Teknologi Substitusi Energi Makanan Suplemen
Biologi Kelas XII
51
Dengan melihat contoh di atas tampak bahwa pemberian infus sangat membantu pasien dalam memperoleh energi,
khususnya cairan infus yang mengandung glukosa. Cairan infus diberikan sesuai petunjuk dokter atau dalam
pengawasan dokter karena setiap pasien memerlukan jenis infus yang berbeda. Hal ini tergantung pada kondisi pasien
dan penyakit yang dideritanya.
Membuat Yoghurt
Cairkan susu bubuk atau susu skim sesuai anjuran pada kemasan dalam panci
stainless steel. Panaskan dengan api sedang hingga 50°–
60°C selama 1–2 menit, sampai susu beruap tetapi jangan sampai mendidih. Bila ingin yoghurt
dengan tekstur lebih padat, maka pada saat
pemanasan volume susu disisakan hingga
4 3
-nya atau dapat melarutkan susu 3–4 lebih banyak
dari anjuran pada kemasan. Aduk dengan sendok kayu. Setelah itu, angkat dan tutup rapat, tunggu
hingga suam-suam kuku 30°–45°C. Campurkan bibit yoghurt yang mengandung bakteri
Lactoba- cillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus,
kira-kira 1 sendok teh untuk setiap 500 ml susu. Aduk hingga rata.
Tuang susu ke dalam gelas-gelas plastik, tutup dengan plastik lengket atau lembaran plastik yang
diberi karet. Diamkan sekitar 8 jam pada suhu kamar, kemudian simpan dalam lemari es sampai dikonsumsi.
Catatan: •
Bibit yoghurt dapat dibeli di laboratorium mikrobiologi dan sebaiknya disimpan dalam
lemari es. •
Pada saat merebus sampai mencampur bibit yoghur t pada susu, sebaiknya jangan
berbicara atau tertawa agar bakteri mulut tidak mencemari susu dan fermentasi tidak gagal.
Cara untuk memastikan fermentasi yoghurt tidak gagal, yaitu setelah disimpan 4–5 jam
susu telah membentuk gumpalan-gumpalan dan aromanya masam.
Produk Glukosa
gL Komposisi dalam Satuan mEqL
Na K
Ca Cl
Laktat Kalori
KkalL Osmolaritas
mOsmL
WIDA D10
TM
Glukosa 10 WIDA D5
TM
Glukosa 5 WIDA D5 -NS
TM
Glukosa 5 dan Natrium Klorida 0,9
WIDA NS
TM
Natrium Klorida 0,9 WIDA RS
TM
Ringer’s Solution WIDA RD
TM
5 Dextrose in Ringer’s Solution 100
- -
- -
- 400
555 55
- -
- -
- 200
277
55 154
- -
154 -
200 585
- 154
- -
154 -
- 308
- 147,1
4 4,5
155,6 -
- 311
55 147,5
4 4,5
155,6 -
200 588
Tabel 2.1 Komposisi Zat dalam Cairan Infus
52
Metabolisme
Produk-Produk untuk Mengatasi Gangguan Metabolisme
Dewasa ini, banyak produk makanan suplemen untuk mengatasi gangguan metabolisme. Beberapa
produk di antaranya untuk mengatasi kegemukan obesitas, penyakit diabetes gula, dan pe-
nambah stamina. Bentuk produk pun bermacam- macam, ada yang berbentuk tablet, kapsul,
serbuk, dan cairan. Agar produknya laris di pasaran, para produsen memanfaatkan segala
media untuk promosi, baik media cetak maupun elektronik Walhasil, produk-produk itu laris manis
bak menjual kacang goreng. Benarkah produk- produk itu bermanfaat bagi konsumen?
Jawablah soal-soal berikut. 1.
Jelaskan hubungan fotosintesis anabolisme dengan respirasi katabolisme dalam
tumbuhan.
2. Selain karbohidrat, senyawa organik apa saja
yang dapat dipakai sebagai sumber energi dalam respirasi? Beri penjelasan secara
singkat. 3.
Jelaskan keterkaitan antara anabolisme dengan katabolisme karbohidrat.
4. Di antara senyawa organik karbohidrat, lemak,
dan protein, manakah yang menghasilkan energi paling besar saat terjadi oksidasi
biologi? Jelaskan alasannya.
5. Sebutkan berbagai macam teknologi yang
berkaitan dengan metabolisme makanan.
1. Enzim adalah senyawa protein sederhana
maupun kompleks yang bertindak sebagai katalisator spesifik.
2. Enzim bekerja secara spesifik, hanya bekerja
pada substrat tertentu. Menurut cara kerjanya, enzim dapat dikelompokkan berdasarkan teori
Lock and Key Theory serta Induced Fit Theory.
3. Enzim dapat mengalami gangguan atau
hambatan yang disebut inhibitor. 4.
Terdapat tiga jenis inhibitor yaitu inhibitor re- versible, inhibitor tak reversible dan inhibitor
umpan balik. 5.
Pada metabolisme terdapat dua reaksi yaitu katabolisme dan anabolisme.
6. Katabolisme merupakan reaksi pemecahan
molekul kompleks seperti karbohidrat, protein dan lemak menjadi molekul yang lebih
sederhana dan menghasilkan sejumlah energi.
7. Katabolisme terjadi dengan oksigen maupun
tanpa oksigen. 8.
Terdapat dua macam katabolisme yaitu respirasi dan fermentasi.
9. Respirasi menggunakan oksigen disebut
respirasi aerob dan respirasi tanpa adanya oksigen dikenal dengan respirasi anaerob
hanya dilakukan oleh mikroorganisme.
10. Pada respirasi aerob energi yang dihasilkan sebesar 36 ATP pada organisme eukariotik
dan 38 ATP pada organisme prokariotik. Sementara itu fermentasi menghasilkan
energi sebanyak 20 ATP.
11. Anabolisme adalah peristiwa penyusunan zat dari senyawa sederhana menjadi senyawa
yang lebih kompleks dan memerlukan se- jumlah energi.
12. Fotosintesis berlangsung menggunakan energi dari cahaya matahari yang dikonversi
menjadi energi kimia yang terikat dalam molekul karbohidrat.
Biologi Kelas XII
53
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Enzim dalam jumlah sedikit saja dapat mem- percepat reaksi beribu-ribu kali lipat, tetapi ia
sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh karenanya, enzim disebut juga sebagai . . . .
a. biokatalisator
d. alosterik
b. koloid
e. termolabil
c. protein
2. Perhatikan gambar di bawah ini.
Pernyataan yang benar mengenai sifat enzim berdasarkan gambar yaitu . . . .
a. terdiri atas protein
b. menghambat reaksi kimia
c. bekerja satu arah
d. mempercepat reaksi kimia
e. kerja enzim spesifik
3. Inhibitor kompetitif dari suatu senyawa fermentasi memiliki . . . .
a. struktur yang sama dengan molekul
senyawa produk fermentasi b.
struktur yang sama dengan molekul senyawa substratnya
c. struktur yang sama dengan gen yang
mengkode senyawa fermentasi d.
kemampuan untuk berhubungan dengan molekul senyawa fer mentasi dan
substratnya e.
kemampuan menghambat enzim 4. Enzim dan hasil kerjanya yang berperan
dalam metabolisme sel yaitu . . . . a.
maltase, pembentukan glukosa b.
katalase, menguraikan peroksida air c.
protease, pembentukan protein d.
lipase, sintesis lemak e.
glukase, pembentukan glukosa