dan di ti tik koordinat S 07˚58’17.8 - E 110˚47’39.6 sampai titik koordinat S 07˚58’19.3 -
E 110˚47’40.5 sepanjang 50 meter. Alasan pemilihan kedua tempat tersebut adalah karena di area tersebut memiliki topografi yang datar sehingga sesuai bila digunakan
metode geolistrik.
4.2 Desain Penelitian
4.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain: 1. Resistivitymeter G-Sound dengan spesifikasi
1. Controlled AB Voltage : 0-400 V 2. AB current max
: 100 mA 3. Injective time
: 4-5 s 4. Volt meter range
: 0-1000 V 5. Ampere meter range
: 0-400 mA
2. Dua buah elektroda arus 3. Dua buah elektroda potensial
4. Dua gulung kabel arus masing-masing 150 meter 5. Dua gulung kabel potensial masing-masing 150 meter
6. Dua buah Aki kering Yuasa masing-masing 12 volt
4.2.2 Cara Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode geolistrik konfigurasi pole- pole. Pada konfigurasi pole-pole digunakan 4 buah elektroda, dua buah
elektoda potensial P
1
dan P
2
dua buah elektroda arus C
1
dan C
2
. Untuk elektroda P
2
dan C
2
ditempatkan di luar lintasan dan elektroda C
1
dan P
1
digunakan untuk mengukur nilai arus dan potensial di lintasan. Konfigurasi pole-pole ini cocok untuk digunakan pada penelitian
dengan spasi elektroda yang kecil. Konfigurasi pole-pole ini juga sesuai jika kita menginginkan data horizontal yang cukup dalam.
Penelitian dilakukan dengan cara memasang semua elektroda seperti pada gambar 3.2 konfigurasi pole-pole dibawah ini.
Lintasan Penelitian P2
C2 P1
C1
1 11
20 28
35 41
46 50
53 55
Gambar 3.2 Konfigurasi pole-pole
Setelah semua elektroda terpasang, untuk mendapatkan nilai arus dan potensial di titik 1 maka elektroda P
1
dan C
1
masing-masing dipasang di lubang 0 dan 1 seperti pada gambar. Untuk mendapatkan nilai arus dan
potensial di titik 11, elektroda C
1
digeser ke samping kanan. Jadi letak titik yang akan diukur selalu berada di tengah-tengah elektroda P
1
dan C
1.
Untuk mendapatkan nilai arus dan potensial di titik 2, 12, 21, 29, 36, 42, 47, 51, dan 54 maka elektroda P
1
digeser ke kanan sekali dan selanjutnya elektroda C
1
yang bergerak. Begitu juga untuk titik selanjutnya, pergerakan elektroda P
1
dan C
1
yang menentukan titik mana yang akan terukur.
4.3 Metode Analisis dan Intrepretasi Data