Perubahan Populasi Mikroba Rumen dan Produksi Gas Metan in vitro dengan Penambahan Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum), Ampas Teh dan Daun Kembang Sepatu.

RINGKASAN
Rahmi Wiristya D24070100. 2012. Perubahan Populasi Mikroba Rumen dan
Produksi Gas Metan in vitro dengan Penambahan Minyak Cengkeh (Syzygium
Aromaticum), Ampas Teh dan Daun Kembang Sepatu. Skripsi. Departemen Ilmu
Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Sri Suharti, S.Pt., M.Si.
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Ahmad Darobin Lubis, MSc.
Mikroba rumen berperan penting dalam pencernaan dan fermentasi pada
ternak ruminansia. Jumlah dan jenis mikroba rumen sangat dipengaruhi oleh pakan
yang dikonsumsi ternak. Penggunaan senyawa sekunder tanaman dapat
memodifikasi komposisi mikroba rumen dan produksi metan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi secara in vitro pengaruh penambahan minyak daun cengkeh
pada kombinasi ampas teh dan daun kembang sepatu terhadap populasi mikroba
rumen (protozoa, bakteri amilolitik, bakteri selulolitik, bakteri proteolitik) dan
produksi gas metan.
Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan
empat perlakuan dan lima kelompok. Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk
mengevaluasi penggunaan ampas teh dan daun kembang sepatu terhadap komposisi
mikroba rumen dan produksi metan. Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa
ampas teh pada level 2 mg/ml cairan rumen dan daun kembang sepatu pada level 0,3
mg/ml cairan rumen (Suplemen 1/ S1) menurunkan produksi gas metan,

meningkatkan populasi bakteri amilolitik dan selulolitik. Perlakuan yang digunakan
pada penelitian ini adalah A1 = Hijauan : Konsentrat = 60:40 (Kontrol), A2 =
Kontrol + ampas teh (AT) 2 mg/ml cairan rumen dan daun kembang sepatu (DKS)
0,3 mg/ml cairan rumen (Suplemen1), A3 = Kontrol + Suplemen1 + minyak cengkeh
0,02 mg/ml cairan rumen, A4 = Kontrol + Suplemen1 + minyak cengkeh 0,04 mg/ml
cairan rumen. Ransum kontrol terdiri dari 60% Hijauan dan 40% Konsentrat. Data
yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan
apabila terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak
Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah populasi protozoa dan
bakteri serta produksi gas metan.
Hasil menunjukkan bahwa penambahan minyak cengkeh (0,04 mg/ml),
ampas teh (2 mg/ml) dan daun kembang sepatu (0,3 mg/ml) nyata (P0,05) menurunkan produksi gas
metan serta nyata meningkatkan (P0,05) bakteri proteolitik dan bakteri selulolitik.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suplementasi minyak cengkeh
dengan kombinasi ampas teh dan daun kembang sepatu dalam ransum dapat
memodifikasi komposisi mikroba rumen terutama protozoa dan bakteri amilolitik,
namun belum berpengaruh pada produksi gas metan, populasi bakteri proteolitik dan
bakteri selulolitik.
Kata kunci : Eugenol, tanin, saponin, mikroba rumen dan metan


i

ABSTRACT
The Rumen Microbe Changes and Methane Production with The Addition of
Clove Leaf Oil (Syzygium aromaticum), Tea by products
and Hibiscus Leaf in the in vitro Fermentation
Wiristya, R., S. Suharti and A. D. Lubis
This study was designed to evaluate the effect of clove leaf oil, tea by product and
hibiscus leaf meal combination on population of rumen microbes (protozoa,
amilolytic bacteria, cellulolytic bacteria, proteolitic bacteria) and methane production
in the in vitro fermentation. The design of experiment was Randomized Block
Design with 4 treatments and 5 replication. The treatments were : A1 = forage:
concentrate = 60:40 (Control); A2 = Control + tea by product (2 mg/ml) and hibiscus
leaf (0.3 mg/ml) (Suplement1); A3 = Control + Suplement1 + 0.02 mg/ml of clove
leaf oil; A4 = Control + Suplement1 + 0.02 mg/ml of clove leaf oil. Control ration
consisted of forage (60% dry matter/DM) and concentrate (40% DM). Parameters
observed were population of protozoa, amilolytic bacteria, cellulolytic bacteria,
proteolytic bacteria and methane production. The result showed that the addition of
clove leaf oil (0.04 mg/ml), tea dreg (2 mg/ml), and hibiscus leaf (0.3 mg/ml)
significantly (P