Barang bukti: Tuntutan Jaksa Fakta Hukum dari Majelis Hakim Pertimbangan Hukum Majelis Hakim -

kencan Terdakwa menyerahkan uang palsu yang dicetak Terdakwa tersebut kepada Tia Puspita als Sela sebagai uang tanda jadi sebanyak 6 enam lembar uang kertas tukaran Rp 50.000,- lima puluh ribu rupiah, lalu terdakwa masuk ke dalam kamar mandi yang ada di hotel tersebut. - Bahwa benar kemudian Tia Puspita als Sela yang curiga terhadap uang yang diberikan oleh Terdakwa tersebut menanyakan kepada saksi Amril Ramayani petugas hotel dan saksi Amril Ramayani mengatakan bahwa uang tersebut adalah palsu karena memiliki perbedaan dengan uang yang asli, saksi Amril Ramayani langsung menghubungi petugas kepolisian. - Bahwa benar kemudian pada saat Terdakwa keluar dari kamar mandi, saksi Amril Ramayani menyuruh Terdakwa untuk membayar dengan uang asli, terdakwa yang merasa ketakutan langsung memberikan uang yang asli kepada Tia Puspita als Sela untuk menghindari masalah. - Bahwa benar kemudian Terdakwa keluar dari hotel dan ketika berada di teras hotel Terdakwa ditangkap oleh Petugas Kepolisian Polsekta Medan Baru dan menyita 20 dua puluh lembar uang kertas tukaran Rp 50.000,- lima puluh ribu rupiah masing-masing seri gambar I Gusti Ngurah Rai tahun emisi 2005 dengan nomor seri MCP239734 dari Terdakwa.

e. Barang bukti:

Barang bukti: 1 satu set Komputer, 1 satu CPU Intel Pentium 4, 1 satu monitor merek LG Flatron, 1 satu keyboard merek OX, 1 satu mouse OX, 1 satu printer merek Canon IP 200, 1 satu Flash Disk USB merek Kingston, Universitas Sumatera Utara 13 Rim kertas HVS, 1 satu unti Sepeda Motor Yamaha Jupiter MX bk 2729 KY dan 20 dua puluh lembar uang palsu pecahan Rp 50.000,- lima puluh ribu rupiah telah disita menurut hukum dan ketika diperlihatkan di persidanagn terdakwa membenarkannya.

f. Tuntutan Jaksa

Berdasarkan hasil pemeriksaan di persidangan, Jaksa Penuntut Umum Menuntut Terdakwa sebagai berikut: - Menyatakan Terdakwa AGUS ALAMSYAH terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Menjalankan uang palsu” sebagaimana diatur dalam Pasal 245 KUHP dalam dakwaan Kedua. - Menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama 1 satu tahun penjara dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah Terdakwa pernah ditahan. - Menetapkan barang bukti: 1 satu set Komputer, 1 satu CPU Intel Pentium 4, 1 satu monitor merek LG Flatron, 1 satu keyboard merek OX, 1 satu mouse OX, 1 satu printer merek Canon IP 200, 1 satu Flash Disk USB merek Kingston, 13 Rim kertas HVS, 1 satu unti Sepeda Motor Yamaha Jupiter MX bk 2729 KY dikembalikan kepada yang berhak dan 20 dua puluh lembar uang palsu pecahan Rp 50.000,- lima puluh ribu rupiah dirampas untuk dimusnahkan. Universitas Sumatera Utara - Menghukum Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 500,- lima ratus rupiah.

g. Fakta Hukum dari Majelis Hakim

Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa serta dikaitkan dengan adanya barang bukti, maka Majelis telah berketetapan bahwa apa yang didakwakan oleh Penuntut Umum pada dakwaan Kesatu telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum dan oleh karenanya harus dijatuhi pidana yang sesuai dengan kesalahannya dan rasa keadilan.

