Analisis Diskriminan Ukuran Tubuh Betina pada Domba Ekor Tipis Batur Wonosobo dan Garut

ANALISIS DISKRIMINAN UKURAN TUBUH BETINA PADA
DOMBA EKOR TIPIS BATUR WONOSOBO
DAN GARUT

MUHAMMAD IRVANDRI

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Diskriminan
Ukuran Tubuh Betina pada Domba Ekor Tipis Batur Wonosobo dan Garut adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2013

M. Irvandri
NIM D14090053

ABSTRAK
MUHAMMAD IRVANDRI. Analisis Diskriminan Ukuran Tubuh Betina pada
Domba Ekor Tipis Batur Wonosobo dan Garut. Dibimbing oleh RINI HERLINA
MULYONO dan M. BAIHAQI.
Tujuan penelitian adalah mengevaluasi perbedaan karakteristik morfometrik
betina Domba Ekor Tipis (DET), Domba Batur (Dombat), Domba Wonosobo
(Dombos) dan Garut. Jumlah domba yang diamati sebanyak 79 ekor dengan
variabel yang diukur adalah tinggi pundak, tinggi pinggul, panjang badan, lebar
dada, dalam dada, lebar pinggul, lebar kelangkang, panjang kelangkang, panjang
metatarsus, panjang metacarpus dan lingkar kanon. Data yang didapat dianalisis
dengan statistik T2-Hotelling, analisis diskriminan Fisher, Wald-Anderson dan
Jarak minimum D2-Mahalanobis. Variabel pembeda lingkar kanon ditemukan
pada kelompok Dombat vs Garut Pedaging, tinggi pundak dan lingkar kanon

antara Dombat vs Garut Tangkas, lebar pinggul antara Dombat vs Dombos dan
Dombos vs Garut Pedaging, panjang badan antara DET vs Dombat, tinggi pundak
antara DET vs Garut Pedaging dan antara DET vs Garut Tangkas, panjang badan,
lebar dada, lebar pinggul, lebar kelangkang dan panjang badan antara DET vs
Dombos. Jarak ketidakserupaan morfometrik antara kelompok Dombat dan Garut
Pedaging sebesar 4.058, Dombat dan Garut Tangkas 2.278, DET dan Dombat
3.950, DET dan Garut Pedaging 2.758, DET dan Garut Tangkas 2.921, DET dan
Dombos 4.748, Dombos dan Garut Pedaging 2.204. DET membentuk kelompok
terpisah dari domba lain, Dombat memisah dari kelompok Dombos dan Garut.
Dombos membentuk kelompok bersama dengan domba Garut. Garut Tangkas dan
Pedaging tidak memisah karena merupakan satu kelompok yaitu kelompok
domba Garut.
Kata kunci: analisis diskriminan, domba betina, variabel pembeda ukuran

ABSTRACT
MUHAMMAD IRVANDRI. Discriminant analysis of body size of Thin Tailed
Batur Wonosobo and Garut ewes. Supervised by RINI HERLINA MULYONO
and M. BAIHAQI
The purpose of this research was to evaluated the differences among
morphometric characteristics of Thin-Tailed, Batur, Wonosobo and Garut

(fighting and meat types) ewes. Variables be observed were shoulder height, hip
height, body lenght, chest width, chest depth, hip width, rump width, rump length,
metatarsus length, metacarpus length and cannon circumference. Number of
sheep be observed were 79 heads. The data was analyzed with T2-Hotelling test,
fisher discriminan analysis, Wald-anderson and D2-Mahalanobis minimum
distance. Discriminator variable between Batur vs Garut meat type was cannon
circumference, Batur vs Garut fighting type was shoulder height and cannon
circumference, Batur vs Wonosobo was hip width, Thin-Tail vs Batur was body
length, Thin-Tailed vs Garut meat type was shoulder height, Thin-Tailed vs Garut
fighting type was shoulder height, Thin-Tailed vs Wonosobo was body length,
chest width, hip width, rump width , rump length, Wonosobo vs Garut meat type

was hip width. Unsimilarity distance between Batur and Garut meat ewes, type
was 4.058, Batur and Garut fighting type was 2.278, Thin-Tailed and Batur was
3.950, Thin-Tailed and Garut meat type was 2.758, Thin-Tailed and Garut
fighting type was 2.921, Thin-Tailed and Wonosobo was 4.748, Wonosobo and
Garut meat type was 2.204. Thin-Tailed was separated from the others.
Wonosobo formed a group together with Garut. Garut fighting and meat types
was not separated because it was a group of Garut Sheep. Garut and Wonosobo
formed one group that separated from Batur.

