Peranan Giro, Tabungan, Dan Deposito Sebagai Sumber Dana Bank Pada Pt Bank Xxxx Di Medan

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN GIRO, TABUNGAN, DAN DEPOSITO SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT BANK XXXX DI MEDAN

OLEH : RAZANAH ISMA

102102080

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : RAZANAH ISMA

NIM : 102102080

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : PERANAN GIRO, TABUNGAN, DAN DEPOSITO SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT BANK XXXX DI MEDAN

Tanggal :………2013 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(

NIP. 19670904 199403 1 004 Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak)

Tanggal : ………2013 Ketua Program Studi DIII Akuntansi

(Drs. Rustam, MSi , Ak NIP. 19511114 198203 1 002

)

Tanggal : ………2013 Dekan Fakultas Ekonomi USU

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak NIP. 19560407 198002 1 001

)


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : RAZANAH ISMA

NIM : 102102080

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : PERANAN GIRO, TABUNGAN, DAN DEPOSITO SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT BANK XXXX DI MEDAN

Medan, ………..2013

( RAZANAH ISMA NIM. 102102118


(4)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan. Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan nabi besar Muhammad Sholallahu ‘alaihi wa sallam, yang telah membawa risalah-Nya untuk menuntun ummat manusia ke jalan yang benar. Semoga kita semua memperoleh syafa’atnya di akhirat kelak.

Tujuan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

Tugas Akhir ini disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis pada PT Bank XXXX di Medan.

Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam, penulis menghaturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya, kepada semua pihak yang terlibat.

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf


(5)

pengajar yang telah mencurahkan perhatian dan membekali ilmu serta berbagi pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. .

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

5. Ibu Eva D, selaku supervisi pada bagian Business Perf & Channel Management PT Bank XXXX yang telah memberikan saran dan masukan dalam proses menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua saya tercinta Ayahanda Masrizal dan Ibunda Safni Heryanti yang telah membesarkan dengan kasih sayang yang tidak dapat digantikan dan dinilai dengan apa pun juga yang telah memberikan dorongan materil dan spiritual kepada penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.

7. Adik saya tersayang, Nadilla dan Dian Harpama yang telah memberikan gorongan kepada penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. Orang yang saya sayangi Firdaus Firman yang telah banyak memberi semangat dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

9. Temen – teman seperjuangan saya di DIII Akuntansi Wan Ulfa Hanum, Irma Julianti Lubis, Arlia Novriany, Seftira Elyza, Utari Meridha Putri,


(6)

Nenci Yulina S dan juga teman – teman seperjuangan lainnya yang teleh banyak memberikan banyak kenangan yang tidak terlupakan selama penulis belajar di DIII Akuntansi ini.kalian adalah teman – teman yang tidak akan saya lupakan.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Penulis mengakui bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan waktu yang penulis miliki, maka dengan kerendahan hati dan dengan tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan pertolongan – Nya kepada kita semua. Insya Allah Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, 7 Oktober 2013 Penulis

Razanah Isma NIM 102102080


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR GRAFIK ... vii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan... ... 4

1. Jadwal Survei / Observasi ... 4

2. Rencana Isi... ... ... 5

BAB II : PT BANK XXXX A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Job Description ... 12

D. Jaringan Kegiatan……. ... 13

E. Kinerja Usaha Terkini ... 14


(8)

BAB III : PERANAN GIRO, TABUNGAN, DAN DEPOSITO

SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT BANK XXXX DI MEDAN

A. Pengertian Giro, Tabungan, dan Deposito ... 19

B. Manfaat Giro,Tabungan, dan Deposito ... 22

C. Sistem Perhitungan Bunga ... 24

D. Sumber Dana Bank ... 29

E. Alokasi Dana-Dana Bank ... 39

F. Tabel Sumber Dana Bank Pihak Ketiga ... 41

G. Langkah-Langkah Yang Ditempuh Dalam Peningkatan Frekuensi Sumber Dana Pihak Ketiga... 46

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN ... 54


(9)

DAFTAR TABEL

NOMOR JUDUL HALAMAN

1.1 Jadwal Survei / Observasi………...…...4

3.1 Suku Bunga Giro PT Bank XXXX...…...25

3.2 Contoh Perhitungan Bunga Giro………...25

3.3 Suku Bunga Tabungan PT Bank XXXX...27

3.4 Contoh Perhitungan Bunga Tabungan...…...27

3.1 Suku Bunga Deposito PT Bank XXXX...…...28

3.1 Sumber Dana Pihak Ketiga PT Bank XXXX Periode Tahun 2010 s/d 2012 (Per 31 Desember)...…...42

3.1 Komposisi Sumber Dana Pihak Ketiga PT Bank XXXX di Medan Periode Tahun 2012 s/d 2012 (Per 31 Desember)...44


(10)

DAFTAR GAMBAR

NOMOR JUDUL HALAMAN 2.1 Bagan struktur organisasi PT Bank XXXX di Medan……..……... 11


(11)

DAFTAR GAMBAR

NOMOR JUDUL HALAMAN 3.1 Kenaikan Persentase Komposisi Sumber Dana Pihak ketiga

PT Bank XXXX di Medan Periode Tahun 2010 s/d 2012


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masayrakat. Lembaga-lembaga perekonomian bahu-membahu mengelola dan menggerakkan semua potensi ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan, khususnya lembaga Perbankan mempunyai peranan yang amat strategis dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Kitapun dapat melihat bagaimana sektor perbankan kita telah menciptakan kegairan berusaha melalui fasilitas pembiayaan kredit investasi, kredit industri, dan kredit perdagangan yang bersyarat lunak.

Karena peranannya yang penting pada kesejahteraan Negara dan laju pertumbuhan perekonomian negara, sektor perbankan mendapatkan perhatian yang sangat besar dari pemerintah. Salah satu kebijakan perbankan dalam mendukung laju pertumbuhan perekonomian adalah menghimpun seperti dana masyarakat yang dapat dicapai melalui sektor tabungan. Menurut UU No 7 tahun 1992, tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu. Frekuensi tabungan sangat berkembang pesat bila dibandingkan dengan bentuk simpanan lainnya seperti giro


(13)

dan deposito, karena tabungan memiliki persyaratan yang relatif sangat mudah dan hampir dari seluruh lapisan masyarakat mengetahuinya. Keseluruhan simpanan ini merupakan rangkaian yang sama dalam menambah sumber dana bank itu sendiri. Sumber dana itu adalah dana yang diperoleh masyarakat (pihak III), berupa : tabungan, deposito dan giro.

Dengan adanya nilai ketiga komponen tersebut, maka dapat diketahui sumber dana pihak III yang mana yang memiliki sumbangan terbesar terhadap sumber dana. Semakin besar sumber dananya, semakin besar pulak sumbangan terhadap sumber dana.. Oleh karena itu, peneliti tertarik dan terdorong untuk mengangkat masalah diatas menjadi suatu tulisan dari tugas akhir yang berjudul: ”Peranan Giro, Tabungan, dan Deposito Sebagai Sumber Dana Bank pada PT Bank XXXX di Medan”.

Pembagian sumber dana ada 3, yaitu sumber dana pihak I atau dana dari pihak bank itu sendiri, sumber dana dari pihak II atau dana yang diperoleh dari pihak luar bank dan sumber dana dari pihak III atau dana dari pihak masyarakat. Akan tetapi disini penulis hanya menganalisis sumber dana pihak III saja, karena sangat berkaitan dengan judul yang dibuat.

B. RUMUSAN MASALAH

Setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil pada umumnya selalu menghadapi masalah dalam menjalankan kegiatannya. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan itu berbeda-beda satu sama lain, begitu juga hal-nya dengan PT. Bank XXXX di Medan. Permasalahan yang akan dibahas dalam


(14)

tugas akhir ini adalah berapa besar persentase giro, tabungan, dan deposito sebagai sumber dana bank itu sendiri dan bagaimana upaya untuk mengetahui langkah-langkah yang ditempuh dalam meningkatkan frekuensi giro, tabungan, dan deposito pada PT. Bank XXXX di Medan?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar persentase giro, tabungan, deposito sebagai sumber dana bank pada PT. Bank XXXX di Medan dan untuk mengetahui langkah-langkah yang ditempuh dalam meningkatkan frekuensi giro, tabungan, dan deposito pada PT. Bank XXXX di Medan.

Penelitian ini mempunyai manfaat yang tidak hanya bagi peneliti, tetapi juga bagi perusahaan dan bagi peneliti lain.

1. Bagi peneliti

Sebagai suatu perbandingan dalam penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh peneliti selama di bangku perkuliahan dan sebagai bahan masukan bagi peneliti mengenai sumber dana bank terutama pada sektor giro, tabungan, dan deposito.

2. Bagi perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi PT. Bank XXXX di Medan dalam menghimpun dana dari masyarakat melalui sektor giro, tabungan, dan deposito.


