RISET-RISET YANG TELAH DILAKUKAN SEBELUMNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. RISET-RISET YANG TELAH DILAKUKAN SEBELUMNYA

Aluminium merupakan salah satu material yang sangat banyak dipergunakan dalam bidang teknik, namun sangat jarang dipergunakan dalam kondisi Aluminium murni. Aluminium yang dijumpai dalam bidang teknik kebanyakan dalam bentuk alloy dengan unsur penambah utama seperti Silicon, Copper, Magnesium, Iron, Mangan dan Zincum NADCA, 1997. Pengecoran Aluminium akan berakibat penurunan sifat mekanis tarik dan impak dari logam, yang terjadi akibat peningkatan porositas Purnomo,2004. Porositas yang terjadi pada saat pengecoran Aluminium dapat dieleminir dengan mengontrol gasoksigen dan variable pengecoran lainnya seperti, temperatur, laju pembekuan, laju pendinginan Melo,M.L.N.M.,etl., 2005 yang dapat dilakukan dengan tersedianya dapur peleburan yang memadai. Parameter pembekuan sangat dipengaruhi laju pendinginan, keadaan temperatur pada berbagai fasa berubah dengan peningkataan laju pendinginan, peningkatan laju pendinginan secara signifikan meningkatkan temperatur pengintian Aluminium Dobrzanski, dkk, 2006. Penambahan Si dan Cu pada Aluminium akan meningkatkan kekerasan dan kekuatan tarik Aluminium dan penambahan unsur Ti juga dapat meningkatkan kekerasan dan menghaluskan butir dari Aluminium. Komposisi paduan dan pemilihan proses pengecoran dapat mempengaruhi struktur mikro dari Aluminium paduan. Struktur mikro dapat dirubah dengan penambahan elemen tertentu pada paduan aluminium seperti mampu cor, sifat mekanis dan mampu mesin yang baik dapat diperbaiki Brown, 1999. Alloy juga dapat dipadukan dengan Tembaga. Sebagai contoh Aluminium- Silikon dipadukan dengan unsur Tembaga yang menghasilkan perbedaan pengaruh yang signifikan, yaitu pada variasi penambahan tembaga terhadap kekerasan paduan Aluminium-Silikon. Pengecoran Aluminium akan berakibat penurunan sifat mekanis tarik dan impak dari logam, yang terjadi akibat peningkatan porositas. Kadar Tembaga yang dibuat bervariasi untuk mendapatkan nilai optimum dari campuran. Kadar penambahan Tembaga sebanyak 5 adalah yang paling optimum untuk Universitas Sumatera Utara meningkatkan kekerasan paduan. Dengan perlakuan pengerasan presipitasi kekerasan meningkat hingga sebesar 97,10 HBN Sidiq Pramono, 2004. Aluminium yang dipadukan dan di heat treatment dan melalui proses aging akan dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan tarik Aluminium. Penambahan Silikon dan Tembaga pada Aluminium akan meningkatkan kekerasan dan kekuatan tarik Aluminium dan penambahan unsur Titanium juga dapat meningkatkan kekerasan dan menghaluskan butir dari Aluminium Basuki, dkk, 2005. Sifat-sifat mekanis seperti tensile strength, hardness dan impact energy dari coran meningkat setelah dilakukan proses age hardening untuk semua kandungan mangan yang terdapat pada Aluminium alloy hingga 4 dan energi impak umumnya turun dengan peningkatan kandungan Mangan Abdul wahab. M, 2008. Aluminium sekrap yang selama ini memiliki nilai ekonomis yang lebih rendah jika dibandingkan dengan Aluminium murni dikarenakan proses pegecoran yang tidak sempurna. Aluminium sekrap telah digunakan untuk pembuatan sudu impeller dan brake disc melalui proses pengecoran, dimana hasilnya bagus dengan casting yield 73,59 untuk impeller dan 85,1 untuk disc brake Abolarin,etl, 2007.

2.2. LANDASAN TEORI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kadar Magnesium Terhadap Densitas, Kekerasan (Hardness) Dan Kekuatan Tekan Aluminium Alloy Foam Yang Menggunakan CaCO3 Sebagai Blowing Agent

1 29 115

Analisa Pengaruh Variasi Pembebanan Terhadap Laju Keausan Bahan Aluminium Sekrap dan Al-Si Dengan Menggunakan Alat Uji Keausan Tipe Pin On Disk.

3 86 96

PADA DE Analisa Heat Treatment Pada Aluminium Magnesium Silikon (Al – Mg – Si) Dengan Silikon (Si) (1%, 3%, 5%) Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisa Heat Treatment Pada Aluminium Magnesium Silikon (Al – Mg – Si) Dengan Silikon (Si) (1%, 3%, 5%) Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis.

0 1 8

TUGAS AKHIR PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING , MEDIUM TEMPERING DAN HIGH TEMPERING PADA MEDIUM CARBON STEEL PRODUKSI PENGECORAN BATUR-KLATEN TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KETANGGUHAN (TOUGHNESS).

0 1 5

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP DENSITAS DAN POROSITAS PADUAN ALUMINIUM SILIKON ( AI-7%Si ) DENGAN METODE EVAPORATIVE CASTING.

3 8 44

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN PADA PROSES EVAPORATIVE CASTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO ALUMINIUM SILIKON ( AL - 7% SI ).

1 6 30

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM (Mg) 2% DAN 5% TERHADAP KETANGGUHAN IMPAK, TINGKAT KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA VELG ALUMINIUM (Al-5,68 Si) | Setia | Jurnal Nosel 8221 17225 1 SM

0 0 7

View of Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pengecoran Produk Pulley Terhadap Kekerasan, Ketangguhan Dan Metalografi Berbahan Baku Aluminium Bekas

0 0 9

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP KEKERASAN DAN POROSITAS PADA CETAKAN LOGAM Sri Harmanto

0 0 10