Keywords: body size discriminator, discriminant analysis, local ewes

ANALISIS DISKRIMINAN UKURAN TUBUH BETINA PADA
DOMBA EKOR TIPIS BATUR WONOSOBO
DAN GARUT

MUHAMMAD IRVANDRI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013


Judul Skripsi : Analisis Diskriminan Ukuran Tubuh Betina pada Domba Ekor
Tipis Batur Wonosobo dan Garut
Nama
: Muhammad Irvandri
: D14090053
NIM

Disetujui oleh

MSi

Tanggal Lulus: .

7 J. '" 2n 13

Judul Skripsi : Analisis Diskriminan Ukuran Tubuh Betina pada Domba Ekor
Tipis Batur Wonosobo dan Garut
Nama
: Muhammad Irvandri
NIM

: D14090053

Disetujui oleh

Ir Rini Herlina Mulyono, Msi
Pembimbing I

M. Baihaqi, SPt MSc
Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Cece Sumantri, MAgrSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur Penulis haturkan kepada Allah SAW atas segala karuniaNya sehingga skripsi ini diselesaikan.Terima kasih Penulis ucapkan kepada Ir.
Rini Herlina Mulyono, MSi dan M. Baihaqi, SPt MSc sebagai pembimbing

skripsi ini, Ir Lucia Cyrilla ESND, MSi, Asep Tata Permana, STP MSc sebagai
penguji dan Dr Ir Sri Darwati, MSi sebagai panitia ujian skripsi saya.
Penghargaan Penulis sampaikan kepada Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Batur, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, Dinas
Peternakan Garut, Kelompok Tani Mandiri, Rimba Berkarya, Dombos Indah yang
telah membantu dalam pengumpulan data.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayahanda Yasri (alm.),
Ibunda Yasni Ilyas, mamanda Alwis Ilyas, SH, Syahbirin Ilyas, mande Maasna
Ilyas, Maasni Ilyas, kakanda Eri Febriko, SE SH, Rahmini Ikhvariza SH Mkn,
Idriadi dan Mitzia Turahmah SE yang tidak akan bisa penulis balas kebaikannya.
Terimakasih kepada Himmatul Khasanah, Nuris, Rani yang telah membantu
dalam penelitian saya. Semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang
berlipat, baik didunia maupun di akhirat. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2013

M. Irvandri
D14090053

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Bahan
Peralatan
Prosedur
Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Statistik Deskriptif
Hasil Statistik T2-Hotelling Analisis Diskriminan Fisher Penggolongan
Wald-Anderson Jarak Ketidakserupaan
Morfometrik dan Dendogram
Kelompok Dombat vs Garut Pedaging
Kelompok Dombat vs Garut Tangkas
Kelompok Dombat vs Dombos
Kelompok Dombat vs Domba Ekor Tipis

Kelompok Domba Ekor Tipis vs Dombos
Kelompok Domba Ekor Tipis vs Garut Tangkas
Kelompok Dombos vs Garut Pedaging
Kelompok Domba Ekor Tipis vs Garut Pedaging
Rekapitulasi Hasil Analisis Berdasarkan Fungsi Diskriminan Fisher
Wald-Anderson dan Jarak Minimum D2-Mahalanobis
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP

vi
1
1
1
1
2
2
2

2
2
3
5
5
6
6
6
7
8
8
9
10
11
12
13
16
16
16
17

18

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Jumlah domba betina penelitian
Hasil statistik deskriptif variabel-variabel ukuran permukaan tubuh
domba penelitian
Koefisien korelasi antara fungsi diskriminan dan masing-masing
variabel ukuran tubuh betina pada Dombat dan Garut Pedaging
Penggolongan skor individu betina pada Dombat dengan Garut
Pedaging berdasarkan kriteria Wald-Anderson
Koefisien korelasi antara fungsi diskriminan dan masing-masing
variabel ukuran tubuh betina pada Dombat dan Garut Tangkas
Penggolongan data individu betina pada Dombat vs Garut Tangkas
berdasarkan kriteria Wald-Anderson
Koefisien korelasi antara fungsi diskriminan dan masing-masing
variabel ukuran tubuh betina pada Dombat dan Dombos
Penggolongan data individu betina pada Dombat vs Dombos
berdasarkan kriteria Wald-Anderson
Koefisien korelasi antara fungsi diskriminan dan masing-masing
variabel ukuran tubuh betina pada Dombat dan DET
Penggolongan data individu betina pada Dombat vs DET berdasarkan
kriteria Wald-Anderson
Koefisien korelasi antara fungsi diskriminan dan masing-masing
variabel ukuran tubuh betina pada DET dan Dombos
Penggolongan data individu betina pada DET vs Dombos berdasarkan
kriteria Wald-Anderson
Koefisien korelasi antara fungsi diskriminan dan masing-masing
variabel ukuran tubuh betina pada DET dan Garut Tangkas
Penggolongan data individu betina pada DET vs Garut Tangkas
berdasarkan kriteria Wald-Anderson
Koefisien korelasi antara fungsi diskriminan dan masing-masing
variabel ukuran tubuh betina pada Dombos dan Garut Pedaging
Penggolongan data individu betina pada Dombos vs Garut Pedaging
berdasarkan kriteria Wald-Anderson
Koefisien korelasi antara fungsi diskriminan dan masing-masing
variabel ukuran tubuh betina pada DET dan Garut Pedaging
Penggolongan data individu betina pada DET vs Garut Pedaging
berdasarkan kriteria Wald-Anderson
Rekapitulasi jarak minimum D2-Mahalanobis pada domba penelitian
(diakarkan)
Rekapitulasi variabel pembeda, faktor koreksi Wald-Anderson dan
jarak ketidakserupaan antara domba betina penelitian

2
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
15

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dombos kependekan dari domba Wonosobo merupakan domba peranakan
Texel yang berkembang baik di Kabupaten Wonosobo (Kementrian Pertanian
2011a). Dombat kependekan dari domba Batur merupakan domba peranakan
Merino dan Suffolk yang berkembang baik di Kabupaten Batur (Kementrian
Pertanian 2011b). Domba Garut (Priangan) merupakan domba peranakan Merino
dan Kaapstad yang telah beradaptasi baik dengan lingkungan Garut. Domba
Garut dibedakan menjadi Garut Tangkas dan Pedaging (Muliadi 1996). Domba
ekor tipis (DET) merupakan domba asli yang memiliki produktivitas rendah
tetapi daya adaptasi tinggi (Davendra 1982). Domba ekor tipis (DET) yang
diamati berasal dari kecamatan jonggol, Kabupaten Bogor.
Masing-masing galur domba lokal tersebut
memiliki karakteristik
morfometrik untuk mempertahankan eksistensi. Variabel pembeda ukuran tubuh
antara kelima galur domba tersebut merupakan hasil dari seleksi pada masingmasing galur domba. Jarak ketidakserupaan morfometrik tubuh antara kelima
galur domba tersebut mengarahkan kepada pengelompokan domba yang
divisualisasikan dalam bentuk dendogram.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel pembeda antara betina
domba ekor tipis, dombat, dombos, garut tangkas, dan garut pedaging.
Mengelompokan kelima galur domba tersebut berdasarkan dendogram.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan domba ekor tipis, domba batur, domba
wonosobo, garut tangkas dan garut pedaging betina umur 1.5-2 tahun (I 2 ).
Pengamatan pada tinggi pundak (X 1 ), tinggi pinggul (X 2 ), panjang badan (X 3 ),
lebar dada (X 4 ), dalam dada (X 5 ), lebar pinggul (X 6 ), lebar kelangkang (X 7 ),
panjang kelangkang (X 8 ), lingkar kanon (X 9 ), panjang metatarsus (X 10 ), panjang
metacarpus (X 11 ). Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Jonggol Kabupaten
Bogor, Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, Kecamatan Kejajar Kabupaten
Wonosobo, Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut. Pengamatan ini melalui
pendekatan T2- Hotelling, analisis diskriminan Fisher, penggolongan WaldAnderson dan pendugaan jarak ketidakserupaan morfometrik D2-Mahalanobis

2

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Januari-Pebruari 2013. Dilaksanakan di
Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) Fakultas Peternakan
IPB Jonggol Kabupaten Bogor, Kejajar Kabupaten Wonosobo, Batur Kabupaten
Banjarnegara dan Wanaraja Kabupaten Garut.

Bahan
Ternak yang digunakan adalah domba betina yang terdiri atas DET, Dombat,
Dombos dan domba Garut (Tangkas dan Pedaging) umur 1.5-2.0 tahun Tabel 1
menyajikan rincian jumlah domba penelitian.
Tabel 1 Jumlah domba betina penelitian
Galur
DET
Dombat
Dombos
Garut Tangkas
Garut Pedaging

Jumlah (ekor)
15
16
17
16
15

Total

79

Peralatan
Peralatan terdiri atas tongkat ukur, kaliper pita ukur, alat tulis, lembar data,
kalkulator, komputer, kamera digital, sepatu boots dan warepack. Pengolahan data
menggunakan software MINITAB 16 dan MEGA 4.

Prosedur
Data diperoleh dengan cara mengukur domba menurut metode pengukuran
morfometrik pada sapi di Jepang yaitu Wagyu Cattle Registry Association pada
tahun 1979 (Amano et al. 1981). Tinggi pundak (X 1 ) diukur dari jarak tertinggi
pundak sampai permukaan tanah, tinggi pinggul (X 2 ) dari jarak tertinggi
pinggul sampai permukaan tanah, panjang badan (X 3 ) dari jarak garis lurus tepi
tulang processus spinosus sampai os ischium, lebar dada (X 4 ) antara penonjolan
sendi bahu (os scapula) kanan dan kiri, dalam dada (X 5 ) dari jarak antara titik
tertinggi pundak dan tulang dada, lebar pinggul (X 6 ) dari jarak antara sendi
pinggul kanan dan kiri, lebar kelangkang (X 7 ) dari jarak antara sisi luar sudut
pangkal paha kanan dan kiri, panjang kelangkang (X 8 ) dari jarak antara muka
pangkal paha sampai ke benjolan tulang tapis, lingkar kanon (X 9 ) diukur

3
melingkar di ujung tulang pipa kaki depan sebelah kiri, panjang metatarsus (X 10 )
dari jarak antara tarsus sampai lingkar kanon, panjang metacarpus (X 11 ) dari
jarak antara carpus sampai lingkar kanon.
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis deskriptif (Walpole 1993), dilanjutkan
dengan statistik T2-Hotelling untuk membedakan data ukuran-ukuran permukaan
tubuh antara galur domba penelitian (Gaspersz 1992) dengan rumus berikut:
n1 n2
�x -x � 'S -1 �x1 -x2 �
T2=
n1 +n2 1 2 G
selanjutnya besaran:

F=

(n1 +n2 -p-1)
�n1 +n2 -2�p

T2

Akan berdistribusi dengan derajat bebas
�1= p dan �2 = �1 + �2 – p – 1

Keterangan:
= hasil uji statistik T2-Hotelling
�2
F
= nilai hitung T2-Hotelling
= ukuran contoh dari kelompok pertama
�1
= ukuran contoh dari kelompok kedua
�2
p
= banyaknya peubah yang diamati
��−1 = invers matriks kovarian (SG)
x1 = vektor nilai rataan variabel acak kelompok pertama

x2

= vektor nilai rataan variabel acak kelompok kedua

Hipotesis dalam pengujian tersebut adalah sebagai berikut:
H 0 : U 1 = U 2 : berarti bahwa vektor nilai rataan kelompok pertama sama
dengan kelompok kedua
H 1 : U 1 ≠ U 2 : berarti bahwa kedua vektor nilai rataan berbeda dari
keseluruhan kelompok domba
Analisis diskriminan digunakan untuk menentukan variabel pembeda antara
galur domba penelitian dan digunakan sebagai kriteria pengelompokan apabila
hasil statistik T2-Hotelling berbeda (Gaspersz 1992). Rumus fungsi diskriminan
linear Fisher sebagai berikut:
Y = a ʹX = (�1 -�2 ) ʹS G -1X

Keterangan:
a
= vektor koefisien pembobot fungsi diskriminan
X
= vektor variabel acak model fungsi diskriminan
�1
= vektor nilai rata-rata variabel acak kelompok pertama
�2
= vektor nilai rataan variabel acak kelompok kedua
SG-1 = invers matriks kovarian (SG)

4
Penggolongan Wald-Anderson dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
W = �ʹ ��−1 (�1- �2 ) - ½ (�1 + �2 )ʹ ��−1 (�1 - �2 )

Keterangan:
W
= nilai uji statistik Wald-Anderson
= vektor variabel acak individu
�′
��−1 = invers matriks gabungan
�1
= vektor nilai rataan variabel acak dari populasi domba kesatu
�2

