Derajat kebaruan suatu produk yag lebih tinggi baik bagi pasar dan bagi perusahaan adalah menciptakan produk yang benar-benar baru bagi pasar dunia
melalui pengembangan inovasi terhadap produk yang sudah ada. Kemudian diikuti oleh menciptakan lini produk baru dengan menciptakan negara tujuan
pemasaran baru bagi produk yang dihasilkan domestik, namun bagi pasar produk tersebutbukan merupakan produk baru. Penambahan lini produk yang sudah ada
merupakan hal tidak terlalu baru bagi perusahaan maupun bagi pasar, karena produk yang dijual tersebut hanya mengalami proses perubahan pada ukuran
kemasan atau rasa produk. Penyempurnaan sebagai bentuk revisi terhadap produk yang sudah ada
bukan merupakan hal yang baru bagi pasar, karena produk tersebut sudah ada dan dikenal di pasaran, tetapi bagi perusahaan sedikit lebih baru karena ada
penambahan sebagai bentuk penyempurnaan terhadap produk tersebut. Repositioning suatu produk bagi pasar merupakan hal yang sanat baru, karena
baru dikenal oleh pasar, tetapi bagi perusahaan tidak hal yang baru karena produk tersebut sudah diproduksi secara domestik. Tindakan penurunan biaya pada
proses produk yang sudah ada, baik bagi perusahaan maupun bagi pasar bukan merupakan hal baru, karena produk yang dipasarkan tetap sama, hanya terjadi
tindakan pada proses produksi untuk menurunkan biaya, sehingga harga jual produk tersebut dapat diturunkan. Penurunan biaya produk merupakan derajat
kebaruan produk yang paling rendah bagi perusahaan dan bagi pasar.
C. Tahapan Pengembangan Produk
Dalam melakukan pembaharuan terhadap produk sebagai proses pengembangan produk, diperlukan beberapa tahapan, yang dimulai dari
pengembangan ide atau gagasan pengembangan produk, penyaringan ide pengembangan produk yang muncul, pengembangan dan pengujian terhadap
konsep yang lolos dalam penyaringan, dan analisis bisnis terhadap ide pengembangan produk yang terpilih. Setelah analisis bisnis pengembangan
produk dilakukan, maka diputuskan untuk melakukan pengembangan baru, kemudian produk baru dilakukan pengujian di pasar, setelah itu baru dilakukan
93
komersialisasi produk baru yang dikembangkan tersebut. Kegiatan dan rincian setiap tahapan pengembangan produk tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengembangan ide atau gagasan
Ide atau gagasan produk baru dapat bersumber dari bagian penjualan, karyawan, pesaing, pemerintah host country lokal, perusahaan riset
pemasaran, pelanggan konsumen, para ahli, manajemen puncak para distributor wholesaler dan retailer, dan organisasi internasional. Teknik
yang dapat digunakan untuk menemukan gagasan pengembangan produk baru adalah brainstorming, problem inventory, benefit structure, analisis morfologi
produk, dan daftar atribut. 2.
Penyaringan ide Semua ide pengembangan produk perlu disaring untuk menemukan bentuk
dan performa produk yang ingin dikembangkan. Penyaringan ide bertujuan untuk menemukan kelayakan setiap ide dikaitkan dengan tujuan perusahaan.
Penyaringan ide dapat dilakukan atas dasar rating criteria, kapasitas dan tujuan, serta drop and go error.
3. Pengembangan dan pengujian konsep
Ide pengembangan produk yang lolos penyaringan harus dikembangkan lebih lanjut dalam konsep produk yang matang dan didasarkan pada pasar sasaran
yang diinginkan. 4.
Analisis bisnis Untuk menjamin produk yang dikembangkan memberikan keuntungan maka
perlu dilakukan estimasi terhadap karakteristik produk, biaya, permintaan, dan laba. Analisis bisnis meliputi empat langkah, yaitu:
a. mengidentifikasi ciri-ciri atau karakteristik produk, sehingga
berbeda dengan produk original awal dan berbeda dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain pesaing,
b. memperkirakan permintaan pasar dan kemampuan produk untuk
menghasilkan laba, c.
menyusun suatu program untuk mengembangankan produk baru tersebut,
94
d. menetapkan tanggung jawab untuk penelitian lebih lanjut
mengenai kemungkinan pelaksanaan produksi, 5.
Pengembangan produk Setelah ide pengembangan produk baru lolos pada analisis bisnis, maka
produk baru tersebut diserahkan pada departemen bahagian riset dan pengembangan untuk mengembangkan ide tersebut dalam bentuk konkrit,
dengan melalui tahapan uji laboratorium atau uji teknis, pembuatan model- model prototype, pemberian merk dan kemasan,
6. Uji Pasar
Setelah produk baru ditemukan, maka dilakukan evaluasi terhadap rencana peluncuran produk baru. Oleh sebab itu dilakukan pengukuran dan perkiraan
terhadap reaksi calon konsumen terhadap produk baru yang ingin ditawarkan. Hasil evaluasi ini menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam mengetahui
permasalahan dan potensi yang berkaitan dengan produk dan pemasarannya serta bauran pemasaran marketing mix yang optimal.
7. Komersialisasi
Produk baru yang berhasil melewati berbagai tahap di atas siap dikomersialisasikan, artinya dapat diproduksi dan dipasarkan dalam skala
besar ke pasar sasaran.
D. Kebijakan Produk Internasional