(15)

3. Bagi peneliti lain

Peneliti berharap hasil penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi peneliti lain dan dapat menjadi bahan masukan apabila melakukan penelitian mengenai peranan giro, tabungan, dan deposito sebagai sumber dana bank di tahun-tahun mendatang.

D. RENCANA PENULISAN

Rencana penulisan terdiri dari jadwal penelitian dan rencana isi

1. Jadwal Survei / Observasi

Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan. Kegiatan dimulai dari persiapan melaksanakan penelitian , pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data, pelaporan bimbingan untuk menulis tugas akhir, serta penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penelitian untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel jadwal penelitian berikut ini.

Tabel 1.1

Jadwal Survei / Observasi

NO KEGIATAN

Juli 2013

September 2013

Oktober 2013

IV I II III IV I II III IV 1. Pengajuan Judul

2. Pengajuan Surat Riset

3. Pengajuan Dosen Pembimbing 4. Pengumpulan Data


(16)

NO KEGIATAN

Juli 2013

September 2013

Oktober 2013

IV I II III IV I II III IV 5. Pengolahan dan Analisis Data

6. Penyusunan Tugas Akhir 7. Bimbingan dan Penyempurnaan

Tugas Akhir

8. Pengesahan Tugas Akhir

2. Rencana Isi

BAB I : PENDAHULUAN

Pada Bab ini dijelaskan secara ringkas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta memaparkan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survey / observasi dan rencana isi

BAB II : PT BANK XXXX

Pada Bab ini dijelaskan tentang sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, kinerja perusahaan terkini, dan rencana kegiatan yang akan dilakukan perusahaan untuk masa yang akan datang.


(17)

BAB III : PERANAN GIRO, TABUNGAN, DAN DEPOSITO SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT BANK XXXX DI MEDAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian sesuai dengan pembahasan mengenai peranan giro, tabungan, dan deposito sebagai sumber dana pada PT. Bank XXXX di Medan..

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini peneliti memberikan kesimpulan berdasarkan uraian – uraian diatas dan peneliti juga mencoba mengemukakan beberapa saran yang mungkin bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas perusahaan di masa yang akan datang.


(18)

BAB II PT. BANK XXXX

A.Sejarah Ringkas PT. Bank XXXX

Berdiri sejak 1946, Bank XXXX yang dahulu dikenal sebagai Bank XXXXN, merupakan Bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

Bank XXXX mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank XXXX sebagai Bank sirkulasi atau Bank sentral. Bank XXXX lalu ditetapkan sebagai Bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai Bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank XXXX diubah menjadi Bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.


(19)

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank XXXX 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank XXXX lebih dikenal sebagai 'Bank XXXX 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank XXXX' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.

Tahun 1992, status hukum dan nama Bank XXXX berubah menjadi PT Bank XXXX (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.

Kemampuan Bank XXXX untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen Bank XXXX terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank XXXX' dipersingkat menjadi 'Bank XXXX', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai Bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada akhir tahun 2012, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60% saham Bank XXXX, sementara sisanya 40% dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik dan asing.


(20)

Saat ini, Bank XXXX adalah Bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Bank XXXX menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak: Bank XXXX Syariah, Bank XXXX Multi Finance, Bank XXXX Securities dan Bank XXXX Life Insurance.

Pada akhir tahun 2012, Bank XXXX memiliki total asset sebesar Rp333,3 triliun dan mempekerjakan lebih dari 24.861 karyawan. Untuk melayani nasabahnya, Bank XXXX mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup 1.651 outlet domestik dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 8.519 unit ATM milik sendiri, 42.000 EDC serta fasilitas Internet Banking dan SMS Banking. Bank XXXX selalu berusaha untuk menjadi Bank pilihan yang menyediakan layanan prima dan solusi bernilai tambah kepada seluruh nasabah.

Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, Bank XXXX bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.

Visi PT. Bank XXXX.

Menjadi Bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja. Misi PT. Bank XXXX.

1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the Bank choice)

2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.


(21)

3. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.

4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi secara umum diartikan suatu kegiatan untuk menyusun pembagian kerja dari pelaksanaan kerja supaya dapat dilakukan dengan mudah sesuai dengan tujuan. Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Struktur organisasi PT. Bank XXXX di Medan adalah struktur organisasi fungsional. Hal ini dapat kita lihat pada bagan berikut ini:


(22)

Business Perf& Channel Management Group Service Management Business Management Budgeting, Logistics & Property Human Capital Business Support Grup Legal Business Banking Credit Adm ATM Mgt

A T M

Head of Consumer & Retail Banking Head of Network & Services Head of Business Banking RSM SBK ATM Mgt Consumer Business Processing Retail Business Processing

Branch Head of BBC Commercial RM Group Small Business Group Gambar 2.1

BaganStruktur Organisasi PT Bank XXXX di Medan Sumber: PT Bank XXXX di Medan

Employee Service Technology Research & Development CEO Region RQA Regional Economist CRM


(23)

C. Job Description

Job description di sini dibatasi hanya pada bagian Business Perf & Channel Management di mana penulis melakukan riset yang berhubungan dengan fungsi giro, tabungan, dan deposito sebagai sumber dana Bank.

1. Unit Business Management, fungsi pokoknya adalah:

• Mengelola penetapan target dan strategi pencapaian target bisnis Banking, consumer & ritel dan kantor cabang.

• Mengelola kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja bisnis segmen Bisnis Banking, Konsumer & Ritel dan Kantor Cabang.

• Mengelola aktivitas Market Intelligence untuk menunjang aktivitas Business Banking dan Konsumer & Ritel.

• Mengelola Aktivitas Bisnis Portofolio.

• Mengelola aktivitas transaksional Banking & services untuk membantu

• RM/RO dalam memberikan layanan cash management kepada nasabah.

• Melaksanakan kebijakan produk DN/LN dan perkreditan.

• Mengelola pelaksanaan program pemasaran bisnis di Cabang.

• Menatausakan dan merangkum PAK dari Cabang Stand Alone yang menjadi kewenangan Wilayah.

• Bekerjasama dengan kantor cabang melakukan penetapan lokasi KLN dan ATM baru.

2. Unit Service Management, fungsi pokoknya adalah:

• Merumuskan program peningkatan kualitas layanan.


(24)

• Mengendalikan kualitas implementasi pelayanan di Cabang.

• Melaksanakan fungsi kehumasan yang terkait dengan aktivitas Kantor Wilayah dan Cabang bekerjasama dengan unit terkait.

3. Unit Research & Development, tugas pokoknya adalah:

• Mengelola riset / penelitian pasar / ekonomi regional untuk mengetahui potensi ekonomi daerah guna menunjang bisnis regional Bank XXXX

• Mengelola penyusunan Business Plan.

• Mengelola data / informasi untuk keperluan internal (Wilayah/Cabang) dan eksternal.

D. Jaringan Kegiatan

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. PT Bank XXXX merupakan pelopor terciptanya berbagai produk dan layanan jasa perbankan di Indonesia.

PT Bank XXXX adalah sebuah institusi

ini adalah perusahaan

organisasinya, PT Bank XXXX dipimpin oleh seorang Direktur Utama.

PT Bank XXXX adalah bank komersial tertua dalam sejar

XXXX mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan 5 di luar negeri.


(25)

E. Kinerja Usaha Terkini

Sepanjang tahun 2012, Direksi memusatkan perhatian pada pertumbuhan dana murah demi mempertahankan Net Interest Margin yang tinggi, sementara di sisi lain menyalurkan kreditnya secara hati-hati. Pendapatan fee based juga diupayakan untuk memperkuat struktur arus pendapatan. Sebagaimana dibuktikan dengan posisi keuangan dan kinerja yang solid di akhir tahun, langkah ini merupakan strategi yang efektif bagi Bank untuk mencetak pertumbuhan yang tinggi di tengah industri perbankan yang kian kompetitif.

Sepanjang tahun, bank juga melakukan investasi yang besar di bidang sumber daya manusia, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, disamping juga secara agresif mengembangkan distribusi jaringannya, sebagai persiapan untuk pertumbuhan yang cepat di masa datang. Secara keseluruhan, Direksi telah memenuhi mayoritas target profitabilitasnya dan membawa Bank XXXX kian dekat dengan kinerja operasional yang unggul.

Realisasi pencapaian strategi pengembangan bisnis dinilai baik, secara umum indikator keuangan pada tahun 2012 mengalami pertumbuhan dibandingkan periode sebelumnya dan mencapai target yang ditetapkan. Meskipun tidak seluruh target bisnis dapat dicapai, namun terdapat perbaikan kuantitas maupun kualitas pada rasio dan indikator keuangan.

Dari sisi profitabilitas, strategi bisnis yang diterapkan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp7,0 triliun dan mengalami pertumbuhan sebesar 20,9% dari perolehan laba bersih periode sebelumnya. Return on Asset (ROA) dapat dipertahankan sebesar 2,9%, sedangkan Return on Equity (ROE) dan Net Interest


(26)

Margin (NIM) masing-masing sebesar 20,0% dan 5,9% menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan beberapa indikator profitabilitas disebabkan revenue engine yang masih kurang optimal dalam menghasilkan pendapatan bunga dan Fee Based Income (FBI).

Upaya efisiensi yang telah dilakukan mampu meningkatkan efisiensi operasional yang dicerminkan dengan penurunan Cost to Income Ratio (CIR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dibandingkan periode sebelumnya, yaitu masing-masing sebesar 49,8% dan 72,6% pada akhir tahun 2011 menjadi sebesar 49,5% dan 71,0% pada akhir tahun 2012. Meskipun terjadi peningkatan efisiensi, namun terdapat beberapa komponen biaya operasional yang realisasinya melebihi anggaran sehingga masih diperlukan upaya-upaya untuk lebih mengoptimalkan efisiensi.

Penyaluran kredit pada akhir tahun 2012 mencapai Rp200,7 triliun atau tumbuh sebesar 22,8% dibandingkan penyaluran kredit periode sebelumnya. Pertumbuhan kredit juga disertai dengan membaiknya kualitas aset yang dicerminkan dengan penurunan rasio NPL Gross, yaitu dari 3,6% pada tahun akhir 2011 menjadi sebesar 2,8% pada akhir tahun 2012. Meskipun mencatat pertumbuhan penyaluran kredit dan perbaikan kualitas aset, namun kecepatan proses kredit, serta struktur perkreditan dan struktur pemasaran masih perlu diperkuat dan dioptimalkan.

Dari sisi penghimpunan dana, strategi yang diterapkan mampu meningkatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11,4% dari posisi akhir tahun sebelumnya sehingga pada akhir tahun 2012 realisasi DPK dapat


(27)

mencapai Rp257,7 triliun dengan rasio Current Account & Saving Account

(CASA) mencapai 67,3% dari total DPK. Pertumbuhan DPK didominasi oleh peningkatan pada tabungan dan giro sebesar 17,7% dari posisi akhir tahun sebelumnya.

Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencerminkan tingkat likuiditas mencapai 77,5% berada dalam kisaran yang ditetapkan Bank Indonesia, dan mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 70,4%.

Secara umum, Bank dinilai mampu melakukan pengelolaan permodalan dengan baik sesuai dengan karakteristik, skala usaha, dan kompleksitas usaha sehingga mampu menjaga tingkat permodalan di atas batas minimal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, hal tersebut dicerminkan dengan pencapaian

Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 16,7%.

Bank telah melakukan pengelolaan risiko dengan baik dan memadai, kemungkinan kerugian yang dihadapi dari risiko yang melekat pada bisnis Bank tergolong rendah, dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) dinilai memadai. Namun demikian pengelolaan risiko pasar perlu mendapatkan perhatian, dimana profil risiko pasar menunjukan peningkatan yang disebabkan adanya proses penataan kembali bisnis tresuri.


(28)

F. Rencana Kegiatan

Beberapa rencana kegiatan bisnis Bank XXXX adalah:

1. REI EXPO 2013

Program ini dibuat untuk mewujudkan impian nasabah untuk memiliki rumah idaman melalui Bank XXXX Griya yang memberikan kredit kepemilikan rumah dengan proses cepat One Day Approval.

2. Bank XXXX akan menjadi official bank dari APEC CEO SUMMIT 2013.

Beberapa program yang akan dilaksanakan Bank XXXX selama pelaksanaan APEC Summit 2013 di Bali antara lain memberikan pelatihan lengkap kepada 30 anak muda Indonesia untuk tampil percaya diri bersama 100 delegasi lain dari berbagai negara anggota APEC. Bank XXXX juga mengikutsertakan para produsen produk unggulan asli Indonesia dari Kampung Bank XXXX (KBankXXXX) Tenun Sumatera Selatan, KBankXXXX Tenun Sumba, KBankXXXX Pisang Lumajang, KBankXXXX Tenun Toraja, KBankXXXX Seni Kamasan, plus enam mitra binaan lain yang ada di Denpasar, Bali. Mereka akan mengikuti pameran produk disela-sela APEC SME's Meeting, 2-5 Oktober 2015. Ini menunjukkan bahwa Bank XXXX tidak hanya membiayai bisnis mereka, akan tetapi juga membantu mereka untuk naik kelas dengan mencarikan pasar-pasar baru di luar negeri.

Bank XXXX juga telah menyiapkan 49 kantor cabang Bank XXXX di seluruh Bali yang disiapkan untuk mendukung perhelatan akbar APEC ini. Itu dilengkapi dengan 244 ATM yang disiagakan, plus 3.168 mesin EDC yang disiapkan untuk memudahkan transaksi pembayaran nontunai sepanjang


(29)

pelaksanaan APEC Summit itu. Selain itu, Bank XXXX juga menyiapkan berbagai titik Bank Service lainnya yang lebih luas di Bali International Convention Centre, Ayana, dan Patra Jasa.

3. Bank XXXX dan Telkomsel akan meluncurkan kartu OUTLETKU untuk solusi bisnis pulsa.

Dengan adanya solusi bisnis hasil sinergi Bank XXXX dan Telkomsel ini, para mitra distributor Telkomsel juga akan menikmati berbagai kemudahan pengelolaan pembayaran dan pembelanjaan pulsa yang selama ini masih berbasiskan transaksi tunai menjadi lebih efisien dan dapat dimonitor secara mudah setiap saat sehingga pada akhirnya mendukung perkembangan usaha mitra distributor semakin pesat.

Dengan dukungan jaringan Bank XXXX yang terdiri dari 1.651 outlet dan 8.519 ATM yang tersebar luas di berbagai lokasi di seluruh penjuru Indonesia serta dukungan Bank XXXX e-Banking (Bank XXXX ATM, Bank XXXX SMS Banking, Bank XXXX Internet Banking dan Bank XXXX Phone Banking), Bank XXXX siap melayani kebutuhan transaksi para mitra distributor dan reseller Telkomsel kapan saja dan dimana saja.


(30)

BAB III

PERANAN GIRO, TABUNGAN, DAN DEPOSITO SEBAGAI SUMBER DANA BANK PADA PT BANK XXXX DI MEDAN

A. Pengertian Giro, Tabungan, dan Deposito 1. Giro

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Dalam pelaksanaannya, giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu rekening yang disebut ‘rekening koran’. Jenis rekening giro ini dapat berupa:

a. Rekening atas nama perorangan,

b. Rekening atas nama suatu badan usaha/lembaga, dan c. Rekening bersama/gabungan.

Menurut Riyadi (2004: 63), jenis sumber dana ini merupakan dana yang paling murah bagi bank, tetapi kemurahannya sifatnya juga sangat fluktuatif, karena pada umumnya lembaga/perusahaan atau perorangan yang menyimpan uangnya dalam bentuk rekening giro hanya untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan yang bersangkutan.

Dalam kehidupan modern sekarang, motif transaksi dan berjaga-jaga adalah yang paling banyak mewarnai alasan penguasaan uang tunai. Bagi pengusaha (kecil, menengah, maupun besar) dan kaum menengah ke atas, mempunyai rekening giro pada bank merupakan kebutuhan mutlak demi


(31)

kelancaran pembayaran dalam berbagai urusan bisnisnya. Penggunaan cek dalam transaksi pembayaran telah melampaui jumlah penggunaan uang kartal.

2. Tabungan

Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Program tabungan yang pernah diperkenankan pemerintah sejak tahun 1971 adalah tabanas, taska, tappelpram, tabungan ongkos naik haji, dan lain-lain.

Akan tetapi, adanya berbagai deregulasi di bidang perbankan, seperti paket Juni 1983 dan paket Oktober 1988 menyebabkan semua bank memiliki berbagai jenis produk tabungan dengan nama yang khusus, serta memberikan rangsangan yang menarik bagi nasabahnya. Semua bank diperkenankan untuk mengembangkan sendiri berbagai jenis tabungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat tanpa perlu adanya persetujuan dari bank sentral (Bank Indonesia), seperti diperkenalkannya tabungan harian (dengan tingkat bunga yang dihitung harian secara rata-rata), adanya penarikan undian berhadiah, kemudian untuk menyetor maupun menarik dana, serta berbagai fasilitas lainnya. Nama-nama jenis tabungan yang terkenal adalah tabungan jumbo (Bank Bumi Daya), Taplus (Bank BNI 1946), dan lain-lain.

Program tabungan yang ada di PT Bank XXXX adalah Taplus, Taplus Anak, Taplus Bisnis, Tapenas, Haji, Bank XXXX dollar.


(32)

3. Deposito

Deposito atau simpanan berjangka adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian. Menurut Riyadi (2004: 64), ditinjau dari segi biaya sumber dana yang berasal dari jenis simpanan ini pada umumnya memiliki biaya tertinggi disbanding sumber dana lainnya dan bersifat lebih stabil disbanding dengan sumber dana lainnya seperti Giro dan Tabungan. Kelebihan sumber dana ini adalah sifatnya yang dapat dikategorikan sebagai sumber dana semi tetap, karena penarikannya dapat diperkirakan dengan berdasarkan tanggal jatuh temponya sehingga tingkat fluktuasinya dapat diantisipasi.

Apabila sumber dana bank didominasi oleh dana yang berasal dari deposito berjangka, pengaturan likuiditasnya relative tidak terlalu sulit. Akan tetapi dari sisi biaya, dana akan sulit untuk ditekan sehingga akan mempengaruhi tingkat suku bunga kredit bank yang bersangkutan.

Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap di bank karena pemegangnya (deposan) tertarik dengan tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank dan adanya keyakinan bahwa pada saat jatuh tempo (apabila dia tidak ingin memperpanjang) dananya dapat ditarik kembali. Terdapat berbagai jenis deposito, yakni:

a. Deposito berjangka, b. Serifikat deposito, dan c. Deposits on call


(33)

Deposito berjangka merupakan bukti simpanan yang dikeluarkan bank atas nama, sedangkan sertifikat deposito dikeluarkan oleh bank atas unjuk. Disamping itu, sertifikat deposito dapat dipindahtangankan,diperjualbelikan, dan dapat dijadikan jaminan (agunan) bagi permohonan kredit pada bank.

B. Manfaat Giro, Tabungan, dan Deposito 1.Manfaat Giro

Ada beberapa manfaat giro yang dapat diperoleh. Manfaat yang dimaksud kurang lebihnya adalah:

a. Bagi Bank

• Merupakan sumber pendanaan bank,

• Merupakan sumber pendpatan bank dari penggunaan jasa perbankan yang merupakan aktfitas penggunaan jasa giro (fee based income) b. Bagi Nasabah

• Memberikan sarana layanan tambahan yang mempercepat dan mempermudah nasabah melakukan pembayaran tagihan jasa yang mereka pergunakan.

• Nasabah Bank dapat dengan mudah melakukan pembayaran tagihan, baik melalui jaringan ATM maupun melalui mesin EDC yang tersedia di kantor-kantor Bank.

• Nasabah bank lain dapat memanfaatkan jasa layanan Bill Payment melalui mesin ATM bank sendiri dan mesin EDC dalam melakukan transaksi pembayaran tagihan.


(34)

• Dapat melakukan pembayaran:  Pembayaran listrik PLN

 Pembayaran Telkom (telepon / fax / Flexi pasca bayar / Internet Speedy)

 Pembayaran kartu Kredit (Citibank / Standard Chartered / HSBC)

 Pembayaran tiket pesawat, kereta api  Pembayaran zakat

 Pembayaran PBB  Pembayaran PDAM  Dll.

2. Manfaat Tabungan

Manfaat tabungan dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu pihak bank (depositoris) dan pihak nasabah (penabung).

a. Manfaat bagi bank itu sendiri

• sebagai sumber dana bagi bank,

• dapat membina hubungan baik dengan nasabah atau masyarakat,

• dapat digunakan sebagai dana pemberian kredit. b. Manfaat bagi penabung

• penyimpanan uang yang aman dan terpercaya,

• dana yang produktif,

• dapat dijadikan sebagai jaminan kredit,

• cara pengumpulan uang sedikit demi sedikit,

• frekuensi tabungan tidak dibatasi.


(35)

3. Manfaat Deposito

• Mendapatkan tingkat suku bunga kompetitif.

• Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.

• Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (syarat & ketentuan berlaku)

• Tersedia dalam pilihan mata uang sesuai dengan kebutuhan Anda yaitu mata uang Rupiah atau asing (USD, JPY, GBP, SGD, HKD, EUR).

• Bunga dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah pokok simpanan.

• Pada saat jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over/ARO) atau tidak otomatis (non ARO)

• Tersedia dalam berbagai pilihan jangka waktu sesuai dengan kebutuhan Anda yaitu 1, 2, 3, 6, 12, 18 atau 24 bulan

C. Sistem Perhitungan Bunga

PT Bank XXXX di Medan menghitung bunga berdasarkan saldo harian. Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengna menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya. Rumus yang digunakan untuk menghitung bunga berdasarkan saldo harian adalah:

����� = saldo × suku bunga 365


(36)

1. Giro

Tabel 3.1

Suku Bunga Giro PT Bank XXXX Suku Bunga Giro

Tiering Saldo Suku Bunga (%) pa

< Rp 10.000.000 0,00

Rp 10.000.000 - < Rp 100.000.000,-- 0,50 Rp 100.000.000 - Rp Rp. 500.000.000,-- 1,25 > Rp. 500.000.000,-- 2,00

Contoh :

Tabel 3.2

Perhitungan Bunga Giro Rekening Koran Tuan Y Nomor Rekening : 1234567890

Nama : Y

Alamat : Jl. Williem Iskandar Medan

Tgl Mutasi Debet Kredit Saldo

1/11 6/11 8/11 11/11 15/11 20/11 30/11 Setor Tunai Setor Kliring Tarik Tunai Setor Transfer Tarik Kliring Tarik Transfer Bunga Giro Rp 15.000.000 Rp 4.000.000 Rp 2.000.000

Rp 100.000.000 Rp 10.000.000 Rp 5.000.000

Rp 100.000.000 Rp 110.000.000 Rp 95.000.000 Rp 100.000.000 Rp 96.000.000 Rp 94.000.000 …………..

Keterangan : Pimpinan Cabang

SE & O ...


(37)

• Tanggal 1-6 Rp 100.000.000

5��� 100.000.000 × 1,25%

365 �= �� 17.123,288

• Tanggal 6-8 Rp 110.000.000

2��� 110.000.000 × 1,25%

365 �= �� 3.423,658

• Tanggal 8-11 Rp 95.000.000

3��� 95.000.000 × 0,50%

365 � = �� 3.904,109

• Tanggal 11-15 Rp 100.000.000

4��� 100.000.000 × 1,25%

365 �= �� 13.698,630

• Tanggal 15-20 Rp 96.000.000

5��� 96.000.000 × 0,50%

365 � = �� 6.575,342

• Tanggal 20-30 Rp.94.000.000

10��� 94.000.000 × 0,50%

365 �= �� 12.876,712

Jadi, total bunga yang diterima oleh tuan Y adalah:

�� 17.123,288 +�� 3.423,658 +�� 3.904,109 +�� 13.698,630 +

�� 6.575,342 +�� 12.876,712 =


(38)

2. Tabungan

Tabel 3.3

Suku Bunga Tabungan PT Bank XXXX Suku Bunga Taplus

Saldo Suku Bunga (%) pa

< Rp 1 juta 0,00

Rp 1 juta s/d Rp 50 juta 1,00

Rp 50 juta s/d Rp 500 juta 1,25

Rp 500 juta sd. Rp 1 miliar 1,50

≥ Rp 1 miliar 2,25

Contoh :

Tabel 3.4

Perhitungan Bunga Tabungan Rekening Tuan Y

Tanggal Saldo Akhir Lamanya

Mengendap Bunga

2/09/2013 Rp.10.000.000 3 Hari

3��� 10.000.000 × 1%

365 �

= �� 821,918

5/09/2013 Rp. 18.000.000 4 Hari 4�

�� 18.000.000 × 1%

365 �

=�� 1.972,603 9/09/2013 Rp. 23.000.000 3 Hari 3�

�� 23.000.000 × 1%

365 �

=�� 1.890,411 12/09/2013 Rp. 50.000.000 3 Hari 3�

�� 50.000.000 × 1,25%

365 �

=�� 5.136,986 15/09/20013 Rp. 43.500.000 2 hari 2�

�� 43.500.000 × 1%

365 �

=�� 2.383,562 17/09/20013 Rp. 46.000.000 6 hari 6�

�� 46.000.000 × 1%

365 �

=�� 7.561,644


(39)

Tanggal Saldo Akhir Lamanya

Mengendap Bunga

23/09/20013 Rp. 40.000.000 7 hari

7��� 40.000.000 × 1%

365 �

=�� 7.671,233

30/09/2013 Jumlah Bunga yang diterima Tuan Y =………

Jadi, total bunga yang diterima oleh Tuan Y adalah:

�� 821,918 +�� 1.972,603 +�� 1.890,411 +�� 5.136,986 +

�� 2.383,562 +�� 7.561,644 +�� 7.671,233 =

�� 27.438,357 ������������������� 27.438

3. Deposito

Tabel 3.5

Suku Bunga Deposito PT Bank XXXX

Jangka Waktu

Suku Bunga Deposito Rupiah <100 Juta => 100 Juta dan <

1 M => 1 Milyar

1 Bulan 4,25% pa 4,25% pa 4,50% pa

3 Bulan 4,50% pa 4,50% pa 4,75% pa

6 Bulan 4,75% pa 5,00% pa 5,25% pa

12 Bulan 5,00% pa 5,25% pa 5,25% pa

24 Bulan 5,00% pa 5,25% pa 5,25% pa

Contoh perhitungan bunga deposito:

Seorang nasabah membuka Deposito Berjangka 1 tahun dengan jumlah nominal Rp. 200.000.000,- . Bunga yang akan diterima nasabah adalah sebagai berikut :

����� = ��� 200.000.000 × 5,25% × 365


(40)

D. Sumber Dana Bank

Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa penghimpun dana yang (sementara) tidak dipergunakan untuk kemudian hari menyalurkan kembali dana tersebut kedalam masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Fungsi untuk mencari dan selanjutnya menghimpun dana dalam bentuk simpanan (deposit) sangat mementukan pertumbuhan suatu bank sebab volume dana yang berhasil dihimpun atau disimpan tentunya akan menetukan pula volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank tersebut dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan, misalnya dalam bentuk pemberian kredit pembelian efek-efek atau surat berharga dalam pasar uang. Dengan adanya usaha pokok bank tersebut, maka diperlukan manajemen dana bank.

Manajemen bank adalah suatu sistem pola pengaturan yang sistematis untuk mengelola sumber-sumber ekonomi yang tersedia, terarah dan terpadu, serta memanfaatkan secara penuh hasil yang dicapai bagi kesejahteraan perusahaan, karyawan dan masyarakat dalam mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Dengan adanya suatu proses manajemen bank yang baik dan terarah maka tentu akan tercapailah seluruh tujuan perusahaan yang diinginkan. Kunci dari keberhasilan manajemen bank adalah bagaimana bank tersebut bisa merebut hati masyarakatnya sehingga peranannya sebagai financial intermediary berjalan dengan baik. Bank adalah perantara keuangan masyarakat yaitu perantara dari mereka yang kelebihan uang dengan mereka yang kekurangan uang. Jadi, bagaimana bank melayani dengan sebaik-baiknya bagi mereka yang kelebihan uang dan menyimpan uangnya dalam bentuk giro, deposito dan tabungan serta


(41)

melayani kebutuhan uang masyarakat melalui pemberian kredit, itulah kunci kesuksesan manajemen bank. Karena itu, semua pelayanan bank kepada masyarakat, peralatan canggih yang dimiliki, keterampilan personil dan lain-lainnya, adalah dalam rangka menjalankan peranan selaku perantara keuangan, artinya menjalankan dua fungsi utama bank, yaitu menghimpun dana masyarakat (to receive deposits) dan memberikan kredit.

Dari uraian diatas, kita dapat mendefenisikan manajemen dana bank sebagai suatu proses pengelolaan penghimpunan dana-dana masyarakat kedalam bank dan pengalokasian dana-dana tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat pada umumnya serta pemupukannya secara optimal melalui penggerakan semua sumber dana yang tersedia demi mencapai tingkat rentabilitas yang memadai sesuai dengan batas ketentuan peraturan yang berlaku. Ruang lingkup kegiatan manajemen dana bank dengan bertitik tolak dari pengertian dan defenisi diatas adalah segala aktivitas bank dalam rangka penghimpunan dana-dana masyarakat, aktivitas bank untuk menjaga kepercayaan masyarakat dengan penyediaan uang tunai bagi pemeliharaan kepentingan masyarakat penyimpan, penempatan dana dalam bentuk kredit sebagai usaha pelayanan kebutuhan uang masyarakat dan penempatan dana dalam bentuk-bentuk yang lain, baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang demi kepentingan rentabilitas (profitability) dan pengelolaan modal bagi bank agar dapat berfungsi wajar sesuai dengan peranannya selaku penggerak aktivitas.


(42)

giro, deposito dan tabungan ) maupun yang dikeluarkan bank daalm bentuk kredit. Hal diatas sesuai dengan perantara bank selaku perantara keuangan masyarakat

(financial intermediary). Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan persoalan bank yang paling utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa artinya tidak berfungsi sama sekali.

Menurut Sinungan (2000: 84) dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan tiap waktu digunakan. Uang tunai yang dimiliki ataupun yang dikuasai bank tidaklah berasal dari uang milik bank itu sendiri, tapi juga berasal dari uang orang lain uang pihak yang lain ”dititipkan” pada pihak bank dan sewaktu-waktu atau pada saat tertentu, akan diambilnya kembali baik sekaligus maupun berangsur-angsur. Berdasarkan pengalaman dilapangan atau bukti-bukti empiris, uang bank sendiri yang berasal dari modal dan cadangan modal sebesar 7% sampai 8% dari total aktiva bank. Di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terkhir, tercatat bahwa jumlah modal dan cadangan modal di bank-bank yang hanya 4% dari total aktiva. Ini berarti sebagian besar modal kerja bank berasal dari dana pihak-pihak lain diluar bank yaitu dana dari masyarakat, dana dari bank dan lembaga keuangan lainnya serta dana dari penjualan/kredit likuiditas dari bank sentral.

Sebenarnya, dalam prinsip ilmu manajemen modern, status badan dan usaha yang dianggap sukses dalam pandangan sektor perekonomian dan perdagangan, adalah badan usaha yang dapat secara optimal memanfaatkan dana permodalan dari sumber luar. Bagi perusahaan industri atau perdagangan dimana modal usaha terbesar adalah justru berasal dari kredit bank yang jumlahnya berkisar antara


(43)

10% sampai 20% saja. Dana-dana bank yang digunakan sebagai modal operasional bersumber dari dana sendiri yang sering disebut juga dana dari pihak pertama yaitu dana dari modal bank sendiri yang berasal dari para pemegang saham, dana dari pinjaman pihak luar bank yang sering disebut dengan dana dari pihak kedua dan dana dari masyarakat yang sering disebut dengan dana dari pihak ketiga.

1. Dana Dari Modal Sendiri (Pihak Pertama)

Menurut Dendawijaya (2005: 47) dana dari modal sendiri adalah dana yang berasal dari pemilik bank atau para pemegang saham, baik para pemegang saham pendiri (yang pertama kalinya ikkut mendirikan bank tersebut) maupun pihak pemegang saham yang ikut dalam usaha bank tersebut pada waktu kemudian, termasuk para pemegang saham publik (jika misalnya bank tersebut sudah go public atau merupakan suatu badan usaha terbuka.

Dalam neraca bank, dana modal sendiri tertera dalam rekening modal dan cadangan yang tercantum pada sisi passiva (liabilities). Dana modal sendiri terdiri ata beberapa bagian (pos), yaitu sebagai berikut:

a. Modal yang disetor

Modal yang disetor yaitu jumlah yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada bank itu sendiri. Uang yang telah disetor oleh pemegang saham tersebut selamanya akan tetap mengendap dalam bank dan tidak mudah ditarik begitu saja oleh penyetornya. Umumnya modal setoran pertama dari para pemilik bank (pemegang saham = stockholders) ini sebagian


(44)

dipergunakan bank untuk saran perkantoran, peralatan kantor dan promosi untuk menarik minat masyarakat.

b. Agio saham

Agio saham adalah nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan oleh pemegang saham baru dibandingkan dengan nilai nominal saham.

c. Cadangan-cadangan

Cadangan-cadangan yaitu sebagian dari laba bank yang diserahkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang dipergunakan untuk menutup timbulnya risiko di kemudian hari.

d. Laba yang ditahan

Laba yang ditahan atau retained earnings yang mestinya milik pemegang saham, tapi oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan kembali dalam modal kerja atau dana yang siap diputar kembali. Biasanya retained earnings ini dugunakan untuk memperkuat posisi cash reserve atau untuk pertambahan loanable funds).

Bila kita amati perkembangan neraca bank (khususnya disebelah passiva) dari tahun ketahun, maka perubahan dana sendiri akan terlihat pada pos-pos cadangan dan laba yang ditahan. Pada modal yang disetor tidak ada perubahan, karena hal itu terjadi sekali saja, yaitu pada waktu berdirinya bank tersebut. Melalui kenaikan dua pos diatas, dapat juga dijadikan indikasi tentang kemajuan bank bersangkutan yang berarti kepercayaan masyarakat bertambah baik dan bank telah dapat menempatkan dirinya dalam posisi yang diterima bahkan dibutuhkan masyarakat.


(45)

2. Dana Pinjaman Dari Pihak Luar (Dana Pihak Kedua)

Dana dari pihak kedua ini yaitu pihak yang memberikan pijaman dana (uang) pada bank terdiri dari tiga pihak yaitu pinjaman dari bank-bank lain, pinjaman dari bank atau lembaga keungan lain di luar negeri, pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan pinjaman dari Bank Sentral (Bank Indonesia).

a. Pinjaman dari bank-bank lain

Pinjaman dari bank-bank lain dikenal dengan call money yaitu pinjaman harian antar bank. Pinjaman ini biasanya diminta bila ada kebutuhan mendesak yang diperluakan bank. Jangka waktu call money ini tidak lama yaitu sekitar satu bulan bahkan hanya beberapa hari saja. Kadangkala ada yang meminjam hanya satu malam sehingga sering disebut juga dengan

overnight call money.

b. Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan Lain di luar negeri

Biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah atau jangka panjang. Realisasi pinjaman ini dari Bank Internasional atau lembaga-lembaga lain secara tidak langsung. Bank Indonesia selaku bank sentral ikut serta mengawasi pelaksanaan pinjaman tersebut demi menjaga solvabilitas bank bersangkutan. c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank

Pinjaman dari LKBB ini kadangkala tidak benar-benar berbentu pinjaman atau kredit tapi lebih banyak berbentuk surat berharga yang dapat diperjual belikan sebelum tanggal jatuh tempo. Misalnya berbentuk sertifikat bank atau deposit on call dengan jangka waktu melebihi tiga bulan dan dapat diperpanjang


(46)

kembali tanpa mengeluarkan sertifikat baru. Dalam banyak hal, pinjaman seperti ini dapat digolongkan pada sumber dana dari pihak ketiga yaitu dari masyarakat.

d. Pinjaman dari Bank Sentral (Bank Indonesia)

Untuk membiayai usaha-usaha masyarakat yang tergolong prioritas apalagi yang berprioritas tinggi seperti kredit investasi pada sektor-sektor yang harus ditunjang sesuai dengan petunjuk pelita (misalnya pertanian, pangan, perhubungan, industri penunjang sektor pertanian, tekstil, ekspor dan migas, kredit-kredit dalam rangka peningkatan kehidupan masyarakat golongan ekonomi lemah, koperasi dan sebagainya), kredit produksi dan modal kerja, dan kredit-kredit lainnya, maka Bank Indonesia memberikan bantuan dana yang dikenal dengan nama:Kredit likuiditas.

Pemberian kredit likuiditas untuk proyek-proyek prioritas pembangunan telah memberikan angin segar bagi kalangan perbankan semenjak tahun 1969 yaitu semenjak pertama kali pemerintah memberikan investasi. Hal dikarenakan posisi kredit likuiditas yang terbesar dari suatu pembayaran proyek. Misalnya bank memberikan kredit investasi sebesar Rp.100 juta. Bantuan kredit likuiditas dari Bank Indonesia bisa mencapai 70% sampai 80% dari maksimum kredit yang berarti dari kredit Rp. 100 juta tersebut, dana kredit likuiditas dapat mencapai Rp.70 juta dan yang Rp. 30 juta diambil dari dana sendiri Bank bersangkutan. Secara ekonomis, dengan melihat sumber cost of money, maka walaupun kredit investasi itu berbunga murah, tapi tetap bisa memberikan keuntungan besar bagi bank pelaksana. Hal ini disebabkan karena peranan kredit likuiditas Bank


(47)

Indonesia yang memberikan perangsang kuat bagi terselenggaranya kredit-kredit berprioritas tinggi.

3. Dana Dari Masyarakat (Pihak Ketiga)

Bank bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bertindak selaku perantara bagi keuangan masyarakat. Oleh karena itu, bank harus selalu berada di tengah masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana dapat ditampung dan disalurkan kembali kepada masyarakat. Kepercayaan masyarakat akan keberadaan bank dan keyakinan masyarakat bahwa bank akan menyelesaikan permasalahan keuangan dengan sebaik-baiknya merupakan suatu keadaan yang diharapkan oleh semua bank. Untuk itu, bank selalu memberikan pelayanan (service) yang memuaskan masyarakat.

Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80% ̶ 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank). Dana dari masyarakat terdiri dari berbagai jenis, yaitu Giro (demand deposit), Tabungan (saving), dan Deposito (time deposit). a. Giro (Demand Deposit)

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran atau dengan cara pemindahbukuan. Menurut ketentuan bank Indonesia yang dapat dikelompokkan dalam simpanan ini termasuk kredit yang diberikan yang bersaldo kredit, sedangkan giro yang diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara atau karena alasan lainnyadan giro yang bersaldo debet tidak termaasuk dalam kelompok simpanan ini.


(48)

Dalam pelaksanaan, tatausaha giro dilakukan melalui suatu rekening yang disebut rekening koran. Rekening ini juga digunakan untuk menatausahakan kredit yang diberikan melalui rekening koran.

Salah satu segi yang amat penting dalam peningkatan jumlah pemegang giro adalah kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut dan pelayanan yang menyenangkan nasabah. Dua hal diatas merupakan semacam promosi langsung dimana nasabah-nasabah tentu akan bercerita dengan teman-temannya tentang kesenangan mereka atas pelayanan bank yang cepat, tepat dan menyenangkan di samping keramahtamaan pekerja bank yang telah lam merupakan syarat penting. Melalui pelayanan yang baik dan menyenangkan serta ruangan yang nyaman para nasabah akan lebih senang. Karena dengan pelayanan tersebut, banyak nasabah baru akan berdatangan setelah mendengar cerita teman-temannya tentang pelayanan memuaskan. Hal ini tentu sangat menguntungkan bank karena dana giro yang dianggap dana besar yang termurah akan terus berkembang dan bertambah secara meyakinkan.

b. Tabungan (Saving)

Tabungan adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu yang disepakati antara nasabah dengan pihak bank, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. Sumber dana yang berasal dari tabungan mempunyai biaya yang lebih tinggi dibanding dengan giro. Dan umumnya tabungan sasarannya adalah nasabah perorangan.


(49)

Walaupun dari sisi biaya lebih tinggi dibanding giro, tetapi dari segi pengendapan dananya relatif lebih stabil dibanding dengan simpanan masyarakat berupa giro.

c. Deposito (Time Deposit)

Deposito atau simpanan berjangka adalah simpanan pihak ketiga dari bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan. Jangka waktu deposito berjangka terdiri dari 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan, dan 24 bulan. Tinggi rendahnya suku bunga tergantung pada jangka waktu deposito tersebut.

Berdasarkan suatu jangka waktu tertentu dimana dana itu mengendap bank akan mempunyai satu jangka yang cukup lama untuk menggunakan dana deposito untuk keperluan pemberian kredit atau investasi lain jangka pendek yang menghasilkan. Kepastian dana tersebut dapat dipergunakan oleh bank adalah karena ada jangka waktu tertentu yang meyakinkan bank bahwa dana itu tidak akan ditarik, kecuali pada saat jatuh tempo.

Berbeda dengan giro, dana deposito akan mengendap di bank karena para pemegangnya akan tertarik dengan tawaran bunga yang diajukan bank, disamping keyakinan para deposan bahwa pada saat jatuh tempo, bila dia tidak ingin memperpanjang dana tersebut tersedia kembali.


(50)

E. Alokasi Dana-Dana Bank

Dari berbagai sumber dana yang dihimpun bank sudah selayaknya bank menerapkan strategi penempatan dana berdasarkan rencana alokasi yang tentu mempunyai beberapa tujuan yaitu mencapai tingkat profitability yang cukup dan memepertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas

tetap aman. Dengan menggabungkan kedua keinginan diatas, maka alokasi dana-dana di bank harus diarahkan sedemikian rupa agar pada saat diperlukan, semua kepentingan nasabah terpenuhi. Artinya bank harus menjaga agar para nasabah tidak merasa kecewa atas pelayanan dan ketepatan pelayanan bank. Alokasi dana-dana bank pada dasarnya dibagi dalam dua bagian penting dari aktiva bank, yaitu: non earning assets (aktiva yang tidak menghasilkan) dan earning assets (aktiva yang menghasilkan).

1. Non Earnings Assets (aktiva yang tidak menghasilkan), terdiri dari Primary Reserve dan penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris.

Primary Reserve

Primary reserve yang berbentuk uang tunai dalam kas dan uang tunai dalam saldo rekening Bank Indonesia. Dana-dana dalam primery reserve adalah untuk kepentingan cash ratio atau penjagaan posisi likuiditas bank berdasarkan peraturan Bank Indonesia selaku Bank Sentral.

• Penanaman dana dalam Aktiva Tetap dan investasi

Penanaman dana dalam benda tetap dan inventaris adalah untuk kepentingan kelancaran usaha bank seperti gedung kantor peralatan kantor baik yang manual maupun yang canggih dengan teknik super modern.


(51)

Kesemua ini demi menjaga standing bank dalam kehidupan dan perbankan. Dana ini umumnya berasal dari modal awal dan dari cadangan modal bank.

