118 Volume 3 No. 2 Mei 2014
Definisi 2.3.2 Barisan Konvergen
Barisan di ruang metrik
= ,
dikatakan konvergen jika ada ∈ , maka
lim
→∞
, =
disebut limit dari dapat juga ditulis dengan
lim
→∞
= atau
→ Barisan
yang tidak konvergen disebut divergen Kreyszig, 1978:25.
Teorema 2.3.3
Jika barisan konvergen di dalam
ruang metrik , , maka barisan
tersebut terbatas dan limit barisan
tunggal.
Definisi 2.3.4 Barisan Cauchy
Barisan di dalam ruang metrik
, dikatakan barisan Cauchy jika untuk setiap
, terdapat
∈ ℕ sedemikian sehingga untuk semua
, berlaku ,
Ghozali, 2010:12.
Teorema 2.3.5
Setiap barisan yang konvergen dalam suatu metrik
, merupakan barisan Cauchy
Definisi 2.3.6 Ruang Metrik Lengkap
Ruang metrik , dikatakan lengkap
jika setiap barisan Cauchy konvergen di dalam Sherbet dan Bartle, 2000:330.
4. Ruang Vektor Bernorma Definisi 2.4.1 Ruang Vektor Bernorma
Ruang vektor bernorma adalah ruang vektor dengan pemetaan
∥ ∥: → �
+
, dengan sifat-sifat
1. ∥ ∥= jika dan hanya jika = ∈
2. ‖ ‖ = | |‖ ‖ untuk setiap ∈ dan skalar
3. ‖ + ‖ ‖ ‖ + ‖ ‖ untuk setiap , ∈
Ruang vektor bernorma ini dinotasikan dengan
, ∥ ∥ dan pemetaan ini ∥ ∥ disebut norma pada ruang Cohen, 2003:174.
Contoh
Misalkan merupakan ruang vektor
berdimensi hingga
di � dengan basis
{ , , , … , } yang mana ∈ dapat juga ditulis
dengan = ∑
�
=
dengan � , � , � , … , � ∈ �. Maka fungsi ‖ ‖: → ℝ
didefinisikan dengan ‖ ‖ = ∑|� |
=
Merupakan norma di
5. Kekonvergenan dalam Ruang Bernorma
Menurut Cohen
2003:178 dalam
mempertimbangkan ruang bernorma menjadi ruang metrik dapat diketahui dengan satu cara.
Kemudian gagasan
yang terkait
pada kekonvergenan barisan di ruang metrik dapat
dipindahkan ke ruang bernorma. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan dengan barisan
di ruang norma konvergen jika terdapat bilangan
dan terdapat elemen ∈ serta terdapat
bilangan bulat positif seperti ‖ − ‖ dimana
dapat ditulis dengan → atau �
�
= dan disebut limit pada barisan.
Definisi 2.5.1 Ruang Banach
Setiap ruang vektor bernorma yang lengkap
disebut ruang
Banach Cohen,
2003:178.
6. Teorema Titik Tetap Definisi 2.6.1
Misalkan � merupakan pemetaan dari
ruang metrik , ke dalam dirinya sendiri
a. Sebuah titik ∈ sedemikian sehingga �
= maka disebut titik tetap pada pemetaan
� b. Jika ada , dengan
, maka untuk setiap pasangan dari titik
, ∈ diperoleh � , �
, Kemudian
� disebut pemetaan kontraksi atau kontraksi sederhana, sedangkan disebut
kontraksi konstan di � Cohen, 2003:116.
Teorema 2.6.2
Jika � adalah pemetaan kontraksi di ruang
metrik maka � kontinu di .
Teorema 2.6.3 Teorema Titik Tetap Titik Tetap Banach
Setiap pemetaan kontraksi di ruang metrik lengkap hanya mempunyai titik tetap tunggal.
7. Pemetaan Definisi 2.7.1 Pemetaan
Misalkan dan adalah ruang metrik.
Pemetaan � dari himpunan ke himpunan
dinotasikan dengan �: → adalah suatu
Cauchy – ISSN: 2086-0382
119 pengawanan setiap
∈ dikawankan secara tunggal dengan
∈ dan ditulis = � .
