I. PENDAHULUAN
Pitiriasis rosea PR adalah penyakit inflamasi kulit yang biasanya sembuh sendiri secara spontan dalam 4-8 minggu.
1
Umumnya dimulai dengan plak tunggal dengan skuama halus yang dikenal dengan herald patch kemudian diikuti dengan ruam generalisata yang setelah 1-
2 minggu dan pada bagian punggung akan membentuk ruam khas berpola “Christmas tree”.
2-4
Setelah 6-12 minggu kemudian bercak eritem berubah menjadi bercak hipopigmentasi.
5
PR umumnya tidak bersifat kambuh, dimana sekali seorang terkena PR maka PR tidak akan
kambuh lagi selama hidupnya.
6
PR umumnya mengenai remaja dan dewasa muda dengan umur rata-rata 10-35 tahun, jarang pada anak dibawah 2 tahun atau dewasa diatas 65 tahun.
3,6
Prevalensi tertinggi dijumpai pada wanita dengan rasio 1,5:1 dibandingkan laki-laki.
3
Terdapat beberapa penelitian yang menjelaskan etiologi dari PR ini, dikatakan bahwa PR disebabkan agen infeksius karena ruam yang tampak menyerupai infeksi virus, jarangnya
kambuh kembali setelah episode pertama, peningkatan insidensi PR sesuai musim pada beberapa komunitas, dan adanya gejala seperti flu pada beberapa subset pasien.
3
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa PR berhubungan dengan virus.
6
Penelitian pertama sekali dilakukan oleh Drago, dkk
7
dengan ditemukannya reaktivasi HHV-6 dan HHV-7 pada pasien PR. Kemudian Broccolo, dkk
8
Kebanyakan kasus PR biasanya tanpa gejala, namun pada satu laporan kasus diketahui bercak timbul beberapa hari setelah infeksi virus pada saluran nafas bagian atas.
menemukan DNA HHV-7 dan DNA HHV-6 pada sampel serum penderita PR tetapi tidak pada pasien yang sehat. Pada pasien PR juga ditemukan
mRNA HHV-6 dan mRNA HHV-7 pada leukosit perivaskular dan perifolikular ruam PR. HHV-6 dan HHV-7 DNA juga ditemukan pada saliva pasien dengan PR.
5
Gejala prodormal berupa mual, demam, malaise, dan nyeri sendi. Keluhan lain yang paling sering
dilaporkan pasien adalah pruritus yang dapat dijumpai pada 75 pasien.
3,6
Pada pemeriksaan klinis akan dijumpai herald patch dengan skuama yang halus. Biasanya dijumpai pada
punggung, leher atau ekstremitas pada 50-90 penderita.
3
Beberapa hari atau 1-2 minggu kemudian akan timbul erupsi sekunder yang banyak berupa plak eritem dengan bentuk oval
berukuran rata-rata 0,5-1,5 cm terutama pada punggung, leher dan ekstremitas proksimal, abdomen, dan permukaan anterior dada.
6
Ruam pada punggung akan membentuk suatu gambaran yang khas, yang dikenal dengan ruam “Christmas Tree”.
3,6
Wajah jarang dikenai, tetapi pada anak-anak keterlibatan wajah pernah dilaporkan.
4
Setelah 6-12 minggu kemudian, bercak eritem berubah menjadi bercak hipopigmentasi.
5
Universitas Sumatera Utara
PR didiagnosis dengan pemeriksaan gambaran klinis, terutama onset yang jelas dan ruam berupa herald patch dan gambaran “Christmas tree”.
6
PR didiagnosis banding dengan tinea korporis, psoriasis dan dermatitis numular.
Sangkaan bahwa PR disebabkan oleh reaktivasi HHV-6 dan HHV-7 maka beberapa peneliti memperkenalkan penggunaan obat antiviral sistemik pada pengobatan PR untuk
mempercepat penyembuhan PR.
3
3
Inflamasi pada ruam PR dapat diredakan dengan pemberian topikal kortikosteroid potensi sedang yang juga dapat meredakan gejala pruritus yang sering
dijumpai.
4
II. LAPORAN KASUS