HASIL UJI METALOGRAFI ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.2. HASIL UJI METALOGRAFI

Untuk melihat permukaan dari specimen maka dilakukan pengujian metalografi, pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Reflected Metallurgical Microscope dengan Type Rax Vision No.545491, MM-10A, 230V-50Hz. Pengujian mikrostruktur ini dilakukan untuk telah dilakukan penambahan Silikon sebanyak 5 dan dituang dalam variasi temperatur 680 o C, 700 o C, 720 o C, 740 o C, 760 o C. Hasil foto mikro seperti diperlihatkan pada gambar-gambar berikut : Gambar 4.9. Foto mikro Aluminium sekrap dengan temperatur tuang 680 o C pembesaran 200x Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat cacat porositi yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Dilakukan pembesaran 200x dengan menggunakan mikroskop khusus, cacat porositas ini bisa menurunkan sifat mekanis dari coran Aluminium sekrap dan selanjutnya dapat menimbulkan keretakan. Terbentuknya endapan phasa intermetallic dan cacat coran akan mempengaruhi kemampuan fatigue dan ketahanan aus, cacat coran seperti porositas akan mengurangi fatigue dan ketahanan aus alloy. Porositas mikro ini biasanya dihasilkan oleh usaha pemisahan gas dari kondisi dari kondisi mencair dan atau gagal membentuk interdendritik. Kelarutan hidrogen dalam ciran Al-Si meningkat seiring dengan peningkatan temperatur. Pada saat cairan Al-Si alloy membeku, atom-atom hidrogen akan mengendap dari cairan dan membentuk molekul hidrogen. Jika alloy membeku lebih cepat daripada molekul hidrogen maka akan terlepas dari cairan, porositas yang diakibatkan oleh gas akan terjadi pada alloy yang padat Ye,2002. Porositas Aluminium Silikon Fasa intermetalik Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10. Foto mikro Aluminium sekrap dengan temperatur tuang 700 o C pembesaran 200x Sedangkan gambar diatas memperlihatkan struktuk mikro Aluminium pada temperatur penuangan 700 o C. Dapat dilihat bahwa cacat porositas lebih sedikit dibandingkan dengan temperatur tuang 680 o C. Pada temperatur tuang 700 o C ini merupakan temperatur yang sangat ideal untuk menuangkan coran Aluminium. Alloy Al-Si biasanya bergabung bersama-sama dengan elemen lainya seperti copper, magnesium, mangan, zink dan besi. Kelarutan dari seluruh elemen ini biasanya meningkat dengan peningkatan temperatur. Hal ini menurun dari temperatur tinggi ke konsentrasi yang relatif rendah selama proses pembekuan dan proses heat treatment akan menghasilkan pembentukan phasa intermetalik. Sebagai contoh pengendapan Si, Mn, dan Fe akan membentuk phasa Al 12 FeMn 3 Si Ye,2002. Silikon Aluminium Porositas Fasa intermetalik Universitas Sumatera Utara Gambar 4.11. Foto mikro Aluminium sekrap dengan temperatur tuang 720 o C pembesaran 200x Gambar 4.12. Foto mikro Aluminium sekrap dengan temperatur tuang 740 o C Pembesaran 200x Gambar 4.13. Foto mikro Aluminium sekrap dengan temperatur tuang 760 o C Pembesaran 200x Dapat kita lihat dari kelima gambar diatas jelas bahwa peningkatan temperatur penuangan mulai dari 680 o C, 720 o C, 740 o C, 760 o C porositas akan semakin meningkat Silikon Aluminium Silikon Aluminium Silikon Aluminium Porositas Porositas Porositas Fasa intermetalik Fasa intermetalik Fasa intermetalik Universitas Sumatera Utara seiring dengan pertambahan suhu. Tetapi tidak dengan temperature tuang 700 o C, sebab pada temperature ini di dapatkan hasil kekerasan hardness dan ketangguhan toughness yang maksimal.

4.3. HASIL UJI KETANGGUHAN IMPAK IMPACT TOUGHNESS

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kadar Magnesium Terhadap Densitas, Kekerasan (Hardness) Dan Kekuatan Tekan Aluminium Alloy Foam Yang Menggunakan CaCO3 Sebagai Blowing Agent

1 29 115

Analisa Pengaruh Variasi Pembebanan Terhadap Laju Keausan Bahan Aluminium Sekrap dan Al-Si Dengan Menggunakan Alat Uji Keausan Tipe Pin On Disk.

3 86 96

PADA DE Analisa Heat Treatment Pada Aluminium Magnesium Silikon (Al – Mg – Si) Dengan Silikon (Si) (1%, 3%, 5%) Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisa Heat Treatment Pada Aluminium Magnesium Silikon (Al – Mg – Si) Dengan Silikon (Si) (1%, 3%, 5%) Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis.

0 1 8

TUGAS AKHIR PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING , MEDIUM TEMPERING DAN HIGH TEMPERING PADA MEDIUM CARBON STEEL PRODUKSI PENGECORAN BATUR-KLATEN TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KETANGGUHAN (TOUGHNESS).

0 1 5

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP DENSITAS DAN POROSITAS PADUAN ALUMINIUM SILIKON ( AI-7%Si ) DENGAN METODE EVAPORATIVE CASTING.

3 8 44

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN PADA PROSES EVAPORATIVE CASTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO ALUMINIUM SILIKON ( AL - 7% SI ).

1 6 30

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM (Mg) 2% DAN 5% TERHADAP KETANGGUHAN IMPAK, TINGKAT KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA VELG ALUMINIUM (Al-5,68 Si) | Setia | Jurnal Nosel 8221 17225 1 SM

0 0 7

View of Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pengecoran Produk Pulley Terhadap Kekerasan, Ketangguhan Dan Metalografi Berbahan Baku Aluminium Bekas

0 0 9

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP KEKERASAN DAN POROSITAS PADA CETAKAN LOGAM Sri Harmanto

0 0 10