Definisi 2.7.2 Pemetaan Kontinu
Misalkan =
, dan
= , adalah ruang metrik. Pemetaan
�: → dikatakan kontinu di titik
∈ jika untuk setiap terdapat sedemikian sehingga untuk
setiap ∈ dengan
, maka berlaku
� , �
Pemetaan � dikatakan kontinu pada jika
� kontinu di setiap titik anggota . Definisi 2.7.3 Komposisi Pemetaan
Misalkan , dan adalah ruang metrik.
jika : → dan : → maka komposisi
pemetaan merupakan pemetaan dari
→ yang didefinisikan
= untuk setiap
∈ Komposisi
= =
dan jika komposisi
sebanyak suku,
maka …
=
Definisi 2.7.4 Pemetaan Kontraksi
Misalkan , merupakan ruang metrik.
Pemetaan �: → dikatakan pemetaan
kontraksi, jika ada konstanta dengan berlaku
� �
, untuk setiap
, ∈ PEMBAHASAN
Dalam matematika teorema titik tetap Banach juga dikenal sebagai teorema pemetaan
kontraksi yang merupakan alat penting dalam teori ruang metrik, untuk menjamin keberadaan
dan ketunggalan titik tetap pemetaan diri pada ruang
metrik, dan
menyediakan metode
kontraksi untuk menemukan titik tetap Banach, 1992:133.
Teorema 3.1.2
Misalkan � adalah pemetaan kontraksi
pada ruang metrik , ke dalam dirinya
sendiri. Maka � adalah pemetaan Kannan, untuk
setiap adalah bilangan bulat positif Kannan, 1969:71-78.
Bukti
Menurut definisi pemetaan kontraksi
definisi 2.7.4
bahwa misalkan
, merupakan ruang metrik. Pemetaan
�: → dikatakan
pemetaan kontraksi,
jika ada
konstanta dengan sehingga
� �
, untuk setiap
, ∈ . Sekarang akan ditunjukkan bahwa
� adalah pemetaan Kannan, jika ada konstanta dengan
sehingga �
, � [ �
, + �
, ] untuk setiap
, ∈ . �
,� = ��
−
, ��
−
�
−
, �
−
= ��
−
, ��
−
�
−
, �
−
Sehingga diperoleh �
,� ,
3.1
untuk setiap , ∈ .
Karena ,
� ,
+ �
,� + �
,
Dengan menggunakan ketaksamaan 3.1, maka diperoleh
� ,�
, [ �
, +
� ,�
+ �
, ] =
� ,
+ �
,� +
� ,
Sehingga mengakibatkan −
� , �
[ � , +
� , ]
� ,�
�
�
−�
�
[ � , +
� , ] 3.2
untuk setiap , ∈ .
Karena , maka dapat diambil
sebarang dengan , sehingga
− −
− atau
−�
�
Oleh karena itu
�
�
−�
�
Dimana
�
�
−�
�
= , dengan menggunakan
ketaksamaan 3.2 diperoleh
� ,�
[ � ,
+ � , ]
untuk setiap , ∈ , dimana
. Sehingga terbukti bahwa
� adalah pemetaan Kannan.
Contoh
120 Volume 3 No. 2 Mei 2014
Misalkan adalah himpunan bilangan real dengan
− dan didefinisikan metrik dengan
, = | − |
� adalah pemetaan pada ruang metrik , ke dalam dirinya sendiri dengan
� = { − ,
| | ,
| | Maka
� , � = |� − � | |� | + |� | = | | + | |
Sehingga mengakibatkan � , �
| | + | |
3.3
untuk setiap , ∈ .
, � = | − � | | | − |� | dan , � = | − � | | | − |� |
Sehingga , � +
, � | | − |� | + | | − |� |
= | | − | | + | | − | | = | |
− + | | − = | |
+ | | = | | + | |
Maka , � +
, � | | + | |
3.4
Oleh karena
itu, dengan
menggunakan
ketaksamaan 3.3 dan 3.4 diperoleh
� , � [
, � + , � ]
untuk setiap , ∈ .
Jadi, terbukti bahwa � adalah pemetaan Kannan.
Dari teorema dan contoh di atas akan ditunjukkan
bahwa pemetaan
Kannan mempunyai titik tetap yang tunggal.
Pertama akan ditunjukkan bahwa ruang metrik
, adalah lengkap, dapat diketahui bahwa kondisi pemetaan Kannan adalah
� ,�
[ � ,
+ � , ] 3.5
untuk setiap , ∈ , dimana
. �
,�
+
= ��
−
, �� Dengan
menggunakan ketaksamaan
3.5,
diperoleh �
, �
+
[ �
−
,� + �
,�
+
] Mengakibatkan
− �
, �
+
�
−
,� �
,�
+ −
�
−
,�
3.6
Dengan mengubah menjadi
− dari persamaan di atas, diperoleh
�
−
, � −
�
−
,�
−
Maka dari ketaksamaan 3.6, diperoleh
� ,�
+ −
−
�
−
,�
−
=
−
�
−
, �
− −
,� untuk setiap
, ∈ , dimana .
� ,�
+
� ,�
+
+ �
+
,�
+
+ ⋯ + �
+ −
,�
+
Dengan menggunakan ketaksamaan segitiga, diperoleh
� ,�
+ −
,� +
− +
,� +
… +
− + −
,� =
−
[ +
−
+
−
+ ⋯ +
− + −
] , �
−
[ +
−
+
−
+ ⋯ + ∞]
,� Dengan rasio
−
, maka barisan tersebut konvergen yaitu konvergen terhadap
−
� 1−�
. Maka
+ − + − + ⋯+ ∞ =
− − =
− −
Dari persamaan di atas diperoleh
Cauchy – ISSN: 2086-0382
121 �
, �
+
− −
− , �
Karena barisan �
adalah barisan Cauchy yang konvergen maka mempunyai titik tetap
tunggal yaitu �
= .
Teorema 3.1.4
Misalkan , ∈ dan , ∈ [ , ] dengan
� , �
[ � ,
+ � ,
+ , ]
Maka � mempunyai titik tetap tunggal di
Fisher, 1976:193-194.
Bukti
Ambil titik ∈ dan
barisan di didefinisikan dengan
= �
−
, ∈ Maka
, = � , = �
, = � , … ,
−
= �
−
, = �
−
Akan ditunjukkan bahwa adalah barisan
Cauchy ,
= � ,�
[ � ,
+ � ,
] + ,
= [
, +
, ] +
, = [
, +
, ] +
,
−
, +
, ,
= � ,�
[ � ,
+ � ,
] + ,
= [ ,
+ ,
] + ,
= [ ,
+ ,
] + ,
−
, +
,
−
, +
, ,
= � ,�
[ � ,
+ � ,
] + ,
= [ ,
+ ,
] + ,
= [ ,
+ ,
] + ,
−
, +
,
−
, +
, .
. .
,
−
= � ,�
−
[ � ,
+ �
−
,
−
] + ,
−
= [ ,
−
+
+
, ] +
,
−
= [
−
,
+
+ ,
−
] + ,
− −
,
−
+ ,
− −
,
−
+ ,
−
Secara umum diperoleh jika merupakan bilangan bulat positif maka berlaku
,
+ −
, +
, =
, +
,
3.7
dengan =
−
dan = .
Karena , ∈ [ , ], jelas bahwa dan
Ambil dan ambil bilangan , ∈ ℕ dengan
sifat ketaksamaan segitiga pada metrik dan jumlah dari barisan geometri, didapatkan untuk
, ,
+
+
+
,
+
+
+
,
+
+ ⋯ +
−
, +
+
+
+
+
+
+ ⋯ +
−
, +
+
+
+
+
+
+
+ ⋯ +
−
, + +
+ + ⋯ +
− −
, +
+ + +
+ ⋯ +
− −
, =
∑
− − =
, +
∑
− − =
, =
∑
∞ =
, +
∑
∞ =
,
3.8
Karena dan , maka
deret ∑
∞ =
pada ketaksamaan 3.8 konvergen
ke
−
dan deret ∑
∞ =
konvergen ke
−
Sehingga diperoleh ,
− ,
+ − ,
untuk .