= vektor nilai rataan variabel acak dari populasi domba kedua

Kriteria penggolongan berdasarkan statistik W adalah:
1. Pengalokasian � ke kelompok pertama jika W>0
2. Pengalokasian � ke kelompok kedua jika W≤ 0

Jarak ketidakserupaan morfometrik antara dua kelompok bangsa domba
dihitung berdasarkan Gaspersz (1992), dengan rumus sebagai berikut:
D2k = (�1 - �2 )ʹ ��−1 (�1 - �2 )

Keterangan:
D2k
= Jarak Mahalanobis
= vektor nilai rataan variabel acak dari populasi domba kesatu
�1

�2
��−1

= vektor nilai rataan variabel acak dari populasi domba kedua
= invers matriks gabungan

5

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif disajikan pada Tabel 2. Panjang badan, dalam dada,
tinggi pundak dan pinggul, lebar dada dan pinggul, panjang dan lebar kelangkang
merupakan variabel yang dijadikan patokan peternak dalam menyeleksi ke arah
bobot badan. Hasil penelitian Yamin et al. (2011) menyatakan korelasi positif
ditemukan antara variabel tersebut terhadap bobot badan. Secara umum Dombos
memiliki ukuran tubuh terbesar.
Tabel 2 Hasil statistik deskriptif variabel-variabel ukuran permukaan tubuh
domba penelitian
Variabel yang
diamati

DET
n = 15

Dombat
n = 16

Dombos
n = 17

Garut
Tangkas
n = 16

Garut
Pedaging
n = 16

Ukuran Tubuh (cm)
Tinggi pundak

56.28±3.40
(6.03%)

58.68±3.51
(5.98%)

61.72±3.80
(6.16%)

66.82±3.80
(5.68%)

64.40±2.28
(3.55%)

Tinggi pinggul

59.07±2.65
(4.49%)

62.53±2.97
(4.75%)

64.36±3.33
(5.17%)

66.34±4.64
(6.99%)

63.66±2.90
(4.55%)

Panjang badan

55.91±2.48

65.56±4.94
(7.54%)

66.56±4.45
(6.69%)

63.56±4.68
(7.36%)

59.20±3.19
(5.39%)

18.06±1.87
(10.35%)

20.41±2.00
(9.81%)

17.12±1.71
(9.97%)

17.41±1.75
(10.08%)

30.09±2.86
(9.51%)

29.79±2.03
(4.13%)

29.26±2.27
(7.76%)

27.33±2.23
(8.15%)

17.18±1.42
(8.29%)

20.41±2.00
(7.33%)

17.44±1.55
(8.88%)

17.12±1.44
(8.42%)

17.56±1.15
(6.56%)

20.12±1.45
(7.22%)

17.72±1.15
(6.51%)

17.59±0.94
(5.34%)

16.72±1.44
(8.60%)

19.35±2.03
(10.49%)

17.50±1.47
(8.41%)

16.97±1.12
(6.63%)

11.73±1.41
(11.95%)

11.38±1.00
(8.81%)

13.31±0.92
(6.91%)

12.60±0.73
(5.78%)

12.97±0.90
(6.90%

13.06±1.76
(9.00%)

14.97±1.39
(9.28%)

14.72±0.92
(6.26%)

12.53±0.81
(6.47%)

10.89±1.26
(11.61%)

9.48±1.40
(14.78%)

8.49±1.14
(13.47%)

(4.43%)
Lebar dada

14.20±1.56

(10.96)

Dalam dada

26.57±0.82

(3.10%)

Lebar pinggul

15.67±1.76

(11.23%)

Lebar
kelangkang

15.37±1.76

Panjang
kelangkang

13.86±2.59

Panjang
metacarpus

11.23±0.9

Panjang
metatarsus

14.61±0.51

Lingkar kanon

10.29±0.61

(11.23%)
(18.71%)
(7.12%)
(3.48%)
(5.93%)

Ket: Persen dalam tanda kurung menunjukkan koefisien keragaman, n adalah jumlah ternak yang
dimati.

6
Hasil Statistik T2-Hotelling Analisis Diskriminan Fisher Penggolongan WaldAnderson Jarak Ketidakserupaan
Morfometrik dan Dendogram
Hasil statistik T2-Hotelling menunjukkan perbedaan ukuran-ukuran tubuh
yang sangat nyata (P0.05), * = nyata (P0.05); * = nyata (P0.05); * = nyata (P0.05), * = nyata (P0.05), * = nyata (P0.05), * = nyata (P0.05); * = nyata (P0.05); * = nyata (P