Pengorganisasian Program Pengembangan Profesionalisme Guru
Menurut Handoko dalam Ambarita 2013:24 bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu a penetapan standard pelaksanaan; b penentuan
pengukuran pelaksanaan kegiatan; c pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata; d pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan
penyimpangan-penyimpangan; e pengambilan tindakan koreksi, apabila diperlukan. Proses pengawasan ini dapat dilaksanakan dengan baik, apabila
didukung dengan pemahaman yang baik oleh para individu terkait. Menurut Usman 2008: 61 pengawasan diperlukan dalam perencanaan agar tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangan. Pengawasan dalam perencanaan dapat dilakukan secara preventif dan represif. Pengawasan preventip merupakan
pengawasan yang melekat dengan perencanaanya, sedangkan pengawasan represif merupakan pengawasan fungsional atau pelaksanaan rencana, baik yang dilakukan
secara internal maupun secara eksternal oleh aparat pengawasan yang ditugasi. Menurut Arikunto 2009:13,14 pengawasan adalah usaha pimpinan untuk
mengetahui semua hal yang menyangkut pelaksanaan kerja, khususnya untuk mengetahui kelancaran kerja para pegawai dalam melakukan tugas mencapai
tujuan. Kegiatan pengawasan sering juga disebut kontrol, penilaian, penilikan, monitoring, supervisi dan sebagainya.
Tujuan utama pengawasan adalah agar dapat diketahui tingkat pencapaian tujuan
dan menghindarkan terjadinya penyelewengan. Oleh karena itu pengawasan dapat diartikan pengendalian.
Menurut Mulyani 1983:9 dalam Arikunto 2009:14 pengawasan yang disebutkan sebagai kontrol bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas kegiatan
kerja yang sudah dilaksanakan dan tingkat efesiensi penggunaan komponen, yang jika hal ini dilaksanakan dalam pendidikan, melihat efesiensi penggunaan
komponen pendidikan dan juga komponen lainnya yang menyertainya dalam proses pendidikan. Jelasnya kegiatan ini dimaksukan untuk mengetahui apakah
strategi, metode, dan teknik yang ditetapkan dalam perencanaan sudah cukup cocok dengan langkah penyampaian tujuan dan dengan resiko yang sekecil-
kecilnya. Cara-cara pengawasan menurut Arikunto 2009:14 bukan semata-mata cara saja
tetapi menyangkut hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan pengawasan. Hal-hal yang dimaksud adalah 1 bahwa pekerjaan pengawasan tidak boleh
dilakukan sebagai pekerjaan semata- mata tetapi harus terbuka, terang-terangan; 2 dilakukan oleh semua bawahan, tidak pilih-pilih; 3 harus objektif, tidak
disertai rasa sentimen pribadi; 4 Dilakukan bukan hanya dengan pengamatan melalui mata, tetapi juga dengan indra-indra yang lain; 5 Dilakukan disegala
tempat dan setiap waktu; 6 Menggunakan catatan secermat mungkin agar data yang terkumpul dapat lengkap, hal ini penting untuk menghindari subjektivitas; 7
Jika ternyata diketemukan adanya penyimpangan, harus segera ditangani. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, pengawasan adalah untuk mengukur
tingkat kebehasilan dari suatu perencanaan dengan meninjau pelaksanaannya. Pengawasan meliputi unsur-unsur 1 Evaluasi pelaksanaan kegiatan; 2 Tindak
lanjut kegiatan.