Karena �
→∞
= dan �
→∞
= , maka �
→∞
, =
maka adalah barisan Cauchy.
Karena lengkap, maka konvergen.
Katakan → . Artinya sedemikian sehingga
jika ∈ ℕ, untuk setiap
berlaku ,
�
Akan ditunjukkan bahwa adalah titik tetap dari pemetaan
�. Dari sifat ketaksamaan segitiga dan prinsip Fisher, didapatkan
, � ,
+ ,�
= ,
+ �
−
, � ,
+ [ �
−
,
−
+ �
, ] +
−
, Karena
→ diperoleh ketaksamaan , �
�
+ [ �
−
,
−
+ �
, ] +
−
,
122 Volume 3 No. 2 Mei 2014
� −
+
−
�
−
,
−
+
−
, =
� −
+
− −
, +
−
,
Menurut ketaksamaan 3.8
−
, −
−
, +
−
, Sehingga diperoleh
� −
+
− −
−
, +
− −
, +
−
, =
� −
+
−
, +
−
, =
� −
+ ,
+
−
, Untuk
→ ∞, maka → dan → , sehingga
, � −
Karena sebarang, maka , �
= atau
� = , dengan demikian terbukti bahwa
pemetaan Fisher
pada yang
lengkap mempunyai titik tetap tunggal.
Contoh
Misalkan adalah barisan Cauchy di
Akan ditunjukkan bahwa barisan di tersebut
konvergen, untuk setiap ∈ dan
= ,
, , … yang telah didefinisikan pada
ruang atau ∑
| |
∞ =
konvergen terhadap . Dimana
adalah barisan Cauchy, untuk setiap terdapat bilangan bulat positif , sehingga
√∑| −
|
∞ =
dengan , . Dengan menggunakan definisi
, diperoleh ∑
| −
|
∞ =
, , sehingga
| −
| , , untuk setiap
∈ . Maka untuk setiap , adalah barisan Cauchy di sehingga
�
→∞
ada ketika merupakan ruang metrik lengkap. �
→∞
dimana =
, , , … Akan ditunjukkan bahwa
∈ dan konvergen terhadap . Maka dapat dikatakan
lengkap ∑
| −
|
=
, , Dapat diperhatikan bahwa
= , , , … Maka merupakan titik dan
�
→∞
= · ∑
| − · |
=
, Ambil titik
, , , … , ,
, , , … , ,
, , , … , ∈
dengan menggunakan ketaksamaan segitiga di , diperoleh
√∑| − |
=
√∑| − |
=
+ √∑| − |
=
Misalkan = · ,
= dan = , sehingga
diperoleh √∑| · |
=
√∑| · − |
=
+ √∑| |
=
+ √∑ | |
=
+ √∑ | |
∞ =
Jika dan konvergen terhadap ∑
| |
∞ =
, tentu
∈ . Oleh karena itu, dapat dilihat pada ketaksamaan segitiga sebelumnya
√∑| − · |
∞ =
, Yang mengakibatkan bahwa barisan
konvergen terhadap dan adalah lengkap.
PENUTUP
Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa teorema titik
tetap Banach juga dikenal sebagai teorema pemetaan
kontraksi, sebelum
mencari ketunggalan titik tetap dapat dicari kelengkapan
ruang metrik, dikatakan lengkap jika suatu barisan Cauchy tersebut konvergen, sehingga
dapat dibuktikan bahwa teorema titik tetap di ruang Banach mempunyai titik tetap yang
tunggal. Dalam membuktikan teorema titik tetap di ruang Banach, diperlukan suatu teorema yaitu:
Pemetaan Kannan
� , �
[ � ,
+ � , ] untuk setiap , ∈
dan ∈ [ , ], maka � mempunyai titik tetap tunggal
di . Dan Pemetaan Fisher
� ,�
[ � , + �
, +
, ] untuk
setiap , ∈ dan , ∈ [ , ], maka � mempunyai
titik tetap tunggal di .
Cauchy – ISSN: 2086-0382
123
1. Saran