insisivus pertama atas dengan sumbu memanjang pada gigi insisivus pertama bawah.
Gambar 10. Sudut interinsisal
19
e. Ls : E line adalah jarak antara bibir atas Labrale superior terhadap garis estetis E line.
f. Li : E line adalah jarak antara bibir bawah Labrale inferior terhadap garis estetis E line.
g. Suku Batak asli adalah penduduk Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara dan ditandai dengan adanya nama keluarga yang diturunkan dari orang tua
ayah ditambahkan di belakang nama berupa marga Batak dengan dua keturunan di atasnya baik ayah maupun ibu.
3.5 Alat dan Bahan
3.5.1 Alat penelitian
1. Tracing box
2. Pensil 4H merk Faber Castle
3. Penggaris merk Butterfly
4. Protractor merk Ortho Organizer
5. Penghapus merk Faber Castle
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Bahan penelitian
1. Sefalogram lateral 8x10 inci
2. Kertas asetat 8x10 inci; tebal 0,003 inci
3. Lem perekat merk Kinko
3.6 Prosedur Kerja
Penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : a Pengumpulan foto sefalometri lateral dan status pasien dilakukan
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. b Penapakan foto sefalometri lateral. Pada sefalogram dilakukan penapakan
dengan tracing paper dan pensil 4H di atas pencahayaan tracing box untuk mencari titik-titik Pogonion kulit Pog’ dan Pronasal Pr.
c Penentuan klas I skeletal menggunakan metode Steiner dimana sudut ANB sebesar 82
o
± 2
o
d Pengukuran sudut interinsisal dengan menggunakan protractor. e Pengukuran profil jaringan lunak wajah dengan metode Ricketts, titik
referensinya yaitu dari pogonion kulit Pog’ ke ujung hidung Pr. Pengukuran dilakukan dengan mengukur jarak antara bibir atas atau labrale superior Ls
terhadap garis-E, dan bibir bawah atau labrale inferior Li terhadap garis-E.
Gambar 11. Jarak antara Ls dan Li terhadap garis estetis
19
Universitas Sumatera Utara
f Hasil pengukuran yang diperoleh dicatat, diolah datanya, dan dianalisis.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1 Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak pengolahan data statistik
3.7.2 Analisis data
1. Dihitung rerata dan standar deviasi sudut interinsisal dan profil jaringan
lunak wajah. 2.
Dianalisis hubungan antara sudut interinsisal dan profil jaringan lunak wajah. Jika data dari kedua kelompok terdistribusi normal, analisis yang digunakan
adalah korelasi Pearson`s, tetapi jika distribusi salah satu kelompok atau kedua kelompok tidak terdistribusi normal, analisis yang digunakan adalah korelasi
Spearman, dengan derajat kepercayaan sebesar 95.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN