Kelas IV SD
34
D. Cerita Terkait dengan Catur Pramana
1. Kisah Orang Buta dan Seekor Gajah
Beberapa orang buta bersama- sama ingin mengetahui bentuk
gajah karena tidak melihat dan tidak mendapat gambaran yang lengkap
itu, mereka saling menyalahkan. Gambaran mereka tentang gajah
itu kacau Samona. Mereka ingin sekali mengetahui gajah. Oleh
karena itu mereka mohon agar diberi kesempatan meraba gajah itu. Tetapi
masing-masing meraba bagian yang berbeda dari gajah itu yang meraba
kepala mengatakan bahwa gajah itu seperti periuk kumbha, yang lain meraba telinga, ia mengatakan bahwa gajah bentuknya seperti nyiru. sedangkan yang
lainnya lagi meraba gadingnya, ia mengatakan bahwa gajah seperti tiang bengkok. Ada juga yang meraba belalainya, dan mengatakan bahwa gajah
bentuknya seperti ular. lalu yang meraba perut mengatakan gajah seperti lereng gunung. Gajah seperti belut, kata orang buta yang meraba ekor gajah. Dan
yang meraba kaki mengatakan gajah seperti pilar. Setiap orang menyentuh bagian yang berbeda-beda dari badan gajah itu, maka oleh karena itu mereka
tidak mendapat pengetahuan yang lengkap tentang gajah; tentang tinggi, besar badan, keinginan dan kelakuannya. Mereka tidak tahu karena mereka
buta, yang diketahui hanya bagian yang disentuhnya. Kenyataan seperti itu dan apa yang dialami oleh orang buta itu juga terjadi pada manusia. Itulah
yang dinamakan kebingungan wyamoha. Mereka dalam kegelapan, mereka dalam kebutaan.
Nilai kebenaran dinyatakan oleh anggota badan gajah seperti kepala, gading, belalai, perut, kaki, dan ekor. Itulah kitab suci dan pengetahuan. Wisesa
yang ada pada mereka ada bermacam-macam, yang menyebabkan terjadinya kebingungan dan kekacauan. Ia lari kesana kemari. Ia tidak mengetahui mana
utara dan mana selatan. Ia tidak tahu yang berharga dan tidak berharga, atau yang rendah atau yang tinggi, atau yang hina dan yang terhormat, atau yang
datang dan yang pergi. Itulah yang diketahuinya. Itulah yang disebut kebingungan bhranta. Ia tidak mencapai tujuannya.
Mari Beraktiitas
Setelah membaca cerita di atas, manfaat apa yang dapat dipetik? Berikan pendapatmu
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 3.10 Anak-anak mengelilingi gajah
35
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
2. Kisah Tuwon yang Lugu