h. Pertimbangan Hukum Majelis Hakim -

Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; - Bahwa untuk menyatakan seseorang telash melakukan tindak pidana, maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh unsure-unsur dari pasal- pasal yang didakwakan kepadanya; - Bahwa Terdakwa oleh Penuntut Umum telah didakwa dengan surat dakwaan yang disusun secara alternatif. Maka Majelis hakim mempertimbangkan dahulu dakwaan: Kesatu sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 245 KUHPidana yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut: Barangsiapa dengan sengaja mengedarkan mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan oleh negara atau bank sebagai mata uang atau uang kertas asli dan tidak dipalsu, padahal ditiru atau dipalsu olehnya sendiri, atau waktu diterima diketahuinya bahwa tidak asli atau dipalsu, ataupun barangsiapa menyimpan Universitas Sumatera Utara atau memasukkan ke Indonesia mata uang dan uang kertas yang demikian, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh mengedarkan sebagai uang asli dan tiada dipalsukan; - Bahwa sebelum menjatuhkan pidana apa yang paling tepat dan adil, sesuai kesalahan terdakwa tersebut, terlebih dahulu akan dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Hal yang memberatkan: Bahwa perbuatan Terdakwa sudah bukan lagi perbuatan yang iseng tetapi benar- benar berencana dan ingin menikmati hasilnya dengan jalan menipu. Hal yang meringankan: Terdakwa masih berusia muda sehingga diharapkan dapat diperbaiki sifatnya yang kurang baik. Terdakwa terus terang dan sopan di persidangan sehingga memperlancar jalannya persidangan. - Bahwa berdasarkan harial tersebut di atas, maka Terdakwa haruslah dijatuhkan pidana penjara sesuai bunyi putusan ini, dan oleh karena Terdakwa telah ditahan secara sah, maka masa penahanan yang telah dijalani terdakwa sebelum putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap, haruslah dikurangkan seluruhnya dari pidana tersebut. 3. AMAR PUTUSAN - Menyatakan terdakwa “AGUS ALAMSYAH” telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “MEMBUAT UANG PALSU” ; Universitas Sumatera Utara - Menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa tersebut di atas oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 3 tiga Tahun ; - Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; - Memerintahkan agar barang bukti berupa : 1 satu set Komputer, 1 satu CPU Intel Pentium 4, 1 satu Monitor Merk LG Flatron, 1 satu Keyboard OX, 1 satu Mouse OX, 1 satu Printer Merk Canon IP 1200, 1 satu Flash Disk USB Merk Kingston, 13 Rim Kertas HVS, 1 satu unit Sepeda Motor Yamaha Jupiter MX BK 2729 KY dikembalikan kepada terdakwa AGUS ALAMSYAH dan 20 dua puluh lembar uang kertas palsu pecahan Rp.50.000,- lima puluh ribu rupiah dirampas untuk dimusnahkan ; - Menetapkan agar terdakwa tetap dalam tahanan ; - Membebani terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp.2.500,- dua ribu lima ratus rupiah. B. ANALISIS KASUS Berdasarkan Putusan Majelis Hakim di atas, maka dapat dilakukan analisa penerapan hukum pidana terhadap tindak pidana membuat uang palsu dalam putusan tersebut sebagai berikut: Pengaturan tentang membuat uang palsu diatur dalam Pasal 244 KUHP berbunyi sebagai berikut: “Barang siapa meniru atau memalsu mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank, dengan maksud untuk mengedarkan atau menyuruh untuk Universitas Sumatera Utara mengedarkan mata uang atau uang kertas itu sebagai asli atau tidak dipalsu, diancam dengan pidana penjara paling lama 15 lima belas tahun.” Dalam kasus tersebut, Jaksa Penuntut Umum menjatuhkan dakwaan yang menyatakan bahwa Terdakwa telah Menjalankan uang palsu. Penulis tidak sependapat dengan dakwaan tersebut karena dalam kasus ini pemeriksaan dan pembuktiannya sangat sederhana dimana Terdakwa pun mengakui kesalahannya yang telah membuat uang palsu dengan maksud untuk menjalankannya uang palsu yang dibuatnya sendiri itu seolah-olah uang asli dan tidak dipalsu kepada seorang wanita tuna susila untuk kencan. Analisa mengenai dakwaan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum yang hanya menuntut Terdakwa dengan 1 satu tahun penjara sangat disayangkan mengingat dampak kejahatan pemalsuan uang ini. Hal ini menimbulkan rasa ketidakpercayaan masyarakat akan dakwaan yang begitu ringan sehingga menimbulkan penilaian negatif kepada peradilan yaitu adanya mafia peradilan sehingga proses pengadilan tidak dilaksanakan secara murni dan independent untuk menegakkan hukum Atas putusan Majelis Hakim yang menjatuhkan hukuman 3 tiga tahun penjara kepada Terdakwa sebenarnya relatif ringan dibandingkan juga dengan ancaman maksimal hukuman yang terdapat dalam Pasal 244 KUHP dimana Terdakwa Agus Alamsyah telah memenuhi seluruh unsur-unsur yang ada dalam Pasal 244 KUHP tersebut. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kejahatan pemalsuan uang merupakan kejahatan yang tergolong berat dan serius karena dampaknya yang sangat besar bagi Negara, yaitu merugikan perekonomian Negara bahkan bisa mengancam perekonomian Indonesia serta menurunkan Universitas Sumatera Utara martabat bangsa dimana uang Rupiah merupakan salah satu simbol Negara kita. Sehingga sekalipun ada hal-hal yang meringankan Terdakwa harus tetap memperhatikan efek jera dari hukuman yang dijatuhkan tersebut, agar Terpidana tidak mengulangi perbuatannya itu dan menimbulkan rasa takut pada masyarakat untuk melakukan kejahatan pemalsuan uang rupiah lainnya. Universitas Sumatera Utara BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ketentuan hukum terhadap kejahatan pemalsuan uang kertas rupiah dan pengedarannya baru diatur dalam KUHP saja, yaitu mengenai memalsukan uang kertas rupiah diatur dalam Pasal 244 dan mengenai mengedarkan uang kertas rupiah palsu diatur dalam Pasal 245. Hingga saat ini belum ada peraturan yang lebih khusus yang mengatur mengenai uang palsu ini. 2. Penegakan hukum terhadap kejahatan pemalsuan uang kertas rupiah dan pengedarannya khusunya di wilayah hukum Kotamadya Medan masih belum maksimal. Hal ini dilihat dari maraknya kejahatan uang palsu yang terjadi dan meningkat terus dari tahun ke tahun akan tetapi sangat sedikit pelaku yang dapat ditangkap. 3. Kendala yang dihadapi dalam upaya penegakan hukum terhadap kejahatan pemalsuan uang kertas rupiah dan pengedarannya khususnya di wilayah hukum Kotamadya Medan sangat banyak, yang paling utama dan menonjol di wilayah hukum Kotamadya Medan yaitu sulitnya untuk menemukan pelaku pembuat uang kertas rupiah palsu yang sebenarnya karena sangat sulitnya mengumpulkan bukti-bukti yang dapat menjerat pelaku tersebut. Budaya masyarakat di Kotamadya Medan yang kurang sadar hukum untuk melaporkan uang palsu yang diterimanya karena takut merugi atau dituduh sebagai pelaku. Universitas Sumatera Utara