BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data cross sectional.
3.2 Populasi penelitan
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa suku Batak FKG dan FT USU dengan usia minimal 18 tahun.
3.3 Sampel Penelitian
3.3.1 Cara pemilihan sampel
Sampel diambil dengan cara purposive sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan.
3.3.2 Besar sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah foto sefalometri lateral mahasiswa suku Batak FKG dan FT USU. Besar sampel ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
Nilai r didapat dari korelasi hasil penelitian sebelumnya mengenai perhitungan sefalometri terhadap suku yang sama, nilai r yang diambil adalah 0,6 .
Standar error tipe I ditetapkan sebesar 5 dengan Zα 2 pihak sebesar 1,96 dan standar error tipe II ditetapkan sebesar 10 dengan Zβ sebesar 1,282. Maka jumlah
sampel minimun adalah :
Universitas Sumatera Utara
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Adapun kriteria
inklusi dan eksklusi dalam seleksi sampel adalah sebagai berikut :
3.3.3 Kriteria inklusi
- Pasien belum pernah mendapat perawatan ortodonti
- Hubungan Skeletal Klas I
- Hubungan Molar Klas I Angle
- Seluruh gigi permanen lengkap sampai molar kedua.
- Suku Batak di FKG dan FT USU.
- Usia minimal 18 tahun.
- Kualitas foto sefalometri lateral baik.
- Kesehatan umum baik dan tidak ada cacat di kepala dan wajah yang bisa
mempengaruhi hasil sefalogram.
3.3.4 Kriteria eksklusi
- Adanya fraktur atau atrisi pada gigi insisivus.
- Adanya kelainan ukuran gigi makrodonsia dan mikrodonsia dan bentuk
gigi peg shaped -
Agenesis dan mesiodens.
3.4 Variabel dan defenisi operasional
3.4.1 Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sudut interinsisal
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Variabel tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah profil jaringan lunak wajah.
3.4.3 Variabel moderator
- Jenis kelamin
- Genetik
3.4.4 Variabel terkendali
- Pasien yang belum pernah mendapat perawatan ortodonti.
- Seluruh gigi permanen lengkap sampai molar kedua.
- Hubungan Skeletal Klas I.
- Hubungan Molar Klas I Angle.
- Usia minimal 18 tahun.
- Suku.
- Kualitas foto sefalometri lateral baik.
3.4.5 Variabel tak terkendali
- Jenis Kelamin
- Kebiasaan buruk
3.4.6 Defenisi operasional
a. Profil jaringan lunak wajah menurut Ricketts Pr-Pog’ adalah garis yang ditarik dari ujung hidung Pr ke pogonion kulit Pog’ atau disebut juga dengan garis
estetis. b. Hubungan Molar Klas I adalah tonjol mesiobukal molar satu permanen
rahang atas berada pada garit bukal molar satu permanen rahang bawah. c. Mahasiswa yang dijadikan subjek penelitian adalah mahasiswa suku Batak
angkatan 2006 – 2011 yang merupakan mahasiswa aktif yang sedang menjalani masa pendidikan di FKG dan FT USU pada tahun 2012 .
d. Sudut interinsisal adalah sudut yang dibentuk oleh sumbu memanjang gigi
Universitas Sumatera Utara
insisivus pertama atas dengan sumbu memanjang pada gigi insisivus pertama bawah.
Gambar 10. Sudut interinsisal
19
e. Ls : E line adalah jarak antara bibir atas Labrale superior terhadap garis estetis E line.
f. Li : E line adalah jarak antara bibir bawah Labrale inferior terhadap garis estetis E line.
g. Suku Batak asli adalah penduduk Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara dan ditandai dengan adanya nama keluarga yang diturunkan dari orang tua
ayah ditambahkan di belakang nama berupa marga Batak dengan dua keturunan di atasnya baik ayah maupun ibu.
3.5 Alat dan Bahan