Komponen Biotik Praktis Belajar Biologi SMA Kelas X-Fictor Ferdinand-2009

Ekosistem 135 berdasarkan vegetasi tumbuhan dominannya dapat dibedakan menjadi bioma tundra, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis, bioma savana padang rumput, bioma gurun, dan bioma hutan gugur.

a. Bioma Tundra

Bioma tundra terdapat di bumi bagian utara, yaitu di kutub utara yang memiliki curah hujan yang rendah. Oleh karena itu, hutan tidak dapat berkembang di daerah ini. Pada musim dingin, air dalam tanah dingin dan membeku sehingga tumbuhan tidak dapat tumbuh besar. Produsen utama di bioma ini adalah lichenes dan lumut. Binatang yang dapat ditemui di bioma ini, antara lain beruang kutub, reindeer rusa kutub, serigala, dan burung-burung yang bermigrasi ketika musim-musim tertentu. Perhatikan Gambar 7.8.

b. Bioma Taiga

Bioma taiga dikenal sebagai hutan konifer, merupakan bioma terluas di bumi. Bioma ini memiliki curah hujan 35 cm sampai dengan 40 cm per tahun. Daerah ini sangat basah karena penguapan yang rendah. Tanah di bioma taiga bersifat asam. Bioma taiga terdapat di daerah yang beriklim sedang, dengan curah hujan sekitar 100 cm per tahun. Terdapat di Amerika bagian utara dan selatan, Eropa bagian barat, dan Asia bagian timur. Tumbuhan yang hidup di bioma taiga umumnya konifer dan pinus Gambar 7.9. Hewan yang hidup di bioma ini di antaranya adalah rusa, beruang hitam, salamander, dan tupai. Sumber: Biology: Exploring Life, 1994 Gambar 7.8 Bioma tundra di daerah pegunungan es. Gambar 7.9 Bioma taiga yang didominasi oleh vegetasi tanaman konifer atau pinus.

c. Bioma Hutan Hujan Tropis

Bioma hutan hujan tropis terdapat di kawasan garis khatulistiwa di seluruh dunia, seperti Asia tengah termasuk Indonesia, Amerika tengah dan selatan, Afrika, serta Australia. Hutan hujan tropis memiliki temperatur dengan kisaran 25°C per tahun dan curah hujan yang tinggi sekitar 200 cm per tahun. Tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma ini paling beragam dibandingkan dengan tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma-bioma lainnya. Tumbuhan yang khas yang hidup di bioma ini adalah tumbuhan liana tumbuhan merambat seperti rotan dan tumbuhan epifit seperti anggrek. Hewan yang khas di bioma ini adalah harimau, badak, babi hutan, dan orangutan. Perhatikan Gambar 7.10. Sebutkan hewan dan tumbuhan khas bioma ini. Gambar 7.10 Bioma hutan hujan tropis. Sumber: Biology: Exploring Life, 1994 Sumber: Essentials of Biology, 1990 • Bioma gurun • Bioma hutan gugur • Bioma hutan hujan tropis • Bioma taiga • Bioma tundra • Bioma savana • Ekosistem Kata Kunci Praktis Belajar Biologi untuk Kelas X 136

d. Bioma Savana

Bioma savana padang rumput terdapat di wilayah beriklim sedang sampai tropis dengan curah hujan 25 cm sampai 75 cm per tahun. Tumbuhan yang dominan di bioma ini adalah rumput Gambar 7.11. Hewan yang hidup di bioma ini adalah hewan-hewan yang bisa bertahan di kondisi padang rumput, di antaranya adalah kuda, zarafah, dan singa. Di Indonesia bioma savana dapat ditemukan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat NTB. Gambar 7.11 Bioma padang rumput atau savana. Sumber: Biology: Exploring Life, 1994

e. Bioma Gurun

Bioma gurun terdapat di Asia, Afrika, India, Amerika, dan Australia. Tanah yang tandus dan kandungan air yang sangat rendah membuat tumbuhan dan hewan-hewan tertentu saja yang dapat bertahan di daerah ini. Tumbuhan yang dapat bertahan di gurun di antaranya kaktus, sedangkan hewan yang dapat bertahan di gurun di antaranya adalah unta dan ular. Perhatikan Gambar 7.12. Sumber: Biology: Exploring Life, 1994 Gambar 7.12 a Keadaan gurun pada saat musim kering vegetasi sedikit dan b keadaan pada saat musim hujan bermunculan vegetasi yang beragam. a b

f. Bioma Hutan Gugur

Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang dan tersebar di Amerika Timur, Eropa Tengah, dan Asia Timur. Bioma ini memiliki ciri-ciri suhu yang sangat rendah pada musim dingin dan sangat panas pada musim panas -30°C hingga 30°C. Curah hujan tinggi dan merata, serta jenis pohon yang dapat menggugurkan daunnya pada saat musim panas pada hutan gugur daerah tropis dan pada saat musim dingin pada hutan gugur iklim sedang. Hewan yang hidup di bioma ini antara lain tikus, beruang, bajing, Ekosistem 137 dan burung. Beberapa hewan pada bioma ini dapat melakukan hibernasi, yaitu tidur panjang selama musim dingin dengan terlebih dahulu mengonsumsi banyak makanan. Perhatikan Gambar 7.13. Sumber: Biology: Exploring Life, 1994 Gambar 7.13 Daur tahunan pada hutan gugur sedang a musim gugur dan b musim dingin. a b

2. Ekosistem Perairan

Ekosistem perairan terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Pembagian ini berdasarkan perbedaan fisik dan kimiawi yang memengaruhi komunitas perairan tersebut. Bioma air tawar umumnya memiliki konsentrasi garam kurang dari 1, sedangkan bioma laut umumnya memiliki konsentrasi garam 3.

a. Ekosistem Air Tawar

Ekosistem air tawar umumnya dibagi menjadi dua kelompok yaitu lentik dan lotik. Lentik merupakan habitat air yang tidak terdapat arus air yang mengalir terus, contohnya adalah danau. Adapun lotik adalah habitat air yang mengalir, contohnya adalah sungai. Danau memiliki ciri khas air yang tenang sehingga kondisi biotik dan abiotiknya relatif stabil. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari memungkinkan terjadinya fotosintesis disebut daerah fotik. Adapun daerah yang tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari disebut daerah afotik. Pada umumnya, danau memiliki tiga zona, yaitu zona litoral, zona limnetik, dan zona profundal. Zona litoral merupakan daerah dangkal berdekatan dengan tepi danau dan dapat ditembus cahaya dengan optimal. Tumbuhan yang berakar dan alga yang mengapung merupakan ciri-ciri zona litoral. Zona limnetik merupakan daerah yang jauh dari tepi danau, namun masih dapat ditembus cahaya. Pada zona ini, fitoplankton dan tumbuhan yang berfotosintesis menyediakan makanan bagi zooplankton, ikan-ikan, dan hewan lainnya. Zona profundal merupakan daerah yang tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari afotik. Pada zona ini hidup predator heterotrof dan bentos hidup di dasar air yang mendekomposisi menguraikan limbah-limbah organik. Selain itu, pada zona profundal terdapat banyak bakteri dan makhluk hidup lain yang dapat hidup secara anaerob. Perhatikan Gambar 7.14. • Daerah afotik • Daerah fotik • Ekosistem air tawar • Ekosistem laut • Hibernasi Kata Kunci Praktis Belajar Biologi untuk Kelas X 138 Sungai merupakan air yang mengalir searah dari hulu menuju hilir. Aliran air yang konstan, mengikis tanah dan membentuk habitat unik yang menjadi penunjang kehidupan beberapa organisme. Selan itu, aliran sungai memengaruhi penumpukan sedimen, suplai oksigen, dan nutrisi. Kecepatan aliran sungai dapat berbeda-beda pada beberapa titik. Gesekan pada dinding dan dasar sungai mengurangi kecepatan arus sehingga alga dapat menempel pada permukaan bebatuan, akar tanaman dapat menancap, dan hewan dapat hidup di dasar sungai tanpa terbawa arus.

b. Ekosistem Laut

Ekosistem laut biasa juga dinamakan sebagai ekosistem bahari. Ekosistem bahari merupakan ekosistem paling luas di permukaan bumi. Lebih dari dua pertiga bagian bumi ini merupakan ekosistem laut. Ekosistem ini meliputi ekosistem perairan laut dalam, ekosistem perairan laut dangkal litoral, dan ekosistem daerah pasang surut. 1 Ekosistem perairan laut dalam Ekosistem ini memiliki ciri spesifik, yaitu tidak terjangkau oleh sinar matahari. Akibatnya, di ekosistem ini tidak ditemukan organisme fotoautotrof. Di dalam ekosistem perairan laut dalam, jumlah detritivora pengurai, karnivora pemakan daging, dan saprofor pemakan sampah sangat melimpah. Oleh karena keadaannya yang gelap, banyak di antara jenisnya dilengkapi dengan organ yang bercahaya. Keterangan mengenai ekosistem ini belum begitu lengkap akibat kendala medan yang sulit diteliti. Penelitian tentang ekosistem ini memerlukan alat berat yang dapat menahan tekanan air yang besar. 2 Ekosistem perairan laut dangkal Ekosistem ini disebut juga ekosistem litoral. Ekosistem ini berada di daerah pantai yang tergenang air laut, kecuali pada saat air surut. Daerahnya terbuka dan relatif tidak terpengaruh oleh air sungai besar karena memiliki jarak yang cukup jauh. Ekosistem ini banyak ditemukan di pantai utara Jawa, Bali, Sumbawa, dan Sulawesi. Komunitas di daerah ini didominasi beberapa macam ganggang, misalnya Sargassum. Ekosistem perairan dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa subekosistem, antara lain ekosistem terumbu karang, pantai batu, dan pantai lumpur. Zona litoral Zona limnetik Zona profundal Sumber: Biology: he nity and iver sity of Life, 1995 • Ekosistem bahari • Ekosistem daerah pasang surut • Ekosistem perairan laut dalam • Ekosistem perairan laut dangkal • Zona litoral • Zona limnetik • Zona profundal Kata Kunci Gambar 7.14 Pembagian zona pada ekosistem danau.