2. Earnings Assets (aktiva yang menghasilkan) terdiri dari Secondary Reserve,

kredit (pinjaman yang diberikan)dan investasi jangka panjang.

Secondary Reserve

Penanaman dana dalam earning assets memang harus dilakukan bank, dalam keadaan yang bagaimanapun. Bank harus menyalurkan dananya dalam bentuk kredit karena itu memang merupakan tugas utama bank. Penempatan dana-dana dalam secondary reserve juga mutlak untuk dilakukan demi tujuan menyanggah likuiditas untuk memperoleh profit. Bank akan mengusahakan sedemikian rupa agar tidak ada dana yang diam atau tidak produktif, karena bila itu terjadi berarti bank akan mengalami kerugian.

• Kredit (pinjaman yang diberikan)

Penempatan dana bank dalam bentuk wesel, cek, tagihan, efek-efek, sertifikat deposit atau dalam bentuk Sertivikat Bank Indonesia dan surat-surat berharga lainnya yang diperdagangkan di bank, merupakan kewajiban utama bank setelah kredit. Tentunya tidak semua dana bank ditempatkan dalam bentuk kredit.

• Investasi jangka panjang

Pola dari manajemen bank yang mengatur pengalokasian dana, pada dasarnya adalah usaha bank untuk memaksimalkan dana yang ada agar


(52)

produktif dan menghasilkan, di samping dana yang ditanam dalam bentuk peralatan kantor ataupun perkantoran sebagai sarana untuk tetap menjamin kemegahan dan kepercayaan masyarakat.

F. Tabel Sumber Dana Bank Pihak Ketiga

Dalam uraian teoritis terdahulu telah dipaparkan teori-teori yang menjelaskan tentang sumber-sumber dana bank. Terutama sumber dana bank pihak ketiga. Sumber dana tersebut meliputi tabungan,deposito dan giro. Perbedaan ketiga jenis tabungan ini adalah sebagai berikut.

1. Tabungan

Tabungan yaitu simpanan pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menurut syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati. Tetapi tidak dapat ditarik melalui cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu.

2. Deposito

Deposito yaitu simpanan pihak ketiga kepada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan atau pada waktu jatuh tempo (1,2,3,6,12,18 dan 24 bulan).

3. Giro

Giro yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.


(53)

Pada pembahasan ini akan diuraikan jumlah dari masing-masing sumber dana masyarakat tersebut dengan menggunakan tabel, yang mana pengklasifikasian dananya memiliki perbedaan setiap tahun.

Dibawah ini adalah tabel yang menjelaskan besarnya dana yang disalurkan masyarakat dalam bentuk bentuk simpanan yang berupa tabungan, deposito dan giro. Tabel ini dijelaskan secara pertahun, yaitu dimulai dari bulan Desember 2006, Desember 2007, dan Desember 2008. Maka dengan adanya jumlah dari masing-masing sumber dana akan didapat besarnya persentase tabungan terhadap deposito dan giro.

Tabel 3.6

Sumber Dana Pihak Ketiga PT Bank XXXX Periode Tahun 2010 s/d 2012

(Per 31 Desember)

Tahun

Sumber Dana Pihak Ketiga

Giro Tabungan Deposito

Rp miliar % Growth Rp miliar % Growth Rp miliar % Growth 2010 48.278 24,8 66.215 34,1 79.881 41,1 2011 65.929 22,2 81.413 27,4 83.954 28,2 2012 73.365 28,5 100.084 38,8 84.212 32,7


(54)

KETERANGAN:

1. Total giro pada tahun 2010, 2011 dan 2012 adalah Rp 187.572.000.000.000 2. Total tabungan pada tahun 2010, 2011 dan 2012 adalah

Rp. 247.712.000.000.000

3. Total deposito pada tahun 2010, 2011 dan 2012 adalah Rp. 248.047.000.000.000

4. Total sumber dana pihak ketiga pada tahun 2010 adalah Rp. 194.375.000.000.000

5. Total sumber dana pihak ketiga pada tahun 2011 adalah Rp. 231.296.000.000.000

6. Total sumber dana pihak ketiga pada tahun 20012 adalah Rp. 257.661.000.000.000

7. Total sumber dana pihak ketiga pada tahun 2010, 2011 dan 2012 adalah Rp. 683.331.000.000.000

Dari tabel diatas (Tabel 3.6) maka dapat disimpulkan bahwa sumber dana terbesar berasal dari deposito dengan rata-rata persen growth yang paling tinggi. Ketiga sumber dana tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2010 dan 2011 deposito memiliki sumber dana dan persen growth terbesar dibandingkan giro dan deposito. Sedangkan pada tahun 2012, tabunganlah yang memiliki sumber dana dan persen growth terbesar. Giro menjadi sumber dana terendah setiap tahunnya.


(55)

Jika sebelumnya telah dibahas tabel sumber dana pihak ketiga PT Bank XXXX secara keseluruhan, sekarang akan dibahas komposisi sumber dana pihak ketiga PT Bank XXXX di Medan.

Tabel 3.7

Komposisi Sumber Dana Pihak Ketiga PT Bank XXXX di Medan Periode Tahun 2010 s/d 2012

(Per 31 Desember)

KETERANGAN:

1. Komposisisumber dana pihak ketiga tahun 2010 yang terendah adalah Giro sebesar 22,49%. Yang tertinggi adalah tabungan sebesar 42,31%.

2. Komposisisumber dana pihak ketiga tahun 2011 yang terendah adalah deposito sebesar 27,65%. Yang tertinggi adalah giro sebesar 43,40%. 3. Komposisi sumber dana pihak ketiga tahun 2012 yang terendah adalah

deposito sebesar 25,06%. Yang tertinggi adalah tabungan sebesar 47,48%. Tahun

Sumber Dana Pihak Ketiga

Giro Tabungan Deposito

2010 22,49% 42,31% 35,20%

2011 28,94% 43,40% 27,65%


(56)

Grafik 3.1

Kenaikan Persentase Komposisi Sumber Dana Pihak Ketiga PT Bank XXXX di Medan

Periode Tahun 2010 s/d 2012 (Per 31 Desember)

KETERANGAN :

1. Nilai persentase giro menurun ditahun 2010 dan naik lagi di tahun 2011, 2. Nilai persentase tabungan terus mengalami kenaikan dari tahun 2010-2012, 3. Nilai persentase deposito naik di tahun 2010 dan kembali turun di Tahun 2011, 4. Nilai persentase tabungan dominan lebih tinggi di banding nilai persentase

deposito dan giro.

Giro Tabungan Deposito

2010 22,49 42,31 35,2

2011 28,94 43,4 27,65

2012 27,46 47,48 25,06

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

p

er

sen


(57)

G. Langkah Yang Ditempuh Dalam Peningkatan Frekuensi Sumber Dana Pihak Ketiga

Langkah-langlah yang ditempuh oleh PT Bank XXXX di Medan untuk meningkatkan frekuensi giro, tabungan, dan deposito adalah mengadakan undian berhadiah, mengadakan promosi,fasilitas, memberikan kemudahan dan keuntungan, dan memberikan pelayanan yang baik.

1. Mengadakan Undian Berhadiah

Diadakannya undian berhadiah merupakan cara yang paling tepat untuk menarik minat masyarakat agar menabungkan uangnya ke bank karena pada dasarnya masyarakat akan melakukan sesuatu apabila mendapat imbalan atau hadiah. Contohnya undian berhadiah yang diselenggarakan oleh Bank XXXX pada sektor tabungan. Dalam hal ini Bank XXXX program Rejeki Impian Nasional, Rejeki Impian Regional, Rejeki Langsung Regional, dan Rejeki Langsung Cabang

2. Mengadakan Promosi

Pelaksanaan promosi Bank XXXX melalui beberapa media, misalnya media cetak dan media elektronik. Promosi ini bertujuan agar khalayak ramai atau masyarakat umum mengetahui dan mengenal lebih jauh atas keadaan dan perkembangan Bank XXXX tersebut. Yang juga pada akhirnya promosi brtujuan untuk memperluas pasar Bank XXXX.


(58)

3. Fasilitas a. Giro

• tersedia dalam beberapa pilihan mata uang : IDR, USD, SGD, EUR, HKD, GBP dan JPY.

• Fasilitas e-banking berupa Bank XXXX Card (kartu debit & ATM), Bank XXXX PhonePlus, Bank XXXX SMS Banking, Bank XXXX Mobile dan Bank XXXX Internet Banking memungkinkan nasabah melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun nasabah berada (khusus giro perorangan IDR).

b. Tabungan

•ATM merupakan suatu alat atau mesin yang berfungsi untuk pengambilan uang bagi nasabah Bank BNI tanpa harus ke bank. ATM ini di tempatkan di beberapa lokasi yang strategis dan mudah dijangkau, misalnya di pusat perbelanjaan, universitas, kawasan permukiman, pusat bisnis, dll. Kartu ATM juga dapat digunakan sebagai kartu belanja, kartu diskon di beberapa tempat usaha yang menjadi mitra Bank XXXX sehingga nasabah tidak perlu menggunakan uang tunai dalam melakukan transaksi.

•Layanan Phone Banking menjamin keleluasaan dan kepuasan nasabah dalam mendapatkan segala informasi dan melakukan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari tempat dengan jaminan privasi yang tinggi, serta tidak dibatasi ruang waktu dan gerak.


(59)

•Layanan Internet Banking, antara lain transaksi transfer terjadwal, transaksi transfer rutin, tersedia dua pilihan metode otentifikasi transaksi, informasi mutasi rekening hingga enam bulan belakang, dan lain-lain. c. Deposito memiliki tingkat suku bunga yang menarik

4. Memberikan Kemudahan dan Keuntungan a. Giro

• Penarikan dapat menggunakan Cek/BG, perintah pembayaran lainnya pemindahbukuan dan ATM (khusus giro perorangan IDR).

• Penyetoran tunai bank notes USD ke rekening giro valas USD hingga USD 50,000 per hari dalam denominasi USD 100 bebas biaya (1:1).

• Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai, baik mata uang Rupiah, USD maupun mata uang lainnya.

• Bertransaksi secara on-line.

• Dukungan lebih dari 920 kantor Cabang on-line dan lebih dari 2.300 Bank XXXX ATM.

• Dilengkapi dengan Intercity Clearing, mempermudah nasabah untuk bertransaksi bisnis antar wilayah.

b. Tabungan

• Bebas biaya administrasi bulanan, dana anda dapat berkembang lebih cepat

• Setoran awal dan saldo minimal hanya Rp 20.000,-.

• Setiap nasabah TabunganKu akan memperoleh bukti kepemilikan berupa buku tabungan dari Bank XXXX


(60)

• Transaksi penyetoran tunai dapat dilakukan setiap saat melalui teller Kantor Cabang Bank XXXX yang tersebar di seluruh Indonesia.

• Transaksi penarikan tunai dapat dilakukan setiap saat melalui teller di Kantor Cabang Bank XXXX tempat pembukaan rekening tanpa dikenakan biaya penarikan untuk 2 (dua) kali transaksi per bulan, transaksi penarikan ke-3 dan seterusnya.

c. Deposito

• Mendapatkan tingkat suku bunga kompetitif.

• Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.

• Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (syarat & ketentuan berlaku)

• Tersedia dalam pilihan mata uang sesuai dengan kebutuhan nasabah yaitu mata uang Rupiah atau asing (USD, JPY, GBP, SGD, HKD, EUR).

• Bunga dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah pokok simpanan.

• Pada saat jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over/ARO) atau tidak otomatis (non ARO)

• Tersedia dalam berbagai pilihan jangka waktu sesuai dengan kebutuhan nasabah yaitu 1, 2, 3, 6, 12, 18 atau 24 bulan

5. Memberikan Pelayanan yang Baik

Pelayanan yang diberikan bank kepada para nasabahnya harus dapat mamuaskan nasabah itu sendiri karena dengan adanya pelayanan yang semakin baik terhadap nasabah, juga akan mempengaruhi kuantitas dan volume nasabah itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari pengaruh teman-teman nasabah dalam menyampaikan


(61)

informasi. Misalnya, tata ruang yang teratur, full AC, warna yang menarik, hiasan atau dekorasi ruang yang menarik maupun pelayanan-pelayanan yang secara langsung diberikan oleh karyawan- karyawati meliputi keramahtamahan dalam berbicara serta dengan mimic wajah yang selalu bersemangat yang mencerminkan rasa kekeluargaan dan persahabatan. Peningkatan pada pelayanan ini juga tampak pada adanya nomor antrian yang disediakan dalam melakukan transaksi, seperti setoran. Pada nasabah disediakan tempat duduk yang nyaman dan tidak perlu berdiri untuk menunggu antrian.


(62)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

PT. Bank XXXX di Medan adalah bank milik negara yang usaha pokoknya dalam menghimpun dan menggalang dana masyarakat baik itu dalam bentuk giro, tabungan, dan deposit serta menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkannya. Dari data yang diperoleh dari pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung serta mengenai uraian-uraian teori maupun data keuangan dengan tinjauan dalam mencari persentase frakuensi tabungan terhadap sumber dana bank, dapat diambil kesimpulan mengenai peranan tabungan sebagai sumber dana pada bank.

1. Komposisi sumber dana pihak ketiga tahun 2010 yang terendah adalah Giro sebesar 22,49%. Yang tertinggi adalah tabungan sebesar 42,31%.

2. Komposisi sumber dana pihak ketiga tahun 2011 yang terendah adalah deposito sebesar 27,65%. Yang tertinggi adalah giro sebesar 43,40%.

3. Komposisi sumber dana pihak ketiga tahun 2012 yang terendah adalah deposito sebesar 25,06%. Yang tertinggi adalah tabungan sebesar 47,48%. 4. Dari persentase komposisi sumber dana pihak ketiga tahun 2010, 2011, dan

2012 pada PT Bank XXXX, deposito adalah sumber dana pihak ketiga yang paling banyak menghimpun dana masyarakat.

Sedangkan pada PT Bank XXXX di Medan, tabungan adalah sumber dana pihak ketiga yang paling banyak menghimpun dana masyarakat.


(63)

5. Bank XXXX telah berupaya dalam menghimpun dana masyarakat melalui sektor giro, tabungan, dan deposito dengan cara mengadakan undian berhadiah, promosi, menyediakan fasilitas, memberikan kemudahan dan keuntungan, dan memberikan pelayanan yang baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut yang diambil setelah menganalisa dan mengevaluasi pada PT. Bank XXXX di Medan, peneliti mencoba memberikan saran yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulidan tugas akhir ini. 1. Dilihat dari persentase sumber dana pihak ketiga, tabungan memiliki

persentase yang lebih tinggi dibanding deposito. Hendaknya Bank XXXX lebih giat mengadakan promosi untuk menarik perhatian masyarakat agar lebih tertarik terhadap deposito, karena tabungan sewaktu-waktu dapat diambil sementara deposito hanya dapat diambil dalam waktu-waktu tertentu, 2. Melihat adanya persaingan yang semakin ketat antar bank, hendaknya Bank

XXXX mengadakan perbaikan-perbaikan dalam beroperasi, seperti melakukan derivasi produk sehingga mencapai hasil yang memuaskan, meningkatkan pelayanan menjadi yang terbaik dan menambah fasilitas agar memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi sehingga nasabah merasa lebih puas.


(64)

DAFTAR PUSTAKA

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi 2, Cetakan 1. Bogor: Ghalia Indonesia

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pedoman Magang Program Diploma. Medan: USU Press

Hadi, Sutrirno. 2002. Metode research, Edisi 1, Cetakan 27. Yogyakarta: Andi. Riyadi, Selamet. 2004. Banking Assets and Liability Management, Edisi 2.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi 3, Cetakan 2. Jakarta: Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia.

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank, Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara


(65)

(66)

Lampiran 2


(67)

(68)

(1)

5. Bank XXXX telah berupaya dalam menghimpun dana masyarakat melalui sektor giro, tabungan, dan deposito dengan cara mengadakan undian berhadiah, promosi, menyediakan fasilitas, memberikan kemudahan dan keuntungan, dan memberikan pelayanan yang baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut yang diambil setelah menganalisa dan mengevaluasi pada PT. Bank XXXX di Medan, peneliti mencoba memberikan saran yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulidan tugas akhir ini. 1. Dilihat dari persentase sumber dana pihak ketiga, tabungan memiliki

persentase yang lebih tinggi dibanding deposito. Hendaknya Bank XXXX lebih giat mengadakan promosi untuk menarik perhatian masyarakat agar lebih tertarik terhadap deposito, karena tabungan sewaktu-waktu dapat diambil sementara deposito hanya dapat diambil dalam waktu-waktu tertentu, 2. Melihat adanya persaingan yang semakin ketat antar bank, hendaknya Bank

XXXX mengadakan perbaikan-perbaikan dalam beroperasi, seperti melakukan derivasi produk sehingga mencapai hasil yang memuaskan, meningkatkan pelayanan menjadi yang terbaik dan menambah fasilitas agar memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi sehingga nasabah merasa lebih puas.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi 2, Cetakan 1. Bogor: Ghalia Indonesia

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pedoman Magang Program Diploma. Medan: USU Press

Hadi, Sutrirno. 2002. Metode research, Edisi 1, Cetakan 27. Yogyakarta: Andi. Riyadi, Selamet. 2004. Banking Assets and Liability Management, Edisi 2.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi 3, Cetakan 2. Jakarta: Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia.

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank, Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara


(3)

Lampiran 1


(4)

Lampiran 2


(5)

Lampiran 3


(6)