3.3. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian Aluminium-Silikon adalah sebagai berikut. 1.
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu kaleng Aluminium bekas minuman dipersiapkan, kaleng bekas minuman dikumpul dari tempat
penampungan bahan bekas. 2.
Tutup kaleng dipisahkan dari badannya dengan cara menggerinda bagian tutup kaleng sehingga terlepas dari badan kaleng, tutup kaleng juga bisa
dipisahkan dengan cara menggunting, tapi dengan cara ini bagian badan kaleng juga akan ikut.
3. Bongkahan Silikon dihaluskan dengan menggunakan martil.
4. Setelah itu serbuk Silikon disaring menggunakan mesh 400.
5. Lima buah cetakan dengan bahan Styrofoam dibentuk dengan dengan
dimensi yang telah diperhitungkan agar semua spesimen percobaan dapat diambil dari sebuah cetakan tersebut.
6. Pasir silika diayak dengan mesh 40 yang tersedia di Lab Foundry, agar
sampah dan batu tidak ikut kedalam pasir. 7.
Setelah diayak Pasir silika sebanyak 15 kg dicampur dengan bentonit 5 dari berat pasir yaitu 750 gr dan air sebanyak 400 cc.
8. Campuran pasir silika, air dan bentonit yang telah di mikser dimasukkan
kedalam sebuah wadah pasir cetak. Cetakan yang telah dipersiapkan sebelumnya ditanam didalam pasir cetak dan dibiarkan selama ±24 jam.
Setelah melewati tahapan ini, baru dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
9. Dapur krusibel dimasukkan kedalam tungku, sebelumnya telah dimasukkan
alas dan batu koral. Setelah itu arang yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam dalam tungku peleburan.
10. Kerosin disiramkan sedikit pada arang untuk pembakaran mula.
11. Udara ditiupkan dari bagian bawah tungku dengan menggunakan blower
yang telah di modifikasi menggunakan spray. 12.
Dapur krusibel dipanaskan lebih kurang selama sepuluh menit, Aluminium sekrap yang sudah ditimbang massanya dimasukkan kedalam crucible.
13. Karena ukuran krusibel yang kecil maka Aluminium sekrap dimasukkan
secara bertahap sampai habis.
Universitas Sumatera Utara
14. Ditunggu suhu Aluminium mencapai 660
o
C , maka Silikon yang massanya lima persen dari massa Aluminium sekrap dimasukkan kedalam krusibel.
15. Jika suhu sudah mencapai 760
o
C, diukur menggunakan termokopel maka dilakukan penuangan untuk suhu penuangan yang diinginkan yaitu 760
o
C. 16.
Seterusnya suhu diturunkan dengan mematikan blower sementara hingga mencapai suhu 740
o
C dilakukan penuangan untuk suhu penuangan yang diinginkan yaitu 740
o
C, dan seterusnya hingga suhu penuangan terakhir yaitu 680
o
C 17.
Setelah kelima cetakan selesai diisi maka spesimen tersebut dibiarkan pada suhu kamar selama 24 jam.
18. Spesimen dibongkar dari pasir cetak, spesimen dimesin untuk mendapatkan
dimensi yang sesuai untuk pengujian ketangguhan dan kekerasan. 19.
Proses polishing dilakukan setelah spesimen dipotong dan disekrap. 20.
Setelah itu dilakukan proses pengujian yaitu pengujian ketangguhan, pengujian kekerasa, pengujian komposisi, dan pengujian metalografi.
21. Setelah dilakukan pengujian maka data yang didapat dapat digunakan untuk
menyelesaikan analisa pada BAB IV.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN