekitar Titik Arus di Permukaan Bumi

Permukaan yang dilalui arus I adalah permukaan setengah bola dengan luas 2 r seperti gambar 2.2, sehingga:

  r I Vr

  

2 (2.2)

I V r  

 2 (2.3)

Gambar 2.2 Aliran Arus I

2.4 Faktor Geometri

Besaran koreksi letak kedua elektroda potensial terhadap kedua elektroda arus disebut faktor geometri. Jika pada permukaan bumi diinjeksikan dua


(24)

sumber arus yang berlawanan polaritasnya seperti pada gambar (2.3), maka besarnya potensial disuatu titik P adalah :

  2 1 2 2 r I r I

Vp

             2 1 1 1

2 r r

I

(2.4)

dengan : r1 : Jarak dari titk P ke sumber arus positif r2 : Jarak dari titk P ke sumber arus negative

Jika ada dua titik yaitu P dan Q yang terletak didalam bumi tersebut, maka

besarnya beda potensial antara titik P dan titik Q adalah :

q p

pq V V

V  

                              4 3 2 1 2 1 1 2 r I r I I r r I                 4 3 2 1 1 1 1 1

2 r r r r

I

(2.5)

dengan, r3 : jarak titik Q kesumber arus positif


(25)

12

Pada metode geolistrik, pengukuran potensial dilakukan dengan menggunakan

dua buah elektroda potensial, maka

          BN AN BM AM I

V 1 1 1 1

2 (2.6)

sehingga : I V BN AN BM AM           1 1 1 1 2 I V K

 (2.7)

dengan, atau       BN AN BM AM K 1 1 1 1 2

Gambar 2.3. Permukaan equipotensial dan arah aliran arus listrik akibat dua sumber arus (I dan – I) di permukaan bumi homogen


(26)

             BN AN BM AM K 1 1 1 1 2 (2.8)

dengan K adalah faktor geometri (Hendrajaya & Arif, 1990).

2.5 Aturan Elektroda Konfigurasi Pole-Pole

Pada konfigurasi pole-pole hanya digunakan satu elektroda potensial dan satu elektroda arus. Elektroda lainnya di anggap tak hingga (Bevan, 2000). Kedua elektroda tak hingga ditempatkan dua puluh kali lipat dari spasi elektroda terkecil diluar elektroda terluar (Anthony,2006). Aturan konfigurasi pole-pole dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Aturan Konfigurasi Pole-Pole

Konfigurasi pole-pole memiliki beberapa keunggulan. Konfigurasi ini memiliki

jangkauan kedalaman maksimum 90% dari panjang bentangannya. Dibandingkan

dengan konfigurasi lainnya, konfigurasi pole-pole memilili cepat rambat yang paling

baik (Herman, 2001). Untuk lebih mengetahui kedalaman penetrasi maksimal tiap

konfigurasi yang dipakai dalam geolistrik, dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Kedalaman Penetrasi Tiap Konfigurasi

No Konfigurasi Persentase kedalaman

1 Pole-Pole 90%


(27)

14

3 Wenner Schlumberger 20%

4 Dipole-Dipole 20%

Faktor geometri Konfigurasi Pole-Pole adalah sebagai berikut :

             BN AN BM AM w K 1 1 1 1 2 a

Kpole2 (2.9) Sedangkan tahanan jenis pada konfigurasi Pole-Pole adalah :

I V Kw w  

 (2.10)

dimana Kpole = 2  a

dengan : w = Resistivitas semu

Kw = Faktor geometri

a = Jarak elektroda

V = Besarnya tegangan

I = Besarnya arus

2.6 Konsep Resistivitas Semu

Dengan menganggap bumi bersifat homogen isotropik, resistivitas yang terukur merupakan resistivitas sebenarnya dan tidak bergantung pada spasi elektroda, namun pada kenyataannya bumi terdiri dari lapisan-lapisan dengan  yang berbeda-beda, sehingga potensial yang terukur merupakan pengaruh dari lapisan-lapisan tersebut.


(28)

Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif homogen yang ekivalen dengan medium berlapis yang ditinjau. Perhatikan gambar 2.5.

Anggapan medium berlapis yang ditinjau misalnya terdiri dari dua lapis dan mempunyai resistivitas berbeda (1 dan 2). Dalam pengukuran medium ini dianggap medium satu lapis homogen yang memiliki satu harga resistivitas yaitu resistivitas semu (a) (Hendrajaya & Arief, 1990).

Nilai-nilai resistivitas setiap material yang terdapat dibawah permukaan ditampilkan pada tabel 2.2.

1

2

h1

ha

h2

a


(29)

16

Tabel 2.2. Nilai Resistivitas Berbagai Bahan

No Material Resistivity (Ohm-meter)

1. Air (Udara) -

2. Quartz (Kwarsa) 500 - 800.000 3. Calcite (Kalsit) 1 x 1012 - 1 x 1013 4. Granite (Granit) 200 - 100.000 5. Andesite (Andesit) 1,7 x 102– 45 x 104 6. Basalt (Basal) 200 - 100.000 7. Limestones (Gamping) 500 – 10.000 8. Sandstones (Batu Pasir) 200 – 8.000 9. Shales (Batu Tulis) 20 – 2.000 10. Sand (Pasir) 1 – 1.000 11. Clay (Lempung) 1 – 100 12. Ground Water (Air Tanah) 0.5 – 300 13. Sea Water (Air Asin) 0.2

14. Dry Gravel (Kerikil Kering) 600 – 10.000 15. Alluvium (Aluvium) 10 – 800 16. Gravel (Kerikil) 100 – 600 2.7 Geologi Daerah Penelitian

Daerah penelitian terletak 76 km sebelah timur Kota Yogyakarta, secara administratif termasuk dalam wilayah Desa Pucung dan sekitarnya, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomis terletak pada Zone 49 UTM (Universal Transverse Mercator) posisi koordinat 475000mE –480000mE dan 9118000mN – 9124000mN, yang tercakup dalam lembar Eromoko, Yogyakarta. Lembar peta nomor 1408-321. Peta geologi daerah penelitian dapat dilihat pada gambar 2.6.


(30)

Gambar 2.6. Peta Geologi Desa Pucung

Desa Pucung terdiri dari 2 formasi, yaitu formasi wonosari dan formasi semilir. Daerah penelitian terletak pada formasi wonosari. Formasi wonosari tersusun atas batu gamping terumbu, batu gamping berlapis dan napal. Batu gamping terumbu tersebar di bagian selatan yang dicirikan dengan morfologi karst. Batu gamping berlapis tersebar di bagian utara dan terdiri dari perbukitan dan dataran (Suryo, 2012).


(31)

18

2.8 Res2DinV

Res2DinV adalah program komputer yang secara otomatis menentukan model

resistivy 2 dimensi (2-D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey goelistrik.

Model 2D menggunakan program inversi dengan teknik optimasi least-square non linier

dan subroutine dari permodelan maju digunakan untuk menghitung nilai resistivitas

semu (Geotomo, 2008).

2.9 Res3DINV

Res3DINV adalah program komputer yang secara otomatis menentukan model resistivy 3 dimensi (3D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey goelistrik. Model 3D menggunakan program inversi dengan teknik optimasi least-square non linier dan subroutine dari permodelan maju digunakan untuk menghitung nilai resistivitas semu (Geotomo, 2011).

2.10 Rock Works

Rock Works merupakan perangkat lunak yang fungsinya menampilkan provil bawah permukaan. Keunggulan Rock Works dibandingkan perangkat lunak lain adalah program ini dapat menghitung estimasi volumetric, ini artinya kita dapat mengetahui estimasi deposit bahan yang kita ingin ketahui jumlah persediaannya.


(32)

19 4.1Lokasi Penelitian

Penelitian skripsi ini dilaksanakan di Desa Pucung Kecamatan Eromoko

Kabupaten Wonogiri seperti yang wilayah administrasinya dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 3.1 Peta Administrasi Desa Pucung

Penelitian ini mengambil dua bentangan yaitu di titik koordinat S 07˚58’17.8 - E


(33)

20

dan di titik koordinat S 07˚58’17.8 - E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 -

E 110˚47’40.5 sepanjang 50 meter. Alasan pemilihan kedua tempat tersebut adalah

karena di area tersebut memiliki topografi yang datar sehingga sesuai bila digunakan

metode geolistrik.

4.2Desain Penelitian 4.2.1 Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain: 1. Resistivitymeter G-Sound dengan spesifikasi

1. Controlled AB Voltage : 0-400 V

2. AB current max : 100 mA

3. Injective time : 4-5 s

4. Volt meter range : 0-1000 V

5. Ampere meter range : 0-400 mA

2. Dua buah elektroda arus 3. Dua buah elektroda potensial

4. Dua gulung kabel arus masing-masing 150 meter 5. Dua gulung kabel potensial masing-masing 150 meter 6. Dua buah Aki kering Yuasa masing-masing 12 volt


(34)

Pada penelitian ini menggunakan metode geolistrik konfigurasi pole-pole. Pada konfigurasi pole-pole digunakan 4 buah elektroda, dua buah elektoda potensial (P1 dan P2) dua buah elektroda arus (C1 dan C2). Untuk elektroda P2 dan C2 ditempatkan di luar lintasan dan elektroda C1 dan P1 digunakan untuk mengukur nilai arus dan potensial di lintasan.

Konfigurasi pole-pole ini cocok untuk digunakan pada penelitian dengan spasi elektroda yang kecil. Konfigurasi pole-pole ini juga sesuai jika kita menginginkan data horizontal yang cukup dalam.

Penelitian dilakukan dengan cara memasang semua elektroda seperti pada gambar 3.2 konfigurasi pole-pole dibawah ini.

Lintasan Penelitian

P2 P1 C1 C2

1 11

20 28

35 41

46 50

53 55


(35)

22

Setelah semua elektroda terpasang, untuk mendapatkan nilai arus dan potensial di titik 1 maka elektroda P1 dan C1 masing-masing dipasang di lubang 0 dan 1 seperti pada gambar. Untuk mendapatkan nilai arus dan potensial di titik 11, elektroda C1 digeser ke samping kanan. Jadi letak titik yang akan diukur selalu berada di tengah-tengah elektroda P1 dan C1.

Untuk mendapatkan nilai arus dan potensial di titik 2, 12, 21, 29, 36, 42, 47, 51, dan 54 maka elektroda P1 digeser ke kanan sekali dan selanjutnya elektroda C1 yang bergerak. Begitu juga untuk titik selanjutnya, pergerakan elektroda P1 dan C1 yang menentukan titik mana yang akan terukur.

4.3Metode Analisis dan Intrepretasi Data

Dalam melakukan analisis dan interpretasi data dilakukan dengan komputer

menggunakan software Res2dinv ver. 3.56. Dimana software ini merupakan program

yang dibuat untuk menghitung serta menggambarkan harga resistivitas dari hasil

perhitungan di lapangan. Software Res3DINV, Voxler, dan Rock Works digunakan

untuk menggabungkan data dan menampilkannya dalam bentuk 3D. Setelah itu dihitung

estimasi deposit mangan di daerah pnelitian tersebut. Interpretasi data dilakukan dengan

membaca dan mengevaluasi penampang berdasarkan nilai ρ dan h yang diperoleh,

informasi geologi, serta semua informasi yang ada pada saat survei. Dengan

menggabungkan informasi-informasi tersebut, maka dapat diinterpretasikan


(36)

4.4Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian skripsi ini digunakan beberapa metode dalam pengumpulan

data yaitu:

a. Metode observasi yaitu pengambilan data dengan melakukan penelitian dan pengukuran langsung di lapangan dengan alat geolistrik.

b. Pengukuran resistivitas sample mangan dalam kondisi basah dan kering. c. Metode literatur yaitu menggunakan bahan pustaka sebagai referensi

penunjang untuk memperoleh data tentang range resistivitas batuan, peta dan informasi geologi daerah survei.


(37)

24

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5Hasil Penelitian

Data hasil penelitian analisis deposit mangan dengan metode geolistrik konfigurasi pole-pole terdiri dari dua bentangan 2 dimensi dan satu blok 3 dimensi. Bentangan yang pertama yaitu di titik koordinat S 07˚58’17.8 dan E 110˚47’39.6 sampai dengan titik koordinat S 07˚58’20.6 dan E 110˚47’41.5 sepanjang 100 meter dan bentangan kedua di titik koordinat S 07˚58’17.8 dan E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 dan E 110˚47’40.5 sepanjang 50 meter. Kedua tempat tersebut memiliki lintasan dengan topografi yang datar, tidak berbukit-bukit.

7.1.1 Hasil Titik Pengukuran Pertama

Pada titik pertama total panjang bentangan adalah 100 meter. Titik 0 meter terletak pada koordinat S 07˚58’17.8 dan E 110˚47’39.6 dan titik 100 meter terletak pada koordinatS 07˚58’20.6 dan E 110˚47’41.5. Data lapangan yang didapatkan dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV dan menghasilkan gambar penampang bawah permukaan seperti pada gambar 4.1. Hasil pengukuran titik pengukuran pertama terdapat pada lampiran 1.


(38)

Gambar 4.1 Penampang hasil inverse perangkat lunak Res2DINV berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik pertama.

7.1.2 Hasil Titik Pengukuran Kedua

Pada titik kedua total panjang bentangan adalah 50 meter. Titik 0 meter terletak pada koordinat S 07˚58’17.8 dan E 110˚47’39.6 dan titik 50 meter terletak pada koordinatS 07˚58’19.3 dan E 110˚47’40.5. Data lapangan dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV dan menghasilkan gambar penampang bawah permukaan seperti pada gambar 4.2. Hasil pengukuran titik pengukuran kedua terdapat pada lampiran 2.

Gambar 4.2 Penampang hasil inverse perangkat lunak Res2DINV berdasarkan hasil pengukuran geolistrik titik kedua.

7.1.3 Hasil Pengukuran 3D

Lubang Galian Tambang

Mangan Mangan


(39)

26

Dari akuisisi data 3D dihasilkan penampang bawah permukaan yang ditunjukkan dengan gambar 4.3. Data pengukuran akuisisi 3D terdapat pada lampiran 3.

Gambar 4.3 Penampang hasil Pengukuran 3D

Dari data tersbut didapatkan estimasi volumetric dapat dilihat pada gambar 4.4.


(40)

7.1.4 Pengukuran Resistivitas Sample Mangan

Sample mangan yang akan diukur dihancurkan sampai menjadi butiran kecil. Butiran tersebut kemudian dicetak menggunakan alat pres dan cetakan. Pengukuran menggunakan multimeter dan didapatkan nilai resistivitas 10 sampai 14 ohm.m. Data pengukuran terdapat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Tabel Pengukuran Nilai Resistivitas Mangan

No Panjang sample Luas Penampang Hambatan Hambatan Jenis

1 4.12 0.0314 0.0763 10.01

2 5.25 0.0314 0.0612 10.23

3 6.03 0.0314 0.0544 10.45

4 4.12 0.0314 0.1011 13.27

5 5.25 0.0314 0.0811 13.56

6 6.03 0.0314 0.0726 13.94

7.2Pembahasan

7.2.1 Pembahasan Titik Pengukuran Pertama

Pada titik pengukuran pertama setelah hasil pengukuran lapangan dimodelkan dengan perangkat lunak Res2DINV maka dapat diketahui keberadaan mineral mangan (Mn) yang dicari dengan mencocokkan harga resistivitas mineral mangan (Mn).

Nilai resistivitas mangan adalah 10-14 ohm.m. Hal ini didapatkan melalui lubang penggalian di lintasan 2. Sesuai dengan gambar 4.1, nilai resistivitas mangan dicitrakan dengan warna hujau muda dan hijau tua. Berdasarkan hasil pemodelan, mineral mangan (Mn) terdapat pada titik


(41)

28

bentangan 5 meter sampai 80 meter dengan kedalaman yang bervariasi dari 4 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik 30 meter sampai 80 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan terbanyak. Pada titik bentangan 80 meter sampai 95 meter tidak ditemukan indikasi adanya mineral mangan (Mn).

7.2.2 Pembahasan Titik Pengukuran Kedua

Pada Lintasan kedua terdapat lubang galian. Berdasarkan hasil penggalian didapatkan mangan pada kedalaman 10 meter. Jika dibandingkan dengan data geolistrik, maka resistivitas mangan berada pada rentang 10 sampai 14 ohm.m.

Nilai resistivitas mangan adalah 10-14 ohm.m. Sesuai dengan gambar 4.2, nilai resistivitas mangan dicitrakan dengan warna hijau tua dan hijau muda. Berdasarkan hasil pemodelan, mineral mangan (Mn) terdapat pada titik bentangan 2,5 meter sampai 45 meter dengan kedalaman yang bervariasidari 2 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik 2.5 meter sampai 5 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan terbanyak tetapi tidak sebanyak pada bentangan pertama. Pada bentangan 45 meter sampai 47.5 meter tidak ditemukan indikasi keberadaan mineral mangan (Mn).


(42)

7.2.3 Pembahasan Titik Pengukuran 3D

Pada pengukuran tiga dimensi, area yang di ukur seluas 50x15m2. Focus dari pengambilan data 3D ini adalah untuk mengetahui estimasi deposit mineral mangan di area pengukuran. Dari hasil pngukuran didapatkan bahwa volume mangan yang berada di daerah pngukuran adalah 16.070,765625 m3.


(43)

30

BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Nilai resistivitas mangan di darah penelitian adalah antara 10-14ohm.m yang didapatkan dari pengambilan data geolistrik yang dikorelasikan dengan data penggalian lubang mangan.

2. Pada pengukuran lintasan pertama mineral mangan (Mn) terdapat pada titik bentangan 5 meter sampai 80 meter dengan kedalaman yang bervariasi dari 4 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik 30 meter sampai 80 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan terbanyak. Pada titik bentangan 80 meter sampai 95 meter tidak ditemukan indikasi adanya mineral mangan (Mn). Pada pengukuran lintasan kedua mineral mangan (Mn) terdapat pada titik bentangan 2,5 meter sampai 45 meter dengan kedalaman yang bervariasi dari 2 meter sampai kedalaman 23 meter. Pada bentangan titik 2.5 meter sampai 5 meter terdapat deposit atau cadangan mineral mangan terbanyak tetapi tidak sebanyak pada bentangan pertama. Pada bentangan 45 meter sampai 47.5 meter tidak ditemukan indikasi keberadaan mineral mangan (Mn).

3. Estimasi deposit mineral mangan di daerah penelitian adalah 16.070,765625 m3.


(44)

5.2Saran

Mengacu dari hasil akhir dan pembahasan di atas, eksperimn ini masih harus disempurnakan. Oleh karena itu untuk eksperimen selanjutnya disarankan:

1. Memperluas daerah penelitian agar didapatkan pemetaan sebaran mineral mangan di daerah penelitian secara menyeluruh.

2. Menggunakan teknik pengambilan data 3D secara menyeluruh untuk dapat melihat secara jelas profil bawah permukaan dan mempermudah dalam menentukan estimasi deposit mangan di daerah Pucung tersebut.

3. Agar lebih akurat sebaiknya digunakan pula metode-metode geofisika yang lain seperti GPR, IP, dan lainnya untuk menunjang keakurasian analisis data.


(45)

32

DAFTAR PUSTAKA

Ansori, C. 2010. Potensi dan Genesis Mangan Di Kawasan Kars Gombong Selatan Berdasarkan Penelitian Geologi Lapangan, Analisis Data Induksi Polarisasi dan Kimia Mineral. Buletin Sumber Daya Geologi, Volume 5.

Anthony, E. 2006. Groundwater Exploration and Management using Geophysics: Northern Region of Ghana. Tesis. Cottbus: Brandenburg Technical University of Cottbus.

Bevan, B.W. 2000. The Pole-Pole Resistivity Array Compared to The Twin Electrode Array. Geosight Technical Report, No.6. Virginia: Geosight. Corathers. 2002. U.S. Manganese. Geological Survey Minerals Yearbook. USGS. Geotomo. 2008. Rapid 2-D Resistivity & IP inversion using the least-squares

method. Penang: Geolectrical.

Geotomo. 2011. Rapid 3-D Resistivity & IP inversion using the least-squares method. Penang: Geolectrical.

Hendrajaya, L. & I. Arif. 1990. Metode Eksplorasi, Geolistrik Tahanan Jenis. Bandung: Laboratorium Fisika Bumi. Jurusan FMIPA. ITB.

Herman, R. 2001. An introduction to electrical resistivity in geophysics. America: American Association of Physics Teachers

Murthy, B.V.S. 2009. Geophysical Exploration for Manganese-some First Hand Examples from Keonjhar District Orissa. Journal India Geophysics Union. Vol.13, 149-161.

Robain, H., Y. Albuoy, M. Dabas, M. Descloitres, C. Camerlync, P. Mechler, & A. Tabagh. 1999. The Location of Infinite Electrodes in Pole-Pole Electrical Surveys: Consequences for 2D Imaging. Journal of Applied Geophysics 41. 313-333.

Schlute, E.E. & K. Albert. 2004. Soil and Applied Manganese. Understanding Plant Nutrients. Madison: University of Wisconsin.


(46)

Suryo, B. 2012. Geologi Dan Studi Lingkungan Pengendapan Pada Satuan Batupasir Semilir, Daerah Pucung Dan Sekitarnya, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Thesis. UPN Veteran Yogyakarta.

Telford, M. W., L. P. Geldard, R. E. Sheriff, and D. A. Keys. 1990. Applied Geophysics. London: Cambridge University Press.

Wells, E.H. 1918. Manganese in New Mexico. Buletin Of The New Mexico State School of Mines, No. 2.


(47)

23


(48)

35

Data Lintasan Pertama

c1 p1 v1 i1 v2 i2 k r1 r2 rho1 rh02 rh0

0 10 37 117.2 37.3 117.3 62.83185 0.3157 0.317988 19.83599 19.97978 19.90789 10 20 18.3 118.7 17.8 118.3 62.83185 0.15417 0.150465 9.686798 9.45399 9.570394 20 30 17.3 118.3 17 118.3 62.83185 0.146238 0.143702 9.188428 9.029091 9.10876 30 40 13.8 118.5 13.7 118.5 62.83185 0.116456 0.115612 7.317127 7.264105 7.290616 40 50 14.1 118.5 14.7 118.5 62.83185 0.118987 0.124051 7.476195 7.794331 7.635263 50 60 14 118.6 14.1 118.6 62.83185 0.118044 0.118887 7.416914 7.469891 7.443402 60 70 13.7 118.6 13.7 118.6 62.83185 0.115514 0.115514 7.25798 7.25798 7.25798 70 80 9.9 118.7 10.5 118.7 62.83185 0.083404 0.088458 5.240399 5.557999 5.399199 80 90 9 118.7 9 118.7 62.83185 0.075821 0.075821 4.763999 4.763999 4.763999 90 100 8.2 118.7 8.3 118.7 62.83185 0.069082 0.069924 4.340532 4.393466 4.366999 0 20 4.7 117.4 4.9 117.4 125.6637 0.040034 0.041738 5.03083 5.244908 5.137869 10 30 5.3 118.3 4.7 118.3 125.6637 0.044801 0.03973 5.629904 4.992556 5.31123 20 40 6.7 118.3 6.4 118.3 125.6637 0.056636 0.0541 7.117048 6.798375 6.957712 30 50 7.6 118.5 7.8 118.5 125.6637 0.064135 0.065823 8.059444 8.271535 8.16549 40 60 8.1 118.5 7.5 118.5 125.6637 0.068354 0.063291 8.589671 7.953399 8.271535 50 70 7 118.6 6.3 118.6 125.6637 0.059022 0.05312 7.416914 6.675222 7.046068 60 80 4.8 118.6 5.5 118.6 125.6637 0.040472 0.046374 5.085884 5.827575 5.456729 70 90 4.1 118.7 4.3 118.7 125.6637 0.034541 0.036226 4.340532 4.552266 4.446399 80 100 4.3 118.7 4.1 118.7 125.6637 0.036226 0.034541 4.552266 4.340532 4.446399 0 30 2.1 117.5 1.8 117.5 188.4956 0.017872 0.015319 3.368857 2.887592 3.128224 10 40 2.5 118.3 2.6 118.3 188.4956 0.021133 0.021978 3.983423 4.14276 4.063091 20 50 3.5 118.3 3.6 118.3 188.4956 0.029586 0.030431 5.576792 5.736129 5.65646 30 60 5 118.5 4.3 118.5 188.4956 0.042194 0.036287 7.953399 6.839923 7.396661 40 70 3.8 118.5 3.8 118.5 188.4956 0.032068 0.032068 6.044583 6.044583 6.044583 50 80 3.3 118.6 3.1 118.6 188.4956 0.027825 0.026138 5.244817 4.92695 5.085884 60 90 2.7 118.6 2.7 118.6 188.4956 0.022766 0.022766 4.291214 4.291214 4.291214 70 100 1.5 118.7 1.8 118.7 188.4956 0.012637 0.015164 2.381999 2.858399 2.620199 0 40 0.5 117.6 0.9 117.6 251.3274 0.004252 0.007653 1.068569 1.923424 1.495997 10 50 2.1 118.3 2.1 118.3 251.3274 0.017751 0.017751 4.461433 4.461433 4.461433 20 60 2.9 118.4 2.5 118.4 251.3274 0.024493 0.021115 6.155823 5.306744 5.731284 30 70 2.4 118.4 2.5 118.5 251.3274 0.02027 0.021097 5.094475 5.302266 5.19837 40 80 1.3 118.5 1.8 118.6 251.3274 0.01097 0.015177 2.757178 3.814413 3.285796 50 90 1.5 118.6 1.5 118.6 251.3274 0.012648 0.012648 3.178677 3.178677 3.178677 60 100 1.3 118.7 1.5 118.7 251.3274 0.010952 0.012637 2.752533 3.175999 2.964266 0 50 0.6 117.7 0.6 117.7 314.1593 0.005098 0.005098 1.601492 1.601492 1.601492 10 60 2.6 118.2 2 118.3 314.1593 0.021997 0.016906 6.910441 5.31123 6.110835


(49)

36

20 70 1.3 118.3 1.2 118.4 314.1593 0.010989 0.010135 3.4523 3.184047 3.318173 30 80 1 118.4 1.4 118.4 314.1593 0.008446 0.011824 2.653372 3.714721 3.184047 40 90 0.9 118.5 1.1 118.6 314.1593 0.007595 0.009275 2.38602 2.913787 2.649904 50 100 0.5 118.5 0.7 118.5 314.1593 0.004219 0.005907 1.325567 1.855793 1.59068

0 60 0.6 117.7 0.6 117.7 376.9911 0.005098 0.005098 1.92179 1.92179 1.92179 10 70 1.3 118.2 1.3 118.2 376.9911 0.010998 0.010998 4.146264 4.146264 4.146264 20 80 1.3 118.4 0.9 118.4 376.9911 0.01098 0.007601 4.139261 2.865642 3.502451 30 90 0.6 118.4 0.8 118.4 376.9911 0.005068 0.006757 1.910428 2.547237 2.228833 40 100 1.1 118.6 1.1 118.6 376.9911 0.009275 0.009275 3.496545 3.496545 3.496545 0 70 0.4 117.8 0.5 117.8 439.823 0.003396 0.004244 1.493457 1.866821 1.680139 10 80 1 118.1 1.2 118.1 439.823 0.008467 0.010161 3.724157 4.468989 4.096573 20 90 1.1 118.4 0.7 118.4 439.823 0.009291 0.005912 4.086193 2.600305 3.343249 30 100 0.3 118.4 0.3 118.4 439.823 0.002534 0.002534 1.114416 1.114416 1.114416 0 80 0.1 117.8 0.1 117.8 502.6548 0.000849 0.000849 0.426702 0.426702 0.426702 10 90 0.8 118.1 0.8 118.1 502.6548 0.006774 0.006774 3.404944 3.404944 3.404944 20 100 0.9 118.4 0.6 118.4 502.6548 0.007601 0.005068 3.820856 2.547237 3.184047 0 90 0.2 117.9 0.2 118 565.4867 0.001696 0.001695 0.959265 0.958452 0.958858 10 100 0.2 118.1 0.2 118.1 565.4867 0.001693 0.001693 0.95764 0.95764 0.95764


(50)

37

Data Lintasan Kedua

c1 p1 v1 i1 v2 i2 k r1 r2 rho1 rho2 rho

0 5 37.5 117.8 38.7 117.8 31.41593 0.318336 0.328523 10.00083 10.32085 10.16084 5 10 45.7 118.4 46.7 118.4 31.41593 0.38598 0.394426 12.12591 12.39125 12.25858 10 15 48 118.4 48.3 118.4 31.41593 0.405405 0.407939 12.73619 12.81579 12.77599 15 20 50.8 118.6 50.2 118.6 31.41593 0.428331 0.423272 13.4564 13.29747 13.37693 20 25 54.3 118.5 53.6 118.6 31.41593 0.458228 0.451939 14.39565 14.19809 14.29687 25 30 55.7 118.8 56.1 118.8 31.41593 0.468855 0.472222 14.72952 14.8353 14.78241 30 35 62.6 118.8 62.1 118.8 31.41593 0.526936 0.522727 16.55418 16.42196 16.48807 35 40 16.6 118.8 13.4 118.8 31.41593 0.139731 0.112795 4.389768 3.543547 3.966657 40 45 75.9 118.6 73.8 118.5 31.41593 0.639966 0.622785 20.10513 19.56536 19.83525 45 50 70.8 118.6 70.2 118.9 31.41593 0.596965 0.590412 18.7542 18.54834 18.65127 0 10 15.6 117.7 15.3 117.7 62.83185 0.13254 0.129992 8.327756 8.167607 8.247682 5 15 18.8 118.4 18.8 118.4 62.83185 0.158784 0.158784 9.976679 9.976679 9.976679 10 20 20.1 118.4 19.9 118.4 62.83185 0.169764 0.168074 10.66656 10.56042 10.61349 15 25 21.9 118.6 22.3 118.6 62.83185 0.184654 0.188027 11.60217 11.81408 11.70813 20 30 19.8 118.5 20.1 118.5 62.83185 0.167089 0.16962 10.49849 10.65755 10.57802 25 35 17.4 118.8 17.1 118.8 62.83185 0.146465 0.143939 9.202645 9.043979 9.123312 30 40 24.3 118.8 22.6 118.8 62.83185 0.204545 0.190236 12.85197 11.95286 12.40242 35 45 29 118.8 28.5 118.8 62.83185 0.244108 0.239899 15.33774 15.0733 15.20552 40 50 26.3 118.6 27 118.6 62.83185 0.221754 0.227656 13.9332 14.30405 14.11862 0 15 8.3 117.9 8.3 117.9 94.24778 0.070399 0.070399 6.634916 6.634916 6.634916 5 20 9.8 118.4 9.7 118.3 94.24778 0.08277 0.081995 7.800914 7.72784 7.764377 10 25 10 118.3 9.8 118.4 94.24778 0.084531 0.08277 7.966845 7.800914 7.88388 15 30 11.1 118.6 9.8 118.6 94.24778 0.093592 0.082631 8.820829 7.787759 8.304294 20 35 7.6 118.5 9.2 118.5 94.24778 0.064135 0.077637 6.044583 7.317127 6.680855 25 40 10 118.8 9.8 118.8 94.24778 0.084175 0.082492 7.933315 7.774648 7.853982 30 45 12.9 118.8 11.9 118.8 94.24778 0.108586 0.100168 10.23398 9.440645 9.83731 35 50 25.2 118.8 25.3 118.8 94.24778 0.212121 0.212963 19.99195 20.07129 20.03162

0 20 5.3 117.9 5.7 118 125.6637 0.044953 0.048305 5.649005 6.070196 5.8596 5 25 5.4 118.4 4.5 118.3 125.6637 0.045608 0.038039 5.731284 4.780107 5.255696 10 30 5.5 118.3 4.4 118.3 125.6637 0.046492 0.037194 5.842353 4.673883 5.258118 15 35 6.5 118.6 6 118.6 125.6637 0.054806 0.05059 6.887134 6.357354 6.622244 20 40 5.6 118.6 5.3 118.6 125.6637 0.047218 0.044688 5.933531 5.615663 5.774597 25 45 7.1 118.8 6.2 118.8 125.6637 0.059764 0.052189 7.510205 6.558207 7.034206 30 50 6.2 118.9 5.9 118.9 125.6637 0.052145 0.049622 6.552691 6.235625 6.394158 0 25 2.9 118 2.7 118.1 157.0796 0.024576 0.022862 3.860432 3.591152 3.725792 5 30 3.1 118.3 2.4 118.3 157.0796 0.026205 0.020287 4.116203 3.186738 3.651471


(51)

38

10 35 3.5 118.5 3.5 118.5 157.0796 0.029536 0.029536 4.639483 4.639483 4.639483 15 40 2.4 118.6 3.9 118.6 157.0796 0.020236 0.032884 3.178677 5.16535 4.172014 20 45 2.8 118.5 3 118.6 157.0796 0.023629 0.025295 3.711586 3.973347 3.842466 25 50 3.5 118.8 3.5 118.9 157.0796 0.029461 0.029437 4.627767 4.623875 4.625821 0 30 2.1 118.1 2.5 118.2 188.4956 0.017782 0.021151 3.351742 3.986793 3.669267 5 35 1.9 118.3 2.5 118.2 188.4956 0.016061 0.021151 3.027401 3.986793 3.507097 10 40 2.5 118.5 2.5 118.5 188.4956 0.021097 0.021097 3.9767 3.9767 3.9767 15 45 3.3 118.6 2.9 118.6 188.4956 0.027825 0.024452 5.244817 4.609082 4.92695 20 50 2.5 118.6 2.9 118.6 188.4956 0.021079 0.024452 3.973347 4.609082 4.291214

0 35 1.7 118 1.3 118 219.9115 0.014407 0.011017 3.168216 2.422754 2.795485 5 40 1.8 118.3 1.9 118.3 219.9115 0.015216 0.016061 3.346075 3.531968 3.439022 10 45 3.5 118.5 2.7 118.5 219.9115 0.029536 0.022785 6.495276 5.010641 5.752959 15 50 0.4 118.5 1.4 118.5 219.9115 0.003376 0.011814 0.742317 2.59811 1.670214 0 40 1.7 118.1 1.3 118.1 251.3274 0.014395 0.011008 3.617753 2.766517 3.192135 5 45 0.3 118.2 0.7 118.2 251.3274 0.002538 0.005922 0.637887 1.488403 1.063145 10 50 2.5 118.5 2.9 118.5 251.3274 0.021097 0.024473 5.302266 6.150629 5.726447 0 45 1.2 118.1 1.2 118.1 282.7433 0.010161 0.010161 2.872921 2.872921 2.872921 5 50 0.9 118.2 0.5 118.3 282.7433 0.007614 0.004227 2.152868 1.195027 1.673947 0 50 0.2 118.1 1.3 118.2 314.1593 0.001693 0.010998 0.532022 3.45522 1.993621


(52)

39

Data Pengukuran Model 3D

X Y Z Ro

2.5 5 -1.75 12.031

7.5 5 -1.75 15.835

12.5 5 -1.75 13.712 17.5 5 -1.75 15.366 22.5 5 -1.75 19.596 27.5 5 -1.75 22.791 32.5 5 -1.75 17.869 37.5 5 -1.75 19.447

42.5 5 -1.75 12.35

47.5 5 -1.75 20.805 2.5 15 -1.75 12.424 7.5 15 -1.75 15.977 12.5 15 -1.75 14.535 17.5 15 -1.75 14.883 22.5 15 -1.75 18.042 27.5 15 -1.75 20.41 32.5 15 -1.75 15.653 37.5 15 -1.75 18.204 42.5 15 -1.75 11.573 47.5 15 -1.75 21.37 2.5 5 -5.512 10.992

7.5 5 -5.512 14.41

12.5 5 -5.512 14.356 17.5 5 -5.512 15.352 22.5 5 -5.512 18.087 27.5 5 -5.512 20.243 32.5 5 -5.512 17.809 37.5 5 -5.512 17.267 42.5 5 -5.512 15.52 47.5 5 -5.512 20.558 2.5 15 -5.512 11.504 7.5 15 -5.512 14.567 12.5 15 -5.512 14.856 17.5 15 -5.512 15.032 22.5 15 -5.512 16.745 27.5 15 -5.512 18.082 32.5 15 -5.512 15.739


(53)

40 37.5 15 -5.512 15.887 42.5 15 -5.512 14.793 47.5 15 -5.512 21.97

2.5 5 -9.839 8.583

7.5 5 -9.839 10.928 12.5 5 -9.839 12.145 17.5 5 -9.839 12.891 22.5 5 -9.839 14.29 27.5 5 -9.839 15.546 32.5 5 -9.839 15.089 37.5 5 -9.839 15.045 42.5 5 -9.839 14.894 47.5 5 -9.839 16.345 2.5 15 -9.839 9.221 7.5 15 -9.839 11.24 12.5 15 -9.839 12.45 17.5 15 -9.839 12.704 22.5 15 -9.839 13.351 27.5 15 -9.839 14.006 32.5 15 -9.839 13.563 37.5 15 -9.839 14.034 42.5 15 -9.839 14.795 47.5 15 -9.839 18.482 2.5 5 -14.815 4.959 7.5 5 -14.815 5.801 12.5 5 -14.815 6.796 17.5 5 -14.815 7.457 22.5 5 -14.815 8.067 27.5 5 -14.815 8.599 32.5 5 -14.815 8.834 37.5 5 -14.815 8.917 42.5 5 -14.815 8.751 47.5 5 -14.815 8.368 2.5 15 -14.815 5.393 7.5 15 -14.815 6.095 12.5 15 -14.815 6.967 17.5 15 -14.815 7.443 22.5 15 -14.815 7.811 27.5 15 -14.815 8.168 32.5 15 -14.815 8.431 37.5 15 -14.815 8.781 42.5 15 -14.815 9.131


(54)

41 2.5 5 -20.538 3.045 7.5 5 -20.538 3.394 12.5 5 -20.538 3.931 17.5 5 -20.538 4.364 22.5 5 -20.538 4.712 27.5 5 -20.538 4.976 32.5 5 -20.538 5.111 37.5 5 -20.538 5.096 42.5 5 -20.538 4.905 47.5 5 -20.538 4.519 2.5 15 -20.538 3.273 7.5 15 -20.538 3.565 12.5 15 -20.538 4.038 17.5 15 -20.538 4.408 22.5 15 -20.538 4.694 27.5 15 -20.538 4.923 32.5 15 -20.538 5.085 37.5 15 -20.538 5.175 42.5 15 -20.538 5.165 47.5 15 -20.538 5.04 2.5 5 -27.118 2.033 7.5 5 -27.118 2.209 12.5 5 -27.118 2.503 17.5 5 -27.118 2.765 22.5 5 -27.118 2.975 27.5 5 -27.118 3.118 32.5 5 -27.118 3.172 37.5 5 -27.118 3.127 42.5 5 -27.118 2.98 47.5 5 -27.118 2.735 2.5 15 -27.118 2.147 7.5 15 -27.118 2.298 12.5 15 -27.118 2.565 17.5 15 -27.118 2.805 22.5 15 -27.118 2.999 27.5 15 -27.118 3.138 32.5 15 -27.118 3.205 37.5 15 -27.118 3.196 42.5 15 -27.118 3.108 47.5 15 -27.118 2.946 2.5 5 -34.686 1.466


(55)

42

7.5 5 -34.686 1.57

12.5 5 -34.686 1.759 17.5 5 -34.686 1.935 22.5 5 -34.686 2.074 27.5 5 -34.686 2.158 32.5 5 -34.686 2.177 37.5 5 -34.686 2.123 42.5 5 -34.686 2.005 47.5 5 -34.686 1.845 2.5 15 -34.686 1.528 7.5 15 -34.686 1.62 12.5 15 -34.686 1.797 17.5 15 -34.686 1.964 22.5 15 -34.686 2.098 27.5 15 -34.686 2.182 32.5 15 -34.686 2.207 37.5 15 -34.686 2.166 42.5 15 -34.686 2.069 47.5 15 -34.686 1.94 2.5 5 -43.389 1.079 7.5 5 -43.389 1.203 12.5 5 -43.389 1.391 17.5 5 -43.389 1.551 22.5 5 -43.389 1.671 27.5 5 -43.389 1.736 32.5 5 -43.389 1.737 37.5 5 -43.389 1.667 42.5 5 -43.389 1.529 47.5 5 -43.389 1.327 2.5 15 -43.389 1.136 7.5 15 -43.389 1.249 12.5 15 -43.389 1.425 17.5 15 -43.389 1.579 22.5 15 -43.389 1.696 27.5 15 -43.389 1.761 32.5 15 -43.389 1.765 37.5 15 -43.389 1.705 42.5 15 -43.389 1.582


(56)

43 Foto alat dan proses pengamblan data

Foto 1 Lubang Masuk Tambang Mangan


(57)

44

Foto 3 Lorong di dalam Tambang Mangan

Foto 4 Proses Pengambilan Data

Pemasangan elektroda potensial dan arus


(58)

45

Foto 5 Proses Pengukuran

Pengambilan data menggunakan alat G-Sound

Foto 6 Alat G-Sound


(59)

46

Foto 7 Sample Mangan

Mangan ditumbuk dan dipress


(60)

(1)

42

7.5 5 -34.686 1.57

12.5 5 -34.686 1.759

17.5 5 -34.686 1.935

22.5 5 -34.686 2.074

27.5 5 -34.686 2.158

32.5 5 -34.686 2.177

37.5 5 -34.686 2.123

42.5 5 -34.686 2.005

47.5 5 -34.686 1.845

2.5 15 -34.686 1.528 7.5 15 -34.686 1.62 12.5 15 -34.686 1.797 17.5 15 -34.686 1.964 22.5 15 -34.686 2.098 27.5 15 -34.686 2.182 32.5 15 -34.686 2.207 37.5 15 -34.686 2.166 42.5 15 -34.686 2.069

47.5 15 -34.686 1.94

2.5 5 -43.389 1.079 7.5 5 -43.389 1.203

12.5 5 -43.389 1.391

17.5 5 -43.389 1.551

22.5 5 -43.389 1.671

27.5 5 -43.389 1.736

32.5 5 -43.389 1.737

37.5 5 -43.389 1.667

42.5 5 -43.389 1.529

47.5 5 -43.389 1.327

2.5 15 -43.389 1.136 7.5 15 -43.389 1.249 12.5 15 -43.389 1.425 17.5 15 -43.389 1.579 22.5 15 -43.389 1.696 27.5 15 -43.389 1.761 32.5 15 -43.389 1.765 37.5 15 -43.389 1.705 42.5 15 -43.389 1.582


(2)

43

Lampiran 4

Foto alat dan proses pengamblan data

Foto 1 Lubang Masuk Tambang Mangan


(3)

44

Foto 3 Lorong di dalam Tambang Mangan

Foto 4 Proses Pengambilan Data

Pemasangan elektroda potensial dan arus


(4)

45

Foto 5 Proses Pengukuran

Pengambilan data menggunakan alat G-Sound

Foto 6 Alat G-Sound


(5)

46

Foto 7 Sample Mangan

Mangan ditumbuk dan dipress


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Mangan (Mn) Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon Rendah

0 47 72

Analisis Usahatani Kakao(Studi Kasus : Desa Kuala Lau Bicik, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang)

19 155 59

Analisis Kadar Logam Besi (Fe), Mangan (Mn) Dan Kadmium (Cd) Dari Sedimen (Padatan Total) Dan Air Sungai Lau Borus Aliran Lahar Dingin Gunung Sinabung Pasca Erupsi Gunung Sinabung Di Desa Guru Kinayan Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo Dengan Me

4 55 97

STUDI KEANEKARAGAMAN FLORA DAN FAUNA DI GUA KANGKUNG DESA PUCUNG KECAMATAN EROMOKO Studi Keanekaragaman Flora dan Fauna di Gua Kangkung Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.

0 2 12

STUDI KEANEKARAGAMAN FLORA DAN FAUNA DI GUA KANGKUNG DESA PUCUNG KECAMATAN EROMOKO Studi Keanekaragaman Flora dan Fauna di Gua Kangkung Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.

0 2 16

EVALUASI KUALITAS AIR SUNGAI BAWAH TANAH DI AREA GOA SURUH UNTUK AIR MINUM DESA PUCUNG KECAMATAN Evaluasi Kualitas Air Sungai Bawah Tanah Di Area Goa Suruh Untuk Air Minum Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri.

0 1 13

PENDAHULUAN Evaluasi Kualitas Air Sungai Bawah Tanah Di Area Goa Suruh Untuk Air Minum Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri.

0 1 31

Pengembangan Masyarakat Karst untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Desa Pucung Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri

0 0 5

PEMITRA PENDAMPINGAN KELOMPOK TANI DAN PETERNAK LELE DESA PUCUNG, KECAMATAN EROMOKO KABUPATEN WONOGIRI

0 0 9

PEMANFAATAN AIR SUNGAI BAWAH TANAH GUA SURUH UNTUK MASYARAKAT DESA PUCUNG, EROMOKO, WONOGIRI